Bahan Medikamen dalam Perawatan Saluran Akar
CMCP dan formokresol. Bahan medikamen ini juga diketahui berpotensi menimbulkan efek samping yang berbahaya karena material ini merupakan agen
terapeutik atau kimia yang aktif dan toksik.
6
Beberapa golongan medikamen intrakanal memiliki kelemahan, seperti fenol dan formokresol bila digunakan sebagai medikamen saluran akar tidak
mempengaruhi pencegahan dan pengendalian rasa nyeri. Golongan steroid dapat menurunkan tingkatan nyeri tetapi tidak akan menurunkan insiden flare up nyeri
parah. Dalam aplikasi endodotik kerja obat ini tampaknya tidak banyak dan hanya memperngaruhi nyeri yang derajatnya ringan. Golongan fenol dan aldehid pada
umumnya merupakan pembunuh sel yang baik, namun memiliki efek samping dapat menyebabkan alergi. Golongan fenol juga diketahui memiliki bau yang menyengat
dan rasa yang tidak enak. Belum adanya manfaat yang diperlihatkan oleh agen seperti golongan fenol atau CMCP dan adanya toksisitas yang ditimbulkan bahan tersebut
membuat pemakaian medikamen tradisional semakin berkurang.
6
Kalsium hiroksida CaOH
2
merupakan salah satu medikamen saluran akar yang digunakan secara ekstensif di kedokteran gigi sejak tahun 1920-an dan saat ini
paling sering digunakan.
5
Endotoksin dari bakteri yang ada pada infeksi saluran akar berimplikasi dalam lesi periapikal, sementara kalsium hidroksida dapat
mendetoksifikasi lipopolisakarida, yang merupakan salah satu dari endotoksin dari bakteri di saluran akar. Kalsium hidroksida umumnya digunakan untuk pulpotomi,
pulp capping direk dan indirek, apeksifikasi dan apeksogenesis, sebagai medikamen intrakanal serta untuk perawatan resorpsi dan perforasi akar baik internal maupun
eksternal. Kalsium hidroksida juga dapat digunakan sebagai bahan sealer pada perawatan saluran akar.
18
Berbagai penelitian mengenai efektivitas CaOH
2
sebagai antimikroba telah dilakukan. Efek antimikrobial CaOH
2
telah dievaluasi pada studi klinis dimana CaOH
2
dengan sukses dapat mendisinfeksi saluran akar jika digunakan selama 1 bulan pada 97 kasus yang disembuhkan. Studi berikutnya pada kelompok yang
sama, efektivitas dari CaOH
2
dapat diperoleh dengan peletakan CaOH
2
selama 1 minggu di dalam saluran akar.
2
CaOH
2
memberikan efek antibakteri melalui pH
yang tinggi yang dapat mencapai 12,5. Cara kerja CaOH
2
melalui pelepasan ion Ca
2+
yang memiliki peran dalam proses mineralisasi jaringan dan ion OH- yang menghasilkan alkalin yang tinggi sehingga menyebabkan lingkungan yang tidak
sesuai bagi mikroorganisme.
5,19
CaOH
2
juga dapat menghambat resorpsi tulang dan menghidrolisis LPS yang umumnya dimiliki oleh bakteri gram negatif.
19
CaOH
2
juga memiliki beberapa kelemahan seperti yang ditemukan oleh beberapa peneliti. Penelitian klinis menunjukkan bahwa pemakaian rutin medikamen
ini sebagai medikamen saluran akar tidak berpengaruh pada pencegahan atau pengurangan rasa sakit.
6
Kekurangan lain dari CaOH
2
adalah sisa residunya sulit dihilangkan dari dinding saluran akar sehingga akan mengurangi setting time sealer
yang berbasis zinc oxide yang digunakan pada pengisian saluran akar.
5
Bloomlof et al pada tahun 1988 menemukan penggunaan CaOH
2
sebagai medikamen saluran akar pada pasien yang juga melakukan perawatan periodontal memiliki efek yang kurang
baik pada jaringan periodontal. CaOH
2
memberikan pengaruh negatif dalam proses penyembuhan jaringan lunak dan dapat menghambat proses perlekatan gingiva
fibroblas walaupun tidak secara signifikan.
19