Jambu biji Daun salam

commit to user 13

4. Jambu biji

Klasifikasi dari tanaman jambu biji Psidium guajava L. menurut Benson 1957 adalah sebagai berikut Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Class : Dicotyledoneae Ordo : Myrtales Famili : Myrtaceae Genus : Psidium Species : Psidium guajava L. Gambar 2.2. Daun Jambu Biji . Tanaman jambu biji mengandung zat” Psiditanin” dan minyak atsiri Eugenol yang bermanfaat antara lain untuk pengobatan beberapa jenis penyakit. Bagian daun, kulit akar mapun akar, dan buah yang masih muda berkhasiat obat bagi penyakit disentri, diare, radang lambung, sariawan, dan keputihan Rukmana,1996. Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih satu bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warnanya menjadi kecoklatan seperti telur pindang tetapi rasanya tidak mengalami perubahan Suharno dan Amri, 2000. Kandungan kimia daun jambu biji berupa tanin dapat mengawetkan telur ayam ras. Tanin akan bereaksi dengan protein yang terdapat dalam kulit telur yang mempunyai sifat menyerupai kolagen kulit hewan sehingga terjadi proses penyamakan kulit berupa endapan berwarna coklat yang dapat menutup pori-pori kulit telur dan kulit telur tersebut menjadi impermeable tidak dapat tembus terhadap gas dan udara dan pengawetan telur ayam ras dengan memanfaatkan daun jambu Psidium guajava L. mempunyai biaya pengolahan yang murah dan mutu telur ayam ras bertahan selama kurang lebih satu bulan Maryati dan Karmila, 2008. commit to user 14

5. Daun salam

Klasifikasi dari tanaman Salam menurut Tjitrosoepomo 1996 adalah sebagai berikut: Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Magnoliophytina Class : Magnoliate Subclass : Rosidae Ordo : Myrtales Famili : Myrtaceae Genus : Eugenia Species : Eugenia polyantha Gambar 2.3. Daun salam Daun salam mempunyai kandungan kimia yaitu tanin, flavonoid, dan minyak asiri 0,05 yang terdiri dari eugenol dan sitral. Tanin dan flavonoid merupakan bahan aktif yang mempunyai efek antiinflamasi dan antimikroba, sedangkan minyak asiri mempunyai efek analgesik Robinson, 1995. Secara tradisional, daun salam digunakan sebagai obat sakit perut. Daun salam juga dapat digunakan untuk menghentikan buang air besar yang berlebihan. Daun salam bisa juga dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat, stroke, kolesterol tinggi, melancarkan peredaran darah, radang lambung, diare, gatal-gatal, kencing manis, dan lain-lain. Daun salam merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri dengan persentase yang bervariasi. Daun salam dari Sukabumi mengandung minyak atsiri sebesar 0,023, sedangkan daun salam dari Bogor 0,018 Sembiring dkk, 2003. Beberapa minyak atsiri dikenal memiliki aktivitas antijamur dan antibakteri. Atsiri daun salam menunjukkan aktivitas antijamur melawan kapang kontaminan pada produk roti yaitu Euroticum sp., Aspergillus sp. dan Penicillium sp. Guynot et all, 2005. Infus daun salam ternyata mampu menghambat bakteri V. choleare dengan konsentrasi hambat minimal 3,12. Sementara pada bakteri E. coli enteropatogen, infus daun salam mempunyai konsentrasi hambat minimal sebesar12,5 Hendradjatin, 2009. commit to user 15

6. Pengawetan telur