Penyajian Data Identitas Responden .1 Deskripsi Jawaban Responden

52

BAB III ANALISIS PENGARUH GEREJA HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN

TERHADAP PILIHAN POLITIK JEMAAT PADA PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2014

3.1 Penyajian Data

Setelah penulis telah melakukan penelitian yakni dengan penyebaran kuisioner yang menggunakan wawancara langsung kepada 100 jemaat gereja HKBP di kota Medan, maka diperoleh hasil data pada penelitian ini. Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai hasil data yang telah diperoleh pada gereja HKBP di Kota Medan. 3.2 Identitas Responden 3.2.1 Deskripsi Jawaban Responden Tabel 3.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jemaat Gereja Gereja Frekuensi Persentase HKBP Ampera 6 6 HKBP Bethesda 6 6 Universitas Sumatera Utara 53 HKBP Dame 6 6 HKBP Imanuel 6 6 HKBP Koserna 6 6 HKBP Maranata 6 6 HKBP Mawar 6 6 HKBP Moria 6 6 HKBP Pabrik Tenun 6 6 HKBP Padang Bulan 6 6 HKBP Rogate 6 6 HKBP Sei Putih 5 6 HKBP Simpang Limun 6 6 HKBP Sudirman 5 5 HKBP Teladan 6 6 HKBP Tanjung Sari 6 6 HKBP Uskup Agung Sugiopranoto 6 6 Total 100 100 Sumber : data primer, diolah oleh peneliti 2016 Hasil data survei penelitian ini tersebar pada 17 gereja HKBP yang ada di Kota Medan. Berdasarkan metode penelitian yang telah ada, maka jumlah responden Universitas Sumatera Utara 54 dari penelitian ini adalah 100 orang. Terdapat 6 orang responden pada 15 gereja dan 5 orang pada 2 gereja. Adapun gereja yang terpilih dan jumlah responden yang terpilih adalah HKBP Ampera 6 responden, HKBP Bethesda 6 responden, HKBP Dame 6 responden, HKBP Imanuel 6 responden, HKBP Koserna 6 responden, HKBP Maranata 6 responden, HKBP Mawar 6 responden, HKBP Moria 6 responden, HKBP Pabrik Tenun 6 responden, HKBP Padang Bulan 6 responden, HKBP Rogate 6 responden, HKBP Sei Putih 5 responden, HKBP Simpang Limun 6 responden, HKBP Sudirman 5 responden, HKBP Teladan 6 responden, HKBP Tanjung Sari 6 responden, HKBP Uskup Agung Sugiopranoto 6 responden. Gereja – gereja tersebut terpilih dengan accidental sampling, dimana gereja yang didatangi berdasarkan sampel yang kebetulan muncul di daerah yang akan didatangi Tabel 3.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi Persentase 20 2 2 21-30 15 15 31-40 32 32 41-50 28 28 51-60 15 15 Universitas Sumatera Utara 55 60 8 8 Total 100 100 Sumber : data primer, diolah oleh peneliti 2016 Karakteristik responden dibagi atas 6 kelompok, yaitu ada 2 responden yang berusia 20 tahun, 15 responden berusia 21 – 30 tahun, 32 responden berusia 31 – 40 tahun, 28 responden berusia 41 – 50 tahun, 15 responden berusia 51 – 60 tahun, dan 8 responden berusia lebih dari 60 tahun. Terdapat usia responden termuda yaitu 20 tahun dan responden tertua yaitu 65 tahun, sementara responden penelitian ini yang paling banyak pada karakteristik usia 31 – 50 tahun yaitu sebesar 60 dan yang paling sedikit adalah pemilih pemula yang berumur 20 tahun yang hanya terdapat 2. Tabel 3.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Suku Suku Frekuensi Persentase Batak Toba 100 100 Sumber : data primer, diolah oleh peneliti 2016 Karakteristik suku responden yang ada di gereja HKBP adalah suku Batak Toba. Hal ini dikarenakan karakteristik gereja HKBP yang merupakan gereja suku yang dikhususkan kepada suku Batak Toba. Universitas Sumatera Utara 56 Tabel 3.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Agama Agama Frekuensi Persentase Kristen Protestan 100 100 Sumber : data primer, diolah oleh peneliti 2016 Gereja HKBP merupakan gereja bagi agama Kristen Protestan, maka semua responden yang ada 100 beragama Kristen Protestan. Tabel 3.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase D3 5 5 S1 38 38 S2 2 2 SMA 48 48 SMK 1 1 SMP 4 4 STM 2 2 Total 100 100 Sumber : data primer, diolah oleh peneliti 2016 Universitas Sumatera Utara 57 Latar belakang tingkat pendidikan responden pada penelitian ini menunjukkan yang paling banyak adalah berpendidikan menengah. Dilihat dari tabel 3.5 bahwa berpendidikan SMASederajat merupakan yang paling banyak yaitu sebesar 51 SMA 48, SMK 1, STM 2. Latar belakang responden selanjutnya yang paling tinggi adalah yang berpendidikan sarjana atau diploma, yaitu sebesar 45 S-1 38, S-2 2, D-3 5. Latar belakang berpendidikan responden yang paling rendah adalah SMPSederajat sebesar 4. Hal ini jelas menggambarkan latar belakang pendidikan di daerah perkotaan, dimana di daerah perkotaan bahwa tingkat pendidikan masyarakat sudah lebih tinggi dibandingkan di daerah tingkat kabupaten. Tabel 3.6 Deskripsi Responden Berdasarkan Status Kawin dan Jenis Kelamin Status Kawin Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan Kawin Belum Kawin 50 36 86 12 2 14 Total 62 38 100 Sumber : data primer, diolah oleh peneliti 2016 Universitas Sumatera Utara 58 Jenis kelamin responden terdiri dari 62 laki-laki dan 38 perempuan. Lebih banyaknya responden laki-laki didasarkan faktor bahwa laki-laki lebih mengerti masalah-masalah politik yang berhubungan dengan penelitian ini, dibandingkan dengan perempuan yang sebagian besar adalah Ibu Rumah Tangga dan kurang mengerti masalah politik yang berhubungan dengan penelitian ini. Status yang dimiliki responden mayoritas adalah yang telah menikah 86 dan yang tidak menikah 14. Status yang belum menikah pada responden laki-laki yaitu 12 dan yang telah menikah 50, sementara pada responden perempuan 2 yang belum menikah dan 36 yang sudah menikah. Tabel 3.7 Deskripsi Responden Berdarkan Pekerjaan Pekerjaan Frekuensi Persentase Buruh Bangunan 1 1 Dosen 2 2 Guru 7 7 Ibu Rumah Tangga 21 21 Mahasiswa 4 4 Pegawai Swasta 13 13 Pensiunan PNS 3 3 Universitas Sumatera Utara 59 PNS 3 3 Satpam 2 2 Supir 1 1 Tidak bekerja 3 3 Wiraswasta 40 40 Total 100 100 Sumber : data primer, diolah oleh peneliti 2016 Karakteristik pekerjaan yang paling banyak pada responden adalah Wiraswasta atau mempunyai usaha sendiri. Hal ini selaras dengan karakteristik mayoritas pekerjaan yang ada di daerah perkotaan khususnya di kota Medan yang sebagian masyarakatnya mempunyai latar belakang pekerjaan Wiraswasta. Tabel 3.7 menunjukkan bahwa 40 pekerjaan responden dari jemaat HKBP di Kota Medan adalah Wiraswasta, kemudian sebanyak 13 merupakan pegawai swasta. Dari total responden perempuan sebesar 38, sebagian besar merupakan Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 21. Sedangkan sisa karakteristik pekerjaan responden adalah Guru 7, Pensiunan PNS 3, PNS 3, Satpam 2, Supir 1, kemudian mahasiswa 4 dan yang tidak bekerja atau pengangguran sebanyak 3. Universitas Sumatera Utara 60 Tabel 3.8 Deskripsi Respoden Berdasarkahn Penghasilan PenghasilanRupiah Frekuensi Persentase 1.000.000 1.000.001-2.000.000 2.000.001-4.000.000 4.000.001-6.000.000 6.000.001-10.000.000 10.000.000 Total 8 8 22 22 36 36 16 16 3 3 1 1 86 86 Tidak menjawab 14 14 Total 100 100 Sumber : data primer, diolah oleh peneliti 2016 Penghasilan responden dibagi atas 6 kelompok pada penelitian ini yaitu dimulai dari yang terendah di bawah Rp 1.000.000 sampai yang tertinggi di atas Rp 10.000.000. Selaras dengan daerah perkotaan, dimana penghasilan masyarakat gereja HKBP sudah lebih banyak berpenghasilan menengah. Jumlah tertinggi pada kelompok penghasilan Rp 2.000.001 – Rp 4.000.000 yaitu sebesar 36, kemudian diikuti berpenghasilan Rp 4.000.001 – Rp 6.000.000 yaitu sebesar 16. Sisa kelompok penghasilan lainnya yaitu dibawah Rp 1.000.000 sebesar 8, kemudian Universitas Sumatera Utara 61 responden yang memiliki penghasilan Rp 6.000.001 – Rp 10.000.000 sebesar 3, dan yang terakhir diatas Rp 10.000.000 sebesar 1. Sebanyak 14 responden tidak mau menyebutkan penghasilan yang mereka terima, termasuk yang tidak bekerja yang tidak mempunyai penghasilan. Pekerjaan Ibu Rumah Tangga pada penelitian ini menyebutkan penghasilan yang ada pada keluarganya atau penghasilan yang diberi suaminya. Tabel 3.9 Deskripsi Responden Berdasarkan lamanya tinggal di daerahnya Lama tinggal Frekuensi Persentase Kurang dari setahun 2 2 1-5 tahun 17 17 6-10 tahun 14 14 11-15 tahun 6 6 Diatas 15 tahun 61 61 Total 100 100 Sumber : data primer, diolah oleh peneliti 2016 Deskripsi lamanya responden tinggal di rumah mereka dibagi atas 5 kelompok, yaitu kurang dari setahun sebanyak 2, 1-5 tahun sebanyak 17, 6-10 tahun sebanyak 14, 11-15 tahun sebanyak 6, dan diatas 15 tahun sebanyak 61. Universitas Sumatera Utara 62 Total yang paling banyak berada ada kelompok yang bermukim di rumah mereka di atas 15 tahun. Hal ini dimaksudkan bahwa mereka sudah lama tinggal didaerah tersebut dan tahu karakteristik lingkungan mereka. Tabel 3.10 Deskripsi Responden Berdasarkan lamanya menjadi jemaat gereja HKBP Lamanya Frekuensi Persentase Kurang dari setahun 2 2 1-5 tahun 18 18 6-10 tahun 11 11 11-15 tahun 7 7 Diatas 15 tahun 62 62 Total 100 100,0 Sumber : data primer, diolah oleh peneliti 2016 Deskripsi responden sudah berapa lama menjadi jemaat gereja HKBP juga dibagi atas 5 kelompok yaitu kurang dari setahun sebanyak 2, 1-5 tahun sebanyak 18, 6-10 tahun sebanyak 11, 11-15 tahun sebanyak 7, dan diatas 15 tahun mencapai 62. Tabel 3.9 dan tabel 3.10 mempunyai kemiripan hasil yang sama, namun ada perbedaan sedikit di beberapa kelompok. Hal ini dikarenakan bahwa Universitas Sumatera Utara 63 mereka yang sudah berpindah rumah namun tetap bergereja dan menjadi jemaat di gereja HKBP tersebut.

3.2.2 Analisis Jawaban Identitas Responden

Berdasarkan pendekatan sosiologis bahwa karakteristik sosial mempunyai peranan yang cukup signifikan dalam mempengaruhi perilaku pemilih. Pengelompokan sosial seperti, usia tua-muda, suku, agama, jenis kelamin, status kawin, pekerjaan, penghasilan, maupun lamanya seseorang tinggal di daerah tersebut merupakan faktor yang penting dalam menentukan pilihan politik. Faktor-faktor sosiologis tersebut memberi kesan yang lebih banyak dalam memilih pada pemilihan- pemilihan yang ada. Pada Pemilihan Presiden tahun 2014, faktor kedekatan dengan hal-hal yang berbau suku dan agama masih menjadi faktor penting dalam memilih calon Presiden dan Wakil Presiden. Hal ini juga dikarenakan bahwa jemaat gereja HKBP masih lebih menghargai calon Presiden dan Wakil Presiden yang peduli terhadap masyarakat Batak Toba khususnya yang menjadi jemaat gereja HKBP. Faktor kedekatan agama juga dituntut kepada calon Presiden dan Wakil Presiden untuk menjaga netralitasnya dalam memimpin semua umat agama, dalam hal ini jemaat HKBP yang beragama Kristen Protestan yang menjadi minoritas lebih menghargai calon Presiden dan Wakil Presiden yang peduli terhadap minoritas. Faktor sosiologis tersebut juga menjadi hal yang penting selain yang mengutamakan figur, rekam jejak, dan visi misi calon Presiden dan Wakil Presiden. Faktor sosiologis Universitas Sumatera Utara 64 lainnya seperti usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan juga menjadi hal yang penting dalam menentukan perilaku pemilih, namun tingkat pendidikan yang sudah cukup baik pada jemaat HKBP belum cukup untuk melebihi faktor suku dan agama. Hal ini dikarenakan jemaat HKBP yang bersuku Batak Toba jauh lebih simpatik dengal hal- hal yang berkaitan dengan suku Batak Toba baik dalam kedekatan maupun faktor yang lain. 3.3 Pengaruh Gereja Terhadap Pilihan Politik Jemaat 3.3.1 Deskripsi Jawaban Responden