Analisa Kadar Protein Pada Jamur Tiram Putih Analisa Kadar Lemak Pada Jamur Tiram Putih

4.4 Pembahasan

4.4.1 Analisa Kadar Protein Pada Jamur Tiram Putih

Kadar protein tertinggi diperoleh pada jamur tiram berusia 3 hari dan kadar protein terendah diperoleh pada jamur tiram berusia 5 hari. Dengan meningkatnya kadar air, maka kecepatan reaksi hidrolisis protein oleh enzim yang kemungkinan dihasilkan oleh bakteri yang tumbuh pada jamur tiram juga semakin cepat. Oleh karena itu beberapa protein akan mengalami proses hidrolisis. Proses hidrolisis akan mengakibatkan gugus N yang terdapat pada gugus samping akan terbebaskan. Bila protein mengalami hidrolisis maka akan terbentuk peptida – peptida kecil. Selanjutnya peptida tersebut mengalami proses peruraian lebih lanjut membentuk asam amino bebas. Protein hidrolisis Asam amino Asam-asam amino tersebut kemudian dimetabolisme mula-mula mengalami proses deaminasi akan melapaskan NH 3 bebas. NH 3 dapat diubah menjadi nitrit oleh bakteri nitrifikasi sebagai sumber makanannya. Asam amino deaminasi Amoniak COOH COOH │ │ H 2 N – C – H deaminasi C = O + NH 3 ↑ │ │ CH 3 CH 3 Asam amino asam keto amoniak Conn, 1976. Nitritasi adalah oksidasi amonia menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dilakukan oleh kelompok bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus. http:id.wikipedia.orgwikiBakteri_nitrifikasi Universitas Sumatera Utara Gugus keton akan mengalami metabolisme selanjutnya membentuk Asetil Co- A kemudian masuk ke dalam siklus Krebs siklus asam sitrat menghasilkan energi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan CO 2 , H 2 O sebagai hasil samping. Akibatnya kadar protein dalam analisa dengan metode kjeldahl semakin menurun seiring bertambahnya usia jamur tersebut.

4.4.2 Analisa Kadar Lemak Pada Jamur Tiram Putih

Kadar lemak tertinggi diperoleh pada jamur tiram putih usia 5 hari sedangkan kadar lemak terendah diperoleh dari jamur tiram putih berusia 3 hari. Struktu dinding sel organisme dibentuk oleh membrane lipid bilayer, dimana membrane ini terdiri dari lipoprotein dan beberapa protein lainnya. Analisis kimia menunjukkan bahwa membrane sel terdiri atas 60 protein dan 40 lipid. Protein dalam membrane terutama stromatin, yaitu jenis protein yang bersifat elastis dan tidak dapat larut. Adapun lipid yang membentuk membrane sel terdiri atas 65 fosfolipid, 25 kolesterol dan 10 lipid yang lain. Susunan kimia membrane ini ternyata tidak selalu sama tetapi berbeda untuk sel-sel yang berbeda jenisnya. Membrane sel dibentuk oleh beberapa lapisan lipid di bagian tengah dan dilapisi oleh lapisan protein. Di tengah-tengah lapisan lipid terdapat cairan yang memisahkan lapisan lipid. Bagian molekul lipid yang bersifat polar berikatan dengan molekul protein, sedangkan bagian non polar berada di bagian dalam bersama cairan yang terdapat di lapisan tengah Poedjiadi,2006. Gambar 4.1 Struktur Membran sel http:en.wikibooks.orgwikiFile:Membr2.jpg Dalam hal ini, kemungkinan ketika jamur semakin tua, maka energi yang dibutuhkan untuk metabolime semakin kecil, dimana energi tersebut hanya digunakan untuk pembentukan spora dan mempertahankan struktur sel dari jamur tersebut. Akibatnya, kelebihan dari Asetil Co-A yang terbentuk akan diubah kembali menjadi Universitas Sumatera Utara asam lemak melalui proses lipogenesis dan asam lemak tersebut akan disimpan pada dinding sel sebagai lipid bilayer. Sehingga kadar lemak dalam analisanya semakin meningkat seiring bertambahnya usia jamur tersebut.

4.4.3 Analisa Kadar Karbohidrat Pada Jamur Tiram Putih

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Berbagai Media Serbuk Kayu Dan Pemberian Pupuk NPK

5 81 121

PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN DENGAN MENGGUNAKAN CABINET DRYER TERHADAP KADAR AIR, PROTEIN DAN LEMAK PADA JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

0 8 16

Manajemen Panen Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Di Gadog, Ciawi, Jawa Barat

0 8 45

KOMBINASI JAMUR TIRAM (Pleurotus Ostreatus) DAN KACANG MERAH TERHADAP KADAR PROTEIN DAN DAYA Kombinasi Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) Dan Kacang Merah Terhadap Kadar Protein Dan Daya Terima Produk Sosis Untuk Vegetarian.

0 2 18

KADAR PROTEIN DAN KUALITAS TEPUNG JAMUR TIRAM PUTIH ( Pleurotus ostreatus ) DENGAN PERENDAMAN KONSENTRASI CaCO KADAR PROTEIN DAN KUALITAS TEPUNG JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DENGAN PERENDAMAN KONSENTRASI CaCO3 DAN SUHU YANG BERBEDA.

0 2 14

KADAR PROTEIN DAN KUALITAS TEPUNG JAMUR TIRAM PUTIH ( Pleurotus ostreatus ) DENGAN PERENDAMAN KONSENTRASI CaCO KADAR PROTEIN DAN KUALITAS TEPUNG JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DENGAN PERENDAMAN KONSENTRASI CaCO3 DAN SUHU YANG BERBEDA.

0 3 15

KADAR PROTEIN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI, AMPAS TEBU Kadar Protein Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Campuran Serbuk Gergaji, Ampas Tebu Dan Arang Sekam.

0 3 13

KADAR PROTEIN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI, AMPAS TEBU Kadar Protein Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Campuran Serbuk Gergaji, Ampas Tebu Dan Arang Sekam.

0 1 13

PENGARUH SUMBER DAN KONSENTRASI NUTRISI TAMBAHAN TERHADAP PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus).

1 9 54

PENGARUH SUMBER DAN KONSENTRASI NUTRISI TAMBAHAN TERHADAP PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SKRIPSI

0 0 13