Struktur Bahan Pangan Digoreng Sumber Logam

2. Menggoreng Biasa Pada proses penggorengan dengan sistem deep frying, bahan pangan yang digoreng terendam dalam minyak dan suhu minyak dapat mencapai 200-205 C.lemak yang digunakan tidak berbentuk emulsi dan mempunyai titik asap smoking point diatas suhu penggorengan, sehingga asap tidak terbentuk selama proses penggorengan. Lemak yang dapat digunakan dalam proses penggorengan secara deep frying adalah lemak nabati yang mengalami proses hidrogenasi kecuali minyak olive, minyak babi lard bermutu tinggi dan beberapa jenis senyawa shortening yang tidak mengandung emulsifier.Secara komersil bahan pangan yang digoreng fried food biasanya digoreng dengan menggunakan sistem deep frying. Ketaren, 1986.

2.3 Struktur Bahan Pangan Digoreng

Untuk memahami pengertian dari bahan pangan digoreng, dapat dilihat dari aspek anatomi bahan pangan tersebut. Semua bahan pangan digoreng mempunyai struktur dasar yang sama. Gambar 2.1 Struktur Bahan Pangan yang digoreng Gambar tersebut memperlihatkan potongan melintang dari bahan pangan digoreng. Innerzone atau core merupakan bagian dalam dari bahan pangan berkadar air tinggi dan umum terdapat pada bahan pangan yang digoreng. Proses pemasakan berlangsung oleh penetrasi panas dari minyak yang masuk ke dalam bahan pangan. Proses Pemasakan ini dapat mengubah atau tidak mengubah karakter bahan pangan,tergantung bahan pangan yang digoreng. ……………………………… ……………….. Core innerzone Lapisan luar outer zone Permukaan luar outer surface Universitas Sumatera Utara Permukaan lapisan luar outer zone surface akan berwarna coklat keemasan akibat penggorengan.Tingkat intensitas warna ini tergantung dari lama dan suhu menggoreng, juga komposisi kimia pada permukaan luar dari bahan pangan. Bagian luar bahan pangan Outer Zone, jika bahan pangan segar digoreng maka kulit bagian luar dapat mengerut. Kulit atau kerak tersebut dihasilkan oleh akibat proses dehidrasi bagian luar bahan pangan pada waktu menggoreng.Kerak ini hanya terjadi pada bahan pangan tertentu. Pembentukannya terjadi akibat panas dari lemak panas diatas 312 F sehingga menguapkan air yang terdapat pada bagian luar bahan pangan. Pada kadar air 3 atau kurang akan terbentuk kerak dan bahan pangan akan menjadi masak done.Selama proses menggoreng berlangsung, maka sebagian minyak masuk ke bagian kerak dan bagian luar hingga outer zone dan mengisi ruang kosong yang pada mulanya diisioleh air. Setiap tipe bahan pangan digoreng mempunyai karakteristik tertentu serta mengandung sejumlah lemak yang diabsorpsi.Ketaren,2008.

2.4 Sumber Logam

Logam berasal dari kerak bumi yang berupa bahan-bahan murni,organik,dan anorganik.Secara alami siklus perputaran logam adalah dari kerak bumi kemudian kelapisan tanah,dan terakhir ke makhluk hidup tanaman,hewan dan manusia, kedalam air,mengendap dan akhirnya kembali ke kerak bumi. Logam itu sendiri dalam kerak bumi dibagi menjadi logam makro dan logam mikro,dimana logam makro ditemukan lebih dari 1.000 mgkg dan logam mikro jumlahnya kurang dari 500 mgkg. Akan tetapi, kandungan alamiah logam itu akan berubah-ubah tergantung pada kadar pencemaran oleh ulah manusia atau oleh perubahan alam, seperti erosi,. Walaupun begitu, ternyata kandungan logam dalam lingkungan oleh pengaruh pertambangan masih lebih besar dari pada akibat erosi alamiah.Darmono,1995. Berikut ini adalah tabel kandungan logam makro dan mikro yang terdapat pada kerak bumi. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Logam-logam makro dan mikro yang ditemukan dalam kerak bumi Kelompok Logam Simbol Jumlah mgkg Makro Aluminium Al 81.300 Besi Fe 50.000 Kalsium Ca 36.300 Natrium Na 28.300 Kalium K 25.900 Magnesium Mg 20.900 Mangan Mn 1.000 Mikro Barium Ba 425 Nikel Ni 75 Seng Zn 70 Tembaga Cu 55 Plumbum Pb 12,5 Uranium U 2,7 Timah putih Sn 2 Kadmium Cd 0,2 Merkuri Hg 0,08 Perak Ag 0,07 Emas Au 0,004 Logam Ringan Sumber :Stoker dan Seager 1979. Universitas Sumatera Utara

2.5 Logam Berat