Penerapan Jaminan Kesehatan PT. ASKES Persero terhadap Perlindungan Kesehatan PNS

kebocoran biaya kesehatan dan perlakuan medis berlebihan terhadap pasienpeserta bagi PNS, yang menyebabkan klaim lebih tinggi dari yang dipertanggungkan. Sebab jika plafon biaya kesehatan peserta terlampaui, mereka harus menambah sendiri biayanya, pilihannya dua, kembali ke peserta atau ke perusahaan, dua-duanya tidak ideal, karena manajemen perusahaan pasti tidak ingin ada kenaikan fluktuasi biaya yang sudah dianggarkan awal tahun. 58

C. Penerapan Jaminan Kesehatan PT. ASKES Persero terhadap Perlindungan Kesehatan PNS

PNS sebagai aparat negara, abdi negara dan abdi masyarakat mempunyai potensi dan sangat menentukan kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional dan daerah sehingga perlu untuk selalu dibina tingkat kesejahteraannya, agar dapat memusatkan perhatian sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya. Salah satu bentuk peningkatan kesejahteraan itu adalah dengan pemberian jaminan kesehatan oleh pemerintah melalui PT. Askes Persero yang dikenal dengan nama Asuransi Sosial dalam program PT. Askes Persero. Perlindungan kesehatan PNS yang terjadi di PT. Askes adalah berlaku secara sah sebagai undang-undang mengikat bagi para pihak yang terlibat dalam pembuatannya, dan dilaksanakan dengan itikad baik di PT. Askes, maka para pihak mengerti akan posisinya, sehingga kepastian hukum bagi pihak yang terlibat dalam pelayanan kesehatan dapat terwujud secara baik dan optimal. 58 http:www.ptaskes.comreadaskespjkmu diakseskan tanggal 5 Maret 2011. Universitas Sumatera Utara Hak sebagai peserta ASKES SOSIAL yaitu memiliki Kartu Askes untuk dapat dilayani pada fasilitas kesehatan yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku, memperoleh penjelasan tentang hak, kewajiban serta tata cara pelayanan kesehatan, dan menyampaikan keluhan baik secara lisan telepon atau datang langsung atau tertulis, ke Kantor PT. ASKES Persero setempat. Adapun kewajiban sebagai peserta askes sosial yakni membayar iuran, memberikan data identitas diri untuk penerbitan Kartu Askes, mentaati semua ketentuan dan prosedur pelayanan kesehatan yang berlaku, menjaga Kartu Askes agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan oleh pihak yang tidak berhak. Peserta mendapatkan pelayanan kesehatan pada Pemberi Pelayanan Kesehatan PPK yang bekerjasama dengan PT. Askes Persero yang terdiri : Puskesmas, Dokter Keluarga, Klinik dan Balai Pengobatan Umum, Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit TNIPOLRISwasta, Rumah Sakit Swasta tertentu, Unit Pelayanan Transfusi Darah UPTDPMI, Apotik, Optikal, Balai Pengobatan Khusus BP Paru, BP Mata dan sebagainya, Laboratorium Kesehatan Daerah di seluruh Indonesia. Dalam upaya peningkatan kesejahteraan bagi PNS maka beberapa bentuk penerapan jaminan kesehatan PT. ASKES tentang penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi PNS diberikan : 1. Pelayanan Kesehatan di Tingkat Pertama di Puskesmas atau Doketer Keluarga yang meliputi Rawat Jalan Tingkat Pertama dan Rawat Inap Tingkat Pertama. 2. Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan di Rumah Sakit, yang meliputi layana : a. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan RJTL Universitas Sumatera Utara b. Rawat Inat Tingkat Lanjutan RITL c. Rawat Inap Ruang Khusus ICU, ICCU d. Pelayanan Gawat Darurat Emergency e. Persalinan f. Pelayanan Transfusi Darah g. Pelayanan Obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat DPHO PT. Askes h. Tindakan medis operatif dan tindakan medis non operatif i. Pelayanan cuci darah j. Cangkok transpalasi Ginjal dan ESWL tembak batu ginjal k. Penunjang Diagnostik, seperti Laboratorium, Radiodiagnostik, Elektromedik, termasuk USG, CT Scan dan MRI 3. Alat Kesehatan yang meliputi : a. IOL, Pen dan Screw dan Implant lainnya b. Kacamata hanya peserta, tidak untuk anggota keluarga c. Gigi Tiruan hanya peserta, tidak untuk anggota keluarga d. Alat Bantu Dengar hanya peserta, tidak untuk anggota keluarga e. Kaki tangan tiruan hanya peserta, tidak untuk anggota keluarga Di dalam penerapan jaminan PT. Askes tentang penyelenggaraan jaminan pemeliharaan bagi kesehatan PNS yang tidak dijamin oleh PT. Askes meliputi : 1. Pelayanan yang tidak mengikuti prosedur atau ketentuan yang berlaku 2. Penyakit akibat upaya bunuh diri atau dengan sengaja menyakiti diri 3. Operasi plastik kosmetik, termasuk obat-obatan 4. Check Up atau General Check-Up Universitas Sumatera Utara 5. Imunisasi diluar imunisasi dasar Seluruh rangkaian usaha ingin punya anak infertilitas Penyakit akibat ketergantungan obat atau alkohol 6. Sirkumsisi tanpa indikasi medis 7. Obat-obatan diluar DPHO termasuk Obat gosok, vitamin, kosmetik, makanan bayi 8. Pelayanan kursi roda, tongkat penyangga, korset dan lain-lain 9. Pengobatan di luar negeri 10. Pelayanan ambulance, pengurusan jenazah dan pembuatan visum et repertum termasuk biaya foto copy, administrasi, telepon, dan transportasi 11. Pemeriksaan kehamilan, gangguan kehamilan, tindakan persalinan, masa nifas anak ketiga dan seterusnya 12. Usaha meratakan gigi, dan membersihkan karang gigi Penerapan Jaminan Kesehatan PT. ASKES ternyata dalam sistem yang dirancang untuk menyelenggarakan fasilitas kesehatan yang optimal dan terjangkau oleh masyarakat ini mempunyai beberapa kendala atau hambatan yang perlu dibenahi. Hambatan dibagi dalam tiga aspek, aspek yang pertama adalah dari aspek persiapan dan aspek-aspek yang mendukung terselenggaranya jaminan ini. Hambatan kedua adalah hambatan dalam pelaksanaan dan penerapan sistem ini. Sedangkan, hambatan yang ketiga adalah hambatan yang berasal dari efek samping diterapkan mekanisme sistem yang telah ada. Bahwa dengan di undangkannya Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional merupakan perubahan yang mendasar bagi perasuransian di Indonesia khususnya Asuransi Sosial dimana salah satu Universitas Sumatera Utara program jaminan sosial adalah jaminan kesehatan. Dalam Pasal 19 ayat 2 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 dinyatakan bahwa jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan dasar, hal ini merupakan salah satu bentuk atau cara agar PNS dapat dengan mudah melakukan akses ke fasilitas kesehatan atau mendapatkan pelayanan kesehatan. Penerapan jaminan kesehatan bagi PNS dikelola sesuai dengan aturan termasuk mengelola dengan baik berbagai risiko yang timbul serta berdampak pada biaya yang tinggi, melalui manajemen kepesertaan, manajemen pelayanan dan manajemen keuangan yang baik, handal, akuntable dan transparan. Oleh karena itulah di asuransi manapun manajemen kepesertaan, manajemen pelayanan dan manajemen keuangan dikontrol atau dikelola oleh perusahaan tersebut. Dalam pengelolaan asuransi kesehatan sosial yang menganut managed care sistem akan terdapat tiga pihak terkait atau tri-partid yaitu peserta, provider terseleksi dan pengelola asuransi. Pengembangan sistem perlindungan sosial diarahkan pada jaminan sosial dengan pendanaan bersumber dari asuransi sosial, bantuan sosial dan tabungan. Tantangan utamanya adalah bagaimana mengembangkan sistem jaminan sosial yang secara cepat mencakup sebanyak-banyak warga negara dan mengefektifkan bantuan sosial agar benar-benar dapat diterima oleh warga negara yang benar- benar membutuhkannya. Pengalaman di berbagai negara menunjukkan bahwa perluasan ini memerlukan komitmen pemerintah, penegakan hukum yang Universitas Sumatera Utara konsisten, dan terdapatnya sejumlah pekerja di sektor formal yang memadai jumlahnya. Sistem perlindungan sosial pada akhirnya adalah mendorong sebanyak mungkin warga negara yang mau dan mampu menjadi peserta jaminan sosial sehingga warga negara yang memperoleh bantuan sosial menjadi semakin kecil. Semakin banyak warga negara yang tercakup dalam skema jaminan sosial akan memperkecil kemungkinan warga negara tersebut jatuh ke jurang kemiskinan manakala pendapatannya berkurang atau hilang tiba-tiba akibat suatu penyakit, PHK, kecelakaan, pensiun, atau sebab lain. Selain itu, perlu terus diupayakan untuk mempertajam berbagai program bantuan sosial yang dilakukan oleh berbagai sektor agar bantuan sosial yang diberikan dapat tepat sasaran, terkoordinasi, efisien dan efektif. Di PT. ASKES telah menerapkan sistem jaminan sosial terhadap PNS dengan baik, perluasan cakupan peserta dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat dan pemerintah, serta kesiapan penyelenggaraannya. Tahapan biasanya dimulai dari tenaga kerja di sektor formal tenaga kerja yang mengikatkan diri dalam hubungan kerja, selanjutnya diperluas kepada tenaga kerja di sektor informal, untuk kemudian mencapai tahapan cakupan seluruh penduduk. Program jaminan kesehatan dapat didahulukan daripada program jaminan kematian atau jaminan pensiun, sesuai dengan tingkat upah atau kemampuan ekonomi penduduk. Penduduk yang memiliki penghasilan tinggi di samping menjadi peserta jaminan sosial dapat menjadi peserta asuransi komersial yang Universitas Sumatera Utara memberikan manfaat lebih besar sesuai yang diinginkannya. Sementara penduduk yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup minimumnya setelah memenuhi persyaratan tertentu antara lain melalui tes kebutuhan-mean test dapat memperoleh bantuan sosial yang bersifat subsidi iuran dari pemerintah agar dalam memberikan manfaat jaminan sosial, penyelenggara tidak membedakan antara yang kaya dan yang miskin. Dengan uraian seperti ini diharapkan setiap warga negara dapat memperoleh kehidupan yang layak untuk mampu berproduksi secara ekonomis dan hidup sejahtera sesuai dengan cita-cita pembangunan bangsa. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada penyusunan penulisan skripsi yang berjudul “ Penerapan Jaminan Kesehatan di PT. Askes Indonesia Terhadap Perlindungan Kesehatan PNS ”, maka berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian serta penjelasan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan pokok pembahasan serta sekaligus merupakan jawaban dari pada permasalahan yang penulis buat, yaitu: 1. Pengaturan asuransi kesehatan terhadap PNS di Indonesia diatur yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991 tentang Pemeliharaan Kesehatan Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun, Veteran, Perintis Kemerdekaan, Beserta Keluarganya dan diperkuat lagi oleh UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional SJSN dalam Pasal 19 ayat 1 dan 2 yang menyatakan jaminan kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas dan diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. 2. Pelaksanaan sistem asuransi kesehatan terhadap PNS di Indonesia dilakukan oleh Pemerintah melalui PT. Askes selaku pemberi pelayanan kesehatan dan setiap PNS wajib menjadi peserta penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan dengan pemeliharaan kesehatan terhitung sejak yang bersangkutan membayar Universitas Sumatera Utara