commit to user 14
sensoris nasi, sesuai dengan hasil penelitian Natalia 2007 yang menunjukkan bahwa beras aromatik Pandanwangi yang disimpan
selama 8 minggu mengalami penurunan tingkat kesukaaan warna, aroma dan kepulenan selama penyimpanan.
4. Pengemasan Beras
Pengemasan merupakan salah satu cara pengawetan bahan hasil pertanian, karena pengemasan dapat memperpanjang umur simpan bahan
Anti, 2010. Pengemas adalah wadah atau pembungkus yang dapat mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan
yang dikemas dibungkusnya. Fungsi paling mendasar dari pengemas adalah untuk mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan-kerusakan,
sehingga lebih mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan Julianti, 2006. Sifat terpenting pengemas yang digunakan meliputi permeabilitas gas dan
uap air, bentuk dan permukaannya Nurmimah, 2002. Menurut Seta 2002 bahan pengemas untuk beras organik dipilih
dari bahan yang: a. Dapat diuraikan oleh mikroorganisme biodegradable materials
b. Bahan hasil daur ulang recycled materials c. Bahan yang dapat di daur ulang recyclable materials.
d. Tidak terkontaminasi oleh bahan-bahan kimia yang penggunannya dilarang dalam sistem pertanian organik.
Beras dalam pemasaran dikemas dalam polietilen, propilen atau karung goni dalam ukuran antara 1 kg sampai 1000 kg. Beras dengan
kualitas tinggi biasanya dikemas menarik dengan polietilen, polipropilen, goni dan kantung kertas Lantin, 2010.
a. Karung Goni
Karung goni terbuat dari serat kulit tanaman yute Corchorus capsularis, sehingga karung ini 100 biodegradable. Karung goni
aman untuk dipakai sebagai pengemas bahan pangan karena bersifat non karsinogenik dan tidak beracun Anonim, 2010b.
commit to user 15
b. Plastik
Kemasan plastik saat ini mendominasi industri makanan di Indonesia, menggeser penggunaan kemasan logam dan gelas. Hal ini
disebabkan karena kelebihan dari kemasan plastik yaitu ringan, fleksibel, multiguna, kuat, tidak bereaksi, tidak karatan dan bersifat
termoplastis heat seal, dapat diberi warna dan harganya yang murah. Bahan pembuat plastik pada mulanya adalah minyak dan gas
sebagai sumber alami, tetapi di dalam perkembangannya bahan-bahan ini digantikan dengan bahan sintetis sehingga dapat diperoleh sifat-
sifat plastik yang diinginkan dengan cara kopolimerisasi, laminasi dan ekstruksi. Komponen utama plastik sebelum membentuk polimer
adalah monomer yang merupakan bagian atau rantai paling pendek. Misalnya plastik polivinil klorida mempunyai monomer vinil klorida.
Di samping bahan dasar berupa monomer plastik, terdapat bahan- bahan tambahan non plastik atau bahan aditif yang diperlukan untuk
memperbaiki sifat-sifat plastik. Bahan-bahan aditif dalam pembuatan plastik ini merupakan bahan dengan berat molekul rendah, yaitu
berupa pemlastis, antioksidan, antiblok, antistatis, pelumas, penyerap sinar ultraviolet, bahan pengisi dan penguat Julianti, 2006.
Sifat terpenting pengemas meliputi permeabilitas gas dan uap air, bentuk dan permukaannya Nurmimah, 2002. Permeabilitas adalah
kemampuan melewatkan partikel gas dan uap air pada suatu unit luasan bahan pada suatu kondisi tertentu. Permeabilitas plastik LDPE
dan PP dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Permeabilitas plastik tipis
Plastik Tipis Permeabilitas cm
3
cm
2
mmdetcmHg x 10
10
O
2
N
2
CO
2
H
2
O, 25ÂșC RH 90 PEDR
LDPE 55
19 352
800 Polipropilene
23 -
92 680
Buckle dan Edward, 1978 dalam Septianingrum 2008
commit to user 16
Polietilen
Polietilen merupakan polimer dari etilen. Plastik polietilen termasuk golongan termoplastik sehingga dapat dibentuk menjadi
kantung dengan derajat kerapatan yang baik. Film polietilen bersifat lunak, transparan dan fleksibel, mempunyai kekuatan benturan dan
kekuatan sobek yang baik. Sifat permeabilitasnya yang rendah dan sifat mekaniknya yang baik membuat plastik ini banyak digunakan
untuk mengemas bahan pangan Julianti, 2006. Sifat-sifat polietilen menurut Julianti 2006 adalah :
a. Penampakannya bervariasi dari transparan, berminyak sampai keruh translusid tergantung proses pembuatan dan jenis resin.
b. Fleksibel sehingga mudah dibentuk dan mempunyai daya rentang yang tinggi.
c. Heat seal dapat dikelim dengan panas, sehingga dapat digunakan untuk laminasi dengan bahan lain.
d. Titik leleh 120
o
C. e. Tahan asam, basa, alkohol, deterjen dan bahan kimia.
f. Kedap terhadap air, uap air dan gas. g. Dapat digunakan untuk penyimpanan beku hingga suhu -50
o
C. h. Transmisi gas tinggi sehingga tidak cocok untuk pengemasan
bahan yang beraroma. i. Tidak sesuai untuk bahan pangan berlemak.
j. Mudah lengket sehingga sulit dalam proses laminasi, tapi dengan bahan antiblok sifat ini dapat diperbaiki.
k. Dapat dicetak. Kemasan polietilen banyak digunakan untuk mengemas buah-
buahan, sayur-sayuran segar, roti, produk pangan beku dan tekstil.
commit to user 17
Berdasarkan densitasnya, maka plastik polietilen dibedakan atas :
a. Polietilen densitas rendah LDPE= Low Density Polyethylene