Prosedur Persiapan Adsorben Batang Jagung Prosedur persiapan adsorben sebagai berikut: Prosedur Batch Adsorption

19 a. Pembuatan Larutan HCl 0,1 M 1 L 1. Dipipet 8,36 mL dari larutan HCl 37 2. Dimasukkan ke dalam beaker glass 1000 mL 3. Diencerkan dengan aquadest sampai batas tanda b. Pembuatan Larutan NaOH 0,1 M 1 L

1. Ditimbang 4 g padatan NaOH 2. Dimasukkan ke dalam beaker glass 1000 mL

3. Dilarutkan dengan aquadest sampai batas tanda

c. Pembuatan Larutan Induk 1000 ppm 1. Ditimbang padatan FeCl 2 .4H 2 O sebanyak 3.559,9047 mg didalam beaker glass 2. Diambil pelarut yang pH-nya sudah dikontrol 4,5 dan dimasukkan kedalam beaker glass sampai batas tanda 1 L. 3. Diaduk rata hingga padatan melarut d. Pembuatan Larutan Fe 2+ 50 ppm 1. Diambil larutan induk sebanyak 125 mL dan dimasukkan kedalam beaker glass 5 L 2. Kemudian diencerkan dengan pelarut yang dikontrol pH-nya 4,5 sampai batas tanda 2,5 L pada beaker glass 3. Diaduk rata

3.4.2 Prosedur Persiapan Adsorben Batang Jagung Prosedur persiapan adsorben sebagai berikut:

1. Batang jagung diperoleh dari sisa hasil panen kebun masyarakat 2. Batang jagung dibersihkan dari daun dan kulit luarnya 3. Kemudian batang jagung dipotong-potong dengan bentuk lingkaran penuh, setengah lingkaran dan seperempat lingkaran dan dihaluskan 50 dan 70 mesh dengan ketebalan ±5 mm 4. Lalu batang jagung yang telah dipotong-potong, di cuci dengan air distilat sebanyak 3 kali hingga pH air pencuci sama dengan pH air distilat 5. Batang jagung dikeringkan di dalam oven pada suhu ±55° C sampai berat batang jagung tersebut konstan Universitas Sumatera Utara 20

3.4.3 Prosedur Batch Adsorption

1. Penentuan Kinetika Adsorpsi Waktu Kontak Optimum 1. Diambil larutan Fe 2+ 50 ppm sebanyak 100 mL dari botol reagen 2,5 L yang diterangkan pada prosedur 3.4.1c lalu dimasukkan kedalam beaker glass 2. Kemudian diaduk dengan magnetic stirrer dengan kecepatan pengadukan 220 rpm pada suhu kamar 3. Kemudian ditambahkan 1 gram adsorben batang jagung pada berbagai variasi bentuk lingkaran, setengah lingkaran, seperempat lingkaran, 50 dan 70 mesh 4. Lalu diambil 2 mL sampel pada selang waktu 10 menit selama 2 jam 5. Lalu disaring dengan kertas saring Whatman 42 6. Konsentrasi ion Fe 2+ pada larutan setelah adsorpsi ditentukan dengan Atomic Adsorption Spectroscopy AAS 7. Lalu dihitung nilai q a � � = � −� � � � ........................................... [25] 2. Penentuan Kapasitas Adsorpsi 1. Diambil larutan Fe 2+ 50 ppm sebanyak 100 mL dari botol reagen 2,5 L yang diterangkan pada prosedur 3.4.1c lalu dimasukkan kedalam beaker glass 2. Kemudian diaduk dengan magnetic stirrer dengan kecepatan pengadukan 220 rpm pada suhu kamar 3. Kemudian ditambahkan 1 gram adsorben batang jagung pada berbagai variasi bentuk lingkaran, setengah lingkaran, seperempat lingkaran, 50 dan 70 mesh 4. Lalu disaring dengan kertas saring Whatman 42 5. Konsentrasi ion Fe 2+ C e pada larutan setelah adsorpsi ditentukan dengan Atomic Adsorption Spectroscopy AAS 6. Lalu dihitung nilai q e � � = � −� � � � ........................................... [21] Universitas Sumatera Utara 21 Di mana q e = jumlah ion logam yang teradsorpsi mgg C = konsentrasi ion logam sebelum teradsorpsi C e = konsentrasi ion logam setelah adsorpsi V = volume larutan ion logam L W = jumlah adsorben, batang jagung g Universitas Sumatera Utara 22 3.5 FLOWCHART PENELITIAN 3.5.1 Persiapan Adsorben Batang Jagung