Sarana Parkir Dimensi dan Pola Parkir Kendaraan

II.4.1 Sarana Parkir

Sebelum mengenal lebih jauh klasifikasi sarana parkir ini , perlu diketahui karakteristik – karakteristik utama dari suatu tempat parkir yang menjadi landasan untuk mengklasifisikasikan tersebut. Pada prisnsipnya ada tiga karakteristik utama dari suatu sarana parkir antara lain : 1. Tempat yang disediakan untuk parkir, dari karakteristik ini parkir dibedakan atas : - Parkir jalan, parkir jenis ini biasanya didesain sangat sederhana sepanjang curb - Parkir di luar jalan ,seperti terminal, lapangan parkir, gebang parkir dan lain – lain. 2. Petugas yang memarkir kendaraan ,dibedakan atas : - Parkir sendiri – sendiri oleh pengemudi - Parkir oleh petugas khusus 3. Konstruksi sarana parkir yang membedakan sarana parkir atas : - Sarana parkir berlantai tunggal - Sarana parkir berlantai banyak Sedangkan berdasarkan fungsinya ,sarana parkir diterminal dibedakan atas : • Pool kendaraan yang berfungsi untuk menyimpan kendaraan ,pemilihan pool parkir beriorentasi pada fasilitas tamping yang lebih besar. • Sarana pemberangkatan keberangkatan. • Universitas Sumatera Utara

II.4.2 Dimensi dan Pola Parkir Kendaraan

Selain dimensi kendaraan masalah yang sangat vital dalam suatu perencanaan terminal adalah pemilihan pada parkir kendaraan. Dimensi dari sarana – sarana parkir sebagai fasilitas utama dari suatu terminal ,sangat ditentukan oleh pemilihan pola parkir. Untuk sarana parkir dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda diperlukan tata pengaturan parkir kendaraan yang berbeda – beda pula. Seperti pool kendaran yang berfungsi untuk menyimpan kendaraan,pemilihan pool parkir beriorenasi pada kapasitas tamping yang lebih besar untuk dimensi parkir yang lebih kecil, sedangkan pool parkir pada pelataran pemberangkatan kedatangan selain kapasitas, juga perlu dipertimbangkan kelulusan gerak kendaraan yang memasuki me ninggalkan tempat parkir tersebut. Pada dasarnya bentuk pola parkir dapat dibedakan atas - Pola parkir pararel - Pola parkir menyudut Pola parkir pararel, adalah tata penyususnan kendaraan dalam suatu garis pararel terhadap curb sehingga bimper belakang suatu kendaraan bertemu dengan bumper muka kendaraan belakangnya. Keuntungan dari peminlihan parkir pararel antara lain : - Kendaraan yang diparkir tidak mempengaruhi kendaraan yang lain - Tidak memerlukan tempat memutar - Pergerakan kendaraan lebih mudah dan lebih cepat - Tingkat kecelakaan yang di timbulkan lebih rendah. Universitas Sumatera Utara Sedangkan kerugian dari pola parkir ini antara lain: - Daya tamping kecil dan membutuhkan tempat yang luas - Kendaraan yang keluar masuk harus berururtan Parkir menyudut, merupakan suatu bentuk penyusuan kendaraan sehingga bagian memanjang kendaraan memebentuk sududt terhadap curb. Keuntungan pemilihan pola parkir ini adalah : - Masing – masing kendaraan bebas keluar masuk - Areal parkir yang dibutuhkan lebih kecil sehingga membutuhkan daya tampung yang lebih besar. Kerugian pemilihan pola parkir ini : - Kendaraan yang parkir mengganggu kendaraan – kendaraan lain - Tingkat kecelakaan yang ditimbulkan lebih tinggi Dalam suatu fasilitas parkir,kendaraan harus disusun dalam berbagai alternative dengan memperhatikan batasan – batasan minimum untuk pergerakan kendaraan. Dalam merencanakan lay-out parkir, perencana harus bias mencoba untuk mendapatkan kapasitas yag maksimum dari areal parkir yang tersedia. Tidak bisa dipingkiri bahwa suatu kendaraan yang berdesakan penuh sesak pada suatu tempat parkir sehingga terbatasnya pergerakan akan menyebabkan menurunnya tingkat pemakaiyan dan efesiensi dari sarana parkir tersebut. Tempat parkir dan garasi lain menyediakan ruang parkir ,menyediakan gang-gang untuk mencapai ruang parkir itu. Selain itu apabila tempat parkir atau garasi ini menarik ongkos yang ditentukan berdasarkan waktu yang terpakai antara mengambil karcis parkir pintu masuk dan member karcis itu kembali di pintu keluar harus disediakan ruang untuk mengambil Universitas Sumatera Utara karcis dipintu masuk tadi dan membayar ongkos di pintu keluar. Tempat – tempat ini harus di desain dengan teliti oleh karena tingkat kedatangan dan keluar kendaraan adalah berupa variasi yang acak sehingga mungkin akan terjadi antrian atau waktu yang menunggu cukup lama. Desain untuk ruang parkir dan gudang – gudang yang dibuat harus didasarkan pada ukuran kendaraan desain. Pada umumnya ruang yang disediakan untuk masing – masing adalah lebar 2,085 m dan panjang 5,94 m , lebar yang diperlukan adalah berbeda-beda tergantung pada sudut kendaran yang di parkir terhadap gang itu. Makin kecil sudut antara akses kendaraan yang di parkir dan gang, akan lebih kecil ruang yang dibutuhkan untuk gerakan kendaraan dan akan lebih sempit pula lebar gang yang dibutuhkan. Gambar Pola Parkir A .Pola Parkir Pararel B .Pola Parkir Menyudut Gambar 2.6 pola parkir pararel yang menyudut. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kota Tebing Tinggi adalah salah satu dari tujuh kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara, yang berjarak 78 kilometer dari kota Medan. Secara geografis, wilayah kota Tebing Tinggi terletak pada 3 19’00’’ – 3 21’’00’ Lintang Utara dan 98 11’ – 98 21’ Bujur Timur, dengan luas wilayah 38,438 km 2 dengan batas-batas sebagai berikut: - Batas Utara : PTPN III Kebun Rambutan Kecamatan Tebing Tinggi - Sebelah Timur : PT.Socfindo Kebun Tanah Bersih Kecamatan Tebing Tinggi - Sebelah Selatan : PTPN III Kebun Pabatu Kecamatan Tebing Tinggi - Sebelah Barat : PTPN III Kebun Bandar Bejambu Kecamatan Tebing Tinggi Topografi kota Tebing Tinggi terletak di dataran rendah pulau Sumatera dengan ketinggian 26-34 meter diatas permukaan laut. Dari luas wilayah Kota Tebing Tinggi dapat dipersentasekan sebagai berikut : 1. Pemukiman 30,3 2. Perkebunan 19,1 3. Lahan Jasa 1,9 4. Sawah 16,1 5. Perusahaan 2,2 Universitas Sumatera Utara 6. Kebun campuran 27,4 7. Industri 1,5 8. Hutan rawa 1,8 Secara geografis, Kota Tebing Tinggi di dukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber alam seperti Labuhan Batu,simalungun,Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Kisaran, Mandailing Natal, Siantar, Medan dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Tebing Tinggi secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar,saling menguntungkan dan saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya. Kota Tebing Tinggi mempunyai iklim tropis dengan rata-rata suhu minimum Berkisar antara 23,2 o C – 24,3 o C dan suhu maksimum berkisar 30,8 o C – 33,2 o C. Pembangunan jaringan jalan di kota Tebing Tinggi diutamakan untuk mendukung sektor ekonomi modern, khususnya industriekspor. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi produksi dengan menekan biaya pengangkutan, menciptakan akses kepada pasar regional dan internasional sekaligus memperluas pelayanan jasa perkotaan. Dalam koordinasi pemerintah propinsi, direncanakan pembangunan jalan tol Medan – Tebing Tinggi sehingga melengkapi kebutuhan jaringan jalan kota. Disamping itu kota medan juga didukung oleh jaringan jalan lintas sumatera- jawa yang menghubungkan sluruh propinsi yang ada di pulau sumatera dengan transportasi orang atau barang. Untuk mendukung kelancaran transportasi dalam kota, kota Tebing Tinggi juga didukung oleh terminal dan sarana transportasi perkeretaapian yang sudah sejak lama Universitas Sumatera Utara merupakan sarana pengangkutan orang atau barang yang digunakan untuk masuk dan keluar kota Tebing Tinggi. Salah satu Terminal pendukung kelancaran transportasi dalam kota Tebing Tinggi adalah Terminal Bandar Kajum. Terminal Bandar Kajum adalah terminal tipe A yang berada di jalan Yos Sudarso, kelurahan Bandar Utama, kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi. Terminal ini dibangun tahun 1995. Sebelumnya terminal lama berada di pusat kota Tebing Lokasi Ramayana Center sekarang Akibat perluasan dan perkembangan kota,kapasitas terminal lama tidak mampu lagi menampung banyaknya kendaraan. Oleh sebab itu dibangunlah terminal baru yang bernama Terminal Bandar Kajum. Adapun pengelola aset terminal, baik juga operasional lalu lintas pada saat ini adalah Dinas Perhubungan DISHUB kota Tebing, III.2 Kondisi Eksisting Terminal III.2.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dilakukan di dalam termina Bandar Kajum. Terminal ini berada di jalan Yos Sudarso, kelurahan Bandar Utama, kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi Sumatera Utara. Terminal Bandar Kajum meupakan terminal tipe A yang melayani Angkutan Kota Antar Proponsi AKAP , Angkutan Kota Dalam Propinsi AKDP , Angkutan Pedesaan ADES dan Angkutan Kota ANGKOT . Terminal ini berjarak 5 km dari pusat kota,terminal ini sangat strategis karena berada di antara jalur lintas Timur Sumatera. Universitas Sumatera Utara III.2.2 Gambaran Umum Terminal Ditinjau dari sistem transportasi regional Sumatera Utara, wilayah kota Tebing Tinggi dipandang cukup strategis sebagai simpul transportasi yang menghubungkan beberapa daerah seperti Kota Medan, Kota Siantar dan Kab tanjung Balai kisaran, Kecamatan Dolok Masihol. Guna menunjang Kota Tebing Tinggi sebagai salah satu kawasan strategis di Propinsi Sumatera Utaratentunya diperlukan fasilitas pelayanan umum yang memadai diantaranya adalah terminal penumpang. Fungsi pelayanan terminal saat ini antara lain diperlukan bagi pelayanan angkutan antar kota dalam propinsi dan persinggahannya, angkutan antar kota antar propinsi dan persinggahannya , angkutan kota, dan angkutan pedesaan. Luas lahan terminal bus Bandar kajum yang tersedia saat ini adalah 30 Ha. Dari luas yang ada sebagian besar telah digunakan untuk berbagai macam kegunaan seperti jalur kendaraan, kantor, pos TPR, kios, kantin, Mushollah, MCK dan taman. Sedangkan untuk kepentingan perluasan pengembangan terminal masih ada tersedia lahan cadangan karena banyaknya lahan digunakan untuk taman, sehingga apabila adanya perluasan karena peningkatan kapasitas masih dapat di optimalkan. Berikut ini adalah gambar lokasi terminal, peta jaringan jalan Kota Tebing Tinggi dan kota sekitarnya dan Lay out terminal Gambar 3.1, Gamabar 3.2 dan Gambar 3.3. Universitas Sumatera Utara GAMBAR 3.1 LETAK LOKASI STASIUN DAN TERMINAL GAMBAR 3.2 JARINGAN JALAN PENGHUBUNG KOTA TEBING TINGGI DENGAN WILAYAH SEKITARNYANYA Universitas Sumatera Utara 8 1 8 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 14 14 14 KETERANGAN 1.Gedung Kantor 2. Loket AKAP 3. Mushola 4. Pelataran Parkir ADES 5. Pelataran Parkir ANGKOT 6. Pelataran Parkir AKDP 7. Pelataran Parkir AKAP 8. WC Toilet 9. Kantin 10. Ruang Penumpang 11. Taman 12. Jalur AKDP dan AKAP 13. Jalur ADES dan ANGKOT 14. Loket Retribusi U JL. Yosudarso Lay Out Terminal Bandar Kajum Gambar 3.3 lay out terminal Bandar Kajum Universitas Sumatera Utara III.3 Metode survai dan Pengambilan Data Lapangan Pengumpulan data yang dibutuhkan diambil dengan mempertimbangkan keterkaitan dengan tujuan dan maksud penelitian ,angar nantinya data yang didapat mempunyai korelasi yang baik dan dapat menunjang hasil penelitian data yang dikumpulkan guna menghasilkan out put yang sesuai dengan tujuan penelitian haruslah data-data yang berhubungan sehinga sesuai dengan yang diharapkan. Dalam rangka kelancaran pelaksanaan survai lapangan untuk mengumpulkan dan mendapatkan data-data primer perlu dipersiapkan tata laksana kegiatan survai yang baik berupa waktu pelaksaan survai, formulir survai, lokasipos survai, peralatan dan perlengkapan survai, serta personil survai. III.3.1 Waktu Pengambilan Data Pengambilan data dilaksanakan dalam waktu 3 hari yaitu mulai mulai tanggal 1, 2, dan 3 april 2011, pukul 07.00 – 16.00 WIB. Pengamatan dilakukan pada gerbang masuk dan gerbang keluar terminal, dengan mencatat jenis angkutan , jam masuk selama proses pembayaran retribusi. Pengamatan juga dilakukan pada pelataran parkir AKADP dan AKAP, dengan mencatat jam masuk pelataran parkir, waktu proses kedatangan dan waktu proses keberangkatan. III.3.2 Tenaga dan Peralatan Dalam melakukan penelitian ini memerlukan 3 tim survey yang terdiri dari 6 orang, 2 orang di pintu masuk, 2 orang di pintu keluar, dan 2 orang lagi di pelataran parkir AKAD dan AKAP. Universitas Sumatera Utara Sebelum melakukan pengambilan data yang sebenarnya, telah diberikan pengarahan kepada surveyor untuk mendapatkan data-data yang ekurat dan benar. Peralatan yang digunakan dalam pengambilan data berupa formulir lapangan, ballpoint, jam tangan, dan formulir questioner. III.3.3 Data – Data Yang Diperoleh Data – data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah : a. Data sekunder yang didapat dari badan pengelola terminal Adalah data yang diperoleh dari instansi terkait dalam yaitu Dinas Perhubungan kota Tebing Tinggi berupa data angkutan yang wajib masuk terminal Bandar Kajum. b. Data primer Data ini diperoleh dari pengamatan lapangan yang dilakukan selama 3 hari di lokasi terminal Bandar Kajum. Data yang di perolah adalah data arus masuk dan keluar kendaraan yang ada di terminal,waktu sirkulasi, panjang antrian. c. Questioner Yaitu data yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pelayanan dan knerja terminal saat ini yang akan diajukan kepada 2 responden. Adapun serponden tersebut adalah penumpang terminal dan awak angkutan supir angkutan . III.3.3.1 Pengambilan Data Sekunder Data sekunder,yaitu data yang sudah tersusun yang bersumber dari instansi terkait atau badan-badan terkait antara lain dari badan pengelolaan Terminal Bandar Universitas Sumatera Utara Kajum, Dinas Perhubungan Kota Tebing Tinggi berupa data luas terminal, fasilitas terminal, dan data-data angkutan jumlah dan jenis angkutan. Adapun data-data yang di peroleh adalah:

a. Luas Terminal