7
Penelitian ini ingin mencobakan jenis-jenis permainan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak usia 8-9 tahun yang berada dalam kelasw III SD Al-
Biruni. Anak-anak pada kelas III merupakan campuran siswa yang masih berada dalam tahap simbolisk dan kongkrit, dan karena itu hendaknya permainan yang
diberikan yang dapat membantu tugas perkembangan mereka untuk mengarah dari tahap simbolik ke tahap operasional kongkit. Permainan yang mengandung
pretensi untuk pengungkapan pikiran, perasaan, dan fantasi anak-anak sekaligus yang mengarahkan mereka untuk menggunakan unsur-unsur logika, peraturan,
dan struktur tampaknya paling tepat diterapkan. Merujuk pada kondisi di atas, secara umum masalah yang akan diteliti
dalam penelitian ini adalah: “bagaimanakah program bimbingan yang dapat meningkatkan kreativitas siswa melalui permainan?” Secara operasional, masalah
penelitian ini dijabarkan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1.
Bagaimana gambaran umum kreativitas siswa Sekolah Dasar Al-Biruni Bandung?
2. Bagaimana efektivitas progam bimbingan untuk meningkatkan kreativitas
siswa Sekolah Dasar Al-Biruni Bandung melalui permainan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian adalah: 1.
Mengetahui gambaran kreativitas siswa Sekolah Dasar Al-Biruni Bandung.
8
2. Mengetahui efektivitas program bimbingan untuk meningkatkan
kreativitas siswa Sekolah Dasar Al-Biruni melalui permainan.
D. Manfaat Penelitian
Urgensi penelitian ini adalah menganalisis proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas siswa. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik
secara teoritis maupun praktis sebagai berikut. 1.
Secara teoritis, konsep yang dihasilkan dari penelitian ini dapat bermanfaat peneliti sejenis dalam mengkaji aspek-aspek yang sana maupun berbeda,
selain itu penelitian ini dapat berkontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khusunya yang menyangkut peningkatan kemampuan guru
dalam mengoptimalkan kemampuan anak. 2.
Secara praktis, penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan khususnya di Sekolah Dasar Al-Biruni Bandung dalam memahami masalah kreativitas
siswa, dan dapat meningkatkan pemahaman guru terhadap permasalahan siswa serta sekaligus dapat menentukan langkah intervensi serta
penanggulangan masalah kreativitas.
E. Asumsi Penelitian
1. Kreativitas merupakan salah satu potensi yang dimiliki anak yang perlu
dikembangkan, karena dengan kreativitas orang dapat mewujudkan atau
9
mengaktualisasikan dirinya, dan aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia. Munandar, 2004:31
2. Siswa sekolah dasar berada pada tahapan masa anak yang ditandai dengan
dominannya aktivitas bermain yang penting bagi proses pengeksplorasian kemampuan serta potensi yang ada dalam diri mereka masing-masing pada
pertumbuhan tahap selanjutnya.
F. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan program bimbingan yang sudah dilaksanakan guru serta mengatasi permasalahan
yang terjadi di lapangan, sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini
menggunakan metode penelitian tindakan kelas PTK. Arikunto 2006:57 menyebutkan bahwa penelitian tindakan kelas
Classroom Action Research yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas bekerjasama dengan peneliti yang menekan pada penyempurnaan atau
peningkatan proses pembelajaran. Selaras dengan pendapat di atas, Joni, dkk Atmadinata 2005:52
mengungkapkan bahwa tujuan PTK adalah untuk memperbaiki praktek pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki cara belajar siswa. Dengan PTK
diharapkan keterampilan guru dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi di kelas akan semakin miningkat.
10
Menurut Arikunto 2006:103 penggunaan PTK langsung ditujukan pada kepentingan partisipatif dan kolaboratif, artinya PTK diharapkan dapat
mendorong dan membangkitkan guru agar memiliki kesadaran diri, melakukan refleksi, kritik diri terhadap aktivitas maupun kinerja bagi peningkatan iklim
pembelajaran yang lebih kondusif di lingkungan kerjanya. Kemmis Taggart Wiriaatmadja, 2005:66-67 menjelaskan bahwa
prosedur penelitian tindakan kelas adalah dipandang sebagai suatu siklus spiral yang terdiri atas komponen perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang
selanjutnya akan di ikuti dengan siklus spiral berikutnya. Siklus di atas akan dilaksanakan secara kontinyu sampai peneliti
menemukan solusi yang bisa mengubah proses pembelajaran ke arah yang lebih baik sehingga permasalahan yang tejadi dapat diperbaiki dan diselesaikan dengan
optimal. Selain itu, dengan siklus seperti ini peneliti juga akan memperoleh alternatif jalan keluar untuk menentukan rencana tindakan yang akan dilaksanakan
pada tindakan berikutnya. Untuk lebih jelas siklus tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
11
Gambar 1.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas
G. Lokasi dan Subjek Penelitian