Klasifikasi Minyak Goreng Komposisi Minyak Goreng

oil misalnya minyak biji kapas, minyak kedelai, dan minyak biji bunga matahari tidak dapat digunakan sebagai minyak goreng. Hal ini disebabkan karena jika minyak tersebut kontak dengan udara pada suhu tinggi akan mudah teroksidasi sehingga berbau tengik. Minyak yang dipakai menggoreng adalah minyak yang tergolong dalam kelompok non drying oil, yaitu minyak yang tidak akan membentuk lapisan keras bila dibiarkan mengering di udara, contohnya adalah minyak sawit. Pemanasan Minyak secara berulang-ulang pada suhu tinggi dan waktu cukup lama, akan menghasilkan senyawa polimer yang berbentuk padat dalam minyak. Berbagai macam gejala keracunan,yaitu iritasi saluran pencernaan,pembengkakan organ tubuh, depresi pertumbuhan dan kematian telah diobservasi pada hewan yang diberi lemak yang telah dipanaskan dan teroksidasi.Minyak yang telah rusak tidak hanya mengakibatkan kerusakan nilai gizi,tetapi juga merusak tekstur, flavor dari bahan pangan yang digoreng. Ketaren, 1986.

2.1.3 Klasifikasi Minyak Goreng

Berdasarkan ada atau tidaknya ikatan rangkap pada struktur molekulnya, minyak goreng terbagi menjadi: minyak dengan asam lemak jenuh saturated fatty acid, dan minyak dengan asam lemak tak jenuh tunggal Monounsaturated fatty acid MUFA maupun majemuk Polyunsaturated fatty acid PUFA.ketaren, 2008. Minyak dengan asam lemak jenuh saturated fatty acid, merupakan asam lemak yang berikatan tunggal pada rantai hidrokarbonnya.Minyak ini bersifat stabil dan tidak mudah bereaksi atau berubah menjadi asam lemak jenis lain.Asam lemak jenuh yang terkandung pada minyak goreng umumnya terdiri dari asam oktanoat,asam dekanoat, asam laurat, asam miristat, asam palmitat,dan asam stearat.ketaren,2008. Minyak dengan asam lemak tak jenuh tunggal Monounsaturated fatty acid MUFA maupun majemuk Polyunsaturated fatty acid PUFA, merupakan asam lemak yang memiliki ikatan atom karbon rangkap pada rantai hidrokarbonnya.Semakin banyak ikatan rangkap semakin mudah berubah menjadi Universitas Sumatera Utara asam lemak jenuh.Asam lemak tak jenuh yang terkandung pada minyak goreng adalag asam oleat, dan asam linolenat.Ketaren, 2008

2.1.4 Komposisi Minyak Goreng

Secara umum komponen utama minyak yang menentukan mutu minyak adalah asam lemaknya karena asam lemak menentukan sifat fisik dan stabilitas minyak. Ketaren mengatakan susunan asam lemak pada setiap jenis minyak berbeda karena faktor iklim,perbedaan sumber,keadaan tempat tumbuh,dan pengolahan. Semua minyak goreng tersusun atas uni-unit asam lemak dimana jumlah asam lemak alami yang telah diketahui ada dua puluh jenis asam lemak yang berbeda. Tidak satu pun minyak goreng yang tersusun satu jenis asam lemak, karena selalu terbentuk dalam campuran berbagai asam lemak. Proposi campuran ini menyebabkan minyak goreng bersifat cair, sehat atau membahayakan kesehatan, bersifat netral, tahan disimpan atau mudah tengik.Winarno, 1995. Berikut adalah komposisi beberapa asam lemak pada empat jenis minyak nabati. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Komposisi Asam lemak pada empat jenis minyak goreng nabati Komposisi asam lemak Jumlah atom C Minyak Kelapa Minyak Sawit Minyak kedelai Minyak jagung Asam lemak jenuh Butirat 4 Kaproat 6 0,0-0,8 Kaprilat 8 5,5-9,5 Kaprat 10 4,5 —9,5 Laurat 12 44-52 0,0-0,1 Miristat 14 13-19 1,1-2,5 Trace-0,5 Palmitat 16 7,5-10,5 40-46 7-10 11,8 Stearat 18 1,0-3,0 3,6-4,7 2-5 1,9 Arahidhat 20 0,0-0,4 0,2-1 0,1 Asam lemak tidak jenuh Palmitoleat 16:1 0,8-1,4 Trace-1 0,1 Oleat 18:1 0,0-1,3 39-45 11-60 24,1 Linoleat 18:2 5,0-8,0 7-11 15-64 56,3 Linolenat 18:3 1,5-2,5 1-12 0,9 Arakidonat 20:4 1,5 Sumber : Majalah Sasaran No.4, 1996

2.1.5 Standar Mutu Minyak Goreng