Persiapan Penelitian Cara Penelitian

commit to user 18 3. Kandang dan Peralatan Kandang yang digunakan merupakan kandang individual berukuran 1,0 x 1,5 m sebanyak 16 kandang. Dengan kandang yang dilengkapi dengan tempat pakan hijauan maupun konsentrat dan tempat air minum. Peralatan yang akan digunakan adalah timbangan gantung dengan kapasitas 25 kg dengan kepekaan 100 g yang digunakan untuk menimbang domba, timbangan merk five goats kapasitas 5 kg dengan kepekaan 20 g yang digunakan untuk menimbang pakan dan sisa pakan dan penampung feses. Thermometer yang digunakan untuk mengukur suhu di dalam dan luar kandang, selang untuk mengambil cairan rumen, sapu, buku dan alat tulis.

C. Persiapan Penelitian

1. Persiapan Kandang Sebelum kandang dan peralatan digunakan, harus dibersihkan dahulu. Selain itu juga disucihamakan dengan Lysol dengan dosis 15 ml l air yang bertujuan untuk menjaga agar kandang terbebas dari bakteri patogen serta kebersihan dan sanitasi kandang dapat terjaga. 2. Persiapan domba Selama 2 minggu domba disiapkan untuk masa adaptasi terhadap lingkungan kandang dan pakan perlakuan dan dilakukan penimbangan bobot badan awal. Kemudian domba diberi obat cacing Wormsol dengan dosis 1 tablet200kg berat badan untuk menghilangkan parasit dalam saluran pencernaan.

D. Cara Penelitian

1. Macam Penelitian Penelitian tentang pengaruh coating urea dalam ransum terhadap produksi pH, konsentrasi NH 3 , dan VFA cairan rumen domba lokal jantan dilakukan secara eksperimental. commit to user 19 2. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap RAL pola searah dengan perlakuan P1,P2,P3 dan P0 sebagai kontrol, masing-masing perlakuan diulang empat kali dan setiap ulangan terdiri dari 1 ekor domba. Adapun ransum perlakuan yang diberikan adalah 60:40 untuk konsentrat dan hijauannya sebagai berikut : P0 : Rumput Raja 40 + Konsentrat 60 Urea 0 + Minyak Sawit 1 P1 : Rumput Raja 40 + Konsentrat 60 Urea 1 + Minyak Sawit 1 P2 : Rumput Raja 40 + Konsentrat 60 Urea 2 + Minyak Sawit 1 P3 : Rumput Raja 40 + Konsentrat 60 Urea 3 + Minyak Sawit 1 3. Pengambilan Data Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pendahuluan dan tahap koleksi data. Tahap pendahuluan terdiri dari tahap adaptasi yang dilakukan selama 2 minggu meliputi penimbangan bobot badan awal, adaptasi lingkungan dan pakan dan tahap pemeliharaan dilakukan selama 12 minggu dengan pemberian pakan yang dilakukan 2 kali sehari. Selanjutnya tahap koleksi data dilakukan selama 4 hari tepatnya 1 minggu setelah diberi pakan perlakuan pada tahap pemeliharaan meliputi penimbangan bobot badan domba selama 2 minggu sekali. Pemberian pakan pada pagi hari yaitu pukul 07.00 WIB pemberian hijauan dan pukul 09.00 pemberian konsentrat. Kemudian pemberian pada sore hari pukul 15.00 WIB pemberian hijauan dan pukul 17.00 pemberian konsentrat. Sedangkan penyediaan air minum dilakukan secara ad libitum. Persiapan alat: selang kecil 1,5 m yang dilubangi bagian tepi ujungnya untuk mengambil cairan rumen, selang besar 20 cm untuk menjaga selang kecil dari gigitan domba, spuit 50 ml untuk mengambil cairan dari selang, tabung penampung cairan rumen, HgCl 2 untuk menghentikan aktivitas mikroba dan pH meter elektrik. commit to user 20 Koleksi cairan rumen dilakukan 2 jam setelah pemberian pakan. Setelah semua alat dipersiapkan, domba yang akan diambil cairan rumennya dikondisikan pada posisi berdiri dan diusahakan agar domba tidak bergerak atau memberontak. Kemudian selang besar dimasukkan ke mulut domba dan dibiarkan untuk dikunyah-kunyah terlebih dahulu agar kondisi domba lebih tenang, setelah itu selang kecil yang disekitar ujungnya sudah dilubangi dimasukkan ke dalam mulut domba melalui lubang selang besar dan setelah diperkirakan selang kecil mencapai rumen, ujung selang kecil disedot dengan mulut, setelah cairan sudah mulai kelihatan pada selang baru kita sedot lagi dengan spuit sampai cairan rumen keluar agar lebih mudah dalam penanganan selanjutnya, setelah cairan rumen keluar kemudian dilakukan pengukuran pH dengan alat pH meter elektrik dan setelah itu cairan rumen dimasukkan dalam tabung penampung dan diberikan HgCl 2 sebelum dilakukan analisis. Perbandingan antara cairan rumen dan HgCl 2 adalah 10ml : 1ml. - pH cairan rumen Pengukuran pH cairan rumen dengan menggunakan alat pH meter. - Konsentrasi N-Amonia Kadar amonia ditetapkan dengan menggunakan metode conway Prosedur analisis NH3 dengan metode conway : 1. Menambahkan cairan rumen sebanyak 1ml pada cawan conway yang dimodifikasi. 2. Menambahkan 1ml asam borat H 3 O 4 berindikator ke dalam cawan kecil yang berada di dalam cawan conway yang dimodofikasi. 3. Cawan conway yang dimodifikasi dimiringkan kemudian menambahkan Na2 CO3 ke dalam ujung alur sehingga bercampur dengan cairan rumen adu rata dengan menggoyang goyangkan. 4. Menutup cawan conway yang sudah dimodifikasi dengan rapat sehingga udara luar tidak berhubungan dengan udara di dalam. 5. Biarkan selama 24 jam dalam suhu kamar. commit to user 21 6. Setelah 24 jam tutup dibuka, Nh3 yang diikat oleh asam borat dititrasi dengan H2SO4 0,0072 N sampai warna berubah dari biru ke merah jingga warna semula - Produksi total VFA Cairan rumen yang telah diambil disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit sebanyak 0,2 ml ditambahkan asam metafosfat 1 ml diinjeksikan pada Gas Kromatografi merk Shimadzu, model GC8, suhu kolom 130ºC, suhu injector atau detector 220ºC. Gas pembawa N2 dengan laju atau tekanan 1.25 kgcm². Kolom yang digunakan SP-12001 H 3 PO 4 , 80100 mesh chromosorb WAW. GP10 SP, panjang kolom 2 m, diameter 3 mm. Dtektor FID, volume injeksi 0.5 ul. Alat ini dilengkapi dengan Integrator Shimadzu GR3A. Prosedur kerja. Satu µl supernatant cairan rumen diinjeksikan ke dalam alat GC dengan menggunakan microsyringe. Setelah 9 menit akan tergambar pada kertas recorder luas area senyawa yang ditentukan. Sebelum sampel diinjeksikan, terlebih dahulu diinjeksikan campuran larutan asetat, propionate dan butirat standar dengan konsentrasi 0,025; 0,05; 0,3; dan 0,5. Kemudian dihitung persamaan regresi yang merupakan hubungan antara luas area asam asetat, propionat dan butirat standar Y dengan konsentrasi asam asetat, propionat dan butirat standar X. Persamaan ini digunakan untuk menghitung konsentrasi asam asetat, propionat dan butirat sampel cairan rumen. 4. Peubah Penelitian a. pH rumen Diukur dengan pH meter b. Konsentrasi N-Amonia Konsentrasi N-Amonia = ml H 2 SO 4 x N H 2 SO 4 x 1000 mM c. Konsentrasi VFA mmol Konsentrasi VFA = Tinggi sampel Tinggi standart x Konsentrasi standart commit to user 22

E. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Suplementasi Hidrolisat Tepung Bulu Ayam dan Mineral Esensial dalam Ransum Berbasis Limbah Perkebunan Terhadap Produksi VFA Total dan NH3 Pada Domba Jantan

0 31 49

Pemanfaatan Kulit Daging Buah Kopi Yang Diamoniasi Pada Pakan Domba terhadap Populasi Mikroba, konsentrasi VFA dan NH3 domba lokal jantan lepas sapih.

0 33 71

Pemanfaatan Tepung Kulit Umbi Ubi kayu (Manihot utilisima) Fermentasi Aspergillus niger pada Ransum terhadap Populasi Mikroba, Konsentrasi VFA dan Konsentrasi NH3 Domba Jantan

0 37 60

Pengaruh rasio pemberian pakan yang berbeda terhadap produksi VFA dan NH3 rumen serta kapasitas lambung domba lokal jantan

0 15 47

PENGARUH PENGGUNAAN AMPAS TEMPE DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMAN DOMBA LOKAL JANTAN

0 6 53

PENGARUH COATING MINYAK SAWIT PADA UREA TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, NEUTRAL DETERGENT FIBER (NDF) DAN ACID DETERGENT FIBER (ADF) DALAM RANSUM DOMBA LOKAL JANTAN

0 4 38

PENGARUH PEMBERIAN DOSIS UREA DALAM AMOMASI BATANG PISANG TERHADAP KARAKTERISTIK CAIRAN RUMEN (pH, Konsentrasi N-NH3, dan VFA) SECARA IN-VITRO.

0 0 6

PENGARUH PEMAKAIAN KONSENTRASI UREA DALAM AMONIASI KULIT BUAH COKLAT (KBC) TERHADAP KARAKTERISTIK CAIRAN RUMEN (pH, N-NH3, dan VFA) SECARA IN-VITRO.

0 0 6

Pengaruh Pemberian Urea Dan Amonium Sulfat Pada Amoniasi Ampas Tebu Terhadap Ph Dan Konsentrasi N-Nh3 Cairan Rumen Domba Lokal Sumedang.

0 0 8

PENGARUH COATING UREA DALAM RANSUM TERHADAP pH, KONSENTRASI NH3 DAN VFA PADA DOMBA LOKAL JANTAN JurusanProgram Studi Peternakan

0 0 42