4. Konstruktif Laporan yang bersifat membangun adalah laporan yang sedapat mungkin
memaparkan rekomendasi tindakan perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengupayakan peningkatan operasi.
5. Tepat waktu Laporan audit hanya dapat bermanfaat dengan maksimal bila laporan
tersebut disajikan pada saat dibutuhkan. Sehingga auditor harus mampu menyajikan laporan dengan tepat waktu.
Sebelum disampaikan pada pengguna laporan, peninjauan kembali atas laporan review perlu dilakukan. Review adalah tindakan bijak yang dapat
dilakukan audit internal. Hal ini bertujuan untuk lebih memastikan kebenaran dan kelengkapannya.
Laporan audit akan efektif bila terdapat pelaksanaan tindak lanjut agar proses audit yang berjalan benar-benar memberikan manfaat bagi perusahaan.
Untuk itu, departemen audit internal bertugas untuk memantau pelaksanaan tindak lanjut, menganalisis kecukupan tindak lanjut disertai identifikasi
hambatan pelaksanaannya, dan memberikan laporan atas tindak lanjut tersebut.
2.2 Good Corporate Governance GCG
2.2.1 Pengertian Good Corporate Governance GCG
Good Corporate Governance GCG merupakan paradigma tentang pengelolaan perusahaan yang menekankan pada kesejahteraan hubungan antara
pemegang saham, dewan komisaris, dewan direksi, manajemen senior, auditor
internal dan auditor eksternal agar pengelolaan perusahaan lebih profesional, transparan, dan efisien.
Corporate governance telah menjadi pokok perhatian yang sangat penting di Indonesia karena perusahaan yang menerapkan Good Corporate Governance
secara utuh dan berkelanjutan diyakini akan memiliki nilai lebih dibandingkan dengan perusahaan yang tidak atau belum menerapkan Good Corporate
Governance, sehingga akan membantu perusahaan tersebut menjadi lebih kompetitif.
Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI mendefenisikan corporate governance sebagai “seperangkat peraturan yang mengatur hubungan
antara pemegang, pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta pemegang kepentingan internal dan eksternal lain yang berkaitan
dengan hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan”. Tujuan corporate governance adalah untuk
menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan stakeholder. Menurut Pratolo 2007:8 “Good Corporate Governance adalah suatu
sistem yang ada pada suatu organisasi yang memiliki tujuan untuk mencapai kinerja organisasi semaksimal mungkin dengan cara – cara yang tidak merugikan
stakeholder organisasi tersebut”. Berdasakan defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa corporate
governance pada intinya adalah mengenai suatu sistem, proses, dan seperangkat peraturan hubungan antar berbagai pihak yang berkepentingan terutama
pemegang sahan, dewan direksi, dan dewan komisaris demi tercapainya tujuan perusahaan.
Corporate governance dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kesalahan signifikan dalam strategi korporasi dan memastikan bahwa kesalahan yang terjadi
dapat diperbaiki dengan segera. Pihak yang terkait dalam penerapan corporate governance meliputi organ internal dan eksternal perusahaan. Aspek pokok dalam
dalam penerapan Good Corporate Governance yaitu keseimbangan internal dan eksternal.
2.2.2 Prinsip dan Manfaat Good Corporate Governance