BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keselamatan Kerja
Istilah Safety berasal dari bahasa Inggris yang artinya keselamatan dan biasanya selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka
accident ataun nyaris celaka near miss. Pada hakekatnya keselamatan sebagai
suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya
mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil resiko terjadinya
kecelakaan Syaaf, 2007.
Kata-kata safety sangat populer dan difahami oleh hampir semua kalangan. Bahkan sebagian besar perusahaan suka menggunakan kata safety daripada
keselamatan. Secara luas safety dapat diartikan sebagai kondisi dimana tidak terjadinya atau terbebasnya manusia dari kecelakaan, penyakit akibat kerja, dan
kerusakan lingkungan akibat polusi yang dihasilkan oleh suatu proses industri. Keselamatan dan kesehatan kerja K3 adalah promosi dan pemeliharaan
terhadap faktor fisik, mental dan soisal pada semua pekerja yang terdapat disemua tempat kerja, mencegah gangguan kesehatan yang disebabkan kondisi kerja,
melindungi pekerja dan semua orang dari hasil risiko dan dari faktor yang dapat mengganggu kesehatan, menempatkan dan menjaga pekerja pada lingkungan kerja
yang adaftif terhadap fisiologis dan psikologis dan dapat menyesuaikan antara
9
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan dengan manusia dan manusia lain sesuai jenis pekerjaannya ILO, 1980 dalam Kondarus, 2006.
Keselamatan kerja mencakup dua istilah yaitu risiko keselamatan dan risiko kesehatan. Dalam kepegawaian, kedua istilah tersebut dibedakan, yaitu risiko
keselamatan kerja menunjukan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat kerja. Sedangkan risiko keselamatan merupakan
aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, kerusakan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh,
penglihatan, dan pendengaran. Semua itu sering dihubungankan dengan perlengkapan perusahaan atau lingkungan fisik dan mencakup tugas-tugas kerja yang membutuhkan
pemeliharaan dan latihan Mangkunegara, 2000. Keselamatan kerja atau Occupational Safety secara filosofi diartikan sebagai
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya serta hasil budaya dan karyanya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Di dalam UU RI No. 1 tahun 1970 dinyatakan bahwa setiap tenaga kerja
berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan dan perlu diadakan segala upaya untuk membina norma-norma perlindungan kerja.
Berbagai upaya dilakukan oleh perusahaan sebagai tempat bekerja untuk melindungi pekerjanya dari bahaya kecelakaan kerja. upaya-upaya itu antara lain pengendalian
Universitas Sumatera Utara
rekayasa engineering control, pengendalian administratif, dan pengendalian perilaku.
Suma’mur 1996, merumuskan tujuan dari keselamatan kerja antara lain : a. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan
untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.
b. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja. c. Sumber produksi terpelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
2.2 Kecelakaan Kerja 2.2.1 Pengertian Kecelakaan Kerja