d Ketersedi aan bibit yang kurang
Dalam proses pengembangbiakan ternak sapi potong sangatlah diperlukan bibit yang bagus dan bermutu tinggi. Tetapi di daerah penelitian memiliki masalah
yaitu kurangnya ketersediaan bibit. Demi menunjang peningkatan usaha ternak sapi_ potong di daerah penelitian dibutuhkannya bibit-bibit yang bermutu tinggi.
e Teknis pemanfaatan 1imbah yang kurang
Didalam penanganan limbah dari temak sapi potong banyak sekali yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang pendapatan para peternak menjadi lebih
menguntungkan seperti : membuat biogas, membuat pupuk urea dan tentunya membuat pupuk kompos. Akan tetapi, di daerah penelitian ditemukan para
peternak belum bisa memanfaatkan limbah dari ternak sapi potong untuk dijad
i
kan sumber atau tambahan penghasilan bagi peternak.
5.1.2. Data Lingkungan Fksternal yang Diperoleh
1. Identifikasi Peluang Opportunity Salah satu hal lain yang hanus diidentifikasi oleh pemilik usaha peternakan sapi
adalah adanya peluang dan ancaman yang merupakan kebalikan dari kekuatan dan kelemahan. Kedua hal ini merupakan faktor eksternal usaha peternakan sapi
yang mempengaruhi masa depan peternakan, sehingga perlu untuk diperhatikan. Dengan demikian, setiap pihak yang memiliki kepentingan akan
mengantisipasi secara dini untuk menyiapkan berbagai macam kemungkinan tindakan. Peluang dan ancaman sebaiknya diurutkan dengan sedemikian
Universitas Sumatera Utara
rupa, sehingga perhatian khusus dapat diberikan kepada yang dinilai lebih penting dan mendesak untuk se ;era dilaksanakan.
Perubahan yang terjadi pada lingkumgan eksternal secara pasti akan menimbulkan peluang bagi usaha peternakan sapi. Kondisi ekstemal adalah
kecenderungan berbagai keiadian dan pengaruh alam yang berada di luar kendali pengusaha. Kondisi eksternal tidak sama bagi setiap usaha peternakaan
sapi, sehingga dampak yang ditimbulkan oleh perubahan kondisi eksternal ini juga berbeda untuk pengusaha yang berbeda.
Peluang yang dimiliki oleh usaha peternakan sapi di Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera
Utara adalah sebagai berikut :
a Pemasaran
Pemasaran pada hasil daging sapi potong yang dihasilkan dari usaha ternak sapi potong dapat dikatakan meningkat, Pemasaran pada hasil
daging sapi potong yang dihasilkan dari usaha ternak sapi potong dapat dikatakan meningkat dan kemudahan dalam memasarkan
ternak sapi potong serta didukung dengan akses transportasi dan sarana infrastruktur yang mendukung.
b Musim
Musim dalam usaha ternak sapi potong merupakan peluang yang sangat baik dan ditunggu-tunggu oleh para pelaku usaha ternak sapi
potong atau peternak. Karena, para peternak dapat menjual sapi potongnya dengan harga yang
,
cukup luamayan tinggi dikarenakan para
Universitas Sumatera Utara
peternak menjual hasil ternaknya pada saat musim Hari Raya Idul Fitri dan juga Hari Raya Idul Adha. Dan para peternak dapat
menghasilkan penjualan yang cukup meningkat dibandingkan dengan musimmusim biasa diiuar dari musim Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya
Idu1 Adha.
c Politik dan Keamanan
Stabilitas politik dan keamanan masih sangat kondusif sehingga membuka peluang usaha ternak sapi potong. Dengan kondisi iklim
politik dan keamanan sangat berpenga_ruh terhadap suatu usaha investasi. Hal ini dikarnakan jika kondisi iklim politik dan keamanan
disuatu daerah baik maka minat dari investor akan terbuka lebar dalam mengembangkan usaha ternak sapi potong.
d Adanya Dukungan Pemerintah Dalam usaha ternak sapi potong dukungan pemerintah tidak kalah
penting dengan yang lainnya. Karena, dengan adanya pemerintah para peternak bisa mendapatkan pembelaja_ran tentang betern_ak sapi
potong dengan baik melalui para penyuluh yang ada di daerah penelitian. Pemerintah juga dapat memberikan bantuan berupa
indukan sapi yang bermutu tinggi seperti
.
jenis limmousine, simmental, Brahman dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2. Ancaman Threats Sedangkan ancaman yang dihadapi oleh usaha peternakan sapi di Desa
Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera utara adalah:
a. Pesaing Pada usaha ternak sapi potong terdapat juga ancaman yang berupa pesaing
baru atau peternak yang telah muiai mengembangkan usaiia tenlak sapi potongnya dan memberikan harga sapi yang lebih bersaing.
b. Ketidakstabilan harga daging sapi Di dalam usaha ternak sapi potong ada ancaman yang berupa harga yang
tidak stabil. Harga ini tidak stabil dikarenakan adanya berbagai sapi impor yang masuk ke Indonesia dan juga harga bibit yang cenderung meningkat
pada_hal harga penjualan sapi menurun. Ini mengakitbatkan harga temak sapi menjadi tidak stabil dikarenakan para peternak kesulitan menentukan harga
akibat murahnya sa
-
pi impor yang masuk ke Indonesia dan juga mahalnya bibit sapi yang akan dibeli untuk menunjang usaha ternak sapi potong agar
dapat meningkat.
c. Hewan temak pengganti sapi potong Produk sapi potong yang dihasilkan oleh peternak cenderung memiliki harga
yang tinggi dan juga tidak stabil, maka para konsumen lebih memilih untuk membeli daging yang berasal dari hewan ternak lain seperti kambing juga
ayam. Dengan adanya hewan ternak pengganti sapi potong maka akan
Universitas Sumatera Utara
mengakibatkan menurunya hasil dari penjualan ternak sapi potong para peternak.
d. Pemanfaatan teknologi yang kurang
Baik peternak di daerah penelitian banyak yang tidak dapat memanfaatkan teknologi yang dapat menunjang usaha ternak sapi potong dan juga banyak
peternak yang tidak tahu akan teknologi yang ada. Teknologi yang dapat menunjang perkembangan usaha ternak sapi potong para peternak harus
diketahui terlebih dahulu tenta,ng bioteknologi peternakan yaitu suatu integritas berbagai cabang ilmu, antara lain biologi, kimia genetika, pemeliharaan
reproduksi.
e Kurangnya kemitraan dengan lembaga lain.
Usaha ternak sapi potong belum memiliki kerja sama dengan lembaga untuk mengembangkan usaha ternak sapi potong. Ketidaktersediaan kerja sama dengan
lembaga lain mengakibatkan usaha ternak sapi potong sulit untuk berkembang.
Dari Uraian tersebut diatas maka penulis dapat memberikan ringkasan dari analisis SWOT usaha peternakan sapi dalam bentuk matriks sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Lembar Kerja SWOT I
N KEKUATAN KELEMAHAN
T Produksi
Lahan Yang Tidak Memadai E Ketersediaan
Limbah Pertanian yang melimpah
Teknis Pemeliharaan Masih Tradisional
R Tersedianya Tenaga Kerja
Modal Tidak Mencukupi N
Tidak Terdapat Serangan Virus Penyakit Mematikan
Ketersediaan Bibit Yang Kurang A
L Pengalaman
Beternak Teknis Pemanfaatan Limbah Yang
Kurang E
K PELUANG ANCAMAN
S Pasar Pesaing
T Musim
Ketidakstabilan Harga Daging Sapi E
Politik dan Keamanan Hewan Ternak Pengganti Sapi Potong
R Pemerintah
Pemanfaatan Teknologi Yang Kurang Baik
N Kurangnya
Kemitraan A
L Dari rangkuman kerja SWOT di atas, untuk memperoleh formulasi strategi yang
tepat dilakukan dengan menggunakan berbagai model analisis matrik lingkungan eksternal clan internal yaitu strategi yang diambil usaha peternakan sapi dengan
membandingkan kekuatan dan peluang serta kelemahan dan hambatan yang dihadapi pengusaha. Dimana strategi yang diambil yaitu dengan tetap menjaga
kekuatan yang ada serta tetap meluaskan peluang yang dimiliki disertai dengan meningkatkan promosi dan mencari tenaga kerja yang potensial diiringi dengan
mendapatkan pinjaman dengan bunga yang ringan dan mencoba meningkatkan promosi untuk mendapatkan pasar pPnjualan sapi yang lebih banyak.
Dengan strategi yang baik dan menyesuaikan kondisi usaha peternakan sapi dengan perkembangan ekonomi yang ada, maka dipastikan perluasan peluang usaha
untuk tetap berkembang akan tercapai dan volume penjualan sapi juga akan meningkat. Untuk melak,Akan in-i se mua usaha peternakan sapi juga hanis dapat
Universitas Sumatera Utara
merekrut tenaga kerja yang cukup potensial dan mempunyai pengalaman dalam bidang pemeliharaan ternak dan dalarn bidang pengobatan pensrakit ternak.
5.2. Analisis Model SWOT