commit to user 6
2. Penyimpanan Beras
Biji-bijian  yang  dikemas  harus  disimpan  di  dalam  ruang penyimpanan dengan susunan dan tata letak  yang benar. Dasar tumpukan
ditopang  dengan  menggunakan  kayu  balok,  batu  bata  dan  alat  penumpu lainnya. Jarak sap pertama dari lantai dasar 15-20 cm untuk menghindari
sentuhan  langsung  antara  dasar  tumpukan  dengan  lantai  gudang.  Kontak langsung antara dasar tumpukan dengan lantai gudang dapat meningkatkan
kelembapan  bahan  sehingga  bahan  akan  cepat  rusak.  Apabila  jangka waktu  simpannya  pendek  3-4  bulan,  kemasan  dapat  disusun  secara  rapat
dan padat dalam tumpukan massal tanpa dibuat jarak antara Imdad, 1999. Ruang  penyimpanan  produk  biji-bijian  yang  baik  mempunyai
kisaran  suhu  25°C-27°C  dengan  kelembapan  udara  70-75.  Pada  setiap penyimpanan  produk  pertanian,  secara  alamiah  akan  terjadi  peristiwa
perpindahan  uap  air  dari  atau    ke  dalam  tempat  atau  ruang  penyimpanan akibat perubahan temperatur di luar tempat penyimpanan Imdad, 1999.
3. Faktor-faktor Kerusakan Beras
Beras  dapat  mengalami  penurunan  mutu  selama  disimpan,  faktor- faktor  yang  berpengaruh  terhadap  penurunan  mutu  beras  selama
penyimpanan  adalah  kadar  air,  temperatur,  serangga  dan  lama penyimpanan. Berikuti ini deskripsi singkat berbagai faktor tersebut:
a. Kadar air
Beras  bersifat  higroskopis,  dalam  penyimpanan  tertutup enclosed  spaces  beras  akan  terus  menyerap  melepaskan  air  sampai
dicapai  kesetimbangan  kelembapan  relatif  ERH  Anonim,  2009a. Beras  yang  disimpan  akan  menyerap  air  bila  berada  di  lingkungan
yang  kelembapan  nisbi  RHnya  tinggi  dan  akan  melepaskan  air  bila RH lingkungannya rendah Hall dan Davis, 1979 dalam Manalu, 2001.
Penyerapan  ataupun  pelepasan  air  oleh  beras  akan  berakibat  pada kenaikan  ataupun  penurunan  kadar  air  beras.  SNI  6128:2008
mensyaratkan kadar air maksimal untuk beras mutu kelas I sampai IV
commit to user 7
adalah  14,  sedangkan  untuk  beras  mutu  kelas  V  kadar  air maksimalnya  15  Badan  Standardisasi  Nasional,  2008.  Kadar  air
aman  penyimpanan  beras  adalah  kurang  dari  14,5.  Jika  kadar  air melebihi  batas  tersebut  maka  akan  memungkinkan  tumbuhnya  jamur,
dan  memacu  pertumbuhan  telur  insekta  yang  ada  dalam  butir  beras HGCA, 2003.
b. Temperatur
Penyimpanan  menginduksi  perubahan  sifat  fisiko-kimia  beras yang  sifatnya  mungkin  diinginkan  atau  tidak  diinginkan  tergantung
pada kondisi penyimpanan, varietas dan persyaratan penggunaan akhir. Kadar air, suhu dan waktu penyimpanan merupakan faktor yang paling
mempengaruhi  mutu  kimia,  fisik  dan  fungsional  beras  selama penyimpanan  pasca  panen.  Sifat  dan  kecepatan  perubahan  terutama
sekali  tergantung  pada  suhu.  Perubahan  mutu  akan  berlangsung  lebih cepat  jika  terjadi  peningkatan  suhu  dan  kadar  air.  Mutu  beras  dapat
dipertahankan  dengan  penyimpanan  pada  suhu  dibawah  0°C  selama satu tahun Syamsir, 2008.
Penyimpanan  pada  suhu  rendah  akan  lebih  aman  dibandingkan suhu  tinggi.  Beras  giling  akan  mengalami  perubahan  rasa  dan  aroma
jika disimpan pada suhu 15°C selama 3-4 bulan. Beras yang dibungkus dengan  kantung  plastik  dan  disimpan  pada  suhu  8,5  -  13°C,  masih
mempunyai  aroma  dan  rasa  yang  baik  setelah  disimpan  lebih  dari  7 bulan Hanny, 2002.
Suhu  yang  baik  untuk  beras  adalah  10°F-20°F  atau  -12,22°C hingga  -6.66°C, sedangkan kadar air keseimbangan EMC  yang baik
untuk  beras  adalah  dibawah  13  Smith    Dilday,  2003  dalam Maruzy,  2010.  Kadar  air  keseimbangan  EMC  gabah  lebih  lanjut
dapat dilihat pada Tabel 2.1.
commit to user 8
Tabel  2.1  Kadar  Air  Keseimbangan  Equilibrium  Moisture  Content  EMC dari Gabah Berdasarkan Fungsi Suhu dan Kelembapan.
Suhu
o
C Kelembapan relatif udara
30 40
50 60
10 9
11 12
13 20
9 10
11 13
30 8
9 11
12 40
7 8
10 11
Sumber: Hasibuan 2004
c. Serangga