Hakikat Manusia Konseling Trait Factor

35 a. Konseling merupakan suatu proses belajar yang menekankan hubungan rasional antara konselor dan konseli. Namun demikian, hubungan tersebut tetap memperhatikan keseluruhan aspek pribadi konseli. b. Konseling merupakan suatu hubungan yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli yang dimaksudkan untuk membantu konseli tersebut memahami diri, menerima diri, mengarahkan diri, dan mengaktualisasikan dirinya. c. Konseling sebagaimana halnya pendidikan diupayakan membantu konseli mengembangkan dirinya sesuai dengan nilai-nilai masyarakatnya. d. Konsep konseling lebih luas daripada konsep psikoterapi karena konseling memperhatikan keseluruhan aspek individu sebagai pribadi yang menghadapi masalah penemuan jati-dirinya dan menyadari potensinya yang besar dalam keseluruhan bidang hidupnya. Adapun psikoterapi seringkali memandang individu hanya dari sudut masalah yang dihadapinya, seperti masalah pendidikan atau pekerjaan; konflik diri dipandang terlepas dari kehidupan nyata konseli; disamping itu, psikoterapi seringkali terbatas pada penilaian konseli terhadap pengalaman- pengalaman pribadinya dan bukan pada perilaku aktualnya dalam lingkungan sosialnya.

3. Proses Konseling

Proses Konseling Trait Factor terdiri atas enam tahap, yaitu 1 analisis, 2 sintesis, 3 diagnosis, 4 prognosis, 5 konselingtreatment, dan 6 tindak lanjut Williamson Biggs, 1979; Patterson Welfel, 1994; Schmidt, J.J., 1999. Tahap-tahap tersebut merupakan suatu urut-urutan kegiatan yang logis dan menggambarkan tahap- tahap yang biasa dilaksanakan dalam dunia ilmiah dan kedokteran. Dalam pelaksanaannya, urut-urutan tahap tersebut tidak perlu diikuti secara kaku tetapi hendaknya digunakan secara luwes dan bahkan dapat tumpang tindih antara satu tahap dengan yang lain. Ada kemungkinan konselor kembali ke tahap analisis setelah sampai pada tahap diagnosis karena ada data yang perlu diungkapkan untuk menemukan sebab- sebab masalah konseling dengan tepat. Tahap kesatu hingga tahap keempat dari keenam tahap konseling tersebut dapat dilakukan konselor sebelum pertemuan secara tatap muka dengan klien yang akan dibantu. Dalam hal ini konselor mempelajari data konseli melalui catatan kumulatif dan