6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 JAGUNG Zea Mays
Tanaman jagung dalam bahasa latin disebut Zea mays L, salah satu jenis tanaman biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan Gramineae yang sudah
populer diseluruh dunia [9] khususnya di Indonesia. Tanaman jagung merupakan
tanaman andalan Indonesia karena selain digunakan sebagai bahan pangan di sebagian wilayah di tanah air ini, juga menjadi bahan utama untuk pakan ternak [2].
Tanaman jagung terdiri dari akar, batang, daun, dan buah jagung. Batang jagung merupakan bagian terbesar dari tanaman jagung. Batang
jagung tegak, beruas-ruas terbungkus pelepah daun, mudah terlihat [2], bulat silindris, berisi berkas-berkas pembuluh sehingga memperkuat berdirinya batang
[9]. Tabel 2.1 Komponen kimia yang terdapat pada batang jagung [28]
Komponen Ukuran
Panjang Serat 0,7
– 1,5 Diameter Serat
11,6 – 12,1
Selulosa 39,9
Lignin 21,2
Pentosan 21,8
Ekstrak dalam Aseton 5,2
Debu 4,8
Tanaman jagung banyak kegunaannya, hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan. Batang dan daun tanaman yang
muda digunakan untuk pakan ternak. Batang dan daun tanaman jagung yang sudah tua setelah dipanen dapat digunakan sebagai pupuk hijau dan kompos [1].
Di daerah sentra tanaman jagung, batang dan daun jagung yang kering digunakan untuk kayu bakar. Kegunaan lain jagung adalah sebagai bahan baku
pembuatan ternak dan industri bir, industri farmasi, dextrin termasuk untuk perekat dan industri tekstil [9].
Universitas Sumatera Utara
7 Gambar 2.1 Permukaan batang jagung dengan 500 perbesaran menggunakan
Scanning electron microscope SEM [3]
2.2 LOGAM BERAT
Logam berat terdapat di seluruh lapisan alam, namun dalam konsentrasi yang sangat rendah. Dalam air laut konsentrasinya berkisar antara 10
-5
– 10
-3
ppm. Pada tingkat kadar yang rendah, beberapa logam berat umumnya dibutuhkan oleh
organisme hidup untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya. Namun sebaliknya bila kadarnya meningkat, logam berat berubah sifat menjadi racun [10].
Telah diketahui bahwa beberapa jenis logam yang beracun mengakibatkan dampak berbahaya terhadap banyak bentuk kehidupan. Logam yang beracun terhadap
manusia dan lingkungan ekologi termasuk Kromium Cr, Tembaga Cu, Timbal Pb, Merkuri Hg, Mangan Mn, Kadmium Cd, Nikel Ni, Zinc Zn dan Besi
Fe [11]. Beberapa logam berat tersebut banyak digunakan dalam berbagai keperluan.
oleh karena itu diproduksi secara rutin dalam skala industri. Penggunaan logam- logam berat tersebut dalam berbagai keperluan sehari-hari secara langsung telah
mencemari lingkungan [6]. Peningkatan kadar logam berat dalam air laut terjadi karena masuknya limbah
yang mengandung logam berat ke lingkungan laut. Limbah yang banyak mengandung logam berat biasanya berasal dari kegiatan industri, pertambangan,
pemukiman dan pertanian [10].
Universitas Sumatera Utara
8 Limbah cair dari industri seperti pengolahan metalurgi, pengulitan, industri
kimia, tambang, industri baterai mengandung satu atau lebih logam berat beracun tersebut. Beberapa industri menggunakan metode seperti electroplating, pelapisan
logam dan proses pengendapan menghasilkan limbah cair yang mengandung logam berat yang berbahaya. Polusi sumber air yang berkaitan dengan pembuangan logam
berat dari berbagai aktivitas telah menyebabkan perhatian seluruh dunia beberapa dekade terakhir [11].
Logam berat berdasarkan sifat racunnya dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan menurut Hasrianti [6] yaitu :
a. Sangat beracun, dapat mengakibatkan kematian ataupun gangguan kesehatan yang pulih dalam waktu yang lama. logam-logam tersebut
adalah Hg, Pb, Cd, Cr dan As. b. Moderat. yaitu mengakibatkan gangguan kesehatan baik dalam waktu
yang relatif lama. logam-logam tersebut adalah Ba, Be, Cu, Au, Li, Mn, Se, Te, Co dan Rb.
c. Kurang beracun. logam ini dalam jumlah besar menimbulkan gangguan kesehatan. logam-logam tersebut adalah Al, Bi, Co, Fe, Ca, Mg, Ni, K, Ag,
Ti dan Zn. d. Tidak beracun. yaitu tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Logam-
logam tersebut adalah Na, Al, Sr dan Ca. Nursanti,dkk [12] melaporkan bahwa Limbah cair pabrik kelapa sawit
berwarna kecoklatan, terdiri dari padatan terlarut dan tersuspensi berupa koloid dan residu minyak dengan kandungan COD Chemical Oxygen Demand dan BOD Bio
Oxygen Demand tinggi 68.000 mgL dan 27.000 mgL, bersifat asam pH nya 3,5 - 4, terdiri dari 95 air, 4-5 bahan-bahan terlarut dan tersuspensi selulosa,
protein, dan lemak dan 0,5-1 residu minyak yang sebagian besar berupa emulsi. Kandungan TSS Total Suspensi Solid LCPKS tinggi sekitar 1.330
– 50.700 mgL, besi Fe 46,5 mgL dan seng Zn 2,3 mgL serta amoniak 35 mgL.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 09 tahun 2006 menerangkan bahwa kadar maksimum logam besi Fe pada baku mutu air limbah
sebesar 5 mgL.
Universitas Sumatera Utara
9
2.3 PROSES PENYERAPAN