Metode Penelitian PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE IQRA DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPA) MESJID AGUNG LEMBANG : Studi Deskriptif Terhadap Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Mesjid Agung Lembang.

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014 PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL- QUR’AN TPA MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Sejalan dengan itu menurut Cholid Narbuko dan H. Abu Achmadi 2007: 44 metode deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, dengan menyajikan, menganalisis, dan menginterpretasi data yang bersifat komperatif dan korelatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi menekankan kepada makna. D. Definisi Operasional 1. Pengertian peran menurut Soerjono Soekanto 2009:212 adalah aspek dinamis dari kedudukan status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peran. Yang dimaksud peran dalam penelitian ini yaitu kedudukan atau status yang yang diperoleh seseorang dalam melaksanakan tugas baik yang hak maupun kewajibannya. 2. Menurut UU No.14 tahun 2005 yang dimaksud dengan tutorguru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan. Yang dimaksud tutor dalam penelitian ini yaitu orang yang membelajarkan, memotivasi, mentransfer ilmu, mendorong anak didiknya untuk menjadi lebih baik lagi, dan orang yang memfasilitasi didalam proses pembelajaran. Ahmad Fauzi Ridwan, 2014 PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL- QUR’AN TPA MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Menurut UU no 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 20 bahwasannya pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Yang dimaksud pembelajaran dalam penelitian ini adalah suatu proses interaksi penyampaian informasi oleh tutor kepada warga belajar dalam suatu kegiatan belajar. 4. Menurut Mulyasa 2003 dalam Ahmadi 2011:1 akselerasi berarti belajar dimungkinkan untuk ditetapkan sehingga peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata dapat menyelesaikan pelajarannya lebih cepat dari masa belajar yang ditentukan. Yang dimaksud pembelajaran akselerasi dalam penelitian ini adalah proses percepatan dalam pembelajaran sehingga peserta didik dapat menempuh pembelajaran yang relatif singkat tetapi tidak mengurangi mutu pendidikannya. 5. Menurut Surdiman Suharto dalam http:sudirmansuharto.blogspot .com2012 11metode-pembelajaran-baca-tulis-al- qur’an.html?m=1 2012 bahwa Baca Tulis Qur’an adalah suatu kemampuan yang dimiliki untuk membaca dan menuliskan kitab suci Al- qur’an. Yang dimaksud Baca Tulis Qur’an BTQ dalam penelitian ini yaitu merupakan strategi dalam kegiatan belajar Al- qur’an untuk meningkatkan pengetahuan, mengembangkan daya ingat, dan pemahaman mengenai Al- Qur’an. 6. Menurut H. As’ad Humam Metode Iqra yaitu suatu cara penyampaian bahan pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar Al- Qur’an yang disusun secara praktis dan sistematis sehingga memudahkan bagi setiap orang yang belajar dan mengajarkan membaca Al- Qur’an dalam waktu yang relatif singkat. Yang dimaksud metode Iqra dalam penelitian ini yaitu cara belajar mengenai Al- qur’an yang disusun untuk memudahkan pembacanya Ahmad Fauzi Ridwan, 2014 PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL- QUR’AN TPA MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sehingga mudah dimengerti sebagai dasar memudahkan membaca Al- qur’an. 7. Menurut Syamsuddin, dkk 2010:24 TPA merupakan sebuah lembaga pendidikan dan pengajaran Islam untuk anak-anak usia 7- 12 tahun, yang diselenggarakan di lingkungan masyarakat muslim sebagai wahana pembinaan dasar-dasar keimanan, keilmuan, dan akhlak yang q ur’ani sesuai taraf perkembangan kejiwaan dan karakteristik anak. Yang dimaksud TPA dalam penelitian ini adalah lembaga pendidikan non formal bidang keagamaan sebagai upaya menciptaka n sumber daya manusia generasi q u’ani untuk menyongsong masa depan gemilang.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh penelitian dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi lebih sistematis. Untuk penentuan instrument penelitian harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin agar informasi yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan. Pada penelitian kualitatif, instrumen utamanya adalah peneliti yang sedang melakukan penelitian di tempat penelitian. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sugiyono 2008:59 yaitu dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Berdasarkan konsep di atas, maka peneliti dalam penelitian ini menggunakan instrumen pedoman wawancara, observasi dan studi dokumentasi, hal tersebut disebabkan karena peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.

F. Pengujian Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini menggunakan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun proses pengembangan instrumen selama pembuatannya yaitu : Ahmad Fauzi Ridwan, 2014 PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL- QUR’AN TPA MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Membuat kisi-kisi atas pedoman wawancara maupun observasi; 2. Membuat atau menjabarkan kisi-kisi kedalam pedoman wawancara dan pedoman observasi; 3. Melaporkan pedoman wawancara dan observasi yang telah dibuat peneliti kepada dosen pembimbing untuk di teliti; 4. Bila terdapat perbaikan, maka peneliti harus merevisi kembali; dan 5. Bila revisi pedoman wawancara dan observasi usai dilakukan, maka kembali dilaporkan kepada dosen pembimbing, begitu pula seterusnya hingga mendapat persetujuan dosen; dan 6. Terjun kelapangan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dengan menggunakan pedoman wawancara dan observasi yang telah d isiapka dan disetujui sebelumnya.

G. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan digunakan. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan Moh. Nazir 2013:174. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Maka dari itu, untuk memperkecil kemungkinan ketidakakuratan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik sekaligus dengan harapan antara satu dengan yang lainnya dapat saling melengkapi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 kelompok yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. 1. Observasi Menurut Moh. Nazir 2013:175 yang dimaksud p engumpulan data dengan observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat lain untuk keperluan tersebut. Di dalam observasi biasanya