Sumber Besi pada Berbagai Makanan Fungsi Besi didalam Tubuh

mempunyai beberapa fungsi esensial didalam tubuh sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron didalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi-reaksi enzim di dalam jaringan tubuh. Walaupun terdapat luas di dalam makanan banyak penduduk dunia mengalami kekurangan besi, termasuk di indonesia. Kekurangan angka besi sejak tiga puluh tahun terakhir diakui berpengaruh terhadap produktivitas kerja, penampilan kognitif,dan sistem kekebalan.Almatsier,S.2004 Widya karya pangan dan Gizi tahun 1998 menetapkan angka kecukupan besi untuk indonesia sebagai berikut: Bayi :3-5 mg Balita :8-9 mg Anak sekolah :10 mg Remaja laki-laki :14-17 mg Remaja perempuan :14-25 mg Dewasa laki-laki :13 mg Dewasa perempuan :14-26 mg Ibu hamil :+20 mg Ibu menyusui :+2 mg

2.6.1 Sumber Besi pada Berbagai Makanan

Besi merupakan Zat gizi yang tergolong esensial sehingga perlu disuplai dari makanan. Sumber terbaik besi adalah makanan hewani berwarna merah, seperti hati, daging, ayam, dan ikan. Sumber besi lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang- kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah. Pangan hewani relatif lebih tinggi tingkat absorpsinya yaitu 20-30 dibandingkan pangan nabati hanya 1-7. Hal tersebut Karena Fe dalam nabati yaitu ferri ketika akan diabsorpsi harus direduksi dahulu menjadi bentuk Ferro. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI, 2007. Universitas Sumatera Utara Disamping jumlah besi, perlu diperhatikan kualitas besi di dalam makanan, dinamakan juga ketersediaan biologik bioavailability. Pada umumnya besi didalam daging , ayam, dan ikan mempunyai ketersediaan biologik tinggi, besi didalam serealia dan kacang-kacangan mempunyai ketersediaan biologik sedang,dan besi di dalam sebagian besar sayuran,seperti bayam mempunyai ketersediaan biologik rendah Almatsier, S. 2004. Berikut adalah tabel sumber besi pada bahan pangan hewani dan nabati. Tabel 2.3 Nilai besi berbagai bahan makanan mg100 gram Bahan Makanan Zat Besi mg100 g Hati 6,0 - 14,0 Daging 2,0 – 4,2 Ikan 0,5 – 1,0 Telur ayam 2,0 – 3,0 Kacang-kacangan 1,9 – 14,0 Tepung Gandum 1,5 – 7,0 Sayuran hijau daun 0,4 – 18,0 Umbi-umbian 0,3 – 2,0 Buah-buahan 0,2 – 4,0 Beras 0,5 – 0,8 Susu Sapi Susu Perah 0,1 – 0,4 Sumber : Wirakusumah 1998.

2.6.2 Fungsi Besi didalam Tubuh

1. Kemampuan Belajar Hubungan Defisiensi besi dengan fungsi otak dijelaskan oleh lozoff dan youdim pada tahun 1988. Beberapa bagian dari otak mempunyai kadar besi tinggi yang diperoleh dari transpor besi yang dipengaruhi oleh reseptor transferin. Kadar besi dalam darah meningkat selama pertumbuhan hingga remaja. kadar besi otak yang kurang pada Universitas Sumatera Utara masa pertumbuhan tidak dapat diganti setelah dewasa. Defisiensi besi berpengaruh negatif terhadap fungsi otak, terutama terhadap fungsi sistem neurotransmitter penghantar syaraf. Akibatnya, kepekaan reseptor saraf dopamin berkurang yang dapat berakhir dengan hilangnya reseptor tersebut. Daya Konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar terganggu, ambang batas rasa sakit meningkat, fungsi kelenjar tiroid dan kemampuan mengatur suhu tubuh menurun. 2. Sistem kekebalan Sel darah putih tidak dapat bekerja efektif untuk menghancurkan bakteri dalam keadaan kekurangan besi. Enzim lain yang berperan dalam sistem kekebalan adalah mieloperoksidase yang juga terganggu fungsinya pada defisiensi besi. Disamping itu, dua protein pengikat besi transferin dan laktoferin mencegah terjadinya infeksi dengan cara memisahkan besi dari mikroorganisme yang membutuhkannya untuk perkembangbiakan. 3. Metabolisme energi Didalam tiap sel, besi bekerja sama dengan rantai protein-pengangkut elektron, yang berperan dalam langkah-langkah akhir metabolisme energi. protein ini memindahkan hidrogen dan elektron yang berasal dari zat gizi penghasil energi ke oksigen, sehingga membentuk air. Dalam proses tersebut dihasilkan ATP, sebagian besar besi disimpan dalam hemoglobin, yaitu molekul protein yang mengandung besi dari sel darah merah dan mioglobin didalam otot.Hemoglobin didalam darah membawa oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan tubuh dan membawa kembali karbon dioksida dari seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh.Mioglobin berperan sebagai reservoir oksigen menerima,menyimpan dan melepaskan oksigen didalam sel-sel otot Almatsier,S.2004. 4. Pelarut Obat-obatan Obat-obatan tidak larut oleh air, namun enzim yang mengandung besi dapat melarutkannya hingga dapat dikeluarkan dari tubuh. Universitas Sumatera Utara

2.6.3 Akibat Kekurangan dan Kelebihan Besi