72 72
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini memusatkan perhatian pada penelaahan kondisi aktual program bimbingan dan konseling yang ada dilingkungan sekolah pada saat
penelitian dilaksanakan. Penelaahan hal itu dilakukan atas hasil temuan-temuan dilapangan melalui proses penghimpunan data, pengolahan dan analisis data serta
pendeskripsian sesuai dengan kebutuhan. Semua kegiatan ini ditujukan dalam rangka mengembangkan program bimbingan untuk meningkatkan kreativitas
siswa. Beranjak dari pandangan tersebut, peneliti menggunakan metode pendekatan penelitian tindakan kelas PTK.
Mc Niff 1992: 1 dengan tegas mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang
hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan dan perbaikan layanan. Sejalan dengan pendapat diatas, Suharjono 2007: 58 mendefinisikan
penelitian tindakan kelas sebagai penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik layanan dalam hal ini program
bimbingan. Sedangkan menurut pendapat Tim Pelatih Proyek PGSM 1999 : 6
mengemukakan bahwa PTK merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif
73
oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasionnal dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam
pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran dilakukan.
Sukardi 2003 : 211 mengemukakan ciri-ciri penelitian tindakan sebagai berikut:
1. Problem yang dipecahkan merupakan persoalan praktis yang dihadapi peneliti
dalam kehidupan profesi sehari-hari. 2.
Peneliti memberikan perlakuan atau treatment yang berupa tindakan yang terencana untuk memecahkan permasalahan dan sekaligus meningkatkan
kualitas yang dapat dirasakan implikasinya oleh subyek yang diteliti. 3.
Langkah-langkah penelitian yang direncanakan selalu dalam bentuk siklus, tingkatan atau daur yang memungkinkan terjadi kerja kelompok maupun
kerja mandiri secara intensif. 4.
Adanya langkah reflektif atau reflektif thinking dari peneliti baik sesudah maupun sebelum tindakan. Reflektif thinking ini penting untuk melakukan
retrospeksi kaji ulang terhadap tindakan yang telah diberikan dan implikasinya yang muncul pada subyek yang diteliti sebagai akibat adanya
penelitian tindakan. Dari beberapa definisi tersebut diatas, maka penelitian tindakan kelas
dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan
kondisi siswa secara lebih berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil
74
yang lebih baik. Akan tetapi penelitian disini, dibatasi bukan pada peningkatan praktik pembelajaran di kelas melainkan untuk mengembangkan program
bimbingan dan konseling yang telah ada dalam upaya meningkatkan kreativitas siswa khususnya siswa kelas III SD Al-Biruni Bandung.
2. Desain Penelitian