Metabolisme Karbohidrat Dalam Rumen

commit to user 11 dan deaminasi asam amino akan terus berlangsung, walaupun telah terjadi akumulasi amonia yang cukup tinggi di dalam rumen. Gam bar 1. Digesti dan metabolisme nitrogen dalam retikulo-rumen McDonald et al. 1988 cit Soebarinoto et al., 1991

F. Metabolisme Karbohidrat Dalam Rumen

Pakan ternak ruminansia umumnya berasal dari karbohidarat sebagai komponen utamanya. Lebih kurang 60 sampai 75 dari ransum yang diberikan pada ternak terdiri dari karbohidrat dengan komponen utama berupa Pakan Protein NPN Undegradable Protein Degradable Protein NPN Saliva Peptida Asam-asam Amino Amonia Hati NH3 Urea Ginjal Mikorobial Protein Ekskresi lewat kandung kemih urine saluran pencernaan belakang commit to user 12 polisakarida. Dalam pakan kasar sebagian besar terdapat sebagai selulosa, hemiselulosa serta lignin, sedangkan dalam konsentrat terdapat sebagai pati Soebarinoto et al., 1991 . Percernaan karbohidrat di dalam rumen ada 2 tingkat. Tingkat pertama, karbohidrat yang masuk ke dalam rumen akan dihidrolisa menjadi monosakarida, terutama glukosa dengan bantuan enzim- enzim yang dihasilkan oleh mikroba rumen Sutardi et al., 1983 cit Sari, 2008. Selulosa dipecah menjadi selobiosa kemudian diubah menjadi glukosa. Pati diubah menjadi maltosa dan isomaltosa selanjutnya oleh enzim maltase dan maltosafosforilase diubah menjadi glukosa. Fruktan pada hidrolisis akan pecah dan terjadi fruktosa atau dapat juga terjadi bersama-sama dengan glukosa dari pencernaan sukrosa. Hemiselulosa oleh pengaruh enzim akan dipecah dan menghasilkan silosa dan asam uronat. Asam uronat kemudian diubah menjadi silosa juga. Di samping berasal dari hemiselulosa, asam uronat juga dapat berasal dari pektin. Mula pertama pektin di hidrolisis menjadi asam pektat dan metanol oleh enzim pektinesterase. Asam pektat kemudian di pecah oleh poligalakturonidase menjadi galakturonat baru kemudian menjadi asam uronat dan akhirnya menjadi silosa. Silosa juga dapat berasal dari hidrolisis silan Kamal, 1994. Tingkat kedua, pengubahan gula sederhana menjadi asam piruvat akan dihasilkan gas karbon dioksida CO 2 , gas metan CH 4 dan volatile fatty acid VFA yang terdiri atas asam asetat, asam butirat dan asam propionat yang akan langsung diserap oleh dinding rumen dan dimetabolisasikan oleh ternak Preston dan Leng 1987 cit Darma, 2006. Ditambahkan oleh Soebarinoto et al., 1991 bahwa hasil utama fermentasi karbohidrat di dalam retikulo-rumen adalah VFA terutama asam asetat C2, asam propionat C3, dan asam butirat C4, disamping dihasilkan pula isobutirat, isovalerat, n-valerat dan laktat. VFA inilah merupakan sumber energi utama untuk kebutuhan tubuh ternak induk semang. Konsentrasi VFA di dalam rumen dan proporsinya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tipe ransum komposisi ransum, pengolahan ransum, pemanasan, bentuk pellet dan frekuensi pemberian ransum commit to user 13 Preston dan Willis, 1974 cit Suprayogi, 1998. Konsentrasi VFA pada cairan rumen dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengetahui fermentabilitas pakan dan sangat erat kaitannya dengan aktivitas mikroba rumen Parakkasi, 1999. Gambar 2. Skema fermentasi karbohidrat dalam rumen Kamal, 1994 Selulosa Hemiselulosa Pati selobiosa maltosa isomaltosa Glukosa-1-fosfat glukosa Glukosa-6-fosfat pektin Asam uronat silosa fruktosa-6-fosfat fruktosa-1,6-difosfat silan sukrosa fruktan fruktosa Asam piruvat format Metan Asetil Ko A Laktat Oksal asetat Metil malonil Ko A Malonil Ko A Aseto asetil Ko A Laktil Ko A Malat β- hidroksil butiril Ko A Akriril Ko A Fumarat Krotoril Ko A Propionil Ko A Suksinat Suksinil Ko A Butiril Ko A Butirat Propionat Asetil fosfat Asetat CO 2 H 2 commit to user 14 HIPOTESIS Hipotesis dalam penelitian ini adalah coating minyak sawit pada urea berpengaruh terhadap produksi pH, NH 3 , dan VFA cairan rumen. 14 commit to user 15

III. MATERI DAN METODE

Dokumen yang terkait

Suplementasi Hidrolisat Tepung Bulu Ayam dan Mineral Esensial dalam Ransum Berbasis Limbah Perkebunan Terhadap Produksi VFA Total dan NH3 Pada Domba Jantan

0 31 49

Pemanfaatan Kulit Daging Buah Kopi Yang Diamoniasi Pada Pakan Domba terhadap Populasi Mikroba, konsentrasi VFA dan NH3 domba lokal jantan lepas sapih.

0 33 71

Pemanfaatan Tepung Kulit Umbi Ubi kayu (Manihot utilisima) Fermentasi Aspergillus niger pada Ransum terhadap Populasi Mikroba, Konsentrasi VFA dan Konsentrasi NH3 Domba Jantan

0 37 60

Pengaruh rasio pemberian pakan yang berbeda terhadap produksi VFA dan NH3 rumen serta kapasitas lambung domba lokal jantan

0 15 47

PENGARUH PENGGUNAAN AMPAS TEMPE DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMAN DOMBA LOKAL JANTAN

0 6 53

PENGARUH COATING MINYAK SAWIT PADA UREA TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, NEUTRAL DETERGENT FIBER (NDF) DAN ACID DETERGENT FIBER (ADF) DALAM RANSUM DOMBA LOKAL JANTAN

0 4 38

PENGARUH PEMBERIAN DOSIS UREA DALAM AMOMASI BATANG PISANG TERHADAP KARAKTERISTIK CAIRAN RUMEN (pH, Konsentrasi N-NH3, dan VFA) SECARA IN-VITRO.

0 0 6

PENGARUH PEMAKAIAN KONSENTRASI UREA DALAM AMONIASI KULIT BUAH COKLAT (KBC) TERHADAP KARAKTERISTIK CAIRAN RUMEN (pH, N-NH3, dan VFA) SECARA IN-VITRO.

0 0 6

Pengaruh Pemberian Urea Dan Amonium Sulfat Pada Amoniasi Ampas Tebu Terhadap Ph Dan Konsentrasi N-Nh3 Cairan Rumen Domba Lokal Sumedang.

0 0 8

PENGARUH COATING UREA DALAM RANSUM TERHADAP pH, KONSENTRASI NH3 DAN VFA PADA DOMBA LOKAL JANTAN JurusanProgram Studi Peternakan

0 0 42