Indeks deft Klein Indeks pufa

14 Tabel 1. Kategori IMT menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 35 Ambang batas Z-score Kategori IMT Indeks Massa Tubuh menurut usia IMTU Anak usia 0-60 bulan -3 SD Sangat Kurus -3 SD sampai dengan -2 SD Kurus -2 SD sampai dengan 2 SD Normal 2 SD Gemuk Indeks Massa Tubuh menurut usia IMTU Anak usia 5-18 tahun -3 SD Sangat Kurus -3 SD sampai dengan -2 SD Kurus -2 SD sampai dengan 1 SD Normal 1 SD sampai dengan 2 SD Gemuk 2 SD Obesitas

2.7 Indeks Karies

Indeks adalah ukuran yang dinyatakan dengan angka dari keadaan suatu golongankelompok terhadap suatu penyakit gigi tertentu. Ukuran-ukuran ini dapat digunakan untuk mengukur derajat keparahan dari suatu penyakit mulai dari yang ringan sampai berat. Mendapatkan data tentang status karies seseorang digunakan indeks karies agar penilaian yang diberikan pemeriksa sama atau seragam. Indeks karies yang biasa digunakan seperti indeks deft dan indeks pufa pengukuran ini di gunakan untuk gigi desidui. 17

2.7.1 Indeks deft Klein

Indeks ini diperkenalkan oleh Klein H, Palmer CE, Knutson JW pada tahun 1938 untuk mengukur pengalaman seseorang terhadap karies gigi. Pemeriksaannya meliputi Universitas Sumatera Utara 15 pemeriksaan pada gigi deft. Indeks ini tidak menggunakan skor, pada kolom yang tersedia langsung di isi kode d gigi yang karies, e gigi yang dicabut, f gigi yang ditumpat dan kemudian dijumlahkan semua kode. Gigi permanen dan gigi desidui hanya dibedakan dengan pemberian kode DMFT decayed missing filled tooth sedangkan deft decayed extracted filled tooth digunakan untuk gigi desidui. Termasuk dalam d decayed adalah : 1. Semua gigi susu yang mengalami karies. 2. Karies sekunder yang terjadi pada gigi dengan tumpatan permanen. 3. Gigi dengan tumpatan sementara. Termasuk dalam e extracted adalah : 1. Semua gigi yang hilang atau dicabut karena karies. Termasuk dalam f filling adalah : 1. Semua gigi dengan tumpatan permanen. Nilai def total dihitung dengan menjumlahkan d+e+f, dan nilai yang mungkin untuk seorang anak dengan gigi desidui adalah 0-20.

2.7.2 Indeks pufa

Indeks pufa digunakan untuk menilai keadaan pulpa yang terlibat, ulserasi dari mukosa akibat fragmen akar, fistula dan abses. Lesi disekeliling karies yang tidak berhubungan dengan keterlibatan pulpa sebagai akibat karies tidak dicatat. Indeks pufa adalah indeks untuk menilai keadaan rongga mulut karena karies yang tidak dirawat sehingga meluas sampai ke pulpa. 15 Pengukuran dilakukan secara visual dan menggunakan alat yang minimal kaca mulut dan senter karena kurangnya pengalaman peneliti dalam melihat pufa pada rongga mulut anak. Hanya satu skor yang diberikan untuk satu gigi. Kriteria pemberian kode untuk indeks pufa: p : Keterlibatan pulpa dicatat saat terbukanya pulpa atau ketika struktur mahkota gigi hancur karena proses karies dan hanya fragmen akar yang tertinggal. Gambar 2 a dan b Universitas Sumatera Utara 16 u: Ulserasi dicatat ketika bagian yang tajam dari gigi dengan karies mencapai pulpa atau fragmen akar yang telah menyebabkan ulser traumatikus pada jaringan lunak di dekatnya. Gambar 3 c dan d f : Fistula dicatat ketika adanya sinus tract yang berhubungan dengan gigi karies mencapai pulpa. Gambar 4 e dan f a : Abses dicatat ketika adanya pus dan pembengkakan yang berhubungan dengan gigi dengan karies mencapai pulpa. Gambar 5 g dan h Gambar 2. a dan b Keterlibatan pulpa p, kamar pulpa terlihat atau koronal gigi telah hancur oleh proses karies dan hanya akar atau sisa akar yang tertinggal 15 Gambar 3. c dan d Ulserasi u, traumatik ulser pada jaringan lunak lidah dan mukosa karena gigi atau sisa akar 15 Universitas Sumatera Utara 17 Gambar 4. e dan f fistula f, saluran sinus mengeluarkan nanah 15 Gambar 5. g dan h dento-alveolar abses 15 Indeks pufa ini tidak menggunakan skor pada kolom yang tersedia langsung di isi kode p keterlibatan pulpa, u ulserasi akibat trauma, f adanya fistula, a adanya abses. Jumlah pufa dihitung per orang secara kumulatif dengan menjumlahkan p+u+f+a. Pengalaman pufa untuk suatu populasi dihitung sebagai rerata dan memiliki nilai desimal Tabel 2. 15 Universitas Sumatera Utara 18 Tabel 2. Tabel pufa

2.8 Hubungan Karies yang Tidak dirawat dengan Indeks Massa Tubuh