Return On Assets ROA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Return On Assets ROA

Menurut Harahap 2010 : 305 “Return On Assets ROA menggambarkan perputaran aktiva diukur dari penjualan”. Semakin besar rasio ini maka semakin baik dan hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa terdapat fluktuasi terhadap Return On Assets ROA perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dari rentang periode tahun 2008 hingga tahun 2011. Pada PT. Roda Viviatex Tbk, fluktuasi ROA terlihat pada tahun 2008 hingga tahun 2010 dimana ROA menurun sebesar 11,43 persen dari sebesar 0,35 pada tahun 2008 menjadi sebesar 0,31 pada tahun 2010. Kemudian turun kembali pada tahun 2011 menjadi sebesar 0,27, yaitu sebesar 12,90 persen dari tahun 2010. Hal ini memperlihatkan kondisi perusahaan yang tidak baik dimana ROA perusahaan semakin menurun dari tahun 2008 ke tahun 2011, ini menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu meraih laba yang optimal. PT. Apac Citra Centretex Tbk, memperlihatkan ROA perusahaan turun sebesar 6,74 persen dari tahun 2008 ke tahun 2009, tetapi kembali naik sebesar 5,68 persen pada tahun 2010 menjadi 0.88 dari sebesar 0,83 pada tahun 2009. Dan terus mengalami kenaikan pada tahun 2011 menjadi sebesar 1,04 atau naik sebesar 15,38 persen. Naik dan turunnya ROA pada perusahaan ini disebabkan Universitas Sumatera Utara oleh penjualan perusahaan yang terus mengalami kenaikan dari tahun 2009 sebesar 1.487,92 menjadi sebesar 1.918,26 pada tahun 2011 yang lalu. Kondisi seperti ini memperlihatkan laba perusahaan yang mengalami kenaikan dari rentang tahun 2008 hingga tahun 2011 dan kemungkinan besar juga akan mempengaruhi rentabilitas perusahaan. Pada PT. Argo Pantes Tbk, ROA menurun dari tahun 2008 sebesar 0,63 menjadi sebesar 0,52 pada tahun 2009 dan turun kembali sebesar 0,47 pada tahun 2010. Tetapi pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 0,58. Penurunan ROA dari tahun 2008 ke 2010 pada perusahaan ini dipengaruhi oleh penjualan yang juga mengalami penurunan menjadi 754,96 di tahun 2009 dari sebesar 1.091,78 pada tahun 2008 dan aktiva perusahaan yang juga turun menjadi 1.461,06 pada tahun 2009 dari sebesar 1.724,24 pada tahun 2008. Kondisi ini memperlihatkan laba perusahaan yang turun di tahun 2009, dan tentu juga akan mempengaruhi tingkat rentabilitas perusahaan. PT. Asia Pacific Fibers Tbk, ROA mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2008 sebesar 0,76 naik sebesar 32,74 persen di tahun 2010 menjadi sebesar 1,13, dan naik 25,16 persen di tahun 2011 menjadi 1,51. Peningkatan pada ROA perusahaan ini memperlihatkan tingkat kemampuan perusahaan memperoleh laba melalui penjualan yang baik, dimana laba perusahaan terus meningkat dari tahun 2008 hingga tahun 2011. Pada PT. Centex Prefered stock Tbk, ROA mengalami penurunan sebesar 17,24 persen pada tahun 2009 yaitu menjadi 0,72 dari sebesar 0,87 pada tahun 2008. Pada tahun 2010 ROA perusahaan naik menjadi 0,79 atau sebesar Universitas Sumatera Utara 8,86 persen, dan pada tahun 2011 kembali naik sebesar 28,83 persen menjadi 1,11. PT. Eratex Djaja Tbk, mengalami fluktuasi ROA pada tahun 2008 sebesar 1,97 naik menjadi 2,53 di tahun 2009 atau sebesar 22,13 persen. Pada tahun 2010 kembali turun menjadi sebesar 2,02 atau turun sebesar 20,16 persen. Dan pada tahun 2009 ROA kembali turun sebesar 25,25 persen atau pada nilai 1,51. Hal ini memperlihatkan kondisi laba perusahaan yang berfluktuasi dari tahun 2008 - 2011 yang disebabkan oleh tingkat penjualan yang juga mengalami penurunan tetapi juga diikuti oleh penurunan pada aktiva perusahaan. Pada PT. Ever Shine Textile Industry Tbk, ROA perusahaan turun sebesar 2,80 persen pada tahun 2008 ke tahun 2009 dari 1,07 menjadi 1,04. Pada tahun 2010 naik menjadi 1,05 atau kenaikan sebesar 0,95 persen. Dan pada tahun 2011 ROA kembali naik menjadi 1,12 atau sebesar 6,25 persen. Kenaikan ini dipengaruhi oleh penjulan yang terus meningkat dari tahun 2008 – 2011. Pada PT. Indorama Synthetic Tbk, ROA cenderung mengalami kenaikan pada tahun 2008 yaitu 0,91 dan meningkat menjadi 1,09 pada tahun 2010 atau sebesar 16,51 persen. Pada tahun 2011 kembali naik menjadi 1,16 atau sebesar 6,03 persen,. Hal ini dipengaruhi oleh penjulan perusahaan yang cenderung meningkat pada tahun 2011 yaitu 7.805,55 dari sebesar 6.064,26 pada tahun 2008. Kondisi ini berdampak pada kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang optimal di tahun 2011. PT. Pan Brothers Tbk, mengalami fluktuasi ROA yang cukup signifikan dari tahun 2008 yaitu sebesar 1,85 naik menjadi sebesar 4,64 persen di tahun 2009 Universitas Sumatera Utara menjadi 1,94 dan kembali turun sebesar 17,01 persen yaitu menjadi 1,61 di tahun 2010. Pada tahun 2011 turun menjadi 1,43 atau menurun sebesar 11,18 persen. Tetapi penurunan pada ROA ini tidak dipengaruhi oleh penjualan dan aktiva perusahaan, dikarenakan akun tersebut mengalami kenaikan di tahun 2011. PT. Panasia Filament Inti Tbk, mengalami penurunan ROA dari tahun 2008 yaitu 0,56 menjadi 0,53 di tahun 2009 atau turun sebesar 5,36 persen. Tahun 2010 ROA mengalami penurunan signifikan menjadi 0,08 atau sebesar 80,90 persen dan pada tahun 2011 kembali naik menjadi 0,30 atau sebesar 73,33 persen. Hal ini disebabkan oleh penjulan dan aktiva perusahaan yang cenderung menurun dari tahun 2008 hingga tahun 2010, dan dapat berdampak pada kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang optimal dalam operasional perusahaan. PT. Panasia Indosyntec Tbk, mengalami fluktuasi ROA di tahun 2008 yaitu 0,96 menjadi 0,86 di tahun 2009 atau turun sebesar 10,42 persen. Tahun 2010 ROA kembali turun menjadi 0,65 atau sebesar 24,42 persen, tetapi di tahun 2011 naik sebesar 35 persen atau menjadi 01,00. Kenaikan pada ROA perusahaan ini dipengaruhi oleh penjualan perusahaan yang naik di tahun 2011 yang lalu. PT. Sunson Textile Manufacture Tbk, ROA mengalami fluktuasi dari tahun 2008 – 2011 dimana pada tahun 2008 ROA berada pada nilai 0,60 turun menjadi 0,49 di tahun 2009 atau sebesar 18,33 persen. Tahun 2010 ROA naik menjadi 0,51 atau sebesar 3,92 persen dan kembali turun sebesar 5,88 persen menjadi 0,48 di tahun 2011. Kondisi seperti ini tentu berdampak kepada laba perusahaan yang dihasilkan semakin menurun dari tahun 2009 hingga tahun 2011 yang lalu. Universitas Sumatera Utara PT. Polychem Indonesia Tbk, ROA mengalami penurunan di tahun 2008 – 2010. Pada tahun 2008 ROA perusahaan yaitu sebesar 1,04 turun menjadi 0,84 di tahun 2009 atau turun sebesar 19,23 persen. Tahun 2010 ROA turun sebesar 9,52 persen menjadi 0,76. Dan tahun 2011 ROA kembali naik sebesar 18,28 persen menjadi 0,93. PT. Delta Dunia Makmur Tbk, ROA mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2008 sebesar 22,82 menjadi 0,97 atau turun sebesar 95,75 persen. Tahun 2010 turun menjadi 0,76 dan di tahun 2011 turun menjadi 0,63 atau sebesar 17,10 persen. Kondisi seperti ini dipengaruhi oleh fluktuasi yang terjadi pada aktiva perusahaan dari rentang tahun 2008 hingga tahun 2011. PT. Ricky Putra Globalindo Tbk, ROA mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 yaitu 0,76 naik menjadi 0,85 atau sebesar 10,59 persen. Tahun 2010 naik menjadi 0,95 atau sebesar 10,53 persen. Dan pada tahun 2011 menjadi naik sebesar 1,04 persen menjadi 0,96. Kesimpulan dari analisa Return On Assets ROA secara keseluruhan perusahaan yaitu kenaikan dan penurunan ROA diakibatkan oleh tingkat penjulan dan total aktiva perusahaan tersebut. Dan bila ditinjau dari sudut eksternal perusahaan ROA dipengaruhi oleh tingkat selera konsumen, kompetisi pasar dan nilai tukar mata uang. Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Perputaran Kas Cash Turn Over

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

18 94 84

Pengaruh Perputaran piutang dan Perputaran persediaan Terhadap Rentabilitas ekonomis Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

20 278 94

Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 55 78

Pengaruh Perputaran Piutang Usaha Dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Rentabilitas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 38 81

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

3 7 126

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

10 68 112

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 2 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Rentabilitas 2.1.1.1 Pengertian Rentabilitas - Pengaruh perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap rentabilitas perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di bursa efek indonesia (bei)

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap rentabilitas perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di bursa efek indonesia (bei)

0 0 8

Pengaruh perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap rentabilitas perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di bursa efek indonesia (bei)

1 5 12