2.6.3 Akibat Kekurangan dan Kelebihan Besi
Akibat Kekurangan besi
Kehilangan besi dapat terjadi karena konsumsi makanan yang kurang seimbang atau gangguan absorpsi besi. Disamping itu kekurangan besi dapat terjadi
karena pendarahan akibat cacingan atau luka, dan akibat penyakit-penyakit yang mengganggu absorpsi, seperti penyakit gastro intestinal.
Anemia gizi besi berat ditandai oleh sel darah merah yang kecil mikrositosis dan nilai hemoglobin rendah hipokromia. Oleh karena itu, anemia gizi besi
dinamakan anemia hipokromik mikrositik.Kekurangan Besi umumnya menyebabkan pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran
tubuh,menurunnya kemampuan kerja, menurunnya kekebalan tubuh,dan gangguan penyembuhan luka. Di samping itu kemampuan mengatur suhu tubuh menurun. Pada
anak-anak kekurangan besi menimbulkan apatis, mudah tersinggung, menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi dan belajar Almatsier,S.2004.
Akibat Kelebihan Besi
Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan, tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi. Gejalanya adalah rasa nek, muntah, diare, denyut jantung
meningkat,sakit kepala,mengigau dan pingsan Almatsier,S.2004. Selain itu, Besi dalam dosis besar dapat merusak dinding usus, kematian
sering kali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini, debu besi juga dapat terakumulasi di dalam alveoli dan dapat menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru
Soemirat, 2004. Kelebihan zat besi Fe juga bisa menyebabkan keracunan dimana terjadi
muntah, kerusakan usus, penuaan dini, kematian mendadak, mudah marah, radang sendi, cacat lahir, kanker, hepatitis, hipertensi, infeksi, insomnia, sakit liver, masalah
mental, rasa logam di mulut, rematik, sikoprenia, sariawan, perut, sickle-cell anemia, keras kepala, sirosis ginjal, sembelit, diabetes, diare, pusing, mudah lelah, kulit
Universitas Sumatera Utara
kehitam-hitaman, sakit kepala, gangguan penyerapan vitamin dan mineral, serta
hemokromatis Parulian, 2009.
2.7 Spektrofotometer Serapan Atom