Pengaruh Iklim Keselamatan Kerja Terhadap Perilaku Aman Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016

(1)

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

No :__________ (Disisi peneliti)

Responden yang terhormat,

Dalam rangka penelitian skripsi mengenai pengaruh iklim keselamatan kerja terhadap perilaku aman dari para karyawan, yang sedang saya lakukan pada program studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Saya memohon kesediaan waktu anda sejenak untuk dapat mengisi kuesioner yang terdiri atas Dua (2) bagian ini. Jawaban yang anda berikan sangat berguna bagi penelitian dan hanya akan digunakan untuk kepentingan akademik. Terimakasih atas kesediaannya dan kerjasamanya.

BAGIAN PERTAMA Bertujuan mengetahui profil demografi responden Jenis Kelamin?

a. Laki-laki b. Perempuan

Berapa usia anda saat ini ? Pendidikan terakhir anda?

a. SD c. SMA e. Lainnya (………)

b. SMP d. Sarjana

Apakah anda bekerja di PT.Asia Petrocom Services lebih dari 6 Bulan?


(2)

BAGIAN KEDUA

1. Kuesioner Iklim keselamatan Kerja

STS = Jika Anda “Sangat Tidak Setuju”

TS = Jika Anda “Tidak Setuju”

S = Jika Anda “Setuju”

SS = Jika Anda “Sangat Setuju”

Pertanyaan ini mengenai persepsi (tanggapan) anda mengenai kebijakan,prosedur, atau praktik yang terkait dengan keselamatan kerja. Berilah tanda checklist () pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat saudara.

No Pernyataan STS TS S SS

1 Manajemen mendorong pekerja di sini untuk bekerja sesuai aturan keselamatan walaupun jadwal kerja sedang padat

2 Manajemen menjamin setiap orang menerima informasi keselamatan yang dibutuhkan berkaitan dengan keselamatan

3 Manajemen tidak peduli ketika seorang pekerja mengabaikan keselamatan

4 Manajemen lebih mengutamakan keselamatan lebih dahulu dibandingkan produksi

5 Manajemen mentoleransi pekerja di sini melakukan tindakan yang berbahaya ketika jadwal kerja sedang padat

6 Kami yang bekerja di sini yakin pada kemampuan manajemen untuk menangani masalah keselamatan 7 Manajemen menangani dengan segera

setiap permasalahan k3 yang ditemukan saat inspeksi/audit

8 Ketika risiko bahaya terdeteksi, Manajemen mengabaikannya tanpa melakukan tindakan apapun

9 Manajemen kurang mampu menangani masalah keselamatan dengan cara yang benar


(3)

10 Manajemen berusaha melaksanakan kegiatan k3 rutin yang berguna dan terlaksana dengan benar

11 Manajemen menjamin setiap orang dapat menyebarkan cara kerja yang selamat dalam pekerjaan mereka

12 Manajemen mendorong pekerja di sini untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada

keselamatan pekerja

13 Manajemen tidak pernah mempertimbangkan saran dari pekerja yang berkaitan dengan keselamatan 14 Manajemen berusaha agar setiap orang

memiliki kompetensi yang tinggi berkaitan dengan keselamatan dan risiko

15 Manajemen tidak pernah menanyakan pendapat pekerja sebelum mengambil keputusan

16 Manajemen melibatkan pekerja dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keselamatan

17 Manajemen mengumpulkan informasi yang akurat dalam investigasi kecelakaan 18 Ketakutan terhadap sanksi dari manajemen

(konsekuensi negatif) membuat saya enggan melaporkan kejadian yang hampir menyebabkan kecelakaan (near-miss accidents)

19 Manajemen mendengarkan dengan seksama semua orang yang terlibat dalam sebuah kecelakaan 20 Manajemen mencari penyebab kecelakaan, bukan

orang yang bersalah, ketika suatu kecelakaan terjadi 21 Manajemen selalu menyalahkan pekerja ketika

terjadi kecelakaan

22 Manajemen memperlakukan pekerja yang terlibat dalam kecelakaan secara adil

23 Kami yang bekerja di sini bersama-sama berusaha keras untuk mencapai tingkat keselamatan kerja yang tinggi


(4)

24 Kami yang bekerja di sini bertanggung jawab untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapian tempat kerja 25 Kami yang bekerja di sini tidak peduli terhadap

keselamatan orang lain

26 Kami tidak menangani risiko bahaya yang ditemukan

27 Pekerja di sini saling membantu satu sama lain untuk bekerja dengan selamat

28 Kami yang bekerja di sini tidak bertanggung jawab atas keselamatan orang lain

29 Kami yang bekerja di sini menganggap

risiko dari bahaya adalah hal tidak dapat dihindari dalam bekerja

30 Kami yang bekerja di sini menganggap kecelakaan ringan sebagai hal yang wajar dari pekerjaan sehari-hari kami

31 Kami yang bekerja di sini tidak keberatan menerima perilaku berbahaya selama tidak menimbulkan kecelakaan

32 Kami yang bekerja di sini melanggar aturan keselamatan demi menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

33 Kami tetap mengutamakan keselamatan walaupun jadwal kerja sedang padat

34 Kami yang bekerja di sini menganggap pekerjaan kami tidak sesuai untuk para penakut

35 Kami yang bekerja di sini mau mengambil risiko yang berbahaya saat bekerja

36 Kami yang bekerja di sini mencoba untuk mencari solusi jika seseorang menemukan masalah

37 Kami yang bekerja di sini merasa aman ketika bekerja bersama-sama

38 Kami yang bekerja di sisni memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap kemampuan satu sama lain untuk menjamin keselamatan

39 Kami yang bekerja di sini belajar dari pengalaman untuk mencegah terjadinya kecelakaan


(5)

40 Kami yang bekerja di sini mempertimbangkan dengan serius saran dan pendapat orang lain yang berkaitan dengan keselamatan

41 Kami yang bekerja di sini jarang membahas tentang keselamatan

42 Kami yang bekerja di sini selalu mendiskusikan isu-isu keselamatan saat isu-isu-isu-isu tersebut muncul

43 Kami yang bekerja di sini dapat berbicara dengan bebas dan terbuka tentang keselamatan

44 Orang yang peduli safety memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya kecelakaan 45 Kami yang bekerja di sini menganggap

penilaian/audit keselamatan tidak berdampak pada keselamatan

46 Kami yang bekerja di sini menganggap pelatihan keselamatan merupakan hal yang baik untuk mencegah terjadinya kecelakaan

47 Kami yang bekerja di sini menganggap perencanaan awal tidak ada gunanya

48 Kami yang bekerja di sini menganggap penilaian/audit membantu dalam menemukan bahaya yang serius

49 Kami yang bekerja di sini menganggap pelatihan keselamatan tidak ada gunanya

50 Kami yang bekerja di sini menganggap penting adanya tujuan keselamatan yang jelas


(6)

2. Kuesioner Perilaku Aman

Pernyataan ini mengenai tindakan yang berkaitan dengan keselamatan kerja. Apakah anda menunjukkan perilaku-perilaku di bawah ini? Berilah tanda checklist () pada kotak yang tersedia dibawah ini.

S = SELALU

KK = KADANG-KADANG

TP = TIDAK PERNAH

No Pertanyaan S KK TP

1 Saya bekerja menggunakan APD lengkap

2 Saya mengingatkan pekerja lain tentang bahaya dan keselamatan kerja

3 Saya bekerja sesuai dengan SOP yang ditetapkan 4 Dalam melakukan pekerjaan, posisi tubuh dan anggota

tubuh saya berada dalam posisi yang tepat

5 Saya melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi atasan

6 Saya saling bekerja sama dengan rekan kerja

7 Saya memelihara/menjaga APD yang disediakan perusahaan dengan baik

8 Saya memperhatikan rambu keselamatan (safety sign) dalam bekerja

9 Saya menggunakan APD yang tidak sesuai/rusak 10 Saya bergurau dengan rekan kerja saya saat bekerja


(7)

LAMPIRAN 2

SURAT IZIN PENELITIAN

LAMPIRAN 3


(8)

(9)

LAMPIRAN 4 MASTER DATA N

o Nama J

K Umur Didik Lama Kerja Dim 1 KDim 1 Dim 2 KDim 2 Dim 3 KDim 3 Dim 4 KDim 4 Dim 5 KDim 5 Dim 6 KDim 6 Dim 7 KDim 7 P A KP A

1 K1 1 2 4 1 27 1 21 1 18 1 19 1 18 2 1 24 17 2 23 2

2 K2 1 1 3 1 30 1 24 1 18 1 18 1 22 1 1 26 21 1 27 1

3 K3 1 1 3 1 33 1 26 1 18 1 19 1 24 1 1 30 24 1 29 1

4 K4 1 1 3 1 34 1 24 1 20 1 22 1 28 1 1 32 26 1 30 1

5 K5 1 1 3 1 29 1 22 1 18 1 18 1 22 1 1 25 24 1 27 1

6 K6 1 1 3 1 27 1 23 1 18 1 24 1 20 1 2 23 23 1 26 2

7 K7 1 2 3 1 32 1 26 1 20 1 22 1 24 1 1 29 24 1 29 1

8 K8 1 1 3 1 30 1 15 2 19 1 22 1 26 1 1 27 23 1 28 1

9 K9 1 2 3 1 30 1 28 1 19 1 21 1 28 1 1 31 25 1 30 1

10 K10 1 2 3 1 35 1 27 1 19 1 24 1 28 1 1 28 25 1 30 1

11 K11 1 2 3 1 30 1 21 1 21 1 22 1 25 2 1 30 24 1 29 1

12 K12 1 2 3 1 32 1 26 1 20 1 24 1 27 1 1 29 26 1 30 1

13 K13 1 2 5 1 30 1 26 1 18 1 20 1 24 1 1 30 23 1 28 1

14 K14 1 2 3 1 33 1 24 1 20 1 24 1 26 1 1 29 26 1 30 1

15 K15 1 2 3 1 35 1 26 1 23 1 23 1 27 1 1 30 24 1 30 1

16 K16 1 1 3 1 31 1 23 1 19 1 22 1 24 1 1 29 22 1 29 1

17 K17 1 2 3 1 30 1 26 1 18 1 18 1 25 1 1 28 21 1 28 1

18 K18 1 1 3 1 32 1 27 1 19 1 22 1 25 1 1 28 25 1 29 1

19 K19 1 1 3 1 34 1 26 1 18 1 19 1 28 1 1 30 23 1 30 1

20 K20 1 1 4 1 31 1 25 1 20 1 20 1 23 1 1 25 22 1 28 1

21 K21 1 1 3 1 32 1 21 1 19 1 18 1 21 1 1 30 22 1 29 1

22 K22 1 2 5 1 34 1 25 1 20 1 19 1 22 1 1 28 26 1 30 1

23 K23 1 1 4 1 30 1 24 1 19 1 24 1 24 1 1 26 23 1 28 1

24 K24 1 1 4 1 31 1 25 1 24 1 22 1 23 1 1 25 23 1 29 1


(10)

26 K26 1 1 4 1 31 1 24 1 18 1 18 1 20 2 1 28 22 1 29 1

27 K27 1 1 3 1 31 1 25 1 24 1 22 1 22 1 1 32 26 1 29 1

28 K28 1 2 3 1 25 2 21 1 18 1 18 1 21 1 1 24 19 2 23 2

29 K29 1 1 4 1 31 1 25 1 21 1 23 1 22 1 1 27 24 1 28 1

30 K30 1 2 3 1 35 1 27 1 21 1 22 1 23 1 1 31 27 1 30 1

31 K31 1 2 3 1 33 1 27 1 24 1 24 1 28 1 1 32 28 1 30 1

32 K32 1 1 3 1 32 1 25 1 20 1 21 1 26 1 1 26 25 1 29 1

33 K33 1 2 3 1 31 1 26 1 20 1 24 1 23 1 2 22 24 1 28 1

34 K34 1 1 3 1 30 1 23 1 20 1 24 1 23 1 1 28 24 1 28 1

35 K35 1 1 4 1 30 1 27 1 21 1 24 1 26 1 1 32 28 1 30 1

36 K36 1 1 3 1 33 1 27 1 18 1 18 1 25 1 1 24 26 1 29 1

37 K37 1 2 3 1 34 1 27 1 20 1 18 1 23 1 1 28 26 1 29 1

38 K38 1 2 3 1 34 1 25 1 18 1 18 1 24 1 1 24 25 1 29 1

39 K39 1 2 3 1 29 1 22 1 20 1 24 1 26 1 1 24 22 1 27 1

40 K40 1 1 3 1 28 1 24 1 24 1 24 1 24 1 1 28 26 1 28 1

41 K41 1 1 3 1 27 1 20 2 21 1 22 1 22 1 1 24 25 1 26 2

42 K42 1 1 3 1 25 2 20 2 22 1 20 1 20 2 1 24 23 1 26 2

43 K43 1 2 3 1 32 1 25 1 18 1 23 1 20 2 1 28 26 1 29 1

44 K44 1 1 4 1 29 1 23 1 18 1 21 1 22 1 1 26 25 1 27 1

45 K45 1 2 4 1 30 1 24 1 19 1 21 1 23 1 1 25 26 1 28 1

46 K46 1 1 3 1 28 1 22 1 18 1 18 1 22 1 1 26 20 2 27 1

47 K47 1 2 4 1 27 1 23 1 19 1 23 1 21 1 1 26 20 2 27 1

48 K48 1 2 3 1 35 1 28 1 22 1 23 1 23 1 1 27 28 1 30 1

49 K49 1 1 3 1 35 1 28 1 18 1 18 1 25 1 1 29 27 1 30 1

50 K50 1 2 3 1 32 1 24 1 21 1 21 1 21 1 1 28 26 1 28 1

51 K51 1 2 3 1 32 1 25 1 21 1 23 1 26 1 1 28 24 1 29 1

52 K52 1 2 3 1 28 1 20 2 18 1 18 1 22 1 2 23 21 1 25 2

53 K53 1 1 3 1 33 1 25 1 18 1 18 1 26 1 1 28 21 1 29 1


(11)

Keterangan

JK = Jenis kelamin karyawan rig operation dalam bentuk kategorik 1 = Laki-laki 2= Perempuan

Umur = Umur karyawan rig operation dalam bentuk kategorik 1 = < 30 tahun 2 = > 30 Tahun

Didik = Pendidikan terakhir karyawan rig operation dalam bentuk kategorik 3 = SMA (Sederajat) 4 = Perguruan Tinggi 5 = Diploma Lama Kerja = Lama kerja karyawan dalam bentuk kategori

1 = < 6 bulan 2 = > 6 bulan

Dim 1 = Nilai total dimensi prioritas keselamatan kerja manajemen, komitmen dan kompetensi, KDim 1 = Kategorisasi dimensi 1

Dim2 = Nilai total dimensi kewenangan keselamatan kerja dari manajemen KDim2 = Kategorisasi dimensi 2

Dim3 = Nilai total keadilan terhadap keselamatan kerja dari manajemen KDim = Kategorisasi dimensi 3

Dim4 = Nilai total komitmen keselamatan kerja dari para karyawan KDim4= Kategorisasi dimensi 4

Dim5 = Nilai total prioritas keselamatan kerja dari karyawan dan sikap tidak mau ambil risiko keselamatan kerja

KDim5 = kategorisasi dimensi 5

Dim6 = Nilai total komunikasi dan pelatihan keselamatan kerja KDim6 = Kategorisasi dimensi 6

Dim7 = Nilai total kepercayaan pekerja terhadap sistem keselamatan kerja KDim7 = Kategorisasi dimensi 7

PA = Nilai total perilaku aman karyawan KPA = Kategorisasi perilaku aman karyawan


(12)

LAMPIRAN 5 OUTPUT Output Distribusi Karyawan

Jenis kelamin Karyawan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Laki-laki 55 100,0 100,0 100,0

Umur Karyawan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <= 30Tahun 27 49.1 49.1 50.9

=> 30 Tahun 28 50.9 50.9 100.0

Total 55 100.0 100.0

Pendidikan Karyawan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SMA 43 78.2 78.2 76,4

Perguruan Tinggi

10 18,2 18,2 94,5

Diploma 2 3.6 3.6 100,0

Total 55 100,0 100,0

Lama Kerja Karyawan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid > 6 bulan 55 100,0 100,0 100,0


(13)

Pernyataan 1

31 56.4 56.4 56.4

24 43.6 43.6 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 2

27 49.1 49.1 49.1

28 50.9 50.9 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 3

24 43.6 43.6 43.6

31 56.4 56.4 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 4

26 47.3 47.3 47.3

29 52.7 52.7 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 5

10 18.2 18.2 18.2

24 43.6 43.6 61.8

21 38.2 38.2 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(14)

Pernyataan 6

3 5.5 5.5 5.5

34 61.8 61.8 67.3

18 32.7 32.7 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 7

37 67.3 67.3 67.3

18 32.7 32.7 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 8

24 43.6 43.6 43.6

31 56.4 56.4 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 9

33 60.0 60.0 60.0

22 40.0 40.0 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 10

34 61.8 61.8 61.8

21 38.2 38.2 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(15)

Pernyataan 11

3 5.5 5.5 5.5

38 69.1 69.1 74.5

14 25.5 25.5 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 12

2 3.6 3.6 3.6

30 54.5 54.5 58.2

23 41.8 41.8 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 13

3 5.5 5.5 5.5

35 63.6 63.6 69.1

17 30.9 30.9 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 14

2 3.6 3.6 3.6

32 58.2 58.2 61.8

21 38.2 38.2 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 15

36 65.5 65.5 65.5

19 34.5 34.5 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(16)

Pernyataan 16

37 67.3 67.3 67.3

18 32.7 32.7 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 17

41 74.5 74.5 74.5

14 25.5 25.5 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 18

39 70.9 70.9 70.9

16 29.1 29.1 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 19

44 80.0 80.0 80.0

11 20.0 20.0 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 20

38 69.1 69.1 69.1

17 30.9 30.9 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(17)

Pernyataan 21

33 60.0 60.0 60.0

22 40.0 40.0 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 22

43 78.2 78.2 78.2

12 21.8 21.8 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 23

24 43.6 43.6 43.6

31 56.4 56.4 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 24

28 50.9 50.9 50.9

27 49.1 49.1 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 25

28 50.9 50.9 50.9

27 49.1 49.1 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(18)

Pernyataan 26

30 54.5 54.5 54.5

25 45.5 45.5 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 27

25 45.5 45.5 45.5

30 54.5 54.5 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 28

26 47.3 47.3 47.3

29 52.7 52.7 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 29

29 52.7 52.7 52.7

26 47.3 47.3 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 30

3 5.5 5.5 5.5

28 50.9 50.9 56.4

24 43.6 43.6 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(19)

Pernyataan 31

10 18.2 18.2 18.2

25 45.5 45.5 63.6

20 36.4 36.4 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 32

8 14.5 14.5 14.5

17 30.9 30.9 45.5

30 54.5 54.5 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 33

25 45.5 45.5 45.5

30 54.5 54.5 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 34

16 29.1 29.1 29.1

29 52.7 52.7 81.8

10 18.2 18.2 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 35

15 27.3 27.3 27.3

23 41.8 41.8 69.1

17 30.9 30.9 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(20)

Pernyataan 36

35 63.6 63.6 63.6

20 36.4 36.4 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 37

7 12.7 12.7 12.7

25 45.5 45.5 58.2

23 41.8 41.8 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 38

2 3.6 3.6 3.6

29 52.7 52.7 56.4

24 43.6 43.6 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 39

4 7.3 7.3 7.3

25 45.5 45.5 52.7

26 47.3 47.3 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 40

29 52.7 52.7 52.7

26 47.3 47.3 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(21)

Pernyataan 41

27 49.1 49.1 49.1

28 50.9 50.9 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 42

33 60.0 60.0 60.0

22 40.0 40.0 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 43

34 61.8 61.8 61.8

21 38.2 38.2 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 44

5 9.1 9.1 9.1

35 63.6 63.6 72.7

15 27.3 27.3 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 45

4 7.3 7.3 7.3

35 63.6 63.6 70.9

16 29.1 29.1 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(22)

Pernyataan 46

2 3.6 3.6 3.6

26 47.3 47.3 50.9

27 49.1 49.1 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 47

34 61.8 61.8 61.8

21 38.2 38.2 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 48

42 76.4 76.4 76.4

13 23.6 23.6 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 49

34 61.8 61.8 61.8

21 38.2 38.2 100.0

55 100.0 100.0

Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 50

36 65.5 65.5 65.5

19 34.5 34.5 100.0

55 100.0 100.0

Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(23)

Output Perilaku Aman Karyawan

Pernyataan 1

4 7.3 7.3 7.3

51 92.7 92.7 100.0

55 100.0 100.0

Kadang-Kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 2

12 21.8 21.8 21.8

43 78.2 78.2 100.0

55 100.0 100.0

Kadang-Kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 3

7 12.7 12.7 12.7

48 87.3 87.3 100.0

55 100.0 100.0

Kadang-Kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 4

3 5.5 5.5 5.5

52 94.5 94.5 100.0

55 100.0 100.0

Kadang-Kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(24)

Pernyataan 9

16 29.1 29.1 29.1

39 70.9 70.9 100.0

55 100.0 100.0

Kadang-Kadang Tidak Pernah Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 5

9 16.4 16.4 16.4

46 83.6 83.6 100.0

55 100.0 100.0

Kadang-Kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 6

6 10.9 10.9 10.9

49 89.1 89.1 100.0

55 100.0 100.0

Kadang-Kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 7

2 3.6 3.6 3.6

53 96.4 96.4 100.0

55 100.0 100.0

Kadang-Kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pernyataan 8

6 10.9 10.9 10.9

49 89.1 89.1 100.0

55 100.0 100.0

Kadang-Kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(25)

Output kategorisasi iklim keselamatan kerja Pernyataan 10

29 52.7 52.7 52.7

26 47.3 47.3 100.0

55 100.0 100.0

Kadang-Kadang Tidak Pernah Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Prioritas Keselamatan Kerja Manajemen, Komitmen dan Kompetensi

53 96.4 96.4 96.4

2 3.6 3.6 100.0

55 100.0 100.0

Baik Sedang Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Kewenangan keselamatan kerja manajemen

50 90.9 90.9 90.9

5 9.1 9.1 100.0

55 100.0 100.0

Baik Sedang Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Kategori keadilan terhadap keselamatan kerja manajemen

55 100.0 100.0 100.0

Baik Vali d

Frequency Percent Vali d Percent

Cumulative Percent

Kategori komitmen keselamatan kerja dari karyawan

55 100.0 100.0 100.0

Baik Vali d

Frequency Percent Vali d Percent

Cumulative Percent

Kategori prioritas keselamatan kerja karyawan dan sikap terhadap risiko

46 83.6 83.6 83.6

9 16.4 16.4 100.0

55 100.0 100.0

Baik Sedang Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(26)

Output kategorisasi perilaku aman

Output Hasil Bivariat

Correlations

Komunikasi dan pelatihan keselamatan kerja

51 92.7 92.7 92.7

4 7.3 7.3 100.0

55 100.0 100.0

Baik Sedang Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Kepercayaan pekerja terhadap sistem keselamatan kerja

50 90.9 90.9 90.9

5 9.1 9.1 100.0

55 100.0 100.0

Baik Sedang Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Kategori Perilaku Aman

48 87.3 87.3 87.3

7 12.7 12.7 100.0

55 100.0 100.0

Baik Sedang Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Correlations 1 .839** .000 55 55 .839** 1 .000 55 55

Pears on Correlation Si g. (2-tailed) N

Pears on Correlation Si g. (2-tailed) N

Pri ori tas Kes el am atan Kerja Manajemen, Komi tm en dan Kompetensi Peril aku Am an

Pri ori tas Keselamatan

Kerja Manajem en,

Komi tm en dan Kompetensi

Peril aku Aman

Correl ation i s signifi cant at the 0.01 l evel (2-tail ed). **.


(27)

Kewenangan keselamatan kerja manajemen Perilaku Aman Kewenangan keselamatan kerja manajemen Pearson Correlation

1 .734(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 55 55

Perilaku Aman Pearson Correlation .734(**) 1

Sig. (2-tailed) .000

N 55 55

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations 1 .288* .033 55 55 .288* 1 .033 55 55

Pears on Correlation Si g. (2-tailed) N

Pears on Correlation Si g. (2-tailed) N

Keadil an terhadap kes el am atan kerj a m anaj em en Peril aku Am an

Keadil an terhadap kes el am atan

kerj a m anaj em en

Peril aku Aman

Correl ation i s si gnifi cant at the 0.05 l evel ( 2-tai led). *. Correlations 1 .301* .026 55 55 .301* 1 .026 55 55

Pear son C orrelati on Si g. (2-tailed) N

Pear son C orrelati on Si g. (2-tailed) N

Kom itm en keselamatan kerj a dari karyaw an

Peril aku Am an

Kom itm en kes el am atan

kerj a dari karyawan

Peril aku Aman

Correl ation i s si gnifi cant at the 0.05 level (2- tai led). *.


(28)

Correlations 1 .609** .000 55 55 .609** 1 .000 55 55

Pears on Correlation Si g. (2-tailed) N

Pears on Correlation Si g. (2-tailed) N

Peril aku Am an Pri ori tas keselamatan kerj a karyaw an dan s ikap terhadap ris iko

Peril aku Aman

Pri ori tas kes el am atan

kerj a karyawan dan

s ikap terhadap

ri siko

Correl ation i s signi fi cant at the 0.01 l evel (2-tail ed). **. Correlations 1 .736** .000 55 55 .736** 1 .000 55 55

Pears on Correlation Si g. (2-tailed) N

Pears on Correlation Si g. (2-tailed) N

Komunikas i dan pelati han kes el am atan kerj a Peril aku Am an

Komunikas i dan pelati han kes el am atan

kerj a

Peril aku Aman

Correl ation i s si gnifi cant at the 0.01 l evel ( 2-tai led). **. Correlations 1 .349** .009 55 55 .349** 1 .009 55 55

Pears on Correlation Si g. (2-tailed) N

Pears on Correlation Si g. (2-tailed) N

Peril aku Am an Kepercayaan pekerj a terhadap si stem kes el am atan kerj a

Peril aku Aman Kepercayaan pekerj a terhadap s istem kes el am atan

kerj a

Correl ation i s si gnifi cant at the 0.01 l evel ( 2-tail ed). **.


(29)

Model Summary b

.928a .862 .842 .713 1.452

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Err or of the Es tim ate

Durbi n-Watson

Predi ctor s: (Cons tant) , Kepercayaan pekerja terhadap s istem kes el am atan kerj a, Kewenangan kes el am atan kerj a manajemen, Keadil an terhadap kes el am atan kerj a manajemen, Pr ioritas

kes el am atan kerj a karyawan dan si kap terhadap ris iko, Kom unikas i dan pelati han keselamatan kerja, Kom itm en kes el am atan kerj a dari karyawan, Pri ori tas Kes el am atan Kerja Manajemen, Kom itm en dan Kompetensi

a.

Dependent Var iable: Per ilaku Am an b.

ANOVAb

149.432 7 21.347 41.956 .000a

23.914 47 .509

173.345 54 Regress ion Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Cons tant), Kepercayaan pekerja terhadap sistem kes elam atan kerja, Kewenangan kes elam atan kerja manajemen, Keadilan terhadap kes elam atan kerja manajemen, Prioritas keselam atan kerja karyawan dan sikap terhadap ris iko, Komunikas i dan pelatihan kes elam atan kerja, Komitm en kes elam atan kerja dari karyawan, Prioritas Kes elam atan Kerja Manajemen, Komitm en dan Kom petens i a.

Dependent Variable: Perilaku Am an b.

Coefficients a

5.246 1.593 3.294 .002

.352 .056 .521 6.273 .000 .426 2.348

.084 .052 .125 1.617 .113 .491 2.037

.042 .067 .042 .632 .531 .669 1.495

.095 .059 .121 1.621 .112 .527 1.896

.100 .047 .141 2.118 .039 .660 1.516

.184 .049 .280 3.738 .001 .522 1.917

-.007 .057 -.009 -.130 .897 .611 1.636 (Cons tant)

Prioritas Kes elamatan Kerja Manajemen, Komitmen dan Kompetensi Kewenangan kes elamatan kerja manajemen Keadilan terhadap kes elamatan kerja manajemen Komitmen kes elamatan kerja dari karyawan Prioritas keselamatan kerja karyaw an dan s ikap terhadap ris iko Komunikas i dan pelatihan keselamatan kerja

Kepercayaan pekerja terhadap sistem kes elamatan kerja Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statis tics

Dependent Variable: Perilaku Aman a.


(30)

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Gambar 1. RIG 3516 PT. Asia Petrocom Services Duri


(31)

Gambar 3. Rambu Keselamatan (Safety Sign) di Rig Operation


(32)

Gambar 5. Kru rig sedang melakukan tes BOP (Blow Out Prevention)


(33)

Gambar 7. Kru rig sedang melakukan neeple up well head


(34)

Gambar 9. Toolphusher mengawasi proses kerja


(35)

Gambar 11. Pelaksanaan Mandatory Training


(36)

DAFTAR PUSTAKA

American Psychological Association (APA). 2007. APA Dictionary of Psychologi 1sted. American Psychological Association. Washington DC.

Andi, R.S. Alifen, A. Chandra. 2005. Model Persamaan Struktural Pengaruh Budaya Keselamatan Kerja pada Prilaku Pekerja Proyek Konstruksi. Jurnal Teknik Sipil Universitas Petra Surabaya 12 (3) : 127-135.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta Bergh, Maria. 2011. Safety Climate An evaluation of the safety climate at AkzoNobel Site

Stenungsund. Master of Science Thesis. Departement Of Product and Production Development, Chalmers University Of Technologi. Sweden.

Bird, F.E, Germain, L.G. 1990. Practical Loss Control Leadership. Georgia. Loganvile

Budiono, A.M.S. 2003. Edisi Kedua (Revisi) Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Cheng-chia, Yi-shun, Sue-Ting, Suh-er, Mei-Fei. 2009. A Study on the Leadership Behavior, Safety Culture, and Safety Performance of the Healthcare Industry.World Academy of Science, Engineering and Technology 3.

Clarke, S. 1999. Perceptions of Organizational Safety: Implications for the Development of Safety culture. Journal of Organizational Behavior 20 : 185-198.

Cheyne, A., Tomas, J., Cox, S., Oliver, A. 1999. Modelling employee attitudes to safety: a comparison across sectors. European Psychologist (4) : 1-10.

Davies, F., Spencer, R., and Dooley, K. 2001. “Summary Guide to Safety Climate Tool”, HSE. Flin, R., K. Mearns., P.O’Connor., dan R. Bryden. 2000. Measuring safety climate ; identifying the

common features. Safety Science 34 (2000) : 177-192.

Geller, E.S. 2001. The Psychology of Handbook. Lewish Publisher. Boca Raton.


(37)

Gyekye, S.A. 2005. Workers’ Perceptions of Workplace Safety and Job Satisfaction. International Journal of Occupational Safety and Ergonomics (JOSE). Department of Social Phsycology University of Helsinki. Finland

Griffin, M.A., dan A. Neal. 2000. Perceptions of safety at work: A framework for linking safety climate to safety performance, knowledge, and motivation. Journal of Occupational Health Psychology 5 : 347– 358.

Hartati, R.E. 2014. Pertamina Operasikan "Rig" Produksi Lokal Senilai US$ 26 Juta.

http://www.beritasatu.com/ekonomi/210762-pertamina-operasikan-rig-produksi-lokal-senilai-us-26-juta.html 02 Mei 2016 (17:45).

Hikmat, P.G. 2009. Analisis Hubungan Iklim Keselamatan Kerja dan Perilaku Aman Dalam Bekerja pada Proyek Konstruksi. Laporan Tugas Akhir. Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.

Hinze, J., Gambatese, J. 2003. “Factor that Influence Safety Performance of Specialy Contractors”,. Journal of Contraction Engineering and Management (2) : 129

Ikhsan, A dan Ishak, M. 2005. Akutansi Keperilakuan. Salemba Empat. Jakarta

Indopetronewscom. 2015. Setahun 146 Kali Kecelakaan Migas masih Terjadi. .http://www.indopetronews.com/2015/03/setahun-146-kali-kecelakaan-migas-masih.html 27 april 2016 (14:50).

Katigakuid. 2016. Menhetahui Iklim Keselamatan Kerja dengan NOSACQ-50. http://katigaku.id/2014/09/15/mengetahui-iklim-keselamatan-kerja-dengan-nocasq-50/ 24 maret 2016 (19:20).

Kines, P., J. Lappalainen., K.L. Mikkelsen., E. Olsen., A. Pousette,. J. Tharaldsen., K.,Tomasson., M. Tomer. 2011. Nordic Safety Climate Questionaire (NOSACQ-50); A new tool for diagnosing occupational safety climate. International Journal of Industrial Ergonomic 41: 634-646.

Kondarus, D. 2006. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Membangun SDM Pekerja Sehat, Produktif dan Kompetitif. Litbang Dangur dan Partner. Jakarta.


(38)

Lee, T. and Harrison, K. (2000). Assessing Safety culture in Nuclear Power Stations. Safety Science. Vol. 30 : 61-97 .

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi, (Alih Bahasa V.A Yuwono, dkk) Edisi Bahasa Indonesia. ANDI. Yogyakarta.

Machfoedz, Ircham. 2009. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Fitramaya. Yogyakarta.

Mangkunegara, A.P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Matondang. 2008. Kepemimpinan Budaya Organisasi dan Manajemen Strategik. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Mokodompit, Mursali. 2006. Peran Human Resource Development (HRD) dan Health, Safety & Environment (HSE) Dalam Industri Migas: Lapangan Sangatta PT Pertamina EP Region KTI. Studi Kasus. Prosiding Simposium Nasional & Kongres IX Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI). Jakarta : 1-10.

Mulyana, S. 2010. Hubungan Safety Behaviour Dengan Kecelakaan Kerja Dalam Penerapan Zero Accident di PT X.

Neal, A. & Griffin, M.A. 2004. Safety Climate and Safet at Work. Dalam The Psycology of workplace Safety (Eds.Barling, J. & Michael R.F.). Wasington : American Psycological Association.

Neal, A. & Griffin, M. A. (2006). A Study of the lagged relationship among safety climate,safety motivation, safety behaviour, and accidents at the individual and group level.Journal of Applied Psychology 91(4) : 946-953.

Notoadmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta

Prihatiningsih, dan Sugianto. 2010. Pengaruh Iklim Keselamatan dan Pengalaman Personal terhadap Kepatuhan pada Peraturan Keselamatan Pekerja Konstruksi. Jurnal Psikologi 37 (1) : 82-93.


(39)

Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Reason, J. 1997. Managing the Riks of Organizational Accidents. Ashgate Publishing Limited. England.

Riduwan. 2007. Metode Penelitian untuk Tesis. Alfabeta. Bandung

Rundmo, T, 1994. Associations between safety and contingency measures and occupational accidents on offshore petroleum platforms. Scandinavian Journal of Work and Environmental Health (20) : 128-131.

Sarjono, H., dan Winda, J. 2011. SPSS vs Lissrel, Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Salemba Empat. Jakarta.

Syaaf, Z.R. 2007. Occupational Helath and Safety Behavior dalam modul kuliah Departemen K3 FKM Universitas Indonesia. Depok.

Siagian, D., dan Sugiarto. 2006. Metode Statistika. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Shiddiq, S., Wahyu, A., dan Muis, M. 2013. Hubungan Persepsi K3 Karyawan dengan Perilaku Tidak Aman di Bagian Produksi Unit IV PT. Semen Tonasa. Jurnal. Makassar: FKM Universitas Hasanuddin.

Snyder, L.A., D.A. Krauss., P.Y. Chen., S. Finlinson, & Yueng-Hsiang Huang. 2008. Occupational Safety : Aplication on The Job Deman-Control-Support Model. Journal of Accident Analysis and Prevention, 40 (2008) : 1713-1723.

Soehatman, R. 2009. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001. PT. Dian Rakyat. Jakarta.

Stringer, Robert. 2002. Leadership and Organizational Climate. Prentice Hall. New Jersey.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV Alfabeta. Bandung.

Suma’mur, P.K. 1996. Hygiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Cetakan Kedua. CV Haji mas Agung. Jakarta.


(40)

Suma’mur, P.K. 2009. Hygiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Cetakan Kedua. CV Haji mas Agung. Jakarta.

Syahni, E. 2014. Pengaruh Penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Perilaku Keselamatan Karyawan PT PDSI Rantau Aceh Tamiang Tahun 2014. Tesis. Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.

Tumbur. 2010. Hubungan Persepsi Karyawan Tentang Manfaat Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja di PT. Sungkai Indah Jakarta Timur. Skripsi. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul, Jakarta.

Tony, Ng,. 2004. “Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Perusahaan Konstruksi”. Tesis Magister Teknik Universitas Keriten Petra. Surabaya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja. 12 Januari 1970. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1. Jakarta

Vinodkumar, M.N, Bhasi, M. 2009. Safety Climate factor and its relationship with accident and personal attributes. safety science 47 : 659-667.

Wicaksono, A.A. 2005. Hubungan Antara Safety Climate Dengan Safety Performance. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Surabaya.

Wills, et al. 2005. Analisys of a Safety Climate Measure for Occuptional Vihicle Drivers and Implications for Safer Workplaces. Australian Journal of Rehabilitation Counselling 11(1):pp.8-21 Winarsunu, Tulus. 2008. Psikologi Keselamatan Kerja. Yogyakarta. UMM Press.


(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Penelitian ini menjelaskan pengaruh iklim keselamatan kerja (variabel bebas) terhadap perilaku aman (variabel terikat) melalui pengujian hipotesis dan secara umum data yang disajikan dalam bentuk angka-angka yang akan dihitung melalui ujistatistik.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Asia Petrocom Services Duri yang berlokasi di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015 - Juni 2016.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah karyawan rig operation lima rig PT. Asia Petrocom Services Duri yang berjumlah 120 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel dari penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling dimana setiap elemen populasi mendapat kesempatan yang sama


(42)

untuk dijadikan sampel. Penentuan besar sampel menggunakan rumus Slovin (Sarjono dan Winda, 2011) :

Dimana

N = Besar populasi n = Besar sampel

e = batas ketelitian yang diinginkan (10%) maka

Dari hasil perhitungan diatas didapat jumlah sampel 55 orang. Dalam penelitian ini penunjukan sampel ditentukan dengan cara mengundi anggota populasi atau teknik undian, yaitu mengundi 120 orang karyawan kemudian dikeluarkan 55 orang karyawan untuk dijadikan sampel.

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner pada 55 orang karyawan yang dijadikan sampel.


(43)

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari pihak perusahaan berupa QHSE Management System Manual, Health Safety and Environment program plan 2016, struktur organisasi, dan data pendukung lainnya.

3.5 Variabel dan Defenisi Operasional

Adapun variabel dan defenisi operasional dijabarkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel

No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Skala

Ukur

Hasil Ukur 1. Prioritas

keselamatan kerja manajemen, komitmen dan kompetensi

Pendapat, penilaian, dan penafsiran yang timbul dari dalam diri karyawan

tentang manajemen

memperioritaskan

keselamtan, aktif

mempromosikan dan

mengkomunikasikan keselamatan

Kuesioner Ordinal Baik

Sedang Kurang

2. Kewenangan

keselamatan kerja dari manajemen

Pendapat, penilaian, dan penafsiran yang timbul dari dalam diri karyawan tentang kewenangan yang

diberikan manajemen

kepada karyawan dalam hal keselamatan di tempat kerja

Kuesioner Ordinal Baik

Sedang Kurang

3. Keadilan

terhadap

keselamatan kerja dari manajemen

Pendapat, penilaian, dan penafsiran yang timbul dari dalam diri karyawan

tentang bagaimana

Kuesioner Ordinal Baik

Sedang Kurang


(44)

manajemen

memperlaku-kan karyawan yang

terlibat dalam kecelakaan

4. Komitmen

keselamatan kerja dari para

karyawan

Pendapat, penilaian, dan penafsiran yang timbul dari dalam diri karyawan

tentang bagaiamana

komitmen mereka untuk mencapai keselamatan di tempat kerja

Kuesioner Ordinal Baik

Sedang Kurang

5. Prioritas

keselamatan kerja dari karyawan dan sikap tidak mau ambil risiko keselamatan kerja

Pendapat, penilaian, dan penafsiran yang timbul dari dalam diri karyawan tentang bagaimana sikap

mereka terhadap

penanganan risiko di

tempat kerja

Kuesioner Ordinal Baik

Sedang Kurang

6. Komunikasi dan

pelatihan

keselamatan kerja termasuk percaya terhadap

komptensi keselamatan kerja dari rekan kerja

Pendapat, penilaian, dan penafsiran yang timbul dari dalam diri karyawan

terhadap komunikasi

dengan rekan kerja dalam

membahas masalah

keselamatan di tempat kerja

Kuesioner Ordinal Baik

Sedang Kurang

7. Kepercayaan

pekerja terhadap sistem

keselamatan kerja

Pendapat, penilaian, dan penafsiran yang timbul dari dalam diri karyawan

terhadap sistem

keselamatan dari

manajemen termasuk

pelatihan keselamatan

yang diberikan

Kuesioner Ordinal Baik

Sedang Kurang

8. Perilaku Aman Tindakan yang dilakukan

karyawan untuk

mempertahankan

keselamatan di tempat kerja.

Kuesioner Ordinal Baik

Sedang Kurang


(45)

3.6 Metode Pengukuran

3.6.1 Aspek Pengukuran Iklim Keselamatan Kerja

Pengukuran iklim keselamatan kerja dibagi kedalam tujuh dimensi menurut Kines et al. 2011 yang dijadikan sebagai variabel bebas. Diukur menggunakan skala likert dengan empat alternatif jawaban. Bobot nilai untuk setiap pernyataan yang bersifat mendukung (favorable), Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4, Setuju (S) diberi nilai 3, Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2, dan Sangat Tidak Setuju diberi nilai 1, sedangkan bobot nilai untuk setiap pernyataan yang be rsifat tidak mendukung (unfavorable), Sangat Setuju (SS) diberi nilai 1, Setuju (S) diberi nilai 2, Tidak Setuju (TS) diberi nilai 3, Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 4. Aspek pengukuran setiap variabel bebas dijelaskan sebagai berikut :

1. Prioritas keselamatan kerja manajemen, komitmen dan kompetensi

Diukur dengan menggunakan kuesioner terdiri dari 9 item pernyataan, 5 item favorable (1,2,4,6,7) dan 4 item unfavorable (3,5,8,9). Nilai tertinggi adalah 36 dan nilai terendah adalah 9. Selanjutnya jumlah nilai dikonversi atas 3 kategori sesuai dengan Arikunto (2006), dengan pengkategorian sebagai berikut :

a. Baik jika total nilai ≥ 75% dari nilai total nilai (27-36)

b. Sedang jika total nilai 45%-75% dari nilai total (16-26) c. Kurang jika total nilai < 45% dari nilai total (<16)


(46)

2. Kewenangan keselamatan kerja dari manajemen

Diukur dengan menggunakan kuesioner terdiri dari 7 item pernyataan, 5 item favorable (10,11,12,14,16) dan 2 item unfavorable (13,15). Nilai tertinggi adalah 28 dan nilai terendah adalah 7. Selanjutnya jumlah nilai dikonversi atas 3 kategori sesuai dengan Arikunto (2006), dengan pengkategorian sebagai berikut :

a. Baik jika total nilai ≥ 75% dari nilai total nilai (21-28)

b. Sedang jika total nilai 45%-75% dari nilai total (13-20) c. Kurang jika total nilai < 45% dari nilai total (<13) 3. Keadilan terhadap keselamatan kerja dari manajemen

Diukur dengan menggunakan kuesioner terdiri dari 6 item pernyataan, 4 item favorable (17, 19, 20, 22) dan 2 item unfavorable (13,15). Nilai tertinggi adalah 24 dan nilai terendah adalah 6. Selanjutnya jumlah nilai dikonversi atas 3 kategori sesuai dengan Arikunto (2006), dengan pengkategorian sebagai berikut :

a. Baik jika total nilai ≥ 75% dari nilai total nilai (18-24)

b. Sedang jika total nilai 45%-75% dari nilai total (11-17) c. Kurang jika total nilai < 45% dari nilai total (<17) 4. Komitmen keselamatan kerja dari para karyawan

Diukur dengan menggunakan kuesioner terdiri dari 6 item pernyataan, 3 item favorable (23,24,27) dan 2 item unfavorable (25,26,28). Nilai tertinggi adalah 24 dan nilai terendah adalah 6. Selanjutnya jumlah nilai dikonversi atas 3 kategori sesuai


(47)

a. Baik jika total nilai ≥ 75% dari nilai total nilai (18-24) b. Sedang jika total nilai 45%-75% dari nilai total (11-17) c. Kurang jika total nilai < 45% dari nilai total (<17)

5. Prioritas keselamatan kerja dari karyawan dan sikap tidak mau ambil risiko keselamatan kerja

Diukur dengan menggunakan kuesioner terdiri dari 7 item pernyataan, 1 item favorable (33) dan 6 item unfavorable (29,30,31,32,34,35). Nilai tertinggi adalah 28 dan nilai terendah adalah 7. Selanjutnya jumlah nilai dikonversi atas 3 kategori sesuai dengan Arikunto (2006), dengan pengkategorian sebagai berikut :

a. Baik jika total nilai ≥ 75% dari nilai total nilai (21-28)

b. Sedang jika total nilai 45%-75% dari nilai total (13-20) c. Kurang jika total nilai < 45% dari nilai total (<13)

6. Komunikasi dan pelatihan keselamatan kerja termasuk percaya terhadap komptensi keselamatan kerja dari rekan kerja

Diukur dengan menggunakan kuesioner terdiri dari 8 item pernyataan, 7 item favorable (36,37,38,39,40,42,43) dan 1 item unfavorable (41). Nilai tertinggi adalah 32 dan nilai terendah adalah 8. Selanjutnya jumlah nilai dikonversi atas 3 kategori sesuai dengan Arikunto (2006), dengan pengkategorian sebagai berikut :

a. Baik jika total nilai ≥ 75% dari nilai total nilai (24-32)

b. Sedang jika total nilai 45%-75% dari nilai total (15-23) c. Kurang jika total nilai < 45% dari nilai total (<15)


(48)

7. Kepercayaan pekerja terhadap sistem keselamatan kerja

Diukur dengan menggunakan kuesioner terdiri dari 7 item pernyataan, 4 item favorable (44,46,48,50) dan 3 item unfavorable (45,47,49). Nilai tertinggi adalah 28 dan nilai terendah adalah 7 Selanjutnya jumlah nilai dikonversi atas 3 kategori sesuai dengan Arikunto (2006), dengan pengkategorian sebagai berikut :

a. Baik jika total nilai ≥ 75% dari nilai total nilai (21-28)

b. Sedang jika total nilai 45%-75% dari nilai total (13-20) c. Kurang jika total nilai < 45% dari nilai total (<13)

3.6.2 Aspek Pengukuran Perilaku Aman

Perilaku aman diukur menggunakan skala likert dengan tiga alternatif jawaban yang terdiri dari pilihan Selalu (S) diberi nilai 3, Kadang-Kadang (KK) diberi nilai 2, dan Tidak Pernah (TP) diberi nilai 1 (Riduwan, 2007). Kuesioner perilaku aman terdiri dari 10 item pernyataan, 8 item favorable (1,2,3,4,5,6,7,8) dan 2 item unfavorable (9,10). Selanjutnya jumlah nilai tersebut dikonversi atas 3 kategori sesuai dengan Arikunto (2006) dengan pengkategorian sebagai berikut :

a. Baik jika total nilai ≥ 75% dari nilai total (24 -30)

b. Sedang jika total nilai 45%-75% dari nilai total (14-23) c. Kurang jika total nilai < 45% dari nilai total (<14)

3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Analisis Univariat


(49)

3.7.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi dengan menggunakan uji korelasi pearson. Jika p-value < 0,05 maka perhitungan secara statistik menunjukkan bahwa adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

3.7.3 Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan persamaan sebagai berikut :

= + 1 1 + 2 2 + … .+ + Keterangan:

Y = variabel dependen X = variabel independen a = konstanta

b = koefisien regresi e = komponen kesalahan


(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum PT. Asia Petrocom Services

PT. Asia Petrocom Services merupakan sebuah perusahaan swasta yang didirikan pada tahun 2006 dimana layanan utamanya adalah penyediaan jasa pemboran, kerja ulang dan perbaikan sumur, jasa pengeboran terintegrasi (IDS), manajemen proyek terintegrasi (IPM) di bidang minyak dan gas, panas bumi dan CBM. Kegiatan jasa ini meliputi; mobilisasi peralatan rig, pengesetan peralatan rig dan pendukungnya, rig up, inspeksi dari pemberi kerja dan pihak ketiga, uji fungsi peralatan, pelaksanaan pengeboran dan kerja ulang sesuai program, rig down, serah terima sumur, pindah antar sumur dan demobilisasi rig ke yard/workshop. Sejak tahun 2011 telah memberikan pelayanan kepada beberapa perusahaan besar seperti Pertamina EP, VICO Indonesia, Chevron Pasific Indonesia, JOB Pertamina EP-MEDCO E & P, Pacific Oil and Gas (POG), dan lain-lain.

PT. APS berkomitmen penuh terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja maupun kelestarian alam dalam operasi Rig, sambil menjaga kepuasan pelanggan dimana perusahaan mendapatkan sejumlah penghargaan dari pelayanan kualitas tinggi dan kinerja keselamatan dan pelanggannya.Sejalan dengan hal tersebut, sejak tahun 2012 PT. APS telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu dan K3LL. Pada tahun 2014, PT.APS mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 dan


(51)

OHSAS 18001:2007 dan IQA-Institusi yang terdaftar dan berhak mengeluarkan ISO dan OHSAS (QHSE Manajemen System Manual PT. APS tahun 2015-2017).

4.1.2 Visi, Misi dan Nilai-Nilai Utama

a. Visi

Menjadi perusahaan berkelas dunia khususnya pengeboran, kerja ulang dan perawatan sumur yang dikenal terdepan dalam jasa industri Minyak dan Gas, Panas Bumi dan CBM dengan menyediakan kinerja tertinggi terhadap “Operasi yang Unggul dan Mutu, Kesehatan, Keselamatan, Lingkungan (MK3LL).

b. Misi

Untuk mencapai bisnis yang berkesinambungan melalui pelayanan yang sempurna, lingkungan kerja aman, bekerja selamat dan pintar dikombinasikan dengan kecepatan –OE dan Nihil Celaka dapat dicapai; didukung oleh kemampuan organisasi dan orang-orang berkompeten untuk memenuhi dan melebihi persyaratan MK3LL. c. Nilai-Nilai Utama

PT. Asia Petrocom Services menciptakan suatu lingkungan, dimana budaya berbeda bisa berinteraksi dalam suatu cara yang positif untuk menciptakan keuntungan-keuntungan kompetitif. Kita dipersatukan oleh komitmen kita terhadap nilai inti PT. Asia Petrocom Services yang terdiri dari ;

1. Disiplin Keuangan (Financial Discipline)

Keputusan - keputusan kami akan di buat untuk menjamin pertumbuhan jangka panjang yang bermanfaat bagi para karyawan, konsumen dan para pemegang saham.


(52)

2. Integritas dan kejujuran (Integrity and Honest)

Tindakan- tindakan kami akan dilakukan mengikuti standar etika tertinggi, kejujuran, dan intregritas pribadi. Hal ini akan mendorong dan menjaga kepercayaan dan keyakinan para karyawan, konsumen dan pemasok kita.

3. Penghargaan bagi para karyawan, konsumen dan pemasok (Respect for employees, Customer and Suppliers).

Para karyawan kamiakan dikembangkan dan dimotivasi untuk memenuhi tantangan - tantangan ke depan, individualitas dan keanekaragaman akan dinilai dan kinerjanya diakui. Kami memberikan layanan nilai tambah kepada para konsumen. Hubungan kami dengan para pemasok akan mencerminkan praktek-praktek yang saling menghargai, saling memahami dan praktek-praktek - praktek-praktek bisnis yang sehat.

4. Keselamatan (Safety)

Keselamatan personil dan kesehatan karyawan merupakan tanggung jawab kami, diikuti oleh perlindungan lingkungan dan properti perusahaan.

5. Kepemimpinan Teknis (Technical Leadership)

Keuntungan kompetitif kami didasarkan pada peningkatan yang berkelanjutan dan solusi inovatif terhadap tantangan teknis dalam memenuhi kebutuhan para konsumen kita.

4.1.3 Prinsip Kerja MK3LL PT. Asia Petrocom Services


(53)

2. Untuk mengeliminasi cedera, kecelakaan, penyakit/sakit dan pencemaran lingkungan serta pencapaian kepuasan pelanggan, kita harus menganalisis professional dalam MK3LL dan menitikberatkan mengurangi kebiasaan kerja tidak aman.

3. Keselamatan adalah jalan hidup dan bagian dari semua yang kita lakukan, baik pada saat bertugas maupun libur kerja.

4. Setiap individu bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk keselamatan dan kesehatan mereka dan orang lain serta pencegahan pencemaran lingkungan dan kepuasan pelanggan.

5. Tim kerja lintas departemen dan keterlibatan oleh semua adalah penting untuk keberhasilan mutu, kesehatan dan keselamatan kerja serta lindungan lingkungan.

6. Kita harus selalu menjadi tauladan.

7. Kuat, nyata, rasa komitmen kepemimpinan untuk MK3LL adalah sangat penting.

8. Tidak ada pekerjaan yang sangat penting, tidak ada pelayanan sangat penting yang kita tidak bisa meluangkan waktu untuk melakukan semua pekerjaan dengan selamat.

4.1.4 Kebijakan-Kebijakan

PT. Asia Petrocom Services menunjukkan komitmennya dalam menerapkan manajemen Mutu, Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lingkungan dengan menetapkan Kebijakan Mutu, Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lindungan


(54)

Lingkungan (MK3LL). Adapun kebijakan-kebijakan yang ada di PT. APS adalah sebagai berikut :

a. Kepemimpinan dan komitmen b. Kebijakan MK3LL

c. Kebijakan penyalahgunaan obat dan alkohol d. Kebijakan merokok

e. Kebijakan berkendara dengan aman

f. Kebijakan kewenangan memberhentikan pekerjaan g. Kebijakan bahaya benda jatuh

4.1.5 Struktur Organisasi PT. Asia Petrocom Services

PT. Asia Petrocom Services merupakan merupakan organisasi pusat dari PT. Asia Petrocom Services Duri yang terdiri dari beberapa bagian, antara lain sebagai berikut :


(55)

4.1.6 Struktur Organisasi PT. Asia Petrocom Services Duri

PT. Asia Petrocom Services Duri merupakan bagian struktural dari PT.Asia Petrocom Services yang terdiri dari beberapa bagian, antara lain sebagai berikut :

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Distribusi Karyawan Rig Operation Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin adalah perbedaan antara karyawan perempuan dengan laki-laki secara biologis. Pengukuran jenis kelamin pada karyawan rig operation PT. Asia Petrocom Services Duri dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin yang paling banyak sehingga dikategorikan menjadi laki-laki dan perempuan. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut dapat diketahui bahwa seluruh karyawan rig operation berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 55 orang (100%).


(56)

4.2.2 Distribusi Karyawan Rig Operation Berdasarkan Umur

Umur adalah lama hidup karyawan dihitung sampai ulang tahun terakhir. Pengukuran umur pada karyawan rig operation PT. Asia Petrocom Services Duri dilakukan untuk mengetahui tingkatan umur yang paling banyak sehingga

dikategorikan menjadi < 30 tahun dan ≥ 30 tahun. Hasil pengukuran tersebut dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1 Distribusi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 Berdasarkan Umur

No Umur Jumlah %

1 < 30 tahun 27 49,1

2 ≥ 30 tahun 28 50,9

Jumlah 55 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa karyawan rig operation paling banyak berumur ≥ 30 tahun sebanyak 28 orang (50,9%) dan karyawan yang berumur < 30 tahun sebanyak 27 orang (49,1%).

4.2.3 Distribusi Karyawan Rig Operation Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan terakhir adalah pendidikan formal terakhir yang ditempuh selama masa hidup karyawan. Pengukuran pendidikan terkahir karyawan rig operation PT. Asia Petrocom Services Duri dilakukan untuk mengetahui pendidikan terakhir yang paling banyak sehingga dikategorikan menjadi SD, SMP, SMA (sederajat), diploma, dan perguruan tinggi. Hasil pengukuran tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


(57)

Tabel 4.2 Distribusi Karyawan Rig Operation PT.Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Jumlah %

1 SMA (Sederajat) 43 78,2

2 Perguruan Tinggi 10 18,2

3 Diploma 2 3,6

Jumlah 55 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pendidikan terakhir karyawan paling banyak yaitu SMA (sederajat) sebanyak 43 orang (78,2%), karyawan yang memiliki pendidikan terakhir perguruan tinggi sebanyak 10 orang (18,2%) dan karyawan yang memilki pendidikan terakhir diploma sebanyak 2 orang (3,6%).

4.2.4 Distribusi Karyawan Rig Operation Berdasarkan Lama Kerja.

Lama kerja adalah suatu kurun waktu atau lamanya karyawan itu bekerja di perusahaan. Pengukuran lama kerja karyawan rig operation PT. Asia Petrocom Services Duri dilakukan untuk mengetahui lama kerja yang paling banyak sehingga

dikategorikan menjadi < 6 bulan dan ≥ 6 bulan. Berdasarkan hasil pengukuran

tersebut diperoleh bahwa semua karyawan memilki lama kerja di PT. Asia Petrocom Services Duri ≥ 6 bulan yaitu sebanyak 55 orang (100%).

4.2.5 Distribusi Karyawan Rig Operation Berdasarkan Persepsi Terhadap Prioritas Keselamatan Kerja Manajemen, Komitmen dan Kompetensi

Prioritas keselamatan kerja manajemen, komitmen dan kompetensi mencakup sikap manajemen dalam hal memprioritaskan keselamatan, aktif dalam mempromosikan keselamatan dan bereaksi terhadap perilaku yang tidak aman, menunjukkan kompetensi dalam penanganan keselamatan dan mengkomunikasikan


(58)

masalah keselamatan. Distribusi karyawan rig operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 berdasarkan persepsi terhadap prioritas keselamatan kerja manajemen, komitmen dan kompetensidapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.3 Distribusi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 berdasarkan Persepsi terhadap Prioritas Keselamatan Kerja Manajemen, Komitmen dan Kompetensi

N o

Pernyataan Distribusi Jawaban Sangat Tidak

Setuju

Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju F % F % F % F % 1 Manajemen mendorong pekerja

di sini untuk bekerja sesuai aturan keselamatan walaupun jadwal kerja sedang padat

0 0 0 0 31 56,4 24 43,6

2 Manajemen menjamin setiap orang menerima informasi keselamatan yang dibutuhkan berkaitan dengan keselamatan

0 0 0 0 27 49,1 28 50,9

3 Manajemen tidak peduli ketika seorang pekerja mengabaikan keselamatan

31 56,4 24 43,6 0 0 0 0

4 Manajemen lebih

mengutamakan keselamatan lebih dahulu dibandingkan produksi

0 0 0 0 26 47,3 29 52,7

5 Manajemen mentoleransi pekerja di sini melakukan tindakan yang berbahaya ketika jadwal kerja sedang padat

21 38,2 24 43,6 10 18,2 0 0

6 Kami yang bekerja di sini yakin pada kemampuan manajemen untuk menangani masalah keselamatan

0 0 3 5,5 34 61,8 18 32,7

7 Manajemen menangani dengan segera setiap permasalahan k3 yang ditemukan saat

inspeksi/audit

0 0 0 0 37 67,3 18 32,7

8 Ketika risiko bahaya terdeteksi,manajemen mengabaikannya tanpa melakukan tindakan apapun

31 56,4 24 43,6 0 0 0 0

9 Manajemen kurang mampu menangani masalah keselamatan dengan cara yang benar


(59)

Tabel 4.4 Distribusi Kategorisasi Persepsi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 terhadap Prioritas Keselamatan Kerja Manajemen, Komitmen dan Kompetensi

No Kategori Jumlah (orang) %

1 Baik 53 96,4

2 Sedang 2 3,6

3 Kurang 0 0

Jumlah 55 100,0

Dari tabel di atas dapat diketehui bahwa persepsi karyawan rig operation PT. Asia Petrocom Services Duri tahun 2016 terhadap prioritas keselamatan kerja manajemen, komitmen dan kompetensi kategori baik sebanyak 53 orang (96,4%), kategori sedang sebanyak 2 orang ( 3,6%) dan tidak ada karyawan yang termasuk dalam kategori kurang.

4.2.6 Distribusi Karyawan Rig Operation berdasarkan Persepsi terhadap Kewenangan Keselamatan Kerja dari Manajemen

Kewenangan keselamatan kerja dari manajemen mencakup wewenang dari manajemen kepada pekerja dan partisipasi mendukung. Distribusi karyawan rig operation PT. Asia Petrocom Services Duri tahun 2016 berdasarkan persepsi terhadap kewenangan keselamatan kerja dari manajemen dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


(60)

Tabel 4.5 Distribusi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 berdasarkan Persepsi terhadap Kewenangan Keselamatan Kerja dari Manajemen

No Pernyataan

Distribusi Jawaban Sangat

Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju

Sangat Setuju F % F % F % F % 10 Manajemen berusaha

melaksanakan kegiatan k3 rutin yang berguna dan terlaksana dengan benar

0 0 0 0 34 61,8 21 38,2

11 Manajemen menjamin setiap orang dapat menyebarkan cara kerja yang selamat dalam pekerjaan mereka

0 0 3 5,5 38 69,1 14 25,5

12 Manajemen mendorong pekerja di sini untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada

keselamatan pekerja

0 0 2 3,6 30 54,5 23 42,8

13 Manajemen tidak pernah mempertimbangkan saran dari pekerja yang berkaitan dengan keselamatan

17 30,9 35 63,6 3 5,5 0 0

14 Manajemen berusaha agar setiap orang memiliki kompetensi yang tinggi berkaitan dengan keselamatan dan risiko

0 0 2 3,6 32 58,2 21 38,2

15 Manajemen tidak pernah menanyakan pendapat pekerja sebelum mengambil keputusan

19 34,5 36 65,5 0 0 0 0

16 Manajemen melibatkan pekerja dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keselamatan

0 0 0 0 37 67,3 18 32,7

Tabel 4.6 Distribusi Kategorisasi Persepsi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 terhadap Kewenangan Keselamatan Kerja dari Manajemen

No Kategori Jumlah (orang) %

1 Baik 50 90,9

2 Sedang 5 9,1

3 Kurang 0 0


(61)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa persepsi karyawan rig operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 terhadap kewenangan keselamatan kerja dari manajemen kategori baik sebanyak 50 orang (90,9%), kategori sedang sebanyak 5 orang (9,1%) dan tidak ada karyawan yang termasuk dalam kategori kurang.

4.2.7 Dsitribusi Karyawan Rig Operation berdasarkan Persepsi terhadap Keadilan Keselamatan Kerja dari Manajemen

Keadilan keselamtan kerja dari manajemen mencakup sikap manajemen dalam memperlakukan pekerja yang terlibat dalam kecelakaan secara adil. Distribusi karyawan rig operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 berdasarkan persepsi terhadap keadilan keselamatan kerja dari manajemen dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.7 Distribusi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 berdasarkan Persepsi terhadap Keadilan Keselamatan Kerja dari Manajemen

No Pernyataan

Distribusi Jawaban Sangat Tidak

Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju F % F % F % F % 17 Manajemen

mengumpulkan informasi yang akurat dalam investigasi kecelakaan

0 0 0 0 41 74,5 16 29,1

18 Ketakutan terhadap sanksi dari manajemen (konsekuensi negatif) membuat saya enggan melaporkan kejadian yang hampir menyebabkan kecelakaan (near-miss accidents)

0 0 0 0 41 75,5 14 25,5


(62)

mendengarkan dengan seksama semua orang yang terlibat dalam sebuah kecelakaan 20 Manajemen mencari

penyebab kecelakaan, bukan orang yang bersalah, ketika suatu kecelakaan terjadi

0 0 0 0 38 69,1 17 30,9

21 Manajemen selalu menyalahkan pekerja ketika terjadi kecelakaan

22 40,0 33 60,0 0 0 0 0

22 Manajemen

memperlakukan pekerja yang terlibat dalam kecelakaan secara adil

0 0 0 0 43 78,2 12 21,8

Tabel 4.8 Distribusi Kategorisasi Persepsi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 Terhadap Keadilan Keselamatan Kerja dari Manajemen

No Kategori Jumlah (orang) %

1 Baik 55 100,0

2 Sedang 0 0

3 Kurang 0 0

Jumlah 55 100,0

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa persepsi seluruh karyawan rig operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 terhadap keadilan keselamatan kerja dari manajemen adalah kategori baik sebanyak 55 orang (100%).

4.2.8 Distribusi Karyawan Rig Operation berdasarkan Persepsi terhadap Komitmen Keselamatan Kerja dari Para Karyawan

Komitmen keselamatan kerja dari para karyawan mencakup bagaimana karyawan sendiri dalam hubungannya dengan keselamatan di tempat kerja. tentang apakah secara umum karyawan menunjukkan komitmen terhadap keselamatan, aktif dalam mempromosikan keselamatan dan peduli terhadap keselamatan setiap orang


(63)

lain. Distribusi persepsi karyawan rig operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 terhadap komitmen keselamatan kerja dari para karyawan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.9 Distribusi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 berdasarkan Persepsi terhadap Komitmen Keselamatan Kerja dari Para Karyawan

No Pernyataan

Distribusi Jawaban Sangat Tidak

Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju F % F % F % F % 23 Kami yang bekerja di sini

bersama-sama berusaha keras untuk mencapai tingkat keselamatan kerja yang tinggi

0 0 0 0 24 43,6 31 56,4

24 Kami yang bekerja di sini bertanggung jawab untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapian tempat kerja

27 49,1 28 50,9 0 0 0 0

25 Kami yang bekerja di sini tidak peduli terhadap keselamatan orang lain

0 0 0 0 28 50,9 27 49,1

26 Kami tidak menangani risiko bahaya yang ditemukan

25 45,5 30 54,5 0 0 0 0

27 Pekerja di sini saling membantu satu sama lain untuk bekerja dengan selamat

0 0 0 0 25 45,5 30 54,5

28 Kami yang bekerja di sini tidak bertanggung jawab atas keselamatan orang lain

29 52,7 26 47,3 0 0 0 0

Tabel 4.10 Distribusi Kategorisasi Persepsi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 terhadap Komitmen Keselamatan Kerja dari Para Karyawan

No Kategori Jumlah (orang) %

1 Baik 55 100,0

2 Sedang 0 0

3 Kurang 0 0


(64)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa persepsi seluruh karyawan rig operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 terhadap komitmen keselamatan kerja dari para karyawan adalah kategori baik sebanyak 55 orang (100%).

4.2.9 Distribusi Karyawan Rig Operation berdasarkan Persepsi terhadap Prioritas Keselamatan Kerja dari Karyawan dan Sikap Tidak Mau Ambil Risiko Keselamatan Kerja

Prioritas keselamatan kerja dari karyawan dan sikap tidak mau ambil risiko keselamatan kerja mencakup bagaimana diri karyawan dalam hubungannya dengan keselamatan di tempat kerja. Tentang apakah karyawan secara umum memprioritaskan keselamatan dalam tujuan produksi, tidak mengundurkan diri dengan kondisi berbahaya atau menerima pengambilan risiko dan tidak menunjukkan keberanian. Distribusi karyawan rig operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 berdasarkan prioritas keselamatan kerja dari karyawan dan sikap tidak mau ambil risiko keselamatan kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.11 Distribusi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 berdasarkan Persepsi terhadap Prioritas Keselamatan Kerja dari Karyawan dan Sikap Tidak Mau Ambil Risiko Keselamatan Kerja

No

Pernyataan

Distribusi Jawaban Sangat Tidak

Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju F % F % F % F % 29 Kami yang bekerja di sini

menganggap risiko dari bahaya adalah hal yang tidak dapat dihindari dalam bekerja


(1)

xviii

Crown block : unit roda-roda/puli-puli (sheaves-sheaves) yang terletak di puncak menara pengeboran.

DAFW (Days Away From Work)

: kasus dimana karyawan atau kontraktor tidak dapat hadir di tempat kerja satu hari atau lebih setelah hari terjadinya kecelakaan atau sakit yang berhubungan dengan pekerjaan.

Deadline anchor : alat tempat mengaitkan drilling line daro crown block ke derrick sebagai pengunci.

Derrick (Mast) : komponen menara baja dari anjungan pengeboran atau pelayanan yang menunjang blok mahkota, kerek bor, dan tali angkat. Menara dan tiang mungkin merupakan struktur diam yang biasanya memerlukan pembongkaran perakitan pada waktu dipindahkan dari lokasi ke lokasi atau mungkin dapat diangkut dengan kemampuan diletakkan tali diangkat ke dan dari permukaan tanah dalam keadaan terakit sepenuhnya.

Derrickman : Menghabiskan sebahagian waktunya bekerja diatas monkey board pada mast, diwaktu mencabut atau memasukkan sucker rod string atau tubing kedalam lobang sumur.

Desander : alat pemisah pasir dari lumpur pengeboran setelah dari sale saker.

Degasser : alat untuk memisahkan gas dari lumpur pengeboran setelah dari desilter.

Desilter : alat penyering lumpur dari partikel halus setelah dari desander.

Drawworks : bagian rumah tempat juru bor mengawasi (mengendalikan) operasi mesin pengeboran.

Driller : karyawan yang bertanggung jawab langsung atas perangkat dan kru pengeboran. Pengoperasian peralatan pengeboran dan pengangkatan adalah kewajiban utamanya.

Drilling line : tali kawat yang dihubungkan ke draw work dan crown block untuk menaikkan atau menurunkan pipa dan


(2)

casing ke dalam sumur.

Drill Pipe : pipa baja yang berfungsi sebagai bumbung pengeboran di dalam sistem pengeboran yang berputar.

Drill string : rangkaian yang terdiri dari keli, pipa bor, menyambung pipa, pipa kemudi / leher bor dan pahat bor. Rangkaian itu bersambung dengan kepala putar di dalam menara bor dan rangkaian diputar oleh meja putar. Rangkaian disambung batang demi batang.

Elevator : penjepit yang dapat mencengkram alat-alat untuk diangkat.

First Aid Cas

:

kecelakaan dengan mendapatkan perawatan sesuai OSHAS Section 1904.7 (b) (5) (ii).

Floorman : anggota kru anjungan yang stasiun kerjanya selama mengangkat adalah di lantai anjungan. Juga melakukan kewajiban operasi dan perawatan sebagaimana

diperintahkan oleh penyelia/supervisor.

Hook alat berbentuk pengait terletak dibawah traveling block

Kick Kenaikan tekanan secara mendadak pada lumpur

pengeboran yang disirkulasikan karena tekanan yang lebih tinggi dalam formasi yang sedang di bor. Hal ini terbaca dari instrument rekam dan harus cepat-cepat dikuasai untuk mencegah semburan liar.

Killing well : pemasukan lumpur atau air asin ke dalam sumur untuk mengatasi tekanan di dalamnya agar aliran minyak dan gas bumi dari reservoar terhenti, dengan demikian perlengkapan sumur di permukaan tanah seperti silang sembur dan flense dapat dilepas dengan aman.

Master bushing : alat yang terdapat di bagian dalam rotary table berfungsi untuk menahan rotary slips.

Monkey Board : tempat kerja yang terletak di derrick, dengan ketinggian ± 90 kaki

Mud hose : selang yang menghubungkan ke drilling stem.


(3)

xx

Mud Pump (pompa lumpur)

: pompa bolak-balik yang besar dan dipakai untuk mensirkulasi lumpur pengebor. Pompa tersebut biasanya merupakan pompa torak dua silinder yang kerja ganda. Torak-toraknya bekerja di dalam selongsong yang dapat digantiganti dan dijalankan oleh poros engkol yang digerakkan oleh mesin.

Mud tank : tempat penampung lumpur untuk pengendapan sementara.

Mixing hopper : alat berbentuk corong tempat mencampur komponen kimia yang ditambahakan ke dalam adonan lumpur. Near Miss : adalah Suatu kejadian tidak diinginkan, diharapkan yang

bila keadaannya sedikit saja berbeda dapat mengakibatkan luka pada Manusia, kerusakan Harta benda atau kerugian Proses.

Overhead tools (alat-alat bagian atas),

: merupakan “mata rantai penghubung” di dalam sistem pengangkat yang terdiri dari crown block.

Pre Job Meeting : Pertemuan yang membahas program kerja yang akan dilaksanakan selama 12 jam ke depan temasuk SOP dan riks assessment.

Pump : alat pemompa yang mendorong lumpur naik untuk sirkulasi.

Sling : bagian dari perlengkapan yang digunakan untuk menyambung beban ke main hook atau stinger.

Tail Gate Meeting : Rapat yang diakan oleh kru rig apabila terjadi perubahan proses kerja selama 24 jam kerja.

Travelling block sistem kerja bergerak yang dipakai bersama

katrol puncak untuk mengangkat atau menurunkan rangkaian.

pipa pengeboran, pipa selubung dan lain-lain

Tongs : sejenis kunci inggris ukuran besar yang digunakan untuk mengencangkan atau melonggarkan sambungan pipa


(4)

Tool joint bagian rangkaian yang terbuat dari baja khusus dengan ulir konis yang menyambungkan dua pipa bor sehingga sambungan kedua pipa itu rapat dan anti bocor.

Toolpusher : pengawas yang ahli dalam operasi pengeboran dari perangkat pengeboran atau perangkat kerja ulang.

Top Drive : alat pemutar drill string yang terletak di bawah traveling block

Retricted Work Case (RWC)

: kasus kecelakaan kerja yang mana korban tidak dapat bekerja secara normal di bagiannya atau ditugaskan untuk bekerja di jenis pekerjaan lainnya pada shift/hari berikutnya setelah kecelakaan.

Rig Down : penurunan atau pelepasan di tempat dari komponen untuk menyiapkan operasi pemindahan ke lokasi pemboran selanjutnya.

Rig Up

:

pemancangan dan penyambungan di tempat dari komponen untuk menyiapkan operasi pemboran dan pelayanan.

Rotary slips

: alat penahan pipa saat dilakukan penyambungan Rotary table

:

Meja bundar di atas dasar pengeboran yang dioperasikan oleh tenaga mesin untuk memutar rangkaian pipa

bor. Sale saker

:

alat pemisah cutting (pecahan batuan hasil pengeboran) yang dibawa lumpur sirkulasi dari sumur.

Stand pipe : pipa vertical disamping derrick sebagai penyalur lumpur Swivel

:

alat yang terletak dibawah hook penghubung antara pipa dengan selang penyalur lumpur pengeboran.

Stop Working Authority

(SWA) :

Kewenangan setiap orang pada untuk mengehntikan pekerjaan jika terdapat perilaku tidak aman atau kondisi tida aman di rig site.

Monkey Board

: Anjungan tempat derrickman bekerja selama trip dilakukan


(5)

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 2. Surat izin penelitian

Lampiran 3. Surat Selesai Melakukan Penelitian

Lampiran 4. Master Data

Lampiran 5. Output hasil Uji Univariat, Bivariat dan Multivariat

Lampiran 6. Dokumentasi


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Artikasari

Tempat Lahir : Batangtoru Tanggal Lahir : 05 April 1995

Suku Bangsa : Jawa

Agama : Islam

Nama Ayah : Misman

Nama Ibu : Suarni

Suku Bangsa Ibu : Jawa Pendidikan Formal

1. SD/Tamat Tahun : SD N egeri 103640 Perkebunan Batangtoru/2006 2. SLTP/Tamat tahun : SMP Negeri 1 Batangtoru/2009

3. SLTA/Tamat tahun : SMA Negeri 1 Batangtoru/2012 4. Lama studi di FKM USU : 2012-2016