5.2. Pembahasan
Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan anak kelas VI SD tentang gizi adalah baik, itu dapat dilihat pada tabel 5.3. dengan jumlah responden
yang tingkat pengetahuannya baik sebanyak 73 orang dengan persentase 71.6. hal ini senada dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Sofianita, dkk2015
yaitu sebanyak 167 76.3 responden yang berpengetahuan gizi baik. Dalam peneletiannya Sofianita menyebutkan bahwa tingginya tingkat pengetahuan ini
karena terdapat kesadaran siswa setelah mendapat informasi dari berbagai media baik dari lingkungan sekolah, keluarga, atau dari masyarakat tempat anak ini
beraktifitas. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Romdiyatin 2001 di SD Muhammadiyah Wedi Kabupaten Klaten, pengetahuan
gizi responden sebagian besar baik 66,67. Jumlah responden yang memiliki pengetahuan baik tentang sarapan
sebanyak 50 orang dengan persentase 49, dari hasil ini dapat dilihat bahwa terdapat penurunan jumlah siswa yang mengetahui manfaat sarapan dibandingkan
dengan tingkat pengetahuan gizi. Hal ini mungkin dapat terjadi karena letak tempat tinggal, faktor orang tua, dll. Hasil dari tingkat pengetahuan sarapan ini
tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Soedibyo, S dan Gunawan, H pada tahun 2009 di departemen IKA FKUI-RSCM 5391.4 berpengetahuan
baik, dan mengatakan sarapan itu penting. Sedangkan pada penelitian Siska, M. 2008 banyaknya responden yang berpengetahuan baik tentang sarapan pada SD
Negeri NO. 101835 Bingkawan Kecamatan Sibolangit Tahun 2008 adalah 54 60.7 orang
Dari total responden sebanyak 102 siswa, sebanyak 80 78.4 responden yang melakukan sarapan, jumlah ini lebih besar dibandingkan responden yang
memiliki pengetahuan baik tentang sarapan. Meskipun jumlahnya mengalami penurunan tetapi hal ini senada dengan penelitian Simbolon, Bethesda, dkk 2014
sebanyak 50 72.5 responden melakukan sarapan pagi. Pada penelitian Ristianti, Siska ,M. 2008 juga mengungkapakan bahwa banyaknya responden
yang melakukan sarapan pada SD Negeri NO. 101835 Bingkawan Kecamatan Sibolangit Tahun 2008 adalah 64 71.9 orang.
Universitas Sumatera Utara
Adapun dari 22 responden yang tidak sarapan dikarenakan beberapa hal, yaitu bangun kesiangan, namun disediakan sarapan oleh orang tuanya sebanyak
10 45.4 responden. Dan untuk alasan tidak disediakan orang tua sebanyak 5 22.7 resoponden. Sedangkan untuk alasan tidak menyukai sarapantidak
diajarkan sarapan sebanyak 7 31.9 responden. Ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang sarapan cukup tinggi, namun persentase
responden yang tidak dibiasakan sarapan orang tua cukup tinggi yaitu sebanyak 31.9. Ini menunjukan bahwa perlu dilakukan pengarahan lebih lanjut kepada
orang tua wali murid untuk peneliti selanjutnya. Dari total 102 responden yang mengikuti penelitian sebanyak 51 50.0
responden mendapat asupan gizi mingguan yang baik. Hal berbeda diungkapkan siska ,M. 2008 menggunakan pengukuran BBU sebanyak 84 94.4 responden
memiliki gizi yang baik, untuk gizi lebih sebanyak 2 2.2 responden. Menurut Simbolon, Bethesda, dkk 2014 di SD Negeri 096132 sebanyak 40 69.6
responden memiliki gizi cukup berdasarkan pengukuran IMTU.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN