Tanda dan Gejala Penuaan Peranan Hormon dalam Proses Penuaan

c. Teori hormon, dimana hormon sangat berperan dalam berbagai fungsi organ tubuh. Hormon yang dikeluarkan oleh beberapa organ dikendalikan oleh suatu sistem poros dari hypothalamus- hypophyse-gonad. Pada usia muda, hormon bekerja dengan baik mengendalikan berbagai fungsi organ tubuh, tetapi pada saat tua, tubuh hanya mampu memproduksi hormon lebih sedikit sehingga levelnya menurun. Akibatnya berbagai fungsi tubuh menururn.

2.1.4 Tanda dan Gejala Penuaan

Proses penuaan dimulai dengan menurunnya bahkan terhentinya fungsi berbagai organ tubuh. Akibat penurunan tersebut maka timbul berbagai tanda dan gejala proses penuaan diantaranya Pangkahila, 2011: 1. Tanda fisik: massa otot berkurang, lemak meningkat, kulit berkerut, daya ingat berkurang, fungsi seksual dan reprodukdi terganggu, kemampuan kerja menurun dan sakit tulang 2. Tanda psikis: menurunnya gairah hidup, sulit tidur, mudah cemas, mudah tersinggung dan merasa tidak berarti lagi.

2.1.5 Peranan Hormon dalam Proses Penuaan

Kata hormon berasal dari kata Yunani “hormao” yang berarti bergairah atau bangkit. Hormon memberikan pengaruh melalui struktur kimianya yang unik yang dikenali oleh reseptor spesifik pada sel targetnya. Sekresinya dapat melalui sirkulasi umum ataupun lokal. Hormon berperan sangat penting, bahkan mutlak dalam kehidupan manusia sejak awal kehidupan manusia. Hormon diproduksi oleh beberapa kelenjar yang ada dalam tubuh tabel 2.1 dan tabel 2.2. Tabel 2.1 Hormon, organ target dan efek fisiologisnya Hormon Organ target utama Efek fisiologis utama Hipofise Anterior Growth hormone Hepar, jaringan adipose Mengontrol pertumbuhan, mengontrol protein, metabolism lipid dan karbohidrat Thyroid Stimulating Hormone TSH Kelenjar tiroid Merangsang sekresi hormon tiroid Adrenocorticotropic hormone ACTH Cortex adrenalis Merangsang sekresi glucocorticoid Prolactin Kelenjar mamma Produksi susu Luteinizing hormone LH Ovarium dan testis Mengontrol fungsi seksual dan reproduksi Follicle stimulating hormone FSH Ovarium dan testis Mengontrol fungsi reproduksi Hipofise Antidiuretic hormone ADH Ginjal Konversi air Posterior Oksitosin Ovarium dan testis Merangsang keluarnya susu dan kontraksi uterus, didapatkan saat ejakulasi, memfasilitasi transport sperma Sumber: Pangkahila, 2011 Tabel 2.2 KelenjarOrgan yang menghasilkan hormon dan fungsinya OrganKelenjar Hormon Fungsi Tiroid Tiroid Merangsang panas tubuh, pertumbuhan tulang dan metabolism Paratiroid Paratiroid Mengatur kadar kalsium dan fosfat darah Medulla adrenalis Epinephrine, norepinephrine Memberikan pengaruh seperti rangsangan simpatis Cortex adrenalis Cortisol, aldosterone Homeostatis glukosa, air, Na+ , K+ Pankreas Insulin Mengontrol penggunaan glukosa Ovarium Estrogen, progesterone, testosterone Fungsi seksual dan reproduksi Testis Testosterone Fungsi seksual dan reproduksi Pineal body epiphysis Melatonin Mengatur pola tidur, menurunkan aktivitas motoric dan suhu tubuh Thymus Thymus Berperan dalam system imun Sumber: Pangkahila, 2011 Pada dasarnya fungsi berbagai hormon dalam tubuh dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu: 1. diferensiasi seksual dan reproduksi 2. perkembangan dan pertumbuhan 3. mempertahankan lingkungan internal 4. pengaturan metabolisme dan suplai nutrisi Sekresi hormon berkaitan dengan negative feedback control kontrol umpan balik negatif melalui beberapa jalan. Hubungan umpan balik ini melibatkan poros hipotalamus-hipofise yang mendeteksi perubahan konsentrasi hormon yang disekresi oleh beberapa kelenjar endokrin perifer, atau satu kelenjar dapat merasakan dan bereaksi terhadap perubahan di dalam variabel yang dikontrolnya. Gangguan pada fungsi umpan balik tersebut mempunyai arti penting secara klinis dan penting untuk diagnosis. Level hormon pada sirkulasi diatur oleh lima mekanisme sebagai berikut: 1. Pelepasan hormon secara spontan atau basal 2. Hambatan umpan balik oleh hormon yang disintesis atau dilepas 3. Rangsangan atau hambatan pelepasan hormon oleh bahan yang diatur atau tidak diatur oleh hormon yang sama 4. Pengaturan oleh circadian rhytms ritme sirkadian untuk pelepasan hormon oleh system tertentu seperti otak 5. Rangsangan atau hambatan pelepasan hormon melalui otak sebagai reaksi terhadap kecemasan, antisipasi aktivitas tertentu atau masukan sensoris yang lain. Penurunan level hormon seiring bertambahnya usia menimbulkan berbagai tanda dan keluhan. Hormon yang levelnya menurun ialah testosteron, estrogen, growth hormone, IGF-1, Renin, aldosterone, triiodothyronine T3, DHEA, DHEAS. Sebaliknya hormon yang levelnya meningkat dengan bertambahnya usia adalah FSH, LH, Vasopressin, Insulin, Parathyroid hormone PTH, Atrial natriuretic hormone ANH, dan Leptin. Beberapa faktor yang berakibat buruk bagi fungsi hormon adalah kurang berolahraga, kurang tidur, nutrisi tidak cukup atau tidak sehat, efek samping obat tertentu dan keracunan karena lingkungan yang tidak sehat, termasuk yang melalui makanan dan udara. Hal ini menunjukkan bahwa gaya hidup berpengaruh besar terhadap fungsi hormon. Gaya hidup yang sehat meningkatkan fungsi hormon, sebaliknya gaya yang tidak sehat menghambat fungsi hormon terhadap berbagai organ tubuh Pangkahila, 2011. Pada saat orang melakukan aktivitas yang melampaui kapasitas kerja overtraining overworking maka saat itu mulai terjadi radikal bebas dan terjadi penurunan beberapa kadar hormon sehingga keadaan inilah yang mempercepat proses penuaan Pangkahila, 2013; Pangkahila dan Milas, 2015.

2.2 Hormon Seks Steroid pada Pria