Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Landasan Teori .1. Abnormal Return

21 menelitinya dan memilih judul “Analisis Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Abnormal Return Saham pada Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia BEI”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : “Apakahvariabel fundamental yang diwakilioleh TotalAssets,PBV,PER,danROE mempunyai pengaruhterhadapabnormalreturnsaham pada perusahaan yang bergerak disektormakanan dan minuman di BEI”?

1.3 Tujuan Penelitian

Untukmengetahuidanmenganalisispengaruh variabel fundamental berupaTotalAssets, Price Earning Ratio PER,Price Book ValuePBV, Return On Equity ROE terhadap abnormal return padaSektorMakanan dan Minuman di BursaEfekIndonesiaBEI.

1.4 ManfaatPenelitian

1. Bagi Penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang abnormal return dan faktor- faktoryangmempengaruhinya. 2. BagiPihakLain,dapatdigunakansebagaisuatupedomandanmen 22 jadi sumbangan pemikiran atau refernsi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama bagi mahasaiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya khususnya mengenai pengaruh variabel fundamental terhadap abnormal return perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek. 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1. Abnormal Return Return adalah pengembalian dari kepemilikan suatu investasi dalam waktu tertentu Horne, 2007.Sedangkanabnormalreturnatau excess return adalah kelebihan dari returnyang sesungguhnyaterjadi terhadap return normal Jogiyanto, 2003.Return normalmerupakan returnexpektasi return yang diharapkan oleh investor. Dengan demikan yang dimaksud dari return tidak normalabnormalreturn adalahselisihantara returnsesungguhnyayangterjadi dengan returnekspektasi. Returnsesungguhnyamerupakan returnyang terjadipadawaktuke- tyang merupakanselisih hargasekarang relative tehadaphargasebelumnya Jogiyanto, 2003. MenurutBrown dalam Jogiyanto, 2003Returnekspektasi dapat dihitung menggunakan 3model estimasi yakni mean adjusted model, market model dan marketadjusted model. 1. Mean adjusted ModelModel DisesuaikanRata-rata Model ini beranggapan bahwareturnekspektasi bernilai konstanyang sama denganrata-rata returnrealisasisebelumnyaselama periodeestimasi estimation period. Periode estimasi umumnya merupakan periode sebelumperiodeperistiwa. Periodeperistiwa eventperiod 24 disebutjuga denganperiode pengamatanataujendela peristiwa eventwindow. Menggunakanmodel ini,returnekspektasisuatusekuritaspadaperiode tertentudiperolehmelaluipembagian return realisasisekuritastersebut denganlamanyaperiodeestimasi.Lamanyajendelatergantung darijenis peristiwanya.Jikaperistiwanya merupakan peristiwa yang nilai ekonomisnya dapatditentukandenganmudaholehinvestor misalnya pengumumanlabadanpembagiandividen,periode jendela dapatpendek, disebabkan investordapat bereaksi dengan cepat Jogiyanto, 2003 2. Market modelModelPasar Perhitunganreturnekspektasidenganmodelpasar marketmodel ini dilakukan dengan duatahap,yaitu: a Membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi. b Menggunakan modelekspektasiuntuk mengestimasireturnekspektasi diperiode jendela.Modelekspektasidapatdibentukmenggunakan regresi OLSOrdinaryLeast Square. 3. Market Adjusted Model Model DisesuaikanPasar Model disesuaikan pasarberanggapan bahwapendugaterbaik untuk mengestimasireturn satu sekuritasadalah return indekspasar 25 pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, makatidak perlu menggunakan periode estimasiuntukmembentukmodelestimasi,karena returnsekuritas yangdiestimasi adalahsana denganreturnindekspasar Jogiyanto, 2003 Misalnya padaharipengumumanpersitiwa,returnindekspasar adalah sebesar18, dengan menggunakan metodedisesuaikan pasar inimaka returnekspektasisemuasekuritasdihariyangsama tersebutadalahsama dengan returnindeks pasarnya, yaitu sebesar 18. Jika return suatu sekuritaspada haripengumumanadalah35,maka besarnyaabnormal returnyangterjadi35-18yaitu 17Jogiyanto, 2003. Model ini menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasireturnsuatusekuritasadalahreturnindekspasar padasaat tersebut. Dengan menggunakan model ini, makatidak perlu menggunakan periodeestimasiuntukmembentukmodelestimasikarena returnsekuritas yang diestimasiadalah samadenganindekspasar.Indekspasaryang dapat dipilih untuk pasarBEJmisalnyaIHSGindekshargasahamgabungan.Pengukuran abnormal return dengan metodemarket adjusted model sebagai berikut : Arit=Rit– ERit 26 dimana: Arit=Abnormal return saham i pada periodet Rit=Actual return saham i pada periodet ERit=Expectedreturn saham i padaperiodet Return realisasi sesungguhnya yang digunakan dalam metode market adjusted modeladalahcapitalgain lossyangseringjugadisebutactualreturn.BesarnyaactualreturnRid apat dihitungdengan rumus sebagai berikut: Rit= Piit −Pit −1 Pit −1 dimana : Rit =Actual return saham i padawaktu t Pit =Closing pricepada periode t Pit-1 =Closing pricepada periode t-1 Expected return atau return yang diestimasidalam metode market adjusted modelsama denganreturnindekspasarnya.Sehinggadalampenelitianini expectedreturn dapat dihitungdengan rumus : Rmt= IHSGt −IHSGt −1 IHSGt −1 dimana : Rmt =Return indeks pasarmarket returnpada periode estimasi t IHSGt =Indeks HargaSaham Gabunganperiode estimasi t 27 IHSGt-1 =Indeks Harga Saham Gabungansebelum periodeestimasi t

2.1.2 IHSG Indeks Harga Saham Gabungan

Menurut Anoraga 2001, Indeks Harga Saham Gabungan adalah indeks yang menunjukan pergerakan harga secara umum yang tercatat di bursa efek yang menjadi acuan tentang perkembangan kegiatan di pasar modal. Indeks hargasaham menjadi indikator utama yangmenunjukkanpergerakanharga saham.Indeksharga sahammembandingkanperubahanharga sahamdariwaktu kewaktu, apakah suatu hargasahammengalamikenaikan atau penurunan dibandingkansuatu waktu tertentu. Penentuan indeks hargasaham dibedakanmenjadidua,yaituindeksharga sahamindividuindeksindicidu dan IndeksHarga Saham GabunganIHSG.Indeksindividualmerupakanindeks masing- masingsahamterhadaphargadasarnyaDarmaji,2001,indeksini tidakdapatmengukurharga darisuatusahamperusahaantertentuapakah mengalami perubahan kenaikan atau penurunan. IndeksHarga SahamGabunganIHSG disebutjugaIndeks Pasar market index,yaitualatukurkinerjasekuritaskhususnyasahamyanglistingdibursa yangdigunakanolehbursa-bursadidunia.Indeksdipasarmodalmempunyai fungsiantara lainsebagaibenchmark kinerja portofolio,indikator 28 trendpasar, indikator tingkatkeuntungan,dan sebagaifasilitasperkembangan produkderivatif. IHSGjugamenunjukkanpergerakanhargasahamsecara umumyangtercatatdi bursa efekAnoraga,2001.Indeksinimelibatkanseluruhharga sahamyang terdaftar di bursa dan paling banyak digunakan sebagai acuan tentang perkembangankegiatandipasar modal.IHSG dapatdigunakanuntukmenilai situasi pasar secara umum atau mengukur apakah harga saham mengalami kenaikan atau penurunan. Secara khusus,dapatdiamatibahwa kebanyakansahamcenderung mengalamikenaikanharga,jika indeks hargasahamnaik. Sebaliknyajikaindeks hargasahamturun,kebanyakansahamcenderungmengalamipenurunanharga . Halinimenggambarkanbahwareturn- returndarisekuritas,mungkinberkorelasi karenaadanyareaksiumumterhadapperubahan- perubahannilaipasarJogiyanto,2003. IHSGdiIndonesia,merupakansalah satuindeksyang merangkum perkembangan harga-harga sahamdiBEI.IHSGdapatdibaca sebagaigambaran ekonominasionalIndonesia,jikaIHSG menunjukkanpeningkatanmenjelaskan bahwakeadaanekonomisedang dalamsiklus membaik dan sebaliknyajikaIHSG menurun,menjelaskanbahwakeadaanekonomiIndonesiasedang 29 mengalami kesulitan. IndeksHargaSahamGabunganberubahsetiapharikarenaperubahanharga pasaryangterjadi setiaphari dan adanyasaham tambahan.Pertambahanjumlah sahamberedarberasaldariemisibaru,yaitumasuknyaemitenbaruyangtercata t di BursaEfek,atauterjadi tindakancorporateactionberupasplit,right,waran, dividen saham,sahambonus,dan sahamkonversi. Selainindeksharga sahamindividudanIHSG, ada dua jenisindeksharga sahamyang digunakan dalamkegiatandiBEIyaituindeks LQ45danindekshargasaham sektoral.IndeksLQ45 adalah indeks yang dihitung atas dasar 45 saham terlikuid Sawidji, 2004. Indeks LQ 45menggunakan45saham yang terpilihberdasarkanlikuiditasperdagangansahamdandisesuaikansetiap enambulan,dengan demikiansahamyang terdapatdalamindekstersebutakan selalu berubah. Indeksharga sahamsektoralmenggunakansemua sahamyang termasukdalammasing- masingsektor. Indeks harga saham sektoral terdiridarisembilan sektorindustriyaitu: 1. Indeks sektorpertanian 2. Indekssektor pertambangan 3. Indeks sektorindustridasardankimia 30 4. Indekssektor anekaindustri 5. Indeks sektorindustribarangkonsumsi 6. Indekssektor propertidanrealestate 7. Indeks sektorinfrastruktur, utilitas dantransportasi 8. Indeks sektorkeuangan 9. Indekssektor perdagangan,jasa,dantransportasi

2.1.3 Analisis Variabel Fundamental

Analasis fundamental adalah salah satu analisis yang dipakai dalam menentukan harga saham selain analisis teknikal Menurut Husnan 2005, analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasayangakandatangdengan;mengestimasinilaifaktor- faktorfundamentalyang mempengaruhihargasaham dimasayangakandatang,danmenerapkanhubunganvariabel- variabeltersebutsehinggadiperoleh taksiran hargasaham. Pendapat lain mengenai analisis fundamental disampaikan oleh Jogiyanto 2003 yang menyatakan bahwa analisis fundamental mencoba menghitung nilai instrinsiksuatu saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan, sehingga disebut juga dengan analisis perusahaan.Sedangkan menurut Wild2010 analisis fundamental merupakan proses menetukan nilai perusahaan dengan menganalisis dan menginterpretasikan faktor-faktor kunci untuk ekonomi, industri dan perusahaan. Bagian paling utama dalam analisis ini adalah evaluasi atas posisi kinerja dan keuanga perusahaan. 31 Analisisfundamentalselalu berpedoman bahwanilaisuatusahamsangat dipengaruhiolehkinerjaperusahaanyang menerbitkansaham tersebut. Menurut Ang dalam Nugroho, 2009, jikakinerjaperusahanpubliktersebutberadadalam kondisibaik makahargasaham perusahaandapatdiperkirakanakanmerefleksikankekuatantersebut dengan ditandai dengan meningkatnya harga saham Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, analisis fundamental bertumpu pada informasi fundamental. Informasi fundamental adalah informasi yang berhubungan dengan kondisi perusahaan yang pada umumnya ditunjukkan dalam laporan keuangan yang merupakan salah satu ukuran kinerja perusahaan. Dari laporan keuangan dapat diketahui beberapa faktor fundamental, antara lain: 1 rasio- rasio keuangan, 2 arus kas, 3 serta ukuran-ukuran kinerja lainnya yang dihubungkan dengan return saham Elton, 1995. Melalui analisis fundamental yang mendalam dan menyeluruh atas kinerja keuangan suatu perusahaan, maka investor dapat menentukan mana saham yang dinilai terlalu rendah dan mana saham yang dinilai terlalu tinggi. Faktor-faktor fundamental yang mencerminkan kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dianalisis dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik yang tercermin melalui rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan adalah perbandingan antara dua elemen laporan keuangan yang menunjukkan suatu indikator kesehatan keuangan pada waktu tertentu. Rasio berperan sebagai alat yang membantu dalam menyediakan pandangan kondisi keuangan 32 perusahaan.Bila dinterpretasikan dengan tepat rasio keuangan dapat mengidentifikasi area yang membutuhkan investigasi lebih lanjut. Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar dalam menemukan kondisi tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio Wild 2010 Rasio keuangan dapat menggambarkan kinerja keuangan dan dapat menjelaskan beberapa kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan. Terdapat perbandingan yang berarti dalam dua hal yang dapat dibuat melalui rasio keuangan Purnomo, 1998. Pertama, dapat dibandingkan rasio keuangan suatu perusahaan dari waktu ke waktu untuk mengamati kecenderungan trend yang sedang terjadi. Kedua, dapat dibandingkan rasio keuangan sebuah perusahaan dengan perusahaan lain yang masih bergerak pada industri yang relatif sama pada periode tertentu. Penilaian keunggulandan kelemahan pengelolaan keuangan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam industri tertentu atau antara perusahaan dengan rata-rata perusahaan dalam industri yang sama dapat diketahui dengan cara yang kedua ini. Ang 1997 menyatakan bahwa, analisis faktor fundamental didasarkan pada analisis keuangan yang tercermin dalam rasio-rasio keuangan yang terdiri dari lima rasio, yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Rentabilitas profitabilitas, Rasio Solvabilitas solvency, Rasio Pasar, dan Rasio Aktivitas. 1 Rasio Likuiditas Liquidity Ratios 33 Menurut Fred Weston dalam Sugiyono, 2009, rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas ini terdiri dari: current ratio rasio lancar, quick ratio, dan networking capital. 2 Rasio Aktivitas Activity Ratios Rasio ini menggambarkan tingkat pendayagunaan harta atau sarana modal yang dimilki perusahaan Sugiyono, 2009. Rasio aktivitas ini terdiri dari : total asset turnover, fixed asset turnover,accounts receivable turnover, inventory turnover, averagecollection period day’s sales inaccounts receivable dan day’ssales in inventory. 3 Rasio RentabilitasProfitabilitas Profitability Ratios Rasio ini bertujuan untuk menugkur efektifitas manajemen yang tercermin pada imbalan atas hasil investasi melalui kegiatan perusahaan Sugiyono,2009.Rasio rentabilitas ini terdiri dari: grossprofit margin, net profit margin, operating return on assets, returnon assets, return on equity, dan operating ratio. 4 Rasio Solvabilitas Solvency Ratios Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya Wild,2005. Rasio ini juga disebut leverageratios, karena merupakan rasio pengungkit yaitu menggunakan uang pinjaman 34 debt untuk memperoleh keuntungan. Rasio leverage ini terdiri dari: debt ratio, debt to equity ratio, long-termdebt to equity ratio, long-term debt to capitalization ratio, timesinterest earned, cash flow interest coverage, cash flow to netincome, dan cash return on sales. 5 Rasio Pasar Market Ratios Rasio ini menunjukkan informasi penting perusahaan yang diungkapkan dalam basis per saham. Rasio pasar ini terdiri dari: dividend yield, dividend per share, earning per share, dividendpayout ratio, price earning ratio, book value per share, dan priceto book value.

2.1.3.1 Return On Equity ROE

Return On Equity ROE mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka rasio ini juga akan semakin besar. Suatu angka ROE yang bagus akan membawa keberhasilan bagi perusahaan yang mengakibatkan tingginya harga saham dan membuat perusahaan dapat dengan mudah menarik dana. Hal itu juga akan memungkinkan perusahaan untuk berkembang, menciptakan kondisi pasar yang sesuai dan pada gilirannya akan memberikan laba yang lebih besar Walsh, 2004. Perhitungan rasio ini menggunakan rumus: ��� = NIAT ����� ������� 35

2.1.3.2 Price Earning Ratio PER

Rasio ini diperoleh dari harga pasar saham biasa dibagi dengan laba per saham sehingga semakin tinggi rasio ini akan mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan akan semakin membaik Sugiyono, 2009. Makin besarPERatiosuatusaham,makasaham tersebutakansemakinmahalterhadappendapatan bersihperlembarsahamnya.JikadikatakansahammempunyaiPERatio10kal i,berarti hargasaham tersebut10kalilipatterhadapEPS- nyapendapatanbersihperlembarsaham. Saham yangmempunyaiPERatiosemakinkecilakansemakinbagus,yangberartisah am tersebutsemakinmurah.Perhatikanbahwa PERatioinimerupakansalah satusegi memandangkinerjareturnsaham.Biasanya,PE Ratiosuatusaham dibandingkandenganPE Rasioindustrinya,untukmelihatkinerjasaham tersebutterhadapkinerjasaham rata-ratapada industri tersebutAng, 1997. Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan tinggi biasanya mempunyai price earning ratio yang tinggi pula, dan hal ini menunjukkan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba di masa mendatang. Sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah cenderung mempunyai price earning ratio yang rendah pula. Semakin rendah price earning ratio suatu saham maka semakin baik atau murah harganya untuk diinvestasikan. Price earning ratio menjadi rendah nilainya bisa karena harga saham cenderung semakin turun atau karena meningkatnya laba bersih perusahaan. Jadi semakin kecil nilai 36 price earning ratio maka semakin murah saham tersebut untuk dibeli dan semakin baik pula kinerja per lembar saham dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Semakin baik kinerja per lembar saham akan mempengaruhi banyak investor untuk membeli saham tersebut. Rumus yang digunakan untuk mengukur price earning ratio adalah sebagai berikut Arifin, 2002 : ��� = ����� ������ ��� PER = Price Earning Ratio EPS = Earning per Share Pendapatan bersih per lembar saham Stock Prices = Harga saham

2.1.3.3 Price to Book Value

Rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan Sugiyono, 2009Nilaibukubookvalueper lembarsaham menunjukanaktivabersihnet assetyangdimilikioleh pemegangsaham dengan memiliki satulembar saham. Karena aktivabersih adalah sama dengantotalequitaspemegangsaham,makanilai bukuperlembarsaham adalahtotalekuitasdibagidenganjumlahsahamberedar. Nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentuyang ditentukanoleh pelakupasar.Nilai pasarditentukanoleh 37 permintaandanpenawaransahambersangkutandi pasarbursa.Perusahaan yang berjalanbaik,umumnyarasioPBV- nyamencapaidiatassatu yang menunjukanbahwanilaipasarsahamlebihbesardarinilaibukunya. PBV adalah indikator lain yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, semakin tinggiPBV-nyamaka semakintinggipula perusahaan dinilai oleh para pemodal investor relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan diperusahaan.ntuk PBV adalah: PBVn = Pn BVn PBVn = Price to Book Value Pn = Harga per lembar saham pada tahun ke –n BVn = Nilai buku per lembar saham pada tahun ke –n

2.1.3.4 Total Asset

Menurut Rossje dalam Rosauli, 2007, Total Asset atau disebut juga dengan Asset Sizemerupakan skala perusahaan yang dilihat dari total aktiva perusahaan pada akhir tahunSemakin besar aktiva menunjukkan semakin besarpula kemampuan perusahaanuntukmelakukanaktivitasoperasionalnyasehingga kinerja perusahaanmakinbaik.Denganmeningkatnyakinerja perusahaanmaka harga sahamperusahaandipasar modalcenderungnaikmeningkatdanhal ituberdampakpada meningkatnya returnsaham.Dengandemikianassets berpengaruh positifterhadap return saham. 38

2.2 Review Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 84 79

Analisis Pengaruh ROA, ROE, DAN TATO Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 55 95

Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

0 64 91

Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 59 80

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 5 62

PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013.

0 2 17

PENGARUH INFORMASI FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN DAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 27

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Harga Saham pada Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2011.

0 0 18

ANALISIS PENGARUH VARIABEL PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 9 155

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 20