BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Rona perilaku komunikasi petani padi sawah dengan keluarga di Desa Marjandi pisang adalah rendah untuk program pemerintah tentang pupuk
bersubsidi, dimana petani di Desa Marjandi pisang memiliki rata-rata skor interaksi komunikasi 9,4. Hal ini disebabkan karena dalam satu keluarga
biasanya hanya kepala rumah tangga yang bekerja sebagai petani dan dialah yang paling mengerti mengenai program pupuk bersubsidi, sedangkan
anggota keluarga yang lain seperti istri maupun anak kurang memahami tentang pupuk bersubsidi.
Rona perilaku komunikasi petani padi sawah dengan sesama petani di Desa Marjandi pisang adalah rendah memiliki rata-rata skor interaksi komunikasi
sebesar 15,24. Hal ini disebabkan sibuknya antar petani dalam mengembangkan usaha taninya sendiri, sehingga petani tidak mengetahui
informasi mengenai program pupuk bersubsidi yang dijalankan oleh pemerintah.
Rona perilaku komunikasi petani padi sawah dengan penyuluh di Desa Marjandi pisang adalah tinggi memiliki rata-rata skor interaksi komunikasi
sebesar 24,91. Penyebab seringnya interaksi antar sesama penyuluh disebabkan oleh adanya jadwal pertemuan para petani dengan penyuluh untuk
Universitas Sumatera Utara
membahas program pupuk bersubsidi tersebut. Jadwal pertemuan petani dengan penyuluh diadakan 3 x dalam seminggu. Dengan demikian untuk
membahas program pupuk bersubsidi tersebut para petani lebih sering bertemu dan bertanya pada penyuluh setempat. Komunikasi petani dengan
penyuluh dapat dikatakan paling sering diantara jenis interaksi lainnya. 2. Terdapat hubungan antar umur petani dengan tingkat keberhasilan
penerimaan pupuk bersubsidi. Koefisien korelasinya positif, menunjukkan bahwa kedua variabel mempunyai korelasi hubungan yang positif
.
Nilai signifikansi sebesar 0,023 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan
umur petani terhadap tingkat keberhasilan penerimaan pupuk bersubsidi. Tingkat hubungan tingkat pendidikan terhadap tigkat keberhasilan
penerimaan pupuk bersubsidi cukup lemah. Koefisien korelasinya negatif, menunjukkan bahwa kedua variabel mempunyai korelasi hubungan yang
negatif
.
Nilai signifikansi sebesar 0,348 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan tingkat pendidikan petani terhadap tingkat keberhasilan
penerimaan pupuk bersubsidi. Tingkat hubungan lama bertani terhadap tigkat keberhasilan penerimaan
pupuk bersubsidi cukup kuat. Koefisien korelasinya positif, menunjukkan bahwa kedua variabel mempunyai korelasi hubungan yang positif
.
Nilai signifikansi sebesar 0,015 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan
umur petani terhadap tingkat keberhasilan penerimaan pupuk bersubsidi. 3. Di daerah penelitian Desa Marjandi Pisang sebagian besar para petani
menggunakan media komunikasi penyuluh dalam mencarimengetahui informasi mengenai program pupuk bersubsidi tersebut. Program pupuk
Universitas Sumatera Utara
bersubsidi merupakan program yang dibuat pemerintah yang bertujuan untuk membantu petani memenuhi kebutuhan pupuk dalam meningkatkan produksi
usahatani mereka dan menambah pendapatan mereka serta memperbaiki kesejahteraan mereka.
Penyuluh pertanian dapat menyalurkan informasi secara lebih luas dan cepat kepada masyarakat petani di Desa Marjandi Pisang saat ini. Ini dipengaruhi
karena pada daerah penelitian diadakan pertemuan rutin 3 x seminggu antara petani setempat dan penyuluh. Dengan demikian petani di Desa Marjandi
Pisang dapat bertukar pikiran, memecahkan masalah maupun menemukan solusi permasalahan yang dihadapi oleh petani mengenai informasi program
pupuk bersubsidi tersebut secara langsung dengan penyuluh karena hanya penyuluhlah yang lebih memahami dan mengetahui bagaimana mendapatkan
pupuk bersubsidi tersebut, apa manfaat dan kegunaan dari program pupuk bersubsidi yang dibuat pemerintah tersebut.
4. Hal-hal yang mempengaruhi pemahaman petani tentang pupuk bersubsidi di daerah penelitian Desa Marjandi Pisang adalah umur, lama bertani, tingkat
pendidikan petani, perilaku komunikasi dan jenis media Secara serempak kelima hal tersebut berpengaruh nyata terhadap pemahaman petani. Secara
parsial lama bertani dan jenis media berpengaruh nyata terhadap pemahaman petani, sedangkan umur, tingkat pendidikan dan perilaku komunikasi
berpengaruh tidak nyata terhadap pemahaman petani tentang pupuk bersubsidi di Desa Marjandi Pisang.
Universitas Sumatera Utara
Saran Kepada Petani
1. Petani diharapkan mampu menerima program pemerintah tentang pupuk bersubsidi secara menyeluruh agar produktivitas padi sawah meningkat serta
pendapatan juga meningkat. 2. Petani diharapkan mampu memahami program pemerintah tentang pupuk
bersubsidi agar dapat meningkatkan usaha tani padisawah. 3. Petani diharapkan mampu memanfaatkan peranan jenis media dalam
menambah wawasan tentang usaha tani padi sawah.
Kepada Pemerintah
1. Pemerintah diharapkan meningkatkan program pupuk bersubsidi agar penyebarannya tepat sasaran dan menyeluruh kepada petani.
2. Pemerintah diharapkan meningkatkan peran penyuluh pertanian tentang program pupuk bersubsidi di daerah pupuk bersubsidi dengan cara memberi
intensif kepada penyuluh agar penyuluh pertanian semakin intensif dalam menjalankan tugasnya serta memberikan sanksi kepada penyuluh pertanian
yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik. 3. Pemerintah diharapkan mengadakan pengawasan kepada toko-toko pupuk
yang menjual pupuk bersubsidi agar tidak terjadi kecurangan dalam pemasaran pupuk bersubsidi.
Kepada Peneliti Selanjutnya
Agar melakukan penelitian hal lain seperti analisis pendapat petani padi sawah pengguna pupuk bersubsidi dengan non subsidi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karateristik Individu Petani Indonesia