Kerangka Teori Kerangka Konsep

20

2.9 Kerangka Teori

Karies Etiologi - Host - Mikroorganisme - Substrat - Waktu Dampak Karies Indeks Karies Indeks Klein deft d = decay e = extracted f = filling t= tooth Indeks pufa p = pulpa u = ulserasi f = fistula a = abses Tidak dirawat Tumbuh kembang -Berat badan -Tinggi badan Indeks Massa Tubuh Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk Obesitas Faktor risiko 1. Pengalaman karies 2. Penggunaan fluor 3. Oral higine 4. Usia 5. Jumlah bakteri 6. Saliva 7. Pola makan

8. Jenis kelamin 9. Sosial ekonomi

Dirawat Universitas Sumatera Utara 21

2.10 Kerangka Konsep

Indek Massa Tubuh • Kurus • Normal • Gemuk Jenis kelamin • Laki-laki • Perempuan Usia • 3-5 tahun Kelompok I deft = 1-5 Kelompok II deft 5 Kelompok III deft ≥1 dan pufa ≥1 Universitas Sumatera Utara 1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak dijumpai di dunia. Kerusakan pada gigi karies adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi meluas ke arah pulpa. Karies merupakan penyakit multifaktorial yang disebabkan oleh bakteri, turunnya resistensi pejamu, diet karbohidrat untuk pejamu dan faktor waktu. 1-5 Prevalensi karies masih cukup tinggi di seluruh dunia, sehingga karies merupakan suatu penyakit infeksi gigi yang menjadi prioritas masalah kesehatan gigi dan mulut. Menurut World Health Organization WHO di dunia, 60 - 90 dari anak usia sekolah dan hampir 100 orang dewasa mengalami kerusakan gigi. 6 Menurut data SEARO South-East Asia Region kira- kira 70-95 anak usia sekolah di Asia Tenggara menderita karies. 7 Survei Riset Kesehatan Dasar Riskesdas nasional tahun 2013 menunjukkan prevalensi karies di Indonesia mencapai 72,1. Berdasarkan hasil penelitian Ni Nengah Sumerti tahun 2011 prevalensi karies gigi pada beberapa kota di Bali sebanyak 70,9. Menurut hasil penelitian Thioritz tahun 2010 prevalensi karies gigi pada murid TK di Kecamatan Rappocini Kota Makasar sebesar 100. 8-10 Karies tidak dirawat akan meluas sampai ke pulpa, maka akan terjadi respon peradangan kronis yang menyebabkan penderita mengeluh giginya terasa sakit dan risiko hilangnya vitalitas pulpa, bahkan dapat menyebabkan rusaknya jaringan pulpa hingga nekrosis pulpa dan dapat diikuti ulser pada mukosa mulut, fistula serta abses. 11 Karies yang tidak dirawat maka akan berdampak pada kesehatan umum, pertumbuhan, kualitas hidup, produktivitas, kehadiran sekolah dan nilai akademik. Adanya rasa sakit yang disebabkan oleh karies dapat mengganggu kesehatan anak secara menyeluruh, seperti perubahan perilaku anak yang cenderung memilih makanan yang lunak dan mudah dikunyah sehingga anak kekurangan nutrisi dan ketidakseimbangan diet dapat memengaruhi berat badan anak. Penelitian yang dilakukan Filstrup di Amerika Universitas Sumatera Utara