METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Sintaks pembelajaran konvensional 9 Tabel 2.2 Perbedaan kelompok belajar kooperatif dengan kelompok belajar konvensional 11 Tabel 2.3 Enam langkah utama sintaks dalam pembelajaran kooperatif 14 Tabel 2.4 Sintaks pembelajaran kooperatif tipe TGT 17 Tabel 2.5 Penghitungan poin turnamen untuk 4 pemain 21 Tabel 2.6 Penghitungan poin turnamen untuk 5 pemain 21 Tabel 2.7 Kriteria penghargaan yang disarankan 22 Tabel 2.8 Sifat-sifat berbagai macam zat menurut sifatnya 24 Tabel 3.1 Two Group Pretes – Posttest Design 33 Tabel 3.2 Kisi-kisi tes materi pokok wujud zat 35 Tabel 4.1 Data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 38 Tabel 4.2 Uji normalitas data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 39 Tabel 4.3 Hasil uji homogenitas data pretes 40 Tabel 4.4 Hasil uji t data pretes 40 Tabel 4.5 Data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 41 Tabel 4.6 Hasil uji t data postes 42 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Penempatan pada meja turnament 19 Gambar 2.2 A ir dalam tiga wujud 24 Gambar 2.3 Skema perubahan wujud zat 25 Gambar 2.4 Kain yang dijemur 26 Gambar 2.5 Susunan molekul zat padat, zat cair dan zat gas 26 Gambar 2.6 Perbedaan Ketinggian Permukaan Air dan Raksa dalam Pipa Kapiler 28 Gambar 4.1 Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 39 Gambar 4.2 Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 42 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 47 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol 61 Lampiran 3 Lembar kerja siswa 67 Lampiran 4 Soal-soal Tournament 69 Lampiran 5 Tes hasil Belajar 70 Lampiran 6 Kunci Jawaban Tes hasil Belajar 73 Lampiran 7 Spesifikasi Tes Hasil Belajar 74 Lampiran 8 Lembar Angket Siswa 80 Lampiran 9 Lembar wawancara guru 83 Lampiran 10 Rekapitulasi nilai pretes dan postes kelas eksperimen 87 Lampiran 11 Rekapitulasi nilai pretes dan postes kelas kontrol 91 Lampiran 12 Data pretes dan postes kelas eksperimen 94 Lampiran 13 Data pretes dan postes kelas kontrol 96 Lampiran 14 Perhitungan rata-rata, varians dan standar deviasi 97 Lampiran 15 Uji normalitas data 100 Lampiran 16 Uji homogenitas data 102 Lampiran 17 Uji hipotesis 104 Lampiran 18 Hasil games turnamen siswa kelas eksperimen 107 Lampiran 19 Tabel wilayah luas di bawah kurva normal 0 ke z 111 Lampiran 20 Daftar nilai presentil untuk distribusi F 113 Lampiran 21 Daftar nilai presentil untuk distribusi t 114 Lampiran 22 Dukumentasi Penelitian 115 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi guru dengan siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang telah tersusun dalam suatu kurikulum. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran para guru disamping menguasai bahan atau materi pelajaran perlu juga mengetahui bagaimana cara menyampaikan materi itu dan bagaimana pula karakteristik siswa yang menerima materi pelajaran tersebut, agar siswa mampu mencapai nilai KKM yang ditentukan sekolah. Namun kenyataannya banyak juga siswa yang tidak mencapai nilai sesuai KKM, termasuk mata pelajaran fisika. Banyaknya siswa yang tidak mencapai KKM pada mata pelajaran fisika mungkin disebabkan model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum sesuai dengan kondisi siswa sehingga menimbulkan kejenuhan pada diri siswa. Media pembelajaranpun masih jarang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMP 1 Percut Sei tuan, dari 40 orang siswa, 50 menyatakan guru jarang menggunakan media saat mengajar, 38 menyatakan guru hanya menggambarkan media, dan 12 menyatakan bahwa guru hanya meyebutkan medianya saja. Selain itu juga disebabkan faktor yang terdapat di dalam diri siswa seperti sikap mereka terhadap fisika. Mereka beranggapan bahwa pelajaran fisika itu sulit, sehingga siswa terlebih dahulu merasa jenuh sebelum mempelajarinya. Hal ini diketahui peneliti ketika dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan. Data diperoleh bahwa dari 40 siswa 58,5 mengatakan bahwa fisika itu sulit dan membosankan, sedangkan 41,5 mengatakan fisika itu kadang menyenangkan tetapi terkadang sulit dan membosankan. Peneliti juga melakukan wawancara dengan guru bidang studi fisika bapak Suprianto, beliau menyatakan bahwa yang menyebabkan hasil belajar fisika itu rendah antara lain karena minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap fisika masih rendah dan kemampuan matematika siswa yang rendah sehingga menyulitkan siswa dalam menyelesaikan soal perhitungan fisika, padahal matematika merupakan alat bantu untuk memecahkan berbagai persoalan fisika. Dari 40 orang siswa SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan 55 menginginkan belajar sambil bermain ketika belajar fisika, dan 45 menginginkan banyak praktek dan demonstrasi. Model pembelajaran yang sesuai dengan keinginan siswa tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT yakni model yang berpusat kepada siswa. Pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT melibatkan siswa untuk berdiskusi, berdemonstrasi dan melakukan permainan dalam bentuk turnamen. Kegiatan diskusi kelas sudah banyak terapkan guru dalm pembelajaran, tetapi pada umumnya hanya sebagian siswa yang aktif dalam diskusi, sebagian lagi hanyalah sebagai penonton dan kurang aktif. Hal ini didukung dengan hasil wawancara peneliti dengan bapak Suprianto yang menyatakan hanya sebagian siswa yang aktif ketika diskusi kelas seperti mengajari kawan kelompok, bertanya dan menyatakan pendapat. Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model yang membuat siswa bekerja sama dan saling membantu dalam belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Artzt Newman Trianto,2011:56 bahwa dalam belajar kooperatif siswa belajar bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas- tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, setiap kelompok memiliki tanggung jawab untuk yang sama untuk keberhasilan kelompoknya. Salah satu teknik kooperatif yang diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah teknik TGT dimana model pembelajaran tipe TGT adalah suatu pendekatan yang menyebabkan kelompok kecil selama kegiatan belajar mengajar bekerja sama sebagai suatu tim untuk memecahkan masalah, menyelesaikan tugas atau untuk mencapai tujuan bersama. Sama halnya dengan kooperatif STAD, kooperatif tipe TGT ini cocok digunakan mengajarkan ilmu fisika untuk sekolah menengah pertama. Keunggulan pembelajaran tipe TGT adalah adanya turnamen akademik dalam proses pembelajaran. Dimana setiap anggota kelompok mewakili kelompoknya untuk melakukan turnamen. Penelitian yang terkait tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT telah dilakukan oleh Ilan Nia Lestari pada tahun pelajaran 20092010 dan

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA BERBANTU KARTU SOAL PADA MATERI BUNYI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.P. 2012/2013.

0 1 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS-GAMES-TOURNAMENTS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2011/2012.

0 1 19