53
3.6 Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya pasti berupa
laporan tahunan dan laporan keuangan dari perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 Sifat data ini adalah
data time series dan data cross section. Penelitian ini mengambil data dari 12 perusahaan industri makanan dan minuman selama periode 4 tahun
series yaitu tahun 2008-2011.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan data sekunder berupa laporan tahunan dalam bentuk
performance summary ICMD dan laporan keuangan yang dipublikasikan, buku, serta jurnal ilmiah yang berkaitan dengan penelitian
ini. Data diperoleh dari internet dengan cara mengunduh data-data yang diperlukan dengan mengakses dari situs Bursa Efek Indonesia
www.idx.com , dan website masing-masing perusahaan.
3.8 Teknik Analisis
Teknik analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif, untuk memperkirakan secara kuantitatif pengaruh
dari beberapa variabel independen secara bersama-sama maupun secara sendiri sendiri terhadap variabel dependen.
54 Metode analisis yang digunakan adalah regresi model linier dengan
model sebagai berikut : Y
= α + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
Keterangan : + e
Y = Abnormal Return saham α = Konstanta
βi = Koefisien regresi X1 = Return On Equity ROE
X2 = Price Earning Ratio PER X3 = Price to Book Value PBV
X4 = Total Assets e = Tingkat kesalahan variabel pengganggu
Karena penelitian ini bersifat fundamental method maka nilai koefisien regresi sangat berarti sebagai dasar analisis. Koefisien b akan
bernilai positif + jika menunjukkan hubungan yang searah antara variabel independen dengan variabel dependen, Artinya kenaikan variabel
independen akan mengakibatkan kenaikan variabel dependen, begitu pula sebaliknya jika variabel independen mengalami penurunan. Sedangkan
nilai b akan negatif jika menunjukkan hubungan yang berlawanan. Artinya kenaikan variabel independen akan mengakibatkan penurunan
variabel dependen, demikian pula sebaliknya. Model persamaan yang diperoleh dari pengolahan data diupayakan
tidak mengalami gejala multikolinieritas, heterokedastisitas dan
55 Autokorelasi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala-gejala tersebut akan
dilakukan uji data terlebih dahulu.
3.8.1 Pengujian Asumsi Klasik
Salah satu syarat yang menjadi dasar penggunaan model regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square OLS
adalah dipenuhinya semua asumsi klasik, agar hasil pengujian bersifat tidak bias dan efisien Best Linear Unbiased Estimator
BLUE.
3.8.1.1 Uji Normalitas
Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Tujuan dari uji normalitas adalah
untuk mgetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Erlina
2011.Pengujian ini perlu dilakukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah
sampel kecil.Untuk mendeteksi apakah residual terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik. Dalam analisis grafik, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan plotting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika garis
56 yang menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis
diagonalnya maka data residual terdistribusi secara normal . Untuk uji statistik, dapat dilakukan dengan melihat nilai
Kolmogorov-Smirnov, jika nilai signifikansinya 0,05 maka data terdistribusi secara normal. Sebaliknya, jika nilai
signifikansinya 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal.
3.8.1.2 Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel
independen Erlina, 2011.
Jikaterjadikorelasi,berartiterjadimasalahmultikolinierit as.Modelregresiyangbaikseharusnyatidakterjadikorelasidianta
ravariabelindependen.Untuk membuktikan
adaatautidaknyamultikolinieritasdalammodelregresi dapat
dilihatdarinilaitolerancedanlawannyaVarianceInflationFactor VIF.Batasanyangumumdipakaiuntukmenunjukkanadanyam
utikolineritasadalahnilaiTolerence0,10atauVIF10Ghozali, 2005.
3.8.1.3 Uji Heterokedastisitas
Heteroskedastisitasmerupakansuatusituasidimanadalam modelregresiterjadiketidaksamaanvariancedariresidualsatup
engamatankepengamatanyanglain.
57 Jikavariansdariresidualsatupengamatankepengamatanlainnyat
etap,makadisebuthomoskedastisitas.Sebaliknyajikavariansber beda,makadisebutheteroskedastisitas
Erlina, 2011 Adatidaknyaheteroskedastisitasdapatdilakukandenganmelihat
scatterplotantarnilaiprediksivariabelindependendengannilaire sidualnya.Dasaranalisisyangdapatdigunakanuntukmenentuka
nheteroskedastisitas,antaralain: a. Jikaadapolatertentu,sepertititik-
titikyangadamembentukpolatertentuyangteratur bergelombang,melebarkemudianmenyempit,ma
kamengindikasikantelahterjadiheteroskedastisita s.
b. Jikatidakadapolayangjelas,sepertititik- titikmenyebardiatasdandibawahangka0padasum
buY,makatidakterjadiheteroskedastisitas.
Ghozal i, 2005
3.8.1.4 Uji Autokorelasi
Ujiautokolerasibertujuanuntukmengujiapakahdalamsuat umodelregresilinearadakorelasiantarakesalahanpengganggupa
daperiodetdengankesalahanpadaperiodet-1atausebelumnya Erlina,
2011.Autokolerasimunculkarenaobservasiyangberurutansepa
58 njangwaktuberkaitansatusamalain.Masalahtimbulkarenaresid
ualataukesalahanpengganggutidakbebasdariobservasikeobser vasilainnya.Halinipalingseringditemukanpadadataruntutwakt
uatautimeserieskarenagangguanpadaseorangindividukelomp okcenderungmempengaruhigangguanpadaindividukelompok
yangsamapadaperiodeberikutnya.Modelregresiyangbaikadala hmodelregresiyangbebasdariautokolerasi.
3.8.2PengujianHipotesis
Adapunpengujianterhadaphipotesisyangdiajukandilakukandengancar asebagaiberikut:
a.UjiF UjiFdilakukanuntukmengetahuiadanyapengaruhsecara
bersama- samavariabelindependenterhadapvariabeldependen.Tingk
atsignifikansiyangdigunakanadalahsebesar5,dengandera jatkebebasandf=n-k-
1,dimananadalahjumlahobservasidankadalahjumlahva riabel.
b.Ujit. Ujitdilakukanuntukmengujikoefisienregresisecarapars
ialdarivariabelindependennya.Tingkatsignifikansiyangdig unakansebesar5,denganderajatkebebasandf=n-k-
59 1,dimananadalahjumlahobservasidankadalahjumlahva
riabel.
60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskriptif Sampel Penelitian
Setelah dilakukan pemilihan sampel dengan metode purposive sampling, maka dari total 15 perusahaan yang bergerak di sektor makanan dan
minuman yang terdaftar di BEI diperoleh 12 perusahaan.yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini dan diamati selama periode
2008-2011. Data yang diambil dari perusahaan tersebut mencakup Return On Equity ROE, Price Earning Ratio PER, Price To Book Value PBV, dan
Total Assets. Data ini diperoleh dari performance summary dan factbook yang diambil dari website BEI dan laporan keuangan tahunan perusahaan tersebut.
4.2 Statistik Deskriptif
Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Tahun 2008-2011
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation ROE
48 -2.07
4.50 .2629
.77677 PER
48 -34.66
40.80 12.8567
11.99353 PBV
48 .54
35.45 3.4215
6.05598 Total Asset
48 178287.00
53585933.00 5.6431E6
1.30342E7 Abnormal Return
48 -1.14
1.93 .1045
.51536 Valid N listwise
48
61 Dari tabel 4-1 diatas dapat dijelaskan bahwa:
1. Jumlah sampel N sebanyak 48 2. Rata-rata dari ROE di atas adalah 0,2629 dengan standar deviasi
0,7767. ROE tertinggi adalah 4,5 yaitu oleh Prasidha Aneka Niaga Tbk. ROE terkecil adalah -2,07 yaitu Davomas Abadi Tbk.
3. Rata-rata PER adalah 12.8567 x dengan standar deviasi 11.9935. PER tertinggi adalah 40,8 x yaitu Siantar Top Tbk. PER terkecil
adalah -34.66 yaitu Davomas Abadi Tbk. 4. Rata-rata PBV adalah 3.4215 dengan standar deviasi 6.05598. PBV
tertinggi adalah 35.45 yaitu Multi Bintang Indonesia Tbk. PBV terendah adalah 0.54 yaitu Siantar Top Tbk.
5. Rata-rata Total Asset adalah Rp 5.643.084.250.000. Total Asset terbesar adalah Rp 53.585.933.000.000 yaitu Indofood Sukse
Makmur Tbk. Total Asset terkecil adalah Rp 178.287.000.000 yaitu Akasha Wira Internasional Tbk.
6. Rata-rata abnormal return adalah 0.1045. Abnormal return tertinggi adalah 1.93 yaitu Mayora Indah Tbk. Abnormal Return
terendah adalah -1.143 yaitu Mayora Indah.
4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas