Perilaku dan kebiasaan Pergerakan amfibi

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU Suku Rhacophoridae merupakan jenis katak yang kebiasaan hidupnya digolongkan ke dalam Arboreal. Berry 1975 menyebutkan bahwa P. leucomystax merupakan salah satu katak yang umum ditemukan di sekitar daerah Semenanjung Malaysia. Katak tersebut menempati banyak tipe habitat, tetapi lebih banyak ditemukan di sekitar habitat manusia, di kota dan pedesaan. Telurnya diletakkan pada buih yang sering terlihat di sekitar rumah pada tong, kolam, tong penampung air hujan atau di daun pada pepohonan yang terdapat saluran air di sekitarnya. Katak jenis ini juga memiliki toleransi hidup yang tinggi, sehingga dapat ditemukan dihabitat ekstrim seperti kawasan padat penduduk. Menurut Inger dan Stuebing 1997 P. leucomystax merupakan jenis katak yang bisa hidup di habitat terganggu, dapat ditemukan dimanapun bahkan di dalam rumah, tetapi jarang ditemukan di hutan primer. Seperti halnya jenis amfibi lainnya, siklus hidupnya sangat berkaitan erat dengan ketersediaan air tawar, baik untuk tempat hidup, mencari makan, dan juga berkembang-biak Berry 1975.

2.4 Perilaku dan kebiasaan

semua amfibi merupakan satwa karnivora. Pakan katak dewasa antara lain adalah serangga, cacing, dan arthropoda. Untuk jenis katak yang berukuran lebih besar, makanannya mencakup ikan kecil, udang, kerang, katak kecil atau katak muda Halliday Adler 2000. Namun pada saat fase berudu, hampir semua jenis katak merupakan herbivora Iskandar 1998. Amfibi juga memiliki beragam perilaku sebagai respon terhadap rangsangan yang diterima. Amfibi memiliki perilaku yang unik dan beranekaragam dalam hal perkembangbiakan Sholihat, 2007. Katak pada umumnya melakukan perkawinan dan proses fertilisasi secara eksternal yang dikenal dengan istilah amplexus. Pada saat kawin, katak jantan berada di atas tubuh katak betina Goin et al. 1978. Aktivitas harian amfibi dipengaruhi oleh kebutuhan katak untuk memperoleh makanan, kawin dan tempat berlindung, menghindari pemangsa dan mempertahankan kondisi fisiologis yang memadai Dole 1965. Menurut Roy 1997 P. leucomystax Katak pohon bergaris sering ditemukan hinggap dan merayap pada pagar bambu atau pada rumput yang tinggi di sekitar aliran air. Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU Perilaku tersebut memudahkan untuk penelitian tentang spesies terestrial atau akuatik dan untuk mengetahui perilaku kawin mereka.

2.5 Pergerakan amfibi

Amfibi pada umumnya melakukan pergerakan pada satu tempat yang dapat menunjang pertumbuhannya. Menurut Duellman dan Trueb 1986 arah pergerakan amfibi dipengaruhi oleh kondisi habitatnya. Setelah perkawinan, sebagian besar pergerakan individu terlihat berada di sekitar lokasi perkawinan untuk mendapatkan makanan dan menemukan tempat berlindung dari kekeringan, pemangsa, dan kedinginan Denton dan Beebee 1993. Amfibi juga melakukan jelajah wilayah untuk memungkinkannya mendapatkan wilayah yang sesuai untuk melakukan aktifitas hariannya. Pada umumnya wilayah jelajah mencakup aktifitas harian dalam mencari makanan, tempat berlindung, penggunaan mikrohabitat, dan melakukan perkembangbiakan seperti panggilan kawin untuk betina Sex voice. Menurut Duellman dan Trueb 1986 wilayah jelajah adalah suatu kawasan yang digunakan oleh suatu individu untuk melakukan seluruh aktivitas hariannya. Sebagai suatu tanggapan terhadap berkurangnya makanan, terbatasnya tempat perlindungan, atau berkurangnya peluang kawin individu tersebut biasanya memperluas wilayah jelajahnya atau melakukan perputaran di dalam wilayah jelajahnya Sholihat, 2007. Menurut Martof 1953 pergerakan harian mencapai jarak yang luas dan mungkin diklasifikasikan sebagai asosiasi dari pertumbuhan dan perkembangan menuju kedewasaan berikutnya, aktivitas perkawinan, dan musim dingin yang berkepanjangan. Pergerakan katak juga sangat dipengaruhi oleh tingkat kelembaban dan suhu dari suatu lingkungan yang dianunginya, karena pada siang hari umumnya katak akan mencari tempat yang lembab untuk menghindari kulitnya dari kekeringanakibat cahaya matahari. Dimana ketika suatu lingkungan memiliki kondisi yang relatif kering maka katak akan mencari habitat yang lebih baik yang memiliki tingkat kelembaban yang sesuai dengan kondisi tubuhnya, agar tubuhnya tetap pada kondisi yang lembab dan terhindar dari kekeringan. Hal ini juga yang menjadi alasan seringnya dijumpai katak pada sekitar genangan air. Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

BAB 1 PENDAHULUAN