Sejarah Singakat Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA

A. Sejarah Singakat Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

Pada mulanya Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan adalah suatu sub bagian pada bagian keuangan yang mengelola bidang Penerimaan dan Pendapatan Daerah. Pada bagian ini tidak terdapat lagi sub seksi, karena pada saat itu Wajib Pajak Wajib Retribusi yang berdomisili di Kota Medan belum begitu banyak. Mempertimbangkan perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk Kota Medan melalui Peraturan daerah sub bagian keuangan tersebut diubah menjadi bagian Pendapatan. Pada bagian Pendapatan dibentuklah beberapa seksi yang mengelola Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah yang merupakan kewajiban para Wajib Pajak Wajib Retribusi dalam Daerah Kota Medan yang terdiri dari 21 Kecamatan diantaranya Kecamatan Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Baru, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Selayang, Medan sunggal, dan Lainnya. Sehubungan dengan Intruksi Mentri Dalam Negeri KUPD Nomor 71241-10 tentang penyeragaman stuktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah di seluruh Indonesia, maka Pemerintah Daerah di seluruh Kota Medan berdasarkan Peraturan Daerah Perda Nomor 12 tahun 1987 menyesuaikan atau membentuk struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah yang baru. Didalam struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah yang baru ini dibentuklah seksi-seksi Administrasi Daerah, juga dibentuk bagian Tata Usaha yang membawahi 3 tiga Kepala sub bagian yang merupakan sub sektor Perpajakan, Retribusi Daerah, Pendapatan Daerah lainnya yang merupakan kontribusi yang cukup Universitas Sumatera Utara penting bagi Pemerintah Daerah dalam mendukung serta memelihara hasil-hasil pembangunan dari peningkatan pendapatan daerah. Namun sebagai unsur pelaksanaan Pemerintah Kota Medan dalam bidang pemungutan Pajak, Retribusi daerah, dan Pendapatan Daerah terdiri dari 1 satu bagian Tata Usaha dengan 4 empat dan 5 lima sub Dinas dengan masing-masing 4 empat Seksi serta kelompok Jabatan Fungsional. Meningkatkan Pendapatan Daerah hendaknya tidak harus ditempuh dengan cara kebijaksanaannya menaikan tarif saja, tetapi yang lebih penting dengan memperbaiki atau menyempurnakan Administrasi, Sistem dan Prosedur serta Organisasi dari Dinas Pendapatan Daerah yang sekarang. Namun kondisi saat ini, dirasakan tuntutan untuk perlunya peninjauan kembali dan menyempurnakan Manual Pendapatan Daerah MAPATDA dimaksud seiring dengan tuntutan gerak pembangunan yang sedang berjalan terutama dari pola pendekatan yang selama ini dilakukan secra Sektoral perlu diubah secara Fungsional dan disesuaikan dengan kebijakan Pemerintah paling akhir dibidang Perpajakan, maka penyempurnaan telah dilaksanakan secara sungguh-sungguh sehingga disusun Manual Paendapatan Daerah MAPATDA. Adapun penyempurnaan yang dimaksud dituangkan dalam : 1. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 973-442 Tahun 1988 pada tanggal 26 Mei 1988, tentang Sistem Prosedur Perpajakan, Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya serta Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan. 2. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 10 tanggal 26 Mei 1988 tentang Pelaksanaannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 973-442 Tahun 1988. 3. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1989 tanggal 26 Mei 1988, tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah. Universitas Sumatera Utara Pendapatan Daerah Kota Medan atau Manual Pendapatan Daerah MAPATDA yang dilaksanakan terhadap dan penyempurnaannya sebagai tahap awal untuk Dinas Pendapatan Kota Medan secara efektif. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri nomor 0611861PUOD, tentang 2 Mei 1988, Intruksi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 188.324.201991, tanggal 11 Maret 1991 yang terakhir diubah dengan Keputusan Walikota Medan Nomor 188.324790SK1991, tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 16 tahun 1991 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan daerah Kota Medan.

B. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan