2. Hasil Utama Penelitian a. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Stres Kerja
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan transformasional dan stres kerja pada
karyawan. Oleh karena itu, pengujian pengaruh antara kedua variabel dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear sederhana dengan
menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 17.0 for windows dan Microsoft Excel 2007.
Tabel 12. Hasil Analisis Regresi Sederhana
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai F hitung yaitu 43.416, sedangkan nilai F tabel dapat diperoleh dengan menggunakan table F dengan derajat bebas df
Residual sisa yaitu 59 sebagai df penyebut dan df Regression perlakuan yaitu 1 sebagai df pembilang dengan taraf signifikan 0.05, sehingga diperoleh nilai F
tabel yaitu 4.00 Karena F hitung 43.416 F tabel 4.00, dan nilai signifikansi 0.000 0.05, maka Ho ditolak.
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 3329.015
1 3329.015
43.416 .000
a
Residual 4523.936
59 76.677
Total 7852.951
60
Universitas Sumatera Utara
Tabel 13. Hasil Analisis Regresi Sederhana Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
115.263 8.181
14.090 .000 GayaKepemimpinanTra
nsformasional -.425
.064 -.651
-6.589 .000
Hasil pengujian diperoleh nilai t hitung = -6.589, karena hipotesa satu arah maka t hitung = -3.2945. Pada t tabel dengan df 59 dan taraf signifikansi
0.05 diperoleh 1.67. Nilai signifikansi yang ditunjukkan dari tabel di atas adalah 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian, nilai t hitung
t tabel serta nilai signifikansi 0.05 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada
pengaruh negatif
gaya kepemimpinan
transformasional terhadap stres kerja. Arah koefisien regrasi negatif berarti bahwa gaya kepemimpinan
transformasional memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap stres kerja. Semakin tinggi skor gaya kepemimpinan transformasional, maka
semakin rendah stres kerja pada karyawan.
Universitas Sumatera Utara
b. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas tehadap variabel terikatnya. Nilai koefisien
determinasi ditentukan dengan nilai adjust R square.
Tabel 14. Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi adjusted R2 yang diperoleh sebesar 0.414. Hal ini berarti 41,4
stres kerja dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan transformasional, sedangkan sisanya yaitu 58,6 stres kerja dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
c. Nilai Empirik dan Hipotetik
1. Nilai Empirik dan Hipotetik Gaya Kepemimpinan Transformasional Setelah uji coba alat ukur gaya kepemimpinan transformasional
dilakukan, terdapat 35 aitem yang digunakan dalam penelitian ini. Respon yang diberikan terdiri dari 5 buah rentang sangat tidak sesuai, tidak sesuai, netral,
sesuai, sangat sesuai. Nilai untuk respon sangat tidak sesuai adalah 1, nilai
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.651
a
.424 .414
8.757 a. Predictors: Constant, GayaKepemimpinanTransformasional
Universitas Sumatera Utara
untuk respon tidak sesuai adalah 2, nilai untuk respon netral adalah 3, nilai untuk respon sesuai adalah 4, dan nilai untuk respon sangat sesuai adalah 5.
Dengan demikian, skor minimum yang dapat diperoleh untuk skala gaya kepemimpinan transformasional adalah 35 dan skor maksimum yang dapat
diperoleh adalah 175. Hasil perhitungan nilai empirik dan hipotetik untuk gaya kepemimpinan
transformasional dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 15. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Gaya Kepemimpinan Transformasional
Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Nilai
Hipotetik Empirik
Min
35 61
Maks
175 150
Mean
105 125,69
SD 23,33
17,53
Jika dilihat perbandingan antara rata-rata empirik dengan rata-rata hipotetik, maka diperoleh rata-rata empirik lebih besar daripada rata-rata hipotetik dengan
selisih 20,69. Hasil ini menunjukkan bahwa penilaian subjek penelitian terhadap gaya kepemimpinan transformasional yang dimiliki pemimpin tergolong kuat.
2. Nilai Empirik dan Hipotetik Stres Kerja Setelah uji coba alat ukur stres kerja dilakukan, terdapat 25 aitem yang
digunakan di dalam penelitian ini. Respon yang diberikan terdiri dari 5 buah
Universitas Sumatera Utara
rentang sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju. Nilai untuk respon sangat tidak setuju adalah 1, nilai untuk respon tidak setuju
adalah 2, nilai untuk respon netral adalah 3, nilai untuk respon setuju adalah 4, dan nilai untuk respon sangat setuju adalah 5. Dengan demikian, skor minimum
yang dapat diperoleh untuk skala stres kerja adalah 25 dan skor maksimum yang dapat diperoleh adalah 125.
Hasil perhitungan nilai hipotetik dan empirik untuk stres kerja dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 16. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Stres Kerja Variabel Stres Kerja
Nilai Hipotetik
Empirik Min
25 43
Maks 125
106
Mean
75 61,87
SD 16,66
11,44
Jika dilihat perbandingan antara rata-rata empirik dengan rata-rata hipotetik, maka diperoleh rata-rata empirik lebih kecil daripada rata-rata hipotetik dengan
selisih 13,13. Hasil ini menunjukkan bahwa stres kerja yang dimiliki subjek penelitian tergolong rendah.
Universitas Sumatera Utara
d. Kategorisasi Data Penelitian
1. Kategorisasi Gaya Kepemimpinan Transformasional Norma kategorisasi yang digunakan pada gaya kepemimpinan
transformasional adalah sebagai berikut.
Tabel 17. Norma Kategorisasi Gaya Kepemimpinan Transformasional Rentang Nilai
Kategori
X ≤ µ - 1.0 SD Lemah
µ - 1.0 SD X ≤ µ + 1.0 SD
Sedang X µ + 1.0 SD
Kuat
Besar nilai rata-rata empirik gaya kepemimpinan transformasional adalah 125,69 dengan standar deviasi 17,53 sehingga kategorisasi yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 18. Norma Kategorisasi Gaya Kepemimpinan Transformasional Rentang Nilai
Kategori Jumlah
Persentase
X ≤ 108
Lemah 9
14,8 108
X ≤ 143 Sedang
47 77,0
X 143 Kuat
5 8,2
Total 61
100
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas subjek memiliki penilaian terhadap pemimpin dengan gaya kepemimpinan
transformasional dalam kategori sedang sebanyak 47 orang 77, sedangkan untuk kategori kuat sebanyak 5 orang 8,2, serta sebanyak 9 orang 14,8
Universitas Sumatera Utara
dari subjek penelitian memiliki penilaian terhadap pemimpin dengan gaya transformasional dalam kategori lemah.
2. Kategorisasi Stres Kerja Norma kategorisasi yang digunakan pada stres kerja adalah sebagai berikut:
Tabel 19. Norma Kategorisasi Stres Kerja Rentang Nilai
Kategori
X ≤ µ - 1.0 SD Rendah
µ - 1.0 SD X ≤ µ + 1.0 SD
Sedang X µ + 1.0 SD
Tinggi
Besar nilai rata-rata empirik stres kerja adalah 61,87 dengan standar deviasi 11,44 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 20. Norma Kategorisasi Stres Kerja Rentang Nilai
Kategori Jumlah
Persentase
X ≤ 51 Rendah
8 13,1
51 X ≤ 73
Sedang 45
73,8 X 73
Tinggi 8
13,1
Total 61
100
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas subjek memiliki tingkat stres kerja dalam kategori sedang sebanyak 45 orang 73,8,
sedangkan subjek yang memiliki tingkat stres kerja dalam kategori tinggi sebanyak 8 orang 13,1, dan sebanyak 8 orang 13,1 dari subjek
penelitian memiliki stres kerja dalam kategori rendah.
Universitas Sumatera Utara
C. Pembahasan