PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE IQRA DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPA) MESJID AGUNG LEMBANG : Studi Deskriptif Terhadap Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Mesjid Agung Lembang.

(1)

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE IQRA DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPA) MESJID

AGUNG LEMBANG

(Studi Deskriptif Terhadap Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Mesjid Agung Lembang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Luar Sekolah Konsentrasi Pemberdayaan Masyarakat

Disusun oleh : Ahmad Fauzi Ridlwan

(1001262)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA

TULIS QUR’AN MELALUI METODE IQRA DI TAMAN PENDIDIKAN

AL-

QUR’AN (TPA)

MESJID AGUNG LEMBANG

(Studi Deskriptif Terhadap Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Mesjid Agung Lembang)

Oleh

Ahmad Fauzi Ridlwan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Ahmad Fauzi Ridlwan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak cipta dilindung undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR D ALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QURAN MELALUI METOD E IQRA D I TAMAN PEND ID IKAN AL-QURAN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Ahmad Fauzi Ridlwan (1001262) Peran Tutor Dalam Pembelajaran Akselerasi Baca Tulis Qur’an Melalui Metode Iqra Di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Mesjid Agung Lembang (Studi Deskriptif Terhadap Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Mesjid Agung Lembang)

Dalam upaya pembelajaran akselerasi baca tulis qur’an pada warga belajar diperlukan pengarahan dan bimbingan dari tutor yang berkompeten dan profesional untuk menggali, mengembangkan potensi yang dimilikinya. Metode iqra yang dari dulu sudah sangat banyak

digunakan masyarakat luas karena terbukti dapat menjadikan pembelajaran baca tulis qur’an

menjadi mudah dimengerti oleh peserta didik. Hal ini juga dilakukan di TPA Mesjid Agung Lembang bahwa metode Iqra sudah dari sejak awal berdiri digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pengelolaan pembelajaran akselerasi baca tulis qur’an melalui metode iqra di TPA Mesjid Agung Lembang, untuk memperoleh gambaran tentang peran tutor dalam pembelajaran akselerasi baca tulis qur’an melalui metode iqra di TPA Mesjid Agung Lembang, dan untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran akselerasi baca tulis qur’an melalui metode iqra di TPA Mesjid Agung Lembang.

Bahan rujukan penelitian ini menggunakan teori tentang konsep pembelajaran akselerasi, konsep pengelolaan pembelajaran, konsep peran tutor, konsep metode Iqra, dan konsep Taman Pendidikan Al-qur’an (TPA).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dalam bentuk metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan triangulasi yaitu menggabungkan dari beberapa metode yang digunakan. Lokasi penelitian ini bertempat di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Mesjid Agung Lembang yang beralamat di komplek Mesjid Agung Lembang Jl. Raya Lembang no 295 B Rt. 05/Rw. 02 Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan data maka diperoleh data sebagai berikut pengelolaan pembelajaran di TPA Mesjid Agung Lembang terbagi menjadi 3 bagian yaitu: perencanaan yang dilakukan yaitu tutor selalu menyiapkan terlebih dahulu satuan pembelajaran, menyiapkan bahan ajar, serta menyiapkan media pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan yaitu di mulai dengan pengorganisasian di luar kelas, dilanjutkan dengan pembelajaran klasikal dengan mengulang hafalan surat, juga dilaksanakan pembelajaran privat membaca Iqra

dan menulis qur’an selama 30 menit, di akhir pembelajaran selalu di tutup dengan senandung

do’a al-qur’an. mengulang hafalan surat dengan tepuk surat, do’a penutup. Evaluasi

pembelajaran akselerasi baca tulis qur’an meliputi bentuk dan waktu evaluasi. Peran tutor dalam

pembelajaran akselerasi baca tulis al-qur’an meliputi memberikan motivasi terhadap warga belajar, memberikan bimbingan kepada warga belajarnya,memberikan layanan kepada warga belajar. Faktor pendukung didalam proses pembelajaran akselerasi yaitu dukungan dari tutor sangat baik karena selalu memfasilitasi warga belajarnya, dukungan dari orang tua yang selalu menasehati anaknya, memfasilitasi anak di dalam proses pembelajaran, dan memberikan bimbingan, dan sudah ada kesadaran dan motivasi warga belajar. Faktor penghambat di dalam proses pembelajaran akselerasi anak yang susah diatur selalu berulah dan membuat gaduh


(5)

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR D ALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QURAN MELALUI METOD E IQRA D I TAMAN PEND ID IKAN AL-QURAN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga mengganggu teman sebelahnya, apabila tutor berhalangan hadir maka tutor yang lain harus masuk ke kelas yang di tinggalkannya sehingga waktu jam pelajaran menjadi bertambah, lingkungan tempat tinggal mempengaruhi sehingga warga belajar menjadi malas karena terlalu lama main dengan temannya.

ABSTRACT

Ahmad Fauzi Ridlwan (1001262) The Role of Tutor in Accelerated Learning Literacy Qu’ran

Through Iqra Methods In the Education Park of Qur'an ( TPA ) Lembang Grand Mosque ( Descriptive Study Of The Education Park of Qur'an ( TPA ) Lembang Grand Mosque )

In an effort to accelerate learning to read and write quran on people learn the necessary direction and guidance of competent and professional tutors to explore, develop their potential. Iqra method that has always been very much a public use because it is proven to make learning to read and write quran be easily understood by learners. This is also done in the Great Mosque of Lembang landfill that Iqra method has been used from the beginning to stand.

The purpose of this study was to determine the acceleration of learning management literacy through quran iqra methods in TPA Grand Mosque Lembang, to gain an overview of the role of the tutor in learning to read and write acceleration through the quran iqra method in TPA Grand Mosque Lembang, and to identify the enabling and inhibiting factors in learning to read and write acceleration through the quran iqra methods in TPA Grand Mosque Lembang.

References This study uses the theory of the concept of accelerated learning, learning management concept, the concept of the role of the tutor, the concept of Iqra methods, and concepts of the Education Park of Qur'an.

The method used in this study is a qualitative approach in the form of descriptive methods. Data collection techniques used were observation, interviews, document study, and that combining the triangulation of several methods used. The research location is housed in the Education Park of Qur'an (TPA) Grand Mosque Lembang which is located at Grand Mosque Lembang complex. At Raya Lembang No. 295 B Rt. 05 / Rw. 02 Village Jayagiri District Lembang, West Bandung regency.

Based on the results of the research and discussion of the data obtained the following data in the learning management the Education Park of Qur'an (TPA) Grand Mosque Lembang is divided into three parts: the planning is performed in advance to prepare tutors are always unit of learning, preparing teaching materials, and preparing instructional media. Implementation of learning undertaken beginning by organizing outside the classroom, followed by classical learning by rote repeat the letter, also held private learning to read Iqra and write Quran for 30 minutes, at the end of the lesson is always in close with chanting prayers al-qur 'an. repeating rote a letter to pat letters, prayer coverings. Evaluation of learning acceleration to read and write quran include shape and timing of evaluation. The role of the tutor in learning acceleration to read and write Qur'an includes providing motivation to the learning community, providing learning guidance to citizens, providing services to the participants. A contributing factor in the learning process acceleration that is the support of the tutor is very good because people always facilitate learning, the support of parents who always advised his son, facilitating


(6)

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR D ALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QURAN MELALUI METOD E IQRA D I TAMAN PEND ID IKAN AL-QURAN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

the child in the learning process, and provide guidance, and there is already awareness and motivation of the learners. Limiting factor in the learning process acceleration child always acting up and make noise that disrupts the friend next to him, if the tutor was unable to attend the tutor others must go to class at that time hour lesson tinggalkannya be increased, so that the neighborhood affects the learners become lazy because it is too old to play with friends.


(7)

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR BAGAN ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identfikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Metode Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Struktur Organisasi Penulisan ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Pembelajaran Akselerasi ... 9

1. Pengertian Pembelajaran... 9

2. Strategi Pembelajaran ... 11

3. Prinsip-prinsip Pembelajaran ... 13

4. Komponen Pembelajaran ... 15

5. Pengertian Pembelajaran Akselerasi... 17


(8)

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Konsep Pengelolaan Pembelajaran ... 21

1. Pengertian Pengelolaan Pembelajaran ... 21

2. Fungsi Manajemen/Pengelolaan Pembelajaran ... 22

C. Konsep Peran Tutor... 25

1. Pengertian Peran... 25

2. Pengertian Tutor ... 26

3. Peran Tutor ... 26

4. Kompetensi Tutor ... 30

5. Fungsi Tutor ... 32

D. Konsep Metode Iqra... 32

1. Latar Belakang Metode Iqra ... 32

2. Sistematika Penulisan dan Penyusunan Buku Iqra yang Terdiri dari 6 Bagian ... 33

3. Manfaat Buku Iqra... 36

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Iqra... 37

E. Konsep Taman Pendidikan Al-Qur’an ... 38

1. Latar Belakang Pendirian TPA... 38

2. Pengertian TPA... 39

3. Ruang Lingkup Bahan Pembelajaran ... 40

F. Kerangka Pemikiran ... 41

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 44

B. Desain Penelitian ... 44

C. Metode Penelitian ... 45

D. Definisi Operasional... 46

E. Instrumen Penelitian ... 48


(9)

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Pengumpulan Data ... 49

H. Triangulasi ... 52

I. Tahap Pengumpulan Data... 52

J. Analisis Data... 53

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Sejarah dan Profil Lokasi Penelitian... 54

B. Identitas Responden ... 58

C. Deskripsi Hasil Penelitian ... 58

D. Pembahasan Hasil Penelitian... 70

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 87

B. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91 LAMPIRAN


(10)

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Profil Lembaga ... 55 Tabel 4.2 Data Tutor ... 57 Tabel 4.3 Identitas Responden ... 58


(11)

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan fungsional komponen-komponen pembelajaran ... 16 Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran ... 43 Gambar 4.1 Struktur Lembaga TPA Mesjid Agung Lembang ... 57


(12)

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat-surat di dalam penelitian ... Lampiran 2 Kisi-kisi Penelitian ... Lampiran 3 Pedoman Wawancara dan Pedoman Observasi... Lampiran 4 Hasil Wawancara dan Hasil Observasi... Lampiran 5 Satuan Pembelajaran dan Format Penilaian... Lampiran 6 Dokumentasi ... Lampiran 7 Riwayat Hidup...


(13)

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(14)

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Menurut Wasty Soemanto (1984: 17) yang dimaksud dinamika masyarakat berlangsung dari kedaaan yang primitif atau terbelakang menuju masyarakat yang maju. Kemajuan di sini adalah kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan manusia kreatif, produktif, dan sejahtera, baik lahiriah maupun batiniah. Banyak faktor yang menyebabkan kemajuan masyarakat, salah satu faktor penting bagi kemajuan umat manusia atau masyarakat adalah pendidikan.

Pembangunan masyarakat harus selalu dilakukan agar bisa menyeimbangkan segala aspek kehidupan. Menurut (Deklarasi PBB) Pembangunan Masyarakat (Rural Community Development) adalah suatu proses melalui usaha dan prakarsa masyarakat sendiri dengan dukungan dan fasilitas pemerintah dalam rangka memperbaiki kondisi ekonomi, sosial, dan budaya. Usaha pembangunan masyarakat dapat dilakukan melalui pengembangan sumber daya manusia itu sendiri sebagai manusia. Sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting, sebab manusia selain berperan sebagai alat untuk melaksanakan pembangunan, juga dapat bertindak sebagai pengatur dan pengelola pembangunan.

Masyarakat dan bangsa Indonesia sekarang sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan. Pembangunan bukan hanya ditentukan oleh faktor perencanaan, sarana, dan biaya saja, melainkan pembangunan juga membutuhkan pendidikan bagi pelaksana pembangunan. Pelaksana pembangunan membutuhkan pengalaman berupa ilmu pengetahuan, keterampilan-keterampilan, serta sikap-sikap yang memadai sebagai bekal untuk menghadapi serta mengatasi berbagai permasalahan hidup masyarakat. O leh karena itu pendidikan menjadi tumpuan harapan masyarakat guna melestarikan dan memajukan kehidupan masyarakat dan


(15)

2

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pribadi. Dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat merupakan hal yang paling utama harus dilakukan melalui pembekalan pendidikan yang baik agar dapat menggali potensi yang dimilki setiap manusia sehingga dapat memiliki pribadi yang kuat, memiliki kompetensi, dan berfikir inovatif.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.”

Maka dari itu pendidikan merupakan bagian terpenting dalam pembangunan masyarakat yang memiliki nilai dan kekuatan dalam pengembangan sumber daya manusia. Menuntut ilmu merupakan salah satu kewajiban kita sebagai muslim sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi “Sungguh, menuntut ilmu itu diwajibkan terhadap setiap muslim (HR. Ibnu Abdilbar). Dalam Sub Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan terdiri dari 3 jalur pendidikan yaitu: Pendidikan Formal, Pendidikan Informal, dan Pendidikan Non Formal. Ketiga jalur pendidikan tersebut saling berkaitan diantaranya sebagai pelengkap, penambah, dan pengganti. Dalam pengembangan sumber daya manusia bukan hanya ditempuh dengan Pendidikan Formal atau Sekolah, tetapi dapat dilakukan melalui Pendidikan Non Formal atau Pendidikan Luar Sekolah.

Pendidikan luar sekolah sangat berperan dalam upaya mengembangkan potensi manusia yang berkualitas sebagai upaya dalam pembangunan masyarakat, karena masyarakat merupakan elemen yang sangat penting juga di titik beratkan dalam upaya pembangunan ini yang berperan sebagai pelaku pembangunan. Pendidikan luar sekolah menggarap program-program pendidikan yang berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, lapangan pekerjaan, kewirausahaan, dan pembangunan


(16)

3

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada umumnya yang didasarkan atas kebutuhan pendidikan dan kebutuhan belajar yang tumbuh di masyarakat.

Pendidikan Luar Sekolah memiliki peran dalam mengembangkan potensi manusia seperti dijelaskan pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu: Non Formal Education mempunyai fungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Salah satu satuan Pendidikan Luar Sekolah yaitu Taman Pendidkan Al-qur’an (TPA) yang merupakan bagian dari satuan jenis lainnya, menjadi salah satu lembaga pendidikan dalam upaya mengembangkan potensi sumber daya manusia yang memiliki jiwa akhlak yang mulia dan dibekali pendidikan agama yang kuat sejak dini.

Penelitian ini akan dilakukan di TPA yang bertempat di Komplek Masjid Agung Lembang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. TPA ini sudah sangat dikenal di Wilayah Kecamatan Lembang. Hal ini dikarenakan TPA Mesjid Agung Lembang telah berdiri lama dan juga telah menghasilkan sumber daya manusia yang mumpuni dan memiliki kemampun yang profesional khususnya dibidang agama.

Dari fungsi pendidikan luar sekolah di atas, TPA juga memiliki fungsi untuk membantu mengembangkan potensi anak ke arah pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan keagamaan. Fungsi dari pembinaan tersebut merupakan komponen yang memiliki tujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam kemampuan baca tulis qur’an dalam rangka peningkatan penghayatan dan pengalaman Al-qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam upaya meningkatkan kemampuan baca tulis qur’an pada warga belajar diperlukan pengarahan dan bimbingan dari tutor yang berkompeten dan profesional untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimilikinya. Tutor merupakan motor penggerak penyelenggaraan pendidikan, berhasil tidaknya pendidikan terletak pada kompetensi tutor dalam proses pembelajaran. Posisi dan


(17)

4

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peran tutor dalam pendidikan adalah ujung tombak bahkan bersifat menentukan kegiatan pembelajaran karena tutor yang mengorganisasi pesan pengajaran bagi peserta didiknya. Peranan tutor dalam proses belajar mengajar selain sebagai sumber belajar juga sebagai pengajar, pemimpin, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan konselor (Usman, 1997). Oleh karena itu peran tutor sangatlah penting karena seorang tutor harus memiliki sifat motivator yaitu mampu memberikan motivasi kepada anak didik agar dapat membangkitkan dan mengoptimalkan potensi peserta didik itu sendiri. Dalam UU No. 14 tahun 2005 mengenai guru dan dosen pasal 10 ayat 1, kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Maka dari itu seorang tutor harus mempunyai kompetensi yang ada diatas untuk memudahkan dalam pembelajaran menjadi tauladan bagi peserta didiknya, juga dapat berkomunikasi baik dengan lingkungan sekitar pendidikan agar tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dapat terealisasikan. Selain itu juga diperlukan metode yang sanggup dan mudah dimengerti oleh peserta didik agar peserta didik tidak jenuh dalam melakukan proses pembelajaran maka digunakanlah metode iqra yang dari dulu sudah sangat banyak digunakan masyarakat luas karena terbukti dapat menjadikan pembelajaran baca tulis qur’an menjadi mudah dimengerti oleh peserta didik. Hal ini juga dilakukan di TPA Mesjid Agung Lembang bahwa metode Iqra sudah dari sejak awal berdiri digunakan.

Permasalahan berikutnya ada pada kondisi peserta didik di TPA Mesjid Agung Lembang dimana sudah banyaknya lulusan dari lembaga tersebut yang memiliki kemampuan dan mahir dalam memahami agama khususnya baca tulis qur’an dan dengan menggunakan metode yang sudah dilaksanakan dari dulu secara praktis dan sistematis yaitu metode iqra, sehingga lembaga TPA Mesjid Agung Lembang sampai saat ini memiliki tempat di masyarakat Lembang. Peran turor juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan pembelajaran di TPA


(18)

5

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mesjid Agung Lembang hal ini dapat dilihat dari pemenuhan dan memiliki kemampuan atau kompetensi yang profesional dibidangnya karena tutor di TPA Mesjid Agung Lembang sangat paham dalam materi tentang agama dan baca tulis qur’an yang dimana banyak lulusan dari pesantren.

Dari apa yang telah dipaparkan di atas, maka penulis perlu meneliti bagaimana peranan tutor dalam menghasilkan warga belajar yang memiliki kemampuan baca tulis al-qur’an. Sehingga penulis dapat mendekatkan kepada permasalahan yang lebih objektif. Maka dari itu penulis mengangkat judul penelitian mengenai Peran Tutor Dalam Pembelajaran Akselerasi Baca Tulis Qur’an Melalui Metode Iqra Di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Mesjid Agung Lembang”

B. Identifikasi Masalah

Dalam sebuah penelitian perlu adanya identifikasi yang dimaksudkan agar permasalahan dilapangan bisa diuraikan dan nantinya akan memudahkan analisa permasalahan. Berdasarkan hal tersebut maka masalah yang telah ditemukan dalam identifikasi penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Taman Pendidkan Al-Qur’an (TPA) yang merupakan bagian dari satuan jenis lainnya menjadi salah satu lembaga pendidikan dalam upaya mengembangkan potensi sumber daya manusia yang memiliki jiwa akhlak yang mulia dan dibekali pendidikan agama yang kuat sejak dini.

2. TPA Mesjid Agung Lembang sudah sangat dikenal di Wilayah Kecamatan Lembang. Hal ini dikarenakan TPA Mesjid Agung Lembang telah berdiri lama dan juga telah menghasilkan sumber daya manusia yang mumpuni dan memiliki kemampun yang profesional khususnya dibidang agama. Lulusan yang dihasilkan sudah ada yang menjadi ustadz dan guru agama di sekolah. 3. Tutor yang ada di Mesjid agung Lembang sebagian sudah ada yang memiliki

kompetensi S1 Pendidikan agama Islam dan sebagian lagi meski hanya lulusan SMA tetapi mereka menimba ilmu juga di pondok pesantren.


(19)

6

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Metode iqra yang dari dulu sudah banyak digunakan masyarakat luas karena terbukti dapat menjadikan pembelajaran baca tulis qur’an menjadi mudah dimengerti oleh peserta didik. Hal ini juga dilakukan di TPA Mesjid Agung Lembang bahwa metode Iqra sudah dari sejak awal berdiri digunakan.

5. Dalam upaya meningkatkan kemampuan baca tulis qur’an pada peserta didik diperlukan pengarahan dan bimbingan dari tutor yang berkompeten dan profesional untuk menggali, mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga dapat membangkitkan motivasi belajar mereka.

C. Rumusan masalah

Untuk dapat menghasilkan suatu gambaran yang lebih jelas tentang masalah ini, maka berikut ini diajukan beberapa pertanyaan penelitian yang dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengelolaan pembelajaran akselerasi baca tulis qur’an melalui metode Iqra di TPA Mesjid Agung Lembang?

2. Bagaimana peran tutor dalam pembelajaran akselerasi baca tulis qur’an melalui metode Iqra di TPA Mesjid Agung Lembang?

3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran akselerasi baca tulis qur’an melalui metode Iqra di TPA Mesjid Agung Lembang?

D. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk memperoleh gambaran tentang pengelolaan pembelajaran akselerasi baca tulis qur’an melalui metode iqra di TPA Mesjid Agung Lembang.

2. Untuk memperoleh gambaran tentang peran tutor dalam pembelajaran akselerasi baca tulis qur’an melalui metode iqra di TPA Mesjid Agung Lembang.


(20)

7

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk memperoleh gambaran tentang faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran akselerasi baca tulis qur’an melalui metode iqra di TPA Mesjid Agung Lembang.

E. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk metode deskriptif. Penelitian Kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Deskriptif. Menurut Moh. Nazir (2013:152) bahwasannya metode deskriptif yaitu:

suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

F. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai pendidikan luar sekolah, serta untuk memberikan sumbangan dalam pengembangan belajar melalui metode iqra kepada anak didik, mahasiswa, dan masyarakat luas.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan pengembangan pola pikir peneliti khususnya bidang


(21)

8

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemberdayaan masyarakat dalam Pendidikan Luar Sekolah serta sebagai salah satu aplikasi dari hasil pembelajaran selama perkulia han.

b. Bagi Pihak Masyarakat

Dengan diadakannya penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pembinaan anak dengan menggunakan metode iqra, khususnya kemampuan baca tulis qur’an sehingga terampil dalam membaca dan menulis Al-qur’an.

c. Bagi Dunia Pendidikan pada Umumnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan sumber inspirasi untuk lebih memperdalam permasalahan yang berkaitan dengan Pendidikan Luar Sekolah.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Merujuk pada pedoman penulisan karya ilmiah UPI tahun (2013:20) berikut ini adalah rencana peneliti membagi pokok-pokok pembahasan yang terdiri dari:

BAB I Pendahuluan Terdiri Dari Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Manfaat penelitian, dan Struktur Organisasi.

BAB II Kajian Pustaka terdiri dari Konsep Pembelajaran Akselerasi, Konsep Pengelolaan, Konsep Tutor, Konsep, Metode Iqra, dan Konsep TPA, dan Kerangka Pemikiran.

BAB III Metode Penelitian terdiri dari Lokasi dan Subjek Penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Pengujian Instrumen, Teknik Perngumpulan Data, Tahap Pengumpulan Data, dan Analisis Data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri atas Gambaran Sejarah dan Profil Lokasi Penelitian, Identitas Responden Penelitian, Deskripsi Hasil Penelitian, Pembahasan Hasil Penelitian.


(22)

9

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V Simpulan dan Saran terdiri dari hasil simpulan yang di dapat dari penelitian dan saran yang dapat digunakan oleh para peneliti lain.


(23)

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan bertempat di Taman Pendidikan

Al-Qur’an (TPA) Mesjid Agung Lembang yang beralamat di komplek Mesjid Agung

Lembang Jl. Raya Lembang no 295 B Rt. 05/Rw. 02 Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Subjek penelitian atau responden yang diteliti di da lam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel yang terdiri dari tiga tutor, dan tiga orang tua warga belajar. Pemilihan responden ini didasari menurut tujuan dari penelitian tersebut. Dari responden yang telah disebutkan diatas, peneliti akan menggali data dan informasi mengenai pengelolaan pembelajaran mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, serta tentang peran tutor mengenai pemberian motivasi, bimbingan, dan layanan atau fasilitator, serta faktor pendukung dan penghambat di dalam pembelajaran.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini memiliki desain penelitian yang dapat dijelaskan ke dalam beberapa tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan, yang akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Tahap persiapan

a. Pada tahap ini memuat mengenai identifikasi lapangan untuk permasalahan yang akan diteliti yang dilakukan di Komplek Mesjid Agung Lembang. Setelah melakukan identifikasi selanjutnya dibuat dalam bentuk proposal penelitian.

b. Peneliti mempersiapkan surat perizinan sebagai prosedur kelembagaan dalam melakukan penelitian sehingga dapat memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian.


(24)

45

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Menyiapkan instrumen penelitian yang telah dibuat dengan kisi-kisi berupa pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden baik dalam bentuk pedoman wawancara, observasi, maupun dokumentasi. 2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti langsung melakukan penelitian ditempat yang menjadi objek penelitian. Hal yang pertama dilakukan menjalin keakraban dengan pengelola lembaga juga orang tua murid agar memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Selanjutnya peneliti mulai melakukan pengambilan informasi kepada tutor lembaga dan orang tua santri dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya setelah mendapatkan informasi yang cukup maka peneliti melakukan pengolahan data dari yang telah diperoleh untuk dijadikan hasil penelitian dengan menggunakan teknik triangulasi data.

3. Pelaporan

Pada tahap ini memuat tentang hasil yang telah diperoleh selama penelitian dari data mentah menjadi data yang telah disusun rapi menjadi laporan yang dibuat dalam bentuk makalah.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk metode deskriptif.

Menurut Sugiyono (2008:1) penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Deskrip tif. Menurut Moh. Nazir (2013:152) bahwasannya Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan


(25)

46

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Sejalan dengan itu menurut Cholid Narbuko dan H. Abu Achmadi (2007: 44) metode deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, dengan menyajikan, menganalisis, dan menginterpretasi data yang bersifat komperatif dan korelatif.

Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi menekankan kepada makna.

D. Definisi Operasional

1. Pengertian peran menurut Soerjono Soekanto (2009 :212) adalah aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peran. Yang dimaksud peran dalam penelitian ini yaitu kedudukan atau status yang yang diperoleh seseorang dalam melaksanakan tugas baik yang hak maupun kewajibannya.

2. Menurut UU No.14 tahun (2005) yang dimaksud dengan tutor/guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan.

Yang dimaksud tutor dalam penelitian ini yaitu orang yang membelajarkan, memotivasi, mentransfer ilmu, mendorong anak didiknya untuk menjadi lebih baik lagi, dan orang yang memfasilitasi didalam proses pembelajaran.


(26)

47

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Menurut UU no 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 20 bahwasannya pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Yang dimaksud pembelajaran dalam penelitian ini adalah suatu proses interaksi penyampaian informasi oleh tutor kepada warga belajar dalam suatu kegiatan belajar.

4. Menurut Mulyasa (2003) dalam Ahmadi (2011:1) akselerasi berarti belajar dimungkinkan untuk ditetapkan sehingga peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata dapat menyelesaikan pelajarannya lebih cepat dari masa belajar yang ditentukan.

Yang dimaksud pembelajaran akselerasi dalam penelitian ini adalah proses percepatan dalam pembelajaran sehingga peserta didik dapat menempuh pembelajaran yang relatif singkat tetapi tidak mengurangi mutu pendidikannya.

5. Menurut Surdiman Suharto dalam http://sudirmansuharto.blogspot .com/2012 /11metode-pembelajaran-baca-tulis-al-qur’an.html?m=1 (2012)

bahwa Baca Tulis Qur’an adalah suatu kemampuan yang dimiliki untuk

membaca dan menuliskan kitab suci Al-qur’an.

Yang dimaksud Baca Tulis Qur’an (BTQ) dalam penelitian ini yaitu merupakan strategi dalam kegiatan belajar Al-qur’an untuk meningkatkan pengetahuan, mengembangkan daya ingat, dan pemahaman mengenai

Al-Qur’an.

6. Menurut H. As’ad Humam Metode Iqra yaitu suatu cara penyampaian bahan pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar Al-Qur’an yang disusun secara praktis dan sistematis sehingga memudahkan bagi setiap orang yang belajar dan mengajarkan membaca Al-Qur’an dalam waktu yang relatif singkat.

Yang dimaksud metode Iqra dalam penelitian ini yaitu cara belajar mengenai Al-qur’an yang disusun untuk memudahkan pembacanya


(27)

48

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga mudah dimengerti sebagai dasar memudahkan membaca

Al-qur’an.

7. Menurut Syamsuddin, dkk (2010:24) TPA merupakan sebuah lembaga pendidikan dan pengajaran Islam untuk anak-anak usia 7- 12 tahun, yang diselenggarakan di lingkungan masyarakat muslim sebagai wahana pembinaan dasar-dasar keimanan, keilmuan, dan akhlak yang qur’ani sesuai taraf perkembangan kejiwaan dan karakteristik anak.

Yang dimaksud TPA dalam penelitian ini adalah lembaga pendidikan non formal bidang keagamaan sebagai upaya menciptaka n sumber daya manusia generasi qu’ani untuk menyongsong masa depan gemilang.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh penelitian dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi lebih sistematis. Untuk penentuan instrument penelitian harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin agar informasi yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan.

Pada penelitian kualitatif, instrumen utamanya adalah peneliti yang sedang melakukan penelitian di tempat penelitian. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sugiyono (2008:59) yaitu dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai

instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan

penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan.

Berdasarkan konsep di atas, maka peneliti dalam penelitian ini menggunakan instrumen pedoman wawancara, observasi dan studi dokumentasi, hal tersebut disebabkan karena peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.

F. Pengujian Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini menggunakan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun proses pengembangan instrumen selama pembuatannya yaitu :


(28)

49

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Membuat kisi-kisi atas pedoman wawancara maupun observasi;

2. Membuat atau menjabarkan kisi-kisi kedalam pedoman wawancara dan pedoman observasi;

3. Melaporkan pedoman wawancara dan observasi yang telah dibuat peneliti kepada dosen pembimbing untuk di teliti;

4. Bila terdapat perbaikan, maka peneliti harus merevisi kembali; dan

5. Bila revisi pedoman wawancara dan observasi usai dilakukan, maka kembali dilaporkan kepada dosen pembimbing, begitu pula seterusnya hingga mendapat persetujuan dosen; dan

6. Terjun kelapangan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dengan menggunakan pedoman wawancara dan observasi yang telah d isiapka dan disetujui sebelumnya.

G. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan digunakan. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan (Moh. Nazir 2013:174). Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan.

Maka dari itu, untuk memperkecil kemungkinan ketidakakuratan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik sekaligus dengan harapan antara satu dengan yang lainnya dapat saling melengkapi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 kelompok yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.

1. Observasi

Menurut Moh. Nazir (2013:175) yang dimaksud p engumpulan data dengan observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat lain untuk keperluan tersebut. Di dalam observasi biasanya


(29)

50

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

juga ada catatan anekdot. Menurut Riduwan ((2009:76) catatan anekdot adalah catatan yang dilakukan peneliti mengenai segala sesuatu yang terjadi pada saat pengamatan berlangsung. Peristiwa atau sesuatu yang dianggap penting dicatat dengan singkat tanpa harus menuruti aturan tertentu. Pengamatan sebagai teknik pengumpulan data memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematis

b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan.

c. Pengamatan dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu yang menarik perhatian saja d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitas 2. Wawancara

Yang dimaksud dengan wawancara menurut Moh. Nazir (2013:193) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara penanya dan pewawancara dengan penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (pedoman wawancara).

Wawancara ini digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. Dari pengertian diatas maka dapat penulis simpulkan bahwasannya wawancara adalah metode pengumpulan data yang memperoleh datanya dengan menginterview langsung responden yang dilakukan secara face to face atau tatap muka untuk memperoleh data secara mendalam.

Menurut Riduwan (2009:74) Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu: pewawancara, responden, pedoman wawancara, dan situasi wawancara.

a. Pewawancara adalah orang yang mengumpulkan informasi yang diharapkan dapat menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden untuk menjawab pertanyaan yang tadi diajukan dan juga orang yang mencatat semua informasi yang telah diperoleh.


(30)

51

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Responden adalah orang yang memberi informasi yang diharapakan dapat menjawab pernyataan yang telah diajukan pewawancara dengan baik dan benar. Dalam hal ini harus ada ketersediaan dari responden untuk menjawab dan juga ada keselarasan antara pewawancara dan responden. c. Pedoman wawancara: berisi tentang uraian penelitian yang biasanya

dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan agar proses wawancara dapat berjalan dengan baik. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:227) secara garis besar ada 2 macam pedoman wawancara yaitu:

1) Pedoman wawancara tidak terstruktur yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Hal ini kreativitas dalam wawancara sangat diperlukan. Hasil wawancara jenis ini bergantung pada pewawancara karena pewawancara merupakan pengemudi jawaban responden. Jenis wawancara seperti ini cocok untuk penelitian kasus.

2) Pedoman wawancara terstruktur yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check list.

Pewawancara tinggal membubuhkan tanda v check pada nomor yang sesuai.

3) Situasi wawancara ini berhubungan dengan waktu dan tempat terjadinya wawancara.

3. Studi Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:231) metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, dan sebagainya.

Dibandingkan dengan metode pengumpulan data yang lain, bahwasannya metode dokumentasi lebih mudah dilakukan yang dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah, dan juga dalam pengumpulan data ini, instrument utamanya adalah peneliti sendiri karena peneliti memiliki fleksibelitas yang tinggi dibandingkan dengan alat pengumpul data yang


(31)

52

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lain, seperti mampu menghadapi berbagai perubahan yang terjadi di lapangan, cepat memahami permasalahan yang ada, dan mampu me nyesuaikan diri dengan lokasi dimana penelitian itu dilaksanakan. Data yang diperoleh dari metode dokumentasi bukan benda hidup melainkan benda mati.

H. Triangulasi

Dalam teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2008:83) triangulasi data merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak..

I. Tahap Pengumpulan data

Pada tahap pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini mengikuti prosedur seperti yang dikemukakan oleh Bogdan (1972) dalam (Djam’an Satori 2010:80) yaitu tahap pra lapangan, tahap lapangan, dan tahap analisis intensif.

1. Tahap pra lapangan

Pada tahap pra lapangan peneliti mempersiapkan pedoman wawancara yang akan digunakan juga menyiapkan alat yang dijadikan sebagai dokumentasi.

2. Tahap lapangan

Pada tahap ini peneliti melakukan penggalian informasi secara mendalam mengenai permasalahan yang diangkat yaitu peran tutor dalam pembelajaran akselerasi baca tulis al-qur’an melalui metode Iqra di TPA Mesjid Agung Lembang. Kegiatan ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan harapan data yang diperoleh dapat menjadi solusi dari permasalahan yang


(32)

53

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ada. Untuk mendapatkan informasi yang mendalam dan akurat maka diperlukan responden yang cocok dan berkompeten.

3. Tahap analisis intensif

Pada tahap ini peneliti mengolah data dengan menggunakan triangulasi data yaitu menggabungkan data yang telah diperoleh yaitu tentang peran tutor dalam pembelajaran akselerasi baca tulis al-qur’an melalui metode Iqra di Mesjid Agung Lembang. Hal ini dilakukan untuk melihat data mana yang akan diolah untuk dilaporkan.

J. Analisis data

Setelah data didapatkan dari lapangan maka tugas peneliti ialah menganalisis data dengan tujuan mengambil hal- hal yang penting dalam menjawab rumusan masalah. Analisis data meliputi tiga unsur (Sugiyono,

2008:92-99) yaitu : 1. Data reduction (reduksi data), data yang didapatkan dari lapangan

jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pencatatan hal ini dinamakan dengan reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal- hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang hal yang tidak perlu, sehingga mampu memberikan gambaran yang lebih jelas dan terperinci mempermudah peneliti untuk pengumpulan data selanjutnya. 2. Data display (penyajian data), setelah mereduksi data, maka tahap

selanjutnya ialah menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya, dengan tujuan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

3. Conclusion drawing/verification, merupakan langkah ketiga dalam analisis

data kualitatif. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila


(33)

54

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.


(34)

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada peran tutor dalam pembelajaran akselerasi baca tulis al-qur’an melalui metode Iqra di TPA Mesjid Agung Lembang yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengelolaan pe mbelajaran akselerasi baca tulis al-qur’an melalui metode Iqra di TPA Mesjid Agung Lembang

Pengelolaan pembelajaran akselerasi baca tulis al-qur’an terdiri dari beberapa kegiatan yaitu:

a. Perencanaan di dalam proses pembelajara n baca tulis al-qur’an ditandai dengan disiapkannya satuan pembelajaran, menyiapkan bahan ajar berupa buku Iqra dan buku hafalan surat atau juz ‘ama, serta menyiapkan media pembelajaran seperti papan tulis, spidol, penghapus, dan menyiapkan buku cerita serta infokus apabila ada pembelajaran menonton juga membaca cerita. Selain itu juga tutor menyiapkan metode dan strategi yang akan digunakan yang tercantum di dalam satuan pembelajaran.

b. Pelaksanaan di dalam proses pembelajaran baca tulis qur’an yaitu di mulai

dengan pengorganisasian di luar kelas dengan berbaris dan melantunkan ikrar dan mars TPA selama 15 menit. Dilanjutkan dengan pembelajaran klasikal dengan mengulang hafalan surat, juga dilaksanakan pembelajaran

privat membaca Iqra dan menulis qur’an selama 30 menit. Proses

akselerasi pembelajaran baca tulis qur’an melalui metode Iqra berjalan

cukup baik, hal ini karena warga belajar sudah mampu membaca dan menulis al-qur’an dengan baik. Proses pembelajaran akselerasi baca tulis

qur’an di TPA Mesjid Agung Lembang dilakukan melalui tahapan-tahapan


(35)

88

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkat ke TK 2 meningkat lagi ke TPA A dan melanjutkan kembali ke TPA B. Tiap warga belajar bermula dari TK 1 lalu meningkat ke TK 2 meningkat lagi ke TPA A dan melanjutkan kembali ke TPA B. Normalnya menurut Abdussalam, D. (1992) setiap warga belajar usia sekolah dasar dapat membaca iqra dengan waktu kurang lebih 3-5 bulan. Namun dengan adanya bimbingan dan arahan dari tutor juga orang tuanya, warga belajar dapat mempercepat waktu pembelajaran menjadi 1 bulan. Hal ini terjadi karena adanya koordinasi antara tutor dan orang tua yang dilakukan dengan bentuk penilaian berupa kartu prestasi santri. Dalam menulis

Al-qur’an warga belajar dapat ditempuh selama 6 bulan, hal ini didasari

karena adanya bimbingan dan arahan dari tutor juga orang tuanya, normalnya warga belajar dapat menulis Al-qur’an selama 1 tahun. Kegiatan menulis al-qur’an ini dapat terjadi karena adanya koordinasi antara tutor dan orang tua yang dilakukan juga dengan bentuk penilaian diakhir pembelajaran. Diakhir pembelajaran selalu di tutup dengan

senandung do’a al-qur’an. mengulang hafalan surat dengan tepuk surat,

do’a penutup. Selanjutnya pengkondisian warga belajar untuk berbaris dan

keluar kelas secara tertib.

c. Evaluasi proses pembelajaran akselerasi baca tulis al-qur’an di TPA Mesjid Agung Lembang menggunakan tes lisan, tes tulisan, bimbingan, praktek. Kegiatan evaluasi ini dilakukan setiap akhir pembelajaran, setiap hari sabtu, dan di akhir semester pada tiap semesternya.

2. Peran tutor dalam pembelajaran akselerasi baca tulis al-qur’an melalui metode Iqra di TPA Mesjid Agung Lembang

Peran tutor dalam pembelajaran akselerasi baca tulis al-qur’an di TPA Mesjid Agung Lembang berjalan dengan cukup baik, dikarenalan tutor di TPA Mesjid Agung Lembang memiliki peran sebagai berikut:

a. Memberikan motivasi terhadap warga belajar, tutor memberikan motivasi kepada warga belajar dengan memberikan penilaian disertai gambar pada


(36)

89

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

angkanya, dan memberikan dorongan dengan cara pujian agar warga belajar giat belajar.

b. Memberikan bimbingan kepada peserta didiknya, tutor memberikan bimbingan berupa nasehat-nasehat untuk giat belajar, selain itu juga tutor memberi contoh dengan mempraktekan membaca terlebih dahulu supaya warga belajar dapat mudah memahami pelajaran yang diberikan

c. Memberikan layanan kepada warga belajar, tutor memberikan layanan kepada warga belajar agar terjalin keakraban sehingga membantu meningkatkan hasil belajar dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan cara diselingi cerita lucu.

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam pe mbelajaran akselerasi baca tulis al-qur’an melalui metode Iqra di TPA Mesjid Agung Lembang Faktor Pendukung

Ekternal

a. Dukungan dari tutor sangat baik karena selalu memfasilitasi warga belajarnya dengan cara menonton video sejarah nabi dan membaca buku cerita Islam

b. Dukungan dari orang tua yang selalu menasehati anaknya agar mau mengaji al-qur’an, memfasilitasi anak di dalam proses pembelajaran, dan memberikan bimbingan

c. Motivasi di dalam diri tutor untuk memberikan pembelajaran kepada warga belajar

d. Sarana dan prasarana yang sudah menunjang untuk proses pembelajaran.

Internal

a. Sudah ada kesadaran warga belajar dapat dilihat mau belajar mengaji dan rajin masuk sehingga memudahkan tutor untuk memberikan materi pembelajaran.

b. Motivasi di dalam diri warga belajar sangat baik dengan warga belajar selalu disiplin hadir tepat waktu.


(37)

90

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Faktor Penghambat

Eksternal

a. Apabila tutor berhalangan hadir maka tutor yang lain harus masuk ke kelas yang di tinggalkannya sehingga waktu jam pelajaran menjadi bertambah b. Lingkungan tempat tinggal mempengaruhi sehingga warga belajar menjadi

malas karena terlalu lama main dengan temannya

Internal

a. Warga belajar yang tidak fokus ketika belajar dan suka malas untuk belajar b. Anak yang susah diatur selalu berulah dan membuat gaduh sehingga

mengganggu teman sebelahnya

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan terhadap peran tutor dalam akselerasi baca tulis qur’an melalui metode Iqra di TPA Mesjid Agung Lembang. Penulis mengungkapkan beberapa saran bagi pihak terkait yaitu:

a. Bagi tutor

Tutor harus terus memotivasi dan membimbing warga belajarnya agar pembelajaran akselerasi baca tulis qur’an tetap terjaga dengan baik sehingga tujuan menjadi masyarakat yang qur’ani dapat terwujud.

b. Bagi pihak Lembaga

Pengelola harus menambah tutor agar pembelajaran baca tulis qur’an dapat berjalan lebih baik lagi dan sesuai dengan aturan yang ada di dalam belajar Iqra bahwa menurut buku panduan Iqra kegiatan pembelajaran harus 1 tutor untuk 5 murid.

c. Bagi orang tua

Bagi orang tua harus terus memotivasi, membimbing, serta menasehati anaknya agar giat belajar memahami baca tulis al-qur’an, sehingga anak memiliki bekal agama yang kuat untuk menjalani kehidupan di masa yang akan datang.


(38)

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE IQRA DI

TAMAN PEND ID IKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Ahmadi, K, dkk. (2011). Pembelajaran Akselerasi. Jakarta: Prestasi Pusatakraya. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional (2010), Belajar dan Berkarya. Jakarta: Depdiknas. (2008). Pedoman Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Agama Republik Indonesia. (2005). Panduan Pembelajaran. Bandung: Aditama.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Humam, A. (2000). Buku Iqro’ Cara Cepat Belajar Membaca Al- Qur’an. Yogyakarta: Balai Litbang LPTQ Nasional.

Narbuko, C dan Achmadi, A. (2007). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Nazir. M. (2013). Metode Penelitian. Cetakan 8. Bogor: Ghalia Indonesia.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sardiman. (2007). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Satori, D, dkk, (2010). Profesi Keguruan. Cet, 8- ed 1. Jakarta: Universitas Terbuka. Satori, D dan Komariah, A. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Soekanto, S. (2009). Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi Baru. Jakarta: Rajawali Pers Soemanto, W. (1984). Pendidikan Wiraswasta. Jakarta: BumiAksara.

Sudjana. (2001). Pendidikan Luar Sekolah (Wawasan, Sejarah Perkembangan,

Falsafah, dan Teori Pendung, serta Asas). Bandung: Falah Production.

. (2010). Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah Production. Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.


(39)

92

. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Syamsuddin., Tasyrifin, dan Ikbal, B. (2010). Panduan Kurikulum dan Pengajaran

TK/ TP Al- Qur’an. Jakarta: LPPTKA BKPRMI PUSAT.

Tim Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Lembaga Ilmu Al-qur’an Indonesia (TP3 LIQA). (2007). Kurikulum TKA/TPA Terpadu. Bandung: PUSTAKA YABIQ.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Usman, M. (2002). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Warsita B. (2008). Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sumber Jurnal

Abdussalam, D. (1992). “Metode Buku Iqra Dalam Proses Membaca Al-Qur’an

Secara Cepat dan Tepat”. Jurnal Wawasan Tridharma. Vol. 9/10, 77-79/44-46.

Sumber Skripsi

Kartika, P. (2013). Peran Tutor Dalam Mengembangkan Kemampuan Berbahasa

Pada Anak Usia Dini Melalui Pendekatan Kominikatif. Skripsi pada PLS FIP

UPI Bandung: tidak diterbitkan.


(40)

93

Setiawan, H. (2013). Baca Tulis Qur’an Jenis, Metode, Dan Cara Pembelajarannya. {Online}. Tersedia:

http://hensikasetiawan.blogspot.com/p/baca-tulis-al-qur’an-btq-jebis-metode_25.html.

Suharto, S. (2012). Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di SDN 2 Kecamatan

Kebasen Kabupaten Banyumas. {Online}. Tersedia:


(1)

88

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkat ke TK 2 meningkat lagi ke TPA A dan melanjutkan kembali ke TPA B. Tiap warga belajar bermula dari TK 1 lalu meningkat ke TK 2 meningkat lagi ke TPA A dan melanjutkan kembali ke TPA B. Normalnya menurut Abdussalam, D. (1992) setiap warga belajar usia sekolah dasar dapat membaca iqra dengan waktu kurang lebih 3-5 bulan. Namun dengan adanya bimbingan dan arahan dari tutor juga orang tuanya, warga belajar dapat mempercepat waktu pembelajaran menjadi 1 bulan. Hal ini terjadi karena adanya koordinasi antara tutor dan orang tua yang dilakukan dengan bentuk penilaian berupa kartu prestasi santri. Dalam menulis Al-qur’an warga belajar dapat ditempuh selama 6 bulan, hal ini didasari karena adanya bimbingan dan arahan dari tutor juga orang tuanya, normalnya warga belajar dapat menulis Al-qur’an selama 1 tahun. Kegiatan menulis al-qur’an ini dapat terjadi karena adanya koordinasi antara tutor dan orang tua yang dilakukan juga dengan bentuk penilaian diakhir pembelajaran. Diakhir pembelajaran selalu di tutup dengan senandung do’a al-qur’an. mengulang hafalan surat dengan tepuk surat, do’a penutup. Selanjutnya pengkondisian warga belajar untuk berbaris dan keluar kelas secara tertib.

c. Evaluasi proses pembelajaran akselerasi baca tulis al-qur’an di TPA Mesjid Agung Lembang menggunakan tes lisan, tes tulisan, bimbingan, praktek. Kegiatan evaluasi ini dilakukan setiap akhir pembelajaran, setiap hari sabtu, dan di akhir semester pada tiap semesternya.

2. Peran tutor dalam pembelajaran akselerasi baca tulis al-qur’an melalui metode Iqra di TPA Mesjid Agung Lembang

Peran tutor dalam pembelajaran akselerasi baca tulis al-qur’an di TPA Mesjid Agung Lembang berjalan dengan cukup baik, dikarenalan tutor di TPA Mesjid Agung Lembang memiliki peran sebagai berikut:

a. Memberikan motivasi terhadap warga belajar, tutor memberikan motivasi kepada warga belajar dengan memberikan penilaian disertai gambar pada


(2)

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

angkanya, dan memberikan dorongan dengan cara pujian agar warga belajar giat belajar.

b. Memberikan bimbingan kepada peserta didiknya, tutor memberikan bimbingan berupa nasehat-nasehat untuk giat belajar, selain itu juga tutor memberi contoh dengan mempraktekan membaca terlebih dahulu supaya warga belajar dapat mudah memahami pelajaran yang diberikan

c. Memberikan layanan kepada warga belajar, tutor memberikan layanan kepada warga belajar agar terjalin keakraban sehingga membantu meningkatkan hasil belajar dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan cara diselingi cerita lucu.

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam pe mbelajaran akselerasi baca

tulis al-qur’an melalui metode Iqra di TPA Mesjid Agung Lembang Faktor Pendukung

Ekternal

a. Dukungan dari tutor sangat baik karena selalu memfasilitasi warga belajarnya dengan cara menonton video sejarah nabi dan membaca buku cerita Islam

b. Dukungan dari orang tua yang selalu menasehati anaknya agar mau mengaji al-qur’an, memfasilitasi anak di dalam proses pembelajaran, dan memberikan bimbingan

c. Motivasi di dalam diri tutor untuk memberikan pembelajaran kepada warga belajar

d. Sarana dan prasarana yang sudah menunjang untuk proses pembelajaran.

Internal

a. Sudah ada kesadaran warga belajar dapat dilihat mau belajar mengaji dan rajin masuk sehingga memudahkan tutor untuk memberikan materi pembelajaran.

b. Motivasi di dalam diri warga belajar sangat baik dengan warga belajar selalu disiplin hadir tepat waktu.


(3)

90

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE

IQRA D I TAMAN PEND IDIKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Faktor Penghambat

Eksternal

a. Apabila tutor berhalangan hadir maka tutor yang lain harus masuk ke kelas yang di tinggalkannya sehingga waktu jam pelajaran menjadi bertambah b. Lingkungan tempat tinggal mempengaruhi sehingga warga belajar menjadi

malas karena terlalu lama main dengan temannya

Internal

a. Warga belajar yang tidak fokus ketika belajar dan suka malas untuk belajar b. Anak yang susah diatur selalu berulah dan membuat gaduh sehingga

mengganggu teman sebelahnya

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan terhadap peran tutor dalam akselerasi baca tulis qur’an melalui metode Iqra di TPA Mesjid Agung Lembang. Penulis mengungkapkan beberapa saran bagi pihak terkait yaitu:

a. Bagi tutor

Tutor harus terus memotivasi dan membimbing warga belajarnya agar pembelajaran akselerasi baca tulis qur’an tetap terjaga dengan baik sehingga tujuan menjadi masyarakat yang qur’ani dapat terwujud.

b. Bagi pihak Lembaga

Pengelola harus menambah tutor agar pembelajaran baca tulis qur’an dapat berjalan lebih baik lagi dan sesuai dengan aturan yang ada di dalam belajar Iqra bahwa menurut buku panduan Iqra kegiatan pembelajaran harus 1 tutor untuk 5 murid.

c. Bagi orang tua

Bagi orang tua harus terus memotivasi, membimbing, serta menasehati anaknya agar giat belajar memahami baca tulis al-qur’an, sehingga anak memiliki bekal agama yang kuat untuk menjalani kehidupan di masa yang akan datang.


(4)

Ahmad Fauzi Ridwan, 2014

PERAN TUTOR DALAM PEMBELAJARAN AKSELERASI BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE IQRA DI TAMAN PEND ID IKAN AL-QUR’AN ( TPA ) MESJID AGUNG LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Ahmadi, K, dkk. (2011). Pembelajaran Akselerasi. Jakarta: Prestasi Pusatakraya. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional (2010), Belajar dan Berkarya. Jakarta: Depdiknas. (2008). Pedoman Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Agama Republik Indonesia. (2005). Panduan Pembelajaran. Bandung: Aditama.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Humam, A. (2000). Buku Iqro’ Cara Cepat Belajar Membaca Al- Qur’an. Yogyakarta: Balai Litbang LPTQ Nasional.

Narbuko, C dan Achmadi, A. (2007). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Nazir. M. (2013). Metode Penelitian. Cetakan 8. Bogor: Ghalia Indonesia.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sardiman. (2007). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Satori, D, dkk, (2010). Profesi Keguruan. Cet, 8- ed 1. Jakarta: Universitas Terbuka. Satori, D dan Komariah, A. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Soekanto, S. (2009). Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi Baru. Jakarta: Rajawali Pers Soemanto, W. (1984). Pendidikan Wiraswasta. Jakarta: BumiAksara.

Sudjana. (2001). Pendidikan Luar Sekolah (Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falsafah, dan Teori Pendung, serta Asas). Bandung: Falah Production.

. (2010). Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah Production. Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.


(5)

92

. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Syamsuddin., Tasyrifin, dan Ikbal, B. (2010). Panduan Kurikulum dan Pengajaran

TK/ TP Al- Qur’an. Jakarta: LPPTKA BKPRMI PUSAT.

Tim Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Lembaga Ilmu Al-qur’an Indonesia (TP3 LIQA). (2007). Kurikulum TKA/TPA Terpadu. Bandung: PUSTAKA YABIQ.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Usman, M. (2002). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Warsita B. (2008). Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sumber Jurnal

Abdussalam, D. (1992). “Metode Buku Iqra Dalam Proses Membaca Al-Qur’an

Secara Cepat dan Tepat”. Jurnal Wawasan Tridharma. Vol. 9/10, 77-79/44-46.

Sumber Skripsi

Kartika, P. (2013). Peran Tutor Dalam Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Pada Anak Usia Dini Melalui Pendekatan Kominikatif. Skripsi pada PLS FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.


(6)

Setiawan, H. (2013). Baca Tulis Qur’an Jenis, Metode, Dan Cara Pembelajarannya. {Online}. Tersedia:

http://hensikasetiawan.blogspot.com/p/baca-tulis-al-qur’an-btq-jebis-metode_25.html.

Suharto, S. (2012). Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di SDN 2 Kecamatan

Kebasen Kabupaten Banyumas. {Online}. Tersedia:

http://sudirmansuharto.blogspot.com/2012/11metode-pembelajaran-baca-tulis-al-qur’an.html?m=1. (24 November 2012).