Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Kriteria Penilaian Berbicara Menceritakan Tokoh Idola

57 Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP

RPP merupakan serangkaian rencana pelaksanaan pembelajaran tertulis yang harus dipersiapkan guru sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. RPP yang dibuat peneliti berfungsi sebagai pedoman dalam melakukan penelitian yang akan mengujicobakan metode hypnoteaching sugesti bangun dalam meningkatkan pembelajaran berbicara. terlampir

3.9 Kriteria Penilaian Berbicara Menceritakan Tokoh Idola

Tabel 3.7 Deskripsi Penilaian Keterampilan Berbicara No Aspek Bobot Keterangan 1 Penguasaan masalah 26-30 21-25 Isi pembicaraan sangat bermakna, terlihat penguasaan masalah, dan pembicaraan mengandung lima pendapat yang dikemukakan cocok sesuai dengan topik yang dibicarakan. Isi pembicaraan sangat bermakna, terlihat penguasaan masalah, dan pembicaraan mengandung kurang dari lima pendapat yang dikemukakan cocok sesuai dengan topik yang dibicarakan. 6-20 Isi pembicaraan bermakna, terlihat penguasaan 58 Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu masalah, memunculkan beberapa pendapat, tetapi pendapat yang dikemukakan kurang cocok sesuai dengan topik yang dibicarakan. 0-5 Isi pembicaraan kurang bermakna, tidak terlihat penguasaan masalah, dan tidak mengemukakan pendapatpendapat yang dikemukakan tidak cocok, tidak terkait, tidak mengandung korelasi dengan topic pembicaraan 2 Sikap dan kepercayaan diri pada saat berbicara 21-30 Lebih dari 50 pembicaraan disampaikan dengan lancar dan fasih, pandangan mata cenderung terfokus pada pendengar, ekspresi muka tenang, sorot mata tegas dan gerakan wajar yang penuh keyakinan 6-20 Pembicaraan yang disampaikan secara fasih dan lancar hanya 50 , pandangan mata terfokus pada pendengar, dan gerakan wajar namun ekspresi sedikit gelisah, dan sorot mata kurang tegas. 0-5 Pembicaraan yang disampaikan secara fasih dan lancar di bawah 50, pandangan mata dan sorot mata tidak terfokus pada pendengar, dan gerakan tidak wajar, dan ekspresi muka menunjukkan ketidaknyamanan. 3 Ekspresi dan mimik 11-15 Ekspresi dan mimik yang ditunjukkan efektif, tidak kaku, menunjang isi pembicaraan dan tidak berlebihan. 6-10 Ekspresi dan mimik yang ditunjukkan efektif, sedikit kaku, dan tidak berlebihan, namun, tidak menunjang isi pembicaraan 59 Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0-5 Ekspresi dan mimik yang ditunjukkan tidak efektif, kaku, tidak menunjang isi pembicaraan dan cukup berlebihan. 4 Kejelasan dan keruntutan cerita 11-15 Informasi yang disampaikan sistematisberurutan sesuai unsurnya, serta lengkap mencakup identitas, keunggulan dan alasan mengidolakan tokoh. 6-10 Informasi yang disampaikan sistematis, namun, kurang lengkap. Informasi yang disampaikan hanya dua dari tiga unsur yang diminta 0-5 Informasi yang disampaikan tidak jelas, tidak beraturan, serta tidak lengkaphanya memuat satu unsur yang diminta. 5 Kejelasan Penyampaian 8-10 Suara sangat jelas terdengar hingga belakang, pengaturan intonasi dan volume sangat cocok dengan situasi dan kondisi pembicaraan dan penggunaan kosa kata lebih dari 50nya menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah yang baik. 5-7 Suara sangat jelas tetapi volume suara kurang terdengar di bangku belakang, pengaturan intonasi sangat cocok dengan situasi dan kondisi pembicaraan hanya saja, kosa kata kalimat yang digunakan 50 menggunakan bahasa Indonesia yang tepat dan sesuai kaidah. 0-4 Suara tidak jelas banyak mengeluarkan kata-kata yang tidak efektif, volume suara sangat minim, pengaturan intonasi tidak disesuaikan dengan 60 Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu situasi dan kondisi pembicaraan. Kosa kata yang digunakan melenceng dari kaidah bahasa Indonesia. Kemudian untuk mengukur daya serap siswa nilai yang didapat siswa dikategorikan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan PAP skala lima. Sumber : Nurgiantoro 2010: 393 Tabel 3.8 Penilaian PAP Skala Lima Interval Tingkat Penguasaan Kategori Nilai Keterangan 85-100 A Baik Sekali 75-84 B Baik 60-74 C Cukup 40-59 D Kurang 0-39 E Kurang Sekali 149 Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan

Keberhasilan penggunaan metode hypnoteaching sugesti bangun dalam pembelajaran ini tidaklah terlepas dari peran guru. Peran guru menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan metode ini. Metode hypnoteaching sugesti bangun ini menuntut guru untuk berperan sebagai seorang motivator, terutama dalam proses pemberian sugesti kepada siswa. Guru diharapkan mampu meyakinkan siswa melalui sugesti-sugesti bahwa siswa mampu berbicara denagn baik di depan publik. Berdasarkan rumusan dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran berbicara yang menggunakan metode hypnoteaching sugesti bangun peneliti dapat mengemukakan beberapa simpulan sebagai berikut.

1. Perencanaan Pembelajaran

Sesuai dengan rencana dan konsep yang telah dibuat sebelumnya, pelaksanaan pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode hypnoteaching sugesti bangun berlangsung sebanyak dua siklus. Instrumen yang membantu dalam proses pengumpulan data meliputi lembar observasi guru, lembar observasi siswa, angket, dan jurnal siswa. Pada siklus I guru mentikberatkan pembelajaran pada penghilangan ketakutan yang dirasakan siswa sebelum berbicara. Selain itu juga, guru memberikan materi terkait dengan materi menceritakan tokoh idola. Materi yang diberikan misalnya unsur-unsur kelengkapan tokoh idola, siapa saja yang boleh menjadi tokoh idola, dan kelogisan dalam memberikan alasan mengidolakan. Refleksi dari siklus I menyebutkan guru kurang memanfaatkan keberadaan media

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MODIFIED JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 4 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 61

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MODIFIED JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Berkemampuan Awal Tinggi Kelas VII SMP Negeri 29 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 9 62

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Bandarlampung Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012)

0 7 53

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013-2014)

0 5 56

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 17 87

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 32 89

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013-2014)

0 14 49

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 10 45

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 01 Pagelaran Tahun Ajaran 2014/1015)

3 19 59

PENDEKATAN I-TESA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SIKAP POSITIF TERHADAP MATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR TEOREMA PYTHAGORAS Suatu Peneltian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 25 Tahun Pelajaran 20092010

0 0 13