a. Bentuk Logo dengan huruf kecil
Melambangkan sikap ramah dan rendah hati Ramah terhadap semua segmen bisnis yang dimasuki, menunjukkan
keinginan yang besar untuk melayani dengan rendah hati Customer Focus Warna Huruf Biru Tua:
1. Biru melambangkan rasa nyaman, tenang, menyejukkan, warna ini umumnya dipakai oleh institusi di bidang jasa.
2. Warisan luhur, stabilitas Command, memimpin dan serius Respect serta tahan uji Reliable
3. Dasar pondasi yang kuat, berhubungan dengan kesetiaan, hal yang dapat dipercaya, kehormatan yang tinggi Trust, Integrity
4. Simbol dari spesialis Professionalism
b. Bentuk Gelombang Emas Cair
Gelombang emas cair sebagai simbol dari kekayaan finansial di Asia: Lengkungan emas sebagai metamorfosa dari sifat Agile, Progresif, pandangan ke
depan. Excellence, fleksibilitas serta ketangguhan atas segala kemungkinan yang akan datang.
Warna Kuning Emas kuning ke arah orange: a. Warna logam mulia emas menunjukkan keagungan, kemuliaan,
kemakmuran, kekayaan.
b. Menjadikan kita merasa tajam perhatiannya warna yang menarik perhatian orang, aktif, kreatif dan meriah, warna spiritual dan
melambangkan hal yang luar biasa c. Warna ini juga ramah, menyenangkan dan nyaman
d.
Warna ini diterima sebagai warna riang, membuat perasaan Anda bahwa masa depan lebih baik, cemerlang dan menyala-nyala.
4.1.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Menurut Robbins dan Coulter 2007:284 struktur
organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan
dikoordinasikan. Struktur organisasi juga dapat memberikan gambaran secara skematis
tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat dalam organisasi dengan jelas. Struktur organisasi yang baik berupaya mewujudkan keserasian dan
keharmonisan kerja. Adapun struktur organisasi pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk adalah
sebagai berikut:
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Sumber: Company Profile Bank Mandiri Regional ISumatera I 2017
4.1.3 Bidang-Bidang Kerja
Dari struktur organisasi diatas, maka dapat dijabarkan masing-masing bagian pada Regional Business Control PT. Bank Mandiri Persero Tbk Regional
ISumatera I yaitu sebagai berikut:
1. Regional CEO 2. Regional Business Control Head
3. Team Leader Regional Business Control 4. Anti Money Laundering Officer
5. Area Business Control Head 6. Branch Business Control
7. Verifikator
4.2 Penyajian Data
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui 50 lima puluh kuesioner yang diberikan kepada auditor internal PT. Bank Mandiri
Persero Tbk. Region ISumatera I, maka dapat diketahui karakteristik setiap pelanggan. Pengenalan karasteristik auditor internal sangat perlu untuk
mengetahui pemahaman mereka. Sehingga penerapan good corporate governance mudah untuk dicapai. KarakteristikIdentitas responden ini berdasarkan jenis
kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan lama bekerja.
4.2.1. Karakteristik Responden
A. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Dalam Tabel 4.1 dibawah terlihat bahwa 64 responden adalah laki – laki dan 36 adalah perempuan, ini menunjukan bahwa auditor internal pada Bank
mandiri lebih di dominasi oleh laki – laki. Perbandingan antara responden laki – laki dan perempuan diatas cukup besar yaitu 28 persen sehingga hasil yang didapat
memiliki persepsi yang berbeda antara persepsi laki –laki dan perempuan.
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Laki – Laki 32
64.0 64.0
64.0 Perempuan
18 36.0
36.0 100.0
Total 50
100.0 100.0
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 Data Diolah
B. Karakteristik Responden Menurut Usia
Menurut Tabel 4.2. di atas terlihat bahwa 40 responden berusia 50 – 54 tahun, kelompok usia ini adalah para auditor internnal yang paling banyak disusul
dengan responden yang berusia 45 – 49 tahun sebesar 38, hal ini dikarenakan nasabah pada usia 45 – 49 dan usia 50 – 54 ini sudah memiliki pengalaman
menjadi staff audit yang cukup banyak sehingga memahami benar tentang audit internal.
Setelah itu di ikuti responden berusia 40 – 44 tahun sebesar 14 dan responden yang paling rendah adalah usia 55 – 59 tahun sebesar 8, hal ini
dikarenakan responden sudah melewati usia produktif untuk bekerja. Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
40 - 44 7
14.0 14.0
14.0 45 - 49
19 38.0
38.0 52.0
50 - 54 20
40.0 40.0
92.0 55 - 59
4 8.0
8.0 100.0
Total 50
100.0 100.0
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 data diolah
C. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir
Berdasarkan tabel dibawah pendidikan terakhir yang dimiliki responden, dapat dilihat bahwa sebesar 60 diantaranya lulusan Sarjana, kemudian lulusan
Diploma sebesar 24 dan paling sedikit adalah lulusan SMA sebesar 16. Dari hasil diatas diketahui bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin
memahami pengetahuan tentang audit internal.
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
SMA 8
16.0 16.0
16.0 Diploma
12 24.0
24.0 40.0
Sarjana 30
60.0 60.0
100.0 Total
50 100.0
100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 data diolah
D. Karakteristik Responden Menurut Lama Bekerja
Dari hasil penelitian diatas hasil yang paling besar adalah lama bekerja 1-5 tahun yaitu sebesar 52 dan disusul lama bekerja 6-10 tahun sebesar 44. Dan
untuk lama bekerja 11-15 tahun sebesar 4. Hal ini dikarenakan banyak pegawai baru yang lebih memahami tentang audit internal.
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
1 – 5 26
52.0 52.0
52.0 6 - 10
22 44.0
44.0 96.0
11 - 15 2
4.0 4.0
100.0 Total
50 100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 data diolah
4.2.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian A. Variabel Audit Internal X
Audit Internal PT. Bank Mandiri Persero Tbk. Region ISumatera I menurut responden adalah baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel-
tabel berikut ini:
Tabel 4.5 Deskripsi Data Variabel Audit Internal X
N o.
Uraian Jawaban Respondent
Total Bobot
Nilai Rata-
rata Bobot
Nilai S
S S
N T
S S
T S
1.
Piagam Internal Audit mengatur
hubungan SPI dengan para objek audit
dikembangkan sesuai konsep customer
focus oriented di samping tanggung
jawab fungsional lainnya.
1 2
4 8
210 2.10
2.
Tradisi Audit Internal yang independen
begitu mengakar dan ditegaskan dalam
Charter Sistem Pengendalian
Internal.
1 9
3 8
3 1
6 2
219 2.19
3.
Strategi Audit Internal benar-benar
merupakan penjabaran dari
sasaran perusahaan.
2 7
5 4
2 4
3 6
224 2.24
4.
Audit Internal bertanggung jawab
kepada Direktur Utama dan memiliki
hubungan kerja fungsional dengan
Dewan Komisiaris.
1 2
2 4
2 9
5 8
6 12
3 6
200 2.00
5
Audit Internal memiliki akses yang
tidak terbatas terhadap para anggota
direksi dan berkomunikasi
informal dengan direksi, serta menjadi
bagian dalam rapat- rapat direksi dan
rapat direksi dengan dewan komisiaris.
1 7
3 4
2 7
5 4
3 6
3 6
208 2.08
6
Independensi Audit Internal diakui direksi
sebagai kunci bagi efektivitas Sistem
Audit.
2 4
4 8
2 3
4 6
3 6
221 2.21
7
Peranan dan sasaran Audit Internal fokus
pada area dampak dari berbagai risiko
yang menghambat pencapaian sasaran
strategis perusahaan.
9 1
8 3
5 7
6 12
203 2.03
8
Laporan Audit Internal juga
mencakup analisis manfaat-biaya dari
rekomendasi, assessment terhadap
semua aspek lingkungan
pengendalian, dan fokus audit ke depan.
1 8
3 6
2 6
5 2
6 12
212 2.12
9
Hasil assessment risiko oleh Audit
Internal didiskusikan dengan manajemen
dan diperbandingkan
2 8
5 6
1 9
3 8
3 6
225 2.25
dengan hasil assessment risiko
yang dibuat.
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 data diolah Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan pertama,
mayoritas para auditor internal menjawab setuju sebesar 80. Pada pernyataan kedua, mayoritas para auditor internal menjawab setuju sebesar 62. Pada
pernyataan ketiga, mayoritas para auditor internal menjawab sangat setuju sebesar 54. Pada pernyataan keempat, mayoritas para auditor internal menjawab setuju
sebesar 58. Pada pernyataan kelima, mayoritas para auditor internal menjawab setuju sebesar 54. Pada pernyataan keenam, mayoritas para auditor internal
menjawab sangat setuju sebesar 48. Pada pernyataan ketujuh, mayoritas para auditor internal menjawab setuju sebesar 70. Dan pada pernyataan kedelapan,
mayoritas para auditor internal menjawab setuju sebesar 52. Kemudian Pada pernyataan kesembilan, mayoritas para auditor internal menjawab sangat setuju
sebesar 56. Hal diatas menujukan bahwa responden menyatakan merasa setuju terhadap peran audit internal.
B. Variabel Good Corporate Governance Y
Good Corporate Governance pada PT Bank Mandiri Persero Tbk. Region ISumatera I menurut responden adalah baik. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Deskripsi Variabel Good Corporate Governance Y
N o.
Uraian Jawaban Respondent
Tota l
Bob ot
Nilai Rata-
rata Bobot
Nilai SS
S N
T S
S T
S 1.
Bank Mandiri menyediakan
informasi perusahaan secara tepat waktu.
22 44
22 44
6 12
216 2.16
2. Bank Mandiri
menyediakan informasi perusahaan
yang memadai. 25
50 22
44 3
6 222
2.22
3. Bank Mandiri
menyediakan informasi yang jelas
dan mudah diakses oleh pihak-pihak yang
berkepentingan khususnya pemegang
saham. 28
56 19
38 3
6 310
3.10
4. Informasi yang
diungkapkan meliputi visi, misi, sasaran
usaha, kondisi keuangan, susunan
organisasi, dan kejadian-kejadian
penting yang mempengaruhi
kondisi perusahaan 25
50 22
44 3
6 222
2.22
5 Tetap menjaga
kerahasiaan perusahaan sesuai
dengan perundang- undangan yang
berlaku berupa hak- hak pribadi setiap
karyawan. 29
58 15
30 6
12 223
2.23
6 Setiap kebijakan
Bank Mandiri didokumentasikan dan
dikomunikasikan kepada internal
perusahaan maupun kepada pemegang
saham. 22
44 19
38 6
12 3
6 210
2.10
7 Dalam melaksanakan
tugas dan fungsi masing-masing, organ
perusahaan selalu menghindari adanya
dominasi oleh pihak manapun.
23 46
21 42
6 12
217 2.17
8 Dalam melaksanakan
tugas dan fungsi masing-masing, organ
perusahaan bebas dari benturan kepentingan
dan dari segala 19
38 22
44 6
12 3
6 207
2.07
pengaruh atau tekanan yang bersifat internal.
9 Dalam melaksanakan
tugas dan fungsi masing-masing, organ
perusahaan bebas dari benturan kepentingan
dan dari segala pengaruh atau tekanan
yang bersifat eksternal.
19 38
28 56
3 6
216 2.16
10 Pengambilan
keputusan dilakukan secara objektif.
31 62
16 32
3 6
228 2.28
11 Masing-masing organ
perusahaan menghindari adanya
saling lempar tanggung jawab
antara yang satu dengan yang lainnya.
35 70
15 30
235 2.35
12 Rincian tugas dan
tanggung jawab msing-masing organ
perusahaan dan semua karyawan ditetapkan
secara jelas selaras dengan visi, misi dan
strategi perusahaan. 32
64 15
30 3
6 229
2.29
13 Setiap organ
perusahaan dan karyawan mempunyai
kemampuan sesuai dengan tugas,
tanggung jawab dan peranan masing-
masing. 27
54 20
40 3
6 224
2.24
14 Sistem pengendalian
internal dilakukan secara efektif dalam
pengelolaan perusahaan.
31 62
19 38
231 2.31
15 Adanya sistem
penghargaan dan sanksi reward and
punishment system terhadap kinerja organ
perusahaan. 34
68 13
26 3
6 231
2.31
16 Dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab, selalu
berpegang pada etika bisnis dan pedoman
perilaku code of conduct yang telah
disepakati. 28
56 19
38 3
6 225
2.25
17 Setiap organ
perusahaan berpegang pada prinsip-prinsip
kehati-hatian dalam melaksanakan tugas
dan fungsi masing- masing.
34 68
16 32
234 2.34
18 Adanya kepatuhan
terhadap Undang- Undang BUMN.
32 64
18 36
232 2.32
19 Adanya kepatuhan
terhadap Anggaran Dasar.
34 68
13 26
6 12
231 2.31
20 Adanya kepatuhan
terhadap peraturan perusahaan.
25 50
19 38
6 12
219 2.19
21 Melaksanakan
tanggung jawab sosial seperti peduli
terhadap masyarakat dan lingkungan
terutama di sekitar perusahaan.
27 54
20 40
3 6
224 2.24
22 Diberikan kesempatan
kepada pihak-pihak yang memiliki
kepentingan pemegang saham,
pelanggan memberikan masukan
dan pendapat bagi kepentingan
perusahaan. 19
38 28
56 3
6 216
2.16
23 Memberikan
perlakuan yang setara dan wajar kepada
stakeholders sesuai dengan manfaat dan
kontribusi yang diberikan kepada
perusahaan. 18
36 24
48 8
16 210
2.10
24 Perusahaan
memberikan kesempatan yang
sama dalam penerimaan
karyawan, berkarir dan melaksanakan
tugasnya secara profesional tanpa
membedakan suku, agama, ras, golongan,
gender, dan golongan fisik.
33 66
11 22
6 12
227 2.27
25 Adanya kebijakan
kompensasi positif penghargaan,
insentif, dll terhadap keberhasilan pegawai.
36 72
10 20
4 8
232 2.32
26 Adanya kebijakan
kompensasi negatif hukuman, teguran,
dll terhadap kinerja yang buruk dari
masing-masing organ perusahaan.
23 46
24 48
3 6
220 2.20
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 data diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan pertama, para auditor internal menjawab setuju dan sangat setuju sebesar 44. Pada
pernyataan kedua, mayoritas para auditor internal menjawab sangat setuju sebesar 55. Pada pernyataan ketiga, mayoritas para auditor internal menjawab sangat
setuju sebesar 56. Pada pernyataan keempat, mayoritas para auditor internal menjawab sangat setuju sebesar 50. Pada pernyataan kelima, mayoritas para
auditor internal menjawab sangat setuju sebesar 58. Pada pernyataan keenam, mayoritas para auditor internal menjawab sangat setuju sebesar 44. Pada
pernyataan ketujuh, mayoritas para auditor internal menjawab setuju sanagat sebesar 46. Pernyataan kedelapan, mayoritas para auditor internal menjawab
setuju sebesar 44. Pada pernyataan kesembilan, mayoritas para auditor internal menjawab setuju sebesar 56. Pada pernyataan kesepuluh, mayoritas para auditor
internal menjawab sangat setuju sebesar 62. Pada pernyataan kesebelas, mayoritas para auditor internal menjawab sangat setuju sebesar 70. Pada
pernyataan kedua belas, mayoritas para auditor internal menjawab sangat setuju sebesar 64. Pada pernyataan ketiga belas, mayoritas para auditor internal
menjawab sangat setuju sebesar 54. Pada pernyataan keempat belas, mayoritas para auditor internal menjawab sangat setuju sebesar 68. Pernyataan kelima
belas, mayoritas para auditor internal menjawab sangat setuju sebesar 68. Pada pernyataan keenam belas, mayoritas para auditor internal menjawab sanagat
setuju sebesar 56. Pada pernyataan ketujuh belas, mayoritas para auditor internal menjawab sangat setuju sebesar 68. Pada pernyataan kedelapan belas,
mayoritas para auditor internal menjawab sangat setuju sebesar 64. Pada pernyataan kesembilan belas, mayoritas para auditor internal menjawab sangat
setuju sebesar 68. Pada pernyataan kedua puluh, mayoritas para auditor internal menjawab sangat setuju sebesar 50. Pada pernyataan kedua puluh satu,
mayoritas para auditor internal menjawab sangat setuju sebesar 54. Pada pernyataan kedua puluh dua, mayoritas para auditor internal menjawab setuju
sebesar 56. Pada pernyataan kedua puluh tiga, mayoritas para auditor internal menjawab setuju sebesar 48. Pada pernyataan kedua puluh empat, mayoritas
para auditor internal menjawab sangat setuju sebesar 66. Dan pada pernyataan kedua puluh lima, mayoritas para auditor internal menjawab sangat setuju sebesar
72. Kemudian pada pernyataan kedua puluh enam, mayoritas para auditor internal menjawab setuju sebesar 48.
4.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Tabel 4.7
Uji Validitas dan Uji Realibilitas
Variabel Total Itkor
R – Tabel Pernyataan
Cronbach Nilai
Kehandalan r – hitung
Valid Alpha
Alpha X – 1
0.501 0.2787
Valid 0.967
0.8 Reliable
X – 2 0.576
0.2787 Valid
0.967 0.8
Reliable X – 3
0.597 0.2787
Valid 0.967
0.8 Reliable
X – 4 0.654
0.2787 Valid
0.967 0.8
Reliable X – 5
0.629 0.2787
Valid 0.967
0.8 Reliable
X – 6 0.754
0.2787 Valid
0.967 0.8
Reliable X – 7
0.607 0.2787
Valid 0.967
0.8 Reliable
X – 8 0.650
0.2787 Valid
0.967 0.8
Reliable X – 9
0.815 0.2787
Valid 0.967
0.8 Reliable
Y – 1 0.802
0.2787 Valid
0.967 0.8
Reliable Y – 2
0.677 0.2787
Valid 0.967
0.8 Reliable
Y – 3 0.723
0.2787 Valid
0.967 0.8
Reliable Y – 4
0.711 0.2787
Valid 0.967
0.8 Reliable
Y – 5 0.688
0.2787 Valid
0.967 0.8
Reliable
Y – 6 0.670
0.2787 Valid
0.967 0.8
Reliable Y – 7
0.855 0.2787
Valid 0.967
0.8 Reliable
Y – 8 0.654
0.2787 Valid
0.967 0.8
Reliable Y – 9
0.751 0.2787
Valid 0.967
0.8 Reliable
Y – 10 0.820
0.2787 Valid
0.967 0.8
Reliable Y – 11
0.702 0.2787
Valid 0.967
0.8 Reliable
Y – 12 0.703
0.2787 Valid
0.967 0.8
Reliable Y – 13
0.649 0.2787
Valid 0.967
0.8 Reliable
Y – 14 0.612
0.2787 Valid
0.967 0.8
Reliable Y – 15
0.854 0.2787
Valid 0.967
0.8 Reliable
Y – 16 0.723
0.2787 Valid
0.967 0.8
Reliable Y – 17
0.722 0.2787
Valid 0.967
0.8 Reliable
Y – 18 0.482
0.2787 Valid
0.967 0.8
Reliable Y – 19
0.752 0.2787
Valid 0.967
0.8 Reliable
Y – 20 0.896
0.2787 Valid
0.967 0.8
Reliable Y – 21
0.732 0.2787
Valid 0.967
0.8 Reliable
Y – 22 0.856
0.2787 Valid
0.967 0.8
Reliable Y – 23
0.822 0.2787
Valid 0.967
0.8 Reliable
Y – 24 0.795
0.2787 Valid
0.967 0.8
Reliable Y – 25
0.685 0.2787
Valid 0.967
0.8 Reliable
Y – 26 0.650
0.2787 Valid
0.967 0.8
Reliable
Dalam penelitian ini pengujian validitas dan realibilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setiap butir pernyataan dalam variabel audit internal dan variabel good corporate governance tentang Bank
Mandiri adalah valid dan reliable Hal ini dapat dilihat dari nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel kevalidan data yaitu sebesar 0,2787 dan r hitung lebih besar
dari nilai r tabel Cronbach alpha data yaitu sebesar 0,8
4.3. Analisis Data 4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual, peneliti menganalisis grafik
histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis prababilitas plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji statistik nonparametik
Kolmogorov – Smirnov K-S. Dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogorov – Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asimp. Sig 2-tailed level of significant
a = 5.
Tabel 4.8 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized Residual
N 50
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 6.65708688
Most Extreme Differences Absolute
.147 Positive
.147 Negative
-.145 Kolmogorov-Smirnov Z
1.040 Asymp. Sig. 2-tailed
.229 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Pengolahan Data 2017
Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.8, menunjukan besarnya nilai Kolmogorov – Smirnov adalah 1,040 dan nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,229 dengan
nilai signifikan yang ditetapkan 0,05 yang berarti data residual terdistribusi secara normal dan dengan demikian model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas
Sumber : Pengolahan Data 2017 Berdasarkan Gambar 4.4 diatas mengindikasikan bahwa model regresi
telah memenuhi asumsi, dimana data menyebar di sekitar garis diagonal dalam model regresi penelitian ini cenderung normal dan memenuhi asumsi normalitas.
4.3.2 Analisis Regresi Linear Sederhana
Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi linear sederhana yaitu, untuk melihat pengaruh peran audit internal
terhadap penerapan good corporate governance. Berdasarkan tabel dibawah, dapat dirumuskan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 9,253 + 2,780X Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Nilai konstanta sebesar 9,253. Nilai konstanta menunjukan bahwa jika variabel jika variabel bebas audit internal dianggap tetap maka variabel terikat
good corporate governance sebesar 9,253, jika nilai x = 0 maka nilai tetap dan tidak berubah pada nilai konstanta yaitu 9,253.
Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 9.253
10.342 .895
.375 Audit Internal
2.780 .268
.832 10.377
.000 a. Dependent Variable: GCG
Sumber: hasil pengolahan data 2017
4.3.3 Uji Parsial Uji t
Uji parsial Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Nilai dari uji t
dapat dilihat dengan membandingkan t – hitung dan t – tabel. Suatu variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen jika:
- t – tabel t – hitung atau t – hitung t – tabel
t – tabel dapat diperoleh dari tabel t pada tingkat signifikan 5 dengan: df = n – k = 50 – 2 = 48
keterangan: df = degree of freedom n = jumlah observasi
k = jumlah variabel maka t tabel adalah 1,677
Hasil dari uji parsial uji t dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 4.10 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 9.253
10.342 .895
.375 Audit Internal
2.780 .268
.832 10.377
.000 a. Dependent Variable: GCG
Sumber: hasil pengolahan data 2017 Berdasarkan tabel 4.10 maka hasil penelitian variabel audit internal
memiliki nilai signifikansi 0,000 yang berarti nilai ini lebih kecil dari 0,05 sedangkan t – hitung 10,377 t – tabel 1,677, dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa variabel audit internal berpengaruh terhadap good corporate governance.
4.3.4 Analisis Koefisien Determinasi R²
Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dimana nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel yang
terbatas nilai yang mendekati satu berarti variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan kedalam model. Setiap
tambahan satu variabel independen, maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Maka, digunakan nilai Adjusted R Square dapat naik atau turun apabilla satu variabel independen ditambahkan kedalam model.
Tabel 4.11 Hasil Uji koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.832
a
.692 .685
6.726 a. Predictors: Constant, Audit
b. Dependent Variable: GCG
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2017
Dari tabel diatas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Nilai R sebesar 0,832 yang menunjukan bahwa korelasi atau hubungan antara
audit internal terhadap good corporate governance tinggi sebesar 83,2 2. R square sebesar 0,692 berarti 69,2 good corporate governance mampu
diprediksi oleh audit internal, sisanya 30,8 dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Nilai Adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah 0,685 berarti 68,5 good corporate governance mampu diprediksi oleh audit internal, sisanya
31,5 dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4. Terdapat dua pilihan, yaitu menggunakan R Square atau Adjusted R Square. Apabila jumlah variabel lebih dari dua, maka digunakan Adjusted R Square,
karena apabila menggunakan R Square sering menimbulkan permasalahan, yaitu bahwa nilai akan selalu meningkat dengan adanya penambahan variabel
independen dalam suatu model. Hal ini akan menimbulkan bias, karena jika ingin memperoleh model dengan R tinggi, seorang peneliti dapat dengan
sembarangan menambahkan variabel independen dan nilai R akan meningkat, tidak tergantung apakah variabel bebas tambahan itu berhubungan dengan
variabel terikat atau tidak. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan Adjusted R Square. Interpretasinya sama dengan R Square, akan tetapi
Adjusted R Square dapat naik atau turun dengan adanya penambahan variabel baru, tergantung dari korelasi antara variabel independen tambahan tersebut
dengan variabel terikatnya. Sehingga nilai yang digunakan sebagai koefisien determinasi adalah 68,5
5. Standar Error of Estimate sebesar 0,6726. Semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen
good corporate governance
4.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka hasil pembahasan yang didapatkan adalah sebagai berikut menurut hasil uji validitas dan realibilitas
maka setiap butir pernyataan dalam variabel audit internal dan variabel good corporate governance tentang Bank Mandiri dinyatakan valid dan reliable,
kemudian menurut hasil uji normalitas data residual terdistribusi secara normal dan dengan demikian model regresi memenuhi asumsi normalitas, sedangkan
menurut hasil uji parsial uji t yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen di dapatkan hasil bahwa variabel
audit internal berpengaruh terhadap good corporate governance, sehingga diketahui bahwa pengaruh peran audit internal terhadap penerapan good corporate
governance PT Bank Mandiri Persero Tbk. Region ISumatera I. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa audit internal memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap good corporate governance yaitu sebesar 2,780, perbedaan yang cukup jauh yaitu 1,103 dengan t tabel. Dapat disimpulkan
bahwa variabel audit internal sangat berpengaruh terhadap good corporate governance.
68
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bank Mandiri menyadari bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang berkelanjutan memiliki peran penting dalam memastikan diperolehnya manfaat
yang maksimal oleh perusahaan, yang kemudian akan semakin memperkuat kondisi internal perusahaan, meningkatkan kinerja perusahaan, meningkatkan
pengelolaan terhadap risiko serta meningkatkan reputasi atau citra positif sebagai perusahaan yang mendukung perekonomian Nasional.
Hasil self assessment individu Bank Mandiri tercermin akan pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat
kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, hal tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen
Bank. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang
didapatkan adalah pengaruh peran audit internal terhadap penerapan good corporate governance PT Bank Mandiri Persero Tbk. Region ISumatera I,
sesuai dengan apa yang menjadi tujuan utama Bank Mandiri dalam Tata Kelola Perusahaan, yaitu audit internal memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap good corporate governance dan variabel audit internal sangat berpengaruh terhadap good corporate governance.