Katekin teh Flavanol Theaflavin dan Thearubigin L-Theamin

commit to user 11 caraproses pengolahnya, teh dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Teh hijau dibuat dengan cara menginaktifasi enzim oksidasefenolase yang ada dalam pucuk daun teh segar, dengan cara pemanasan atau penguapan menggunakan uap panas, sehingga oksidasi enzimatik terhadap katekin teh. Sementara, teh oolong dihasilkan melalui proses pemanasan yang dilakukan segera setelah proses rollingpenggulungan daun, dengan tujuan untuk menghentikan proses fermentasi. Oleh karena itu, teh oolong disebut sebagai teh semi- fermentasi, yang memiliki karakteristik khusus dibandingkan teh hitam dan teh hijau. Menurut Hartoyo 2003, Senyawa yang ada di teh diantaranya

a. Katekin teh

Katekin teh merupakan flavonoid yang termasuk dalam kelas flavanol. Jumlah atau kandungan katekin ini bervariasi untuk masing-masing jenis teh. Adapun katekin teh yang utama adalah Epicathecin EC, Epicathecin galat ECG, Epigalochatechin dan Epichatecin gallate EGCG. Katekin teh memiliki sifat tidak berwarna, larut dalam air, serta membawa sifat pahit dan sepat pada seduhan teh. Hampir semua sifat produk teh termasuk didalamnya warna, rasa dan aroma secara langsung maupun tidak langsung, dihubungkan dengan modifikasi pada katekinini. Misalnya degalloasi dari katekin ester menjadi katekin nonester dapat menurunkan rasa pahit dan sepat dari teh hijau

b. Flavanol

Flavanol utama yang terdapat didalam daun teh adalah querecetin, kaemferol dan myricetin terutama dalam bentuk glikosidanya berikatan dengan molekul gula dan sedikit dalam bentuk aglikonnya. Jumlah Flavanol teh ini bervariasi tergantung pada beberapa hal, misalnya suhu dan cara ekstrasi yang digunakan. commit to user 12

c. Theaflavin dan Thearubigin

Dalam proses pembuatan teh hitam, katekin dioksidasi secara enzimatis membentuk pigmen teh hitam yaitu Theaflavin dan Thearubigin. Secara garis besar, terdapat empat jenis theaflavin yaitu theaflavin, theaflavin3-gallate, theaflavin3`-gallate, dan 2,3`-digallate, yang terbentuk karena adanya reaksi yang terjadi antara quinon turunan katekin dengan gallokatekin. Jumlah theaflavin dan thearubigin dalam teh hitam masing-masing berkisar antara 0,3 - 2 dan 10 - 20 berat kering. Keduanya berkontribusi terhadap sifat seduhan terhadap teh hitam, seperti pada warna, strength, dan body.

d. L-Theamin

Selain senyawa flavonoid, terdapat satu senyawa bioaktif dalam teh yang memiliki manfaat bagi tubuh, yaitu L-Theamin. L- Theamin adalah sebuah asam amino yang unik pada tanaman teh dan merupakan komponen utama yang bertanggungjawab terhadap exotic taste disebut umami. Senyawa ini ditemukan pada tanaman teh, serta pada jamur Xeromonas badius dan spesies tertentu dari genus Camelia. Jumlah L-theamin dalam daun teh berkisar antara 1 - 2 berat kering. L-theamin ini terdapat dalam bentuk bebas nonprotein dan merupakan komponen asam amino utama dalam teh, dengan jumlah yang lebih dari 50dari total asam amino bebas. commit to user 13

4. Jambu biji