Teknik Pengumpulan data PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE IQRA DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPA) MESJID AGUNG LEMBANG : Studi Deskriptif Terhadap Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Mesjid Agung Lembang.
Ahmad Fauzi Ridwan, 2014 PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE
IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL- QUR’AN TPA MESJID AGUNG LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
juga ada catatan anekdot. Menurut Riduwan 2009:76 catatan anekdot adalah catatan yang dilakukan peneliti mengenai segala sesuatu yang terjadi pada saat
pengamatan berlangsung. Peristiwa atau sesuatu yang dianggap penting dicatat dengan singkat tanpa harus menuruti aturan tertentu. Pengamatan sebagai teknik
pengumpulan data memiliki kriteria sebagai berikut: a.
Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematis
b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah
direncanakan. c.
Pengamatan dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu yang menarik perhatian saja
d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitas
2. Wawancara
Yang dimaksud dengan wawancara menurut Moh. Nazir 2013:193 adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab, sambil bertatap muka antara penanya dan pewawancara dengan penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide
pedoman wawancara.
Wawancara ini digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. Dari pengertian diatas
maka dapat penulis simpulkan bahwasannya wawancara adalah metode pengumpulan data yang memperoleh datanya dengan menginterview langsung
responden yang dilakukan secara face to face atau tatap muka untuk memperoleh data secara mendalam.
Menurut Riduwan 2009:74 Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu: pewawancara, responden,
pedoman wawancara, dan situasi wawancara. a.
Pewawancara adalah orang yang mengumpulkan informasi yang diharapkan dapat menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan merangsang
responden untuk menjawab pertanyaan yang tadi diajukan dan juga orang yang mencatat semua informasi yang telah diperoleh.
Ahmad Fauzi Ridwan, 2014 PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE
IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL- QUR’AN TPA MESJID AGUNG LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
b. Responden adalah orang yang memberi informasi yang diharapakan dapat
menjawab pernyataan yang telah diajukan pewawancara dengan baik dan benar. Dalam hal ini harus ada ketersediaan dari responden untuk
menjawab dan juga ada keselarasan antara pewawancara dan responden. c.
Pedoman wawancara: berisi tentang uraian penelitian yang biasanya dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan agar proses wawancara dapat
berjalan dengan baik. Menurut Suharsimi Arikunto 2006:227 secara garis besar ada 2 macam pedoman wawancara yaitu:
1 Pedoman wawancara tidak terstruktur yaitu pedoman wawancara yang
hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Hal ini kreativitas dalam wawancara sangat diperlukan. Hasil wawancara jenis ini
bergantung pada pewawancara karena pewawancara merupakan pengemudi jawaban responden. Jenis wawancara seperti ini cocok
untuk penelitian kasus. 2
Pedoman wawancara terstruktur yaitu pedoman wawancara yang disusun
secara terperinci
sehingga menyerupai
check list.
Pewawancara tinggal membubuhkan tanda v check pada nomor yang sesuai.
3 Situasi wawancara ini berhubungan dengan waktu dan tempat
terjadinya wawancara. 3.
Studi Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto 2006:231 metode dokumentasi adalah
mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, dan sebagainya.
Dibandingkan dengan metode pengumpulan data yang lain, bahwasannya metode dokumentasi lebih mudah dilakukan yang dalam arti apabila ada
kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah, dan juga dalam pengumpulan data ini, instrument utamanya adalah peneliti sendiri karena peneliti
memiliki fleksibelitas yang tinggi dibandingkan dengan alat pengumpul data yang
Ahmad Fauzi Ridwan, 2014 PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE
IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL- QUR’AN TPA MESJID AGUNG LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
lain, seperti mampu menghadapi berbagai perubahan yang terjadi di lapangan, cepat memahami permasalahan yang ada, dan mampu me nyesuaikan diri dengan
lokasi dimana penelitian itu dilaksanakan. Data yang diperoleh dari metode dokumentasi bukan benda hidup melainkan benda mati.