BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perjanjian penjualan perumahan dengan menggunakan kontrak baku dianggap
sah menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen karena meskipun dibuat secara sepihak oleh pelaku
usaha, dalam pasal ini tidak ada pembatasan tanggung jawab yang ketentuannya dilarang dalam Pasal 18 ayat 1 UUPK. Berdasarkan syarat-
syarat sahnya perjanjian dalam Pasal 1320 KUH Perdata, perjanjian baku dalam hal ini tidak melanggar hal tersebut, karena pihak konsumen diberi
kesempatan untuk membaca isi perjanjian dan diberi kebebasan untuk menyetujui atau menolak perjanjian.
2. Prosedur penjualan perumahan di PT. Pangripta adalah pihak pertama dengan
ini mengikatkan diri untuk menjual, mengalihkan serta menyerahkan kepada pihak kedua, dan pihak kedua dengan ini juga mengikatkan diri untuk
membeli, menerima pengalihan dan penyerahan dari pihak pertama sebidang tanah berikut bangunan rumah yang berdiri di atasnya. Prosedur penjualan
perumahan pada PT. Pangripta dilakukan melalu tiga cara yaitu: tunai keras, tunai bertahap dan kredit pemilikan rumah KPR yang tata cara
pembayarannya telah ditentukan.
80
Universitas Sumatera Utara
3. Analisis terhadap hak dan kewajiban para pihak pada perjanjian baku dalam
penjualan perumahan di PT. Pangripta, Hak PT. Pangripta antara lain : menerima pembayaran uang sebagai tanda pembayaran yang dilakukan oleh
pembeli, hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beriktikad baik. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di
dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen. Kewajiban pelaku usaha, antara lain: beriktikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya. Bertanggung
jawab penuh atas pembangunan rumah; menjamin kepada pembeli bahwa rumah yang diperjual belikan bebas dari tuntutan pihak lain.
Dalam perjanjian penjualan perumahan di PT. Pangripta, adanya satu pasal yang tidak sesuai karena dapat merugikan konsumen, yaitu Pasal 4 tentang
ketentuan denda. Pasal ini tidak sesuai, karena apabila kewajiban konsumen dalam melengkapi berkasnya tidak dapat dipenuhi selama 7 hari meskipun
pada hakikatnya karena kondisi terpaksa dikarenakan pihak bank yang tidak mengabulkan proses KPR, maka pemesanan dianggap batal dan booking fee
menjadi hangus.
B. Saran