RANCANG BANGUN APLIKASI ANDROID UNTUK MENGHITUNG BIAYA LISTRIK RUMAH TANGGA

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI ANDROID UNTUK

MENGHITUNG BIAYA LISTRIK RUMAH TANGGA

skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

oleh Ragil Oktaviyani

5301409092

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(2)

ii

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang pada tanggal 28 Agustus 2013.

Panitia :

Ketua Sekretaris

Drs. Suryono, M.T. Drs. Agus Suryanto, M.T. NIP. 195503161985031001 NIP. 196708181992031004 Penguji I

Anggraini Mulwinda, S.T.,M.Eng. NIP. 197812262005012002

Penguji II /Pembimbing I PengujiIII/Pembimbing II

Drs. Agus Suryanto, M.T. Feddy Setio Pribadi, S.Pd., M.T. NIP. 196708181992031004 NIP. 197808222003121002

Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik

Drs. M. Harlanu, M.Pd. NIP. 196602151991021001


(3)

iii

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau karya orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, September 2013

Ragil Oktaviyani NIM. 5301409092


(4)

iv MOTTO

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga

mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri (Q.S.13:11).

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S. 94:6).

Jadikanlah hidupmu berarti dan berguna untuk orang lain selagi di beri

kesempatan untuk menikmati hidup ini dan yakinlah bahwa Allah yang

akan membalas semua kebaikan kita.

PERSEMBAHAN

Untuk Bapak, Ibu dan Kakak tercinta atas kasih

sayang dan motivasi yang diberikan.

Orang yang aku cintai terima kasih atas semangat

yang diberikan.

Untuk Keluarga Besar Almamater FT UNNES

Untuk teman seperjuangan dikos Reyna


(5)

v

berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Android untuk Menghitung Biaya Listrik Rumah Tangga”, ini dapat diselesaikan dan diajukan untuk memenuhi syarat akhir guna memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang.

Dalam Penyusunan skripsi ini penulis tidak lepas dari dukungan berbagai pihak.Oleh sebab itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu dan keluarga yang telah memberikan kasih sayang dan doasehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Drs. Agus Suryanto,M.T., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan motivasi.

3. Feddy Setio Pribadi, S.Pd.,M.T., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi.

4. Drs.Suryono,M.T., Selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik. 5. Bapak, Ibu dosen dan staf di Jurusan Teknik Elektro UNNES yang telah

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

6. Drs. M. Harlanu,M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik.

7. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semarang, September 2013


(6)

vi

Universitas Negeri Semarang.Pembimbing I: Drs. Agus Suryanto, M.T., Pembimbing II: Feddy Setio Pribadi,S.Pd., M.T.

Kata Kunci: Aplikasi Android, biaya Listrik rumah tangga.

Perhitungan pembayaran listrik masih belum banyak dipahami dan diketahui oleh orang, baik perhitungan sistem reguler maupun sistem prabayar. Ditambah lagi dengan adanya kenaikan tarif dasar listrik berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.30 Tahun 2012 yang naik secara tiga tahap menimbulkan permasalahan baru berkaitan dengan pembayaran energi listrik. Oleh karena itu, peneliti ingin membuat aplikasi untuk menghitung biaya listrik. Penelitian ini dibatasi hanya pada sistem pembayaran biaya listrik rumah tangga. Peneliti membuat aplikasi yang dapat dijalankan pada smartphone atau

tablet PC dengan sistem operasi android dikarenakan perkembangan

smartphoneatau tablet PCdengan sistem operasi android yang begitu pesat dan

banyak dimiliki serta digunakan oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan aplikasi android untuk menghitung biaya listrik rumah tangga.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D), dengan pendekatan desain penelitian menggunakan eksperimen. Langkah-langkah dalam penelitian ini meliputi menganalisis perhitungantarif dasar listrik sistem reguler mapun prabayar, perancangan dan pembuatan dengan bantuan komputer yang meliputi desain tampilan dan pembuatan menggunakan software adobe flash Cs6. Pengujian aplikasi terdiri atas dua sistem yaitu sistem reguler dan sistem prabayar.

Penelitian ini menghasilkan aplikasi android yang dapat digunakan untuk menghitung biaya listrik rumah tangga menurut hasil perhitungan besar kesalahan aplikasi android dibandingan dengan perhitungan Perusahaan Listrik Negara menggunakan metode MSE sistem reguler terkecil sebesar 0 dan terbesar sebesar 0.13. Dengan menggunakan metode MAPE sistem reguler terkecil sebesar 0% dan MAPE terbesar sebesar 0.0001%. Kemudian didapat hasil MSE sistem prabayar terkecil sebesar 0.0016 dan terbesar 0.0028 serta MAPE sistem prabayar terkecil sebesar 0.3% dan terbesar sebesar 0.7%. Semakin kecil nilai MSE dan MAPE maka semakin besar tingkat keakurasian dari aplikasi android ini. Kesimpulan dari hasil tersebut aplikasi android sudah terbukti berfungsi dengan baik untuk menghitung biaya listrik.


(7)

vii

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 3

1.3.Batasan Masalah ... 3

1.4.Tujuan Penelitian... 3

1.5.Manfaat Penelitian... 4

1.6.Penegasan Istilah ... 4


(8)

viii

2.2.Tarif Listrik Prabayar ... 9

2.3.Tarif Dasar Listrik ... 12

2.4.KWH Meter ... 18

2.5.Pengenalan Android ... 41

2.6.Adobe Flash ……... 46

2.7.Action Script 3.0………….. ... 48

2.8.Kerangka Berfikir ... 49

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian ... 51

3.2.Desain Penelitian ... 52

3.3.Prosedur Penelitian ... 53

3.4.Teknik Pengumpulan Data ... 61

3.5.Instrumen Penelitian ... 62

3.6.Analisis Data ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian ... 65

4.2.Pembahasan ... 81


(9)

ix

5.2.Saran ... 89 DAFTAR PUSTAKA ... 90 LAMPIRAN ... 92


(10)

x

2.2 KontruksinyaKWH Meter Analog ... 19

2.3 Cara kerja KWH Meter Analog ... 21

2.4 Pergeseran Fasa Magnet ... 22

2.5 Rekening Pembayaran Reguler ... 27

2.6 KWh Meter Prabayar merk Actaris type ACE9000IBS ... 31

2.7 Blok Diagram Sistem KWH Meter Prabayar ... 32

2.8 Blok Aliran Sistem Prabayar ... 33

2.9 Rangkaian Pembagi Tegangan ... 34

2.10 Proses Pengisian Pulsa Prabayar ... 36

2.11 Kartu Voucher ... 37

2.12 Rekening Pembelian Listrik Prabayar ... 38

2.13 Smartphone dan tablet PC ... 42

2.14 Arsitektur Android ... 44

2.15 Tampilan Awal Flash ... 46

2.16 Jendela Utama ... 47

2.17 Kerangka Berpikir ... 50

3.1 Bagan Langkah-langkah Penelitian ... 53

3.2 Tampilan Awal ... 55

3.3 Layar Tutorial ... 56

3.4 Desain Layar Reguler ... 57

3.5 Desain Layar Prabayar ... 58

3.6 Flowchart Aplikasi Menghitung Biaya Listrik... 59

4.1 Uji Tampilan Awal Aplikasi ... 66

4.2 Uji Tampilan Tutorial Aplikasi, ... 67

4.3 Uji Tampilan Sistem Reguler ... 68

4.4 Uji Tampilan Sistem Prabayar ... 69

4.5 A.Grafik Analisis MSE Reguler dan B. analisis MAPE Reguler ... 85


(11)

xi

2.2 Tarif Dasar Listrik 1 April – 30 Juni ... 15

2.3 Tarif Dasar Listrik 1 Juli – 30 September ... 16

2.4 Tarif Dasar Listrik 1 Oktober ... 17

2.5 Hasil Pengujian Daya 450VA Reguler ... 72

4.1 Hasil Pengujian Daya 900VA Reguler ... 73

4.2 Hasil Pengujian Daya 1300VA Reguler ... 74

4.3 Hasil Pengujian Daya 2200VA Reguler ... 74

4.4 Hasil Pengujian Daya 3500VA Reguler ... 75

4.5 Hasil Pengujian Daya 5500VA Reguler ... 76

4.6 Hasil Pengujian Daya 6600VA Reguler ... 77

4.7 Hasil Pengujian Daya 450VA Prabayar ... 77

4.8 Hasil Pengujian Daya 900VA Prabayar ... 78

4.9 Hasil Pengujian Daya 1300VA Prabayar ... 79

4.10 Hasil Pengujian Daya 2200VA Prabayar ... 79

4.11 Hasil Pengujian Daya 3500VA Prabayar ... 80

4.12 Hasil Pengujian Daya 5500VA Prabayar ... 81

4.13 Data Analisis Sistem Reguler... 83


(12)

xii

1. Program Aplikasi ... 92

2. Rekening Reguler Daya 450 VA... 114

3. Rekening Reguler Daya 900 VA... 115

4. Rekening Reguler Daya 1300 VA... 116

5. Rekening Reguler Daya 2200 VA... 117

6. Rekening Reguler Daya 3500 VA... 128

7. Rekening Reguler Daya 5500 VA... 119

8. Rekening Reguler Daya 6600 VA... 120

9. Rekening Prabayar Daya 450 VA ... 121

10.Rekening Prabayar Daya 900 VA ... 122

11.Rekening Prabayar Daya 1300 VA ... 123

12.Rekening Prabayar Daya 2200 VA ... 124

13.Rekening Prabayar Daya 3500 VA ... 125

14.Rekening Prabayar Daya 5500 VA ... 126

15.Pengambilan Data dan Analisis Uji Reguler Daya 450 VA ... 128

16.Pengambilan Data dan Analisis Uji Reguler Daya 900 VA ... 130

17.Pengambilan Data dan Analisis Uji Reguler Daya 1300 VA ... 132

18.Pengambilan Data dan Analisis Uji Reguler Daya 2200 VA ... 134

19.Pengambilan Data dan Analisis Uji Reguler Daya 3500 VA ... 136

20.Pengambilan Data dan Analisis Uji Reguler Daya 5500 VA ... 138

21.Pengambilan Data dan Analisis Uji Reguler Daya 6600 VA ... 139

22.Pengambilan Data dan Analisis Uji Prabayar Daya 450 VA ... 140

23.Pengambilan Data dan Analisis Uji Prabayar Daya 900 VA ... 142

24.Pengambilan Data dan Analisis Uji Prabayar Daya 1300 VA ... 144

25.Pengambilan Data dan Analisis Uji Prabayar Daya 2200 VA ... 146

26.Pengambilan Data dan Analisis Uji Prabayar Daya 3500 VA ... 148


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Listrik memegang peranan yang vital dalam kehidupan. Listrik telah menjadi sumber energi utama dalam setiap kegiatan, baik dalam kegiatan rumah tangga maupun industri. Barang-barang elektronik sekarang ini diciptakan dengan ketergantungan menggunakan energi listrik seperti kompor listrik, rice cooker, motor listrik dan lain-lain,mulai dari peralatan dapur hingga mesin pabrik-pabrik besar bahkan pesawat terbang semua memerlukan energi listrik.

Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomer 30 Tahun 2012 berkaitan dengan kenaikan tarif listrik tahun 2013, Jero Wacik menyatakan biaya listrik akan naik setiap tiga bulan sekali. (http://bisnis.liputan6.com diakses 5 Februari 2013). Tarif dasar listrik yang semakin naik tiap tiga bulan sekali juga akan membuat permasalahan bagi orang awam yang belum mengetahui informasi tersebut dan belum mengetahui tentang perhitungan biaya tarif listrik. Permasalahan lain yang timbul berkaitan dengan pembelian energi listrik antara lain:

1. Human Error oleh petugas pencatatan listrik yang salah mencatat pemakaian

energi listrik sehingga dapat merugikan atau menguntungkan salah satu pihak 2. Konsumen listrik sistem prabayar yang belum mengetahui harga energi listrik


(14)

3. Konsumen tidak menyadari pemakaian energi listrik yang tidak terkontrol sehingga pembayaran energi listrik naik bagitu besar dan menyalahkan pihak PLN.

Permasalahan di atas sering terjadi saat pembayaran listrik, untuk dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut peneliti ingin membuat sebuah aplikasi perhitungan biaya listrik khususnya golongan rumah tangga. Aplikasi ini di rancang untuk mengetahui pembayaran biaya pemakaian energi listrik reguler dan jumlah pembelian energi listrik sistem prabayar yang secara bertahap naik. Aplikasi ini diharapkan mampu membantu menyelesaikan permasalahan pada saat pembayaran energi listrik serta dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pemakaian energi listrik agar dapat terkontrol.

Peneliti mencoba untuk mengembangkan sistem perhitungan pembayaran biaya listrik dengan memanfaatkan perkembangan teknologi khususnya pada smartphone atau tablet PC bersistem operasi android. Perkembangan Smartphone

atau tablet PC dengan sistem operasi yang canggih yaitu android sudah banyak

beredar di masyarakat dan banyak peminatnya serta bukan merupakan barang yang sulit untuk didapat. Dengan pembuatan aplikasi pembayaran listrik pada

Smartphone atau tablet PC android diharapkan dapat membantu menyelesaikan

permasalahan yang berkaitan dengan pembayaran listrik. Uraian dasar inilah yang mendorong peneliti mencoba mengadakan penelitian dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Android Untuk Menghitung Biaya Listrik Rumah Tangga”.


(15)

1.2.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat aplikasi android untuk menghitung biaya listrik rumah tangga?

2. Bagaimana tingkat keakuratan hasil perhitungan dari aplikasi android itu dengan hasil perhitungan Perusahaan Listrik Negara?

1.3.

Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, tidak semua masalah dapat dibahas, dikarenakan keterbatasan kemampuan dan waktu yang digunakan untuk memperdalam analisis data. Oleh karena itu, batasan masalah hanya meliputi bagaimana membuat aplikasi android untuk menghitung biaya listrik sistem reguler dan sistem prabayar khususnya golongan rumah tangga serta seberapa besar keakuratan hasil perhitungan aplikasi android dengan perhitungan Perusahaan Listrik Negara.

1.4.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Membuat aplikasi android untuk menghitung biaya listrik rumah tangga. 2. Mengetahui tingkat keakuratan dari perhitungan biaya listrik aplikasi android

dengan perhitungan biaya listrik Perusahaan Listrik Negara yang ada pada struk pembayaran listrik.


(16)

1.5.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dengan adanya aplikasi android untuk menghitung biaya listrik keperluan rumah tangga yaitu:

1. Bagi pengguna atau masyarakat dapat mengetahui dan menghitung biaya penggunaan energi listrik yang di tarifkan oleh Perusahaan Listrik Negara. 2. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi dan tambahan informasi untuk

mengkaji topik yang berkaitan dengan masalah yang sama dengan penelitian ini dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

3. Bagi peneliti untuk mengetahui tentang bagaimana membuat aplikasi android dan mengetahui sistem perhitungan pembayaran biaya listrik Perusahaan Listrik Negara khususnya golongan rumah tangga.

1.6.

Penegasan Istilah

Penegasan istilah dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan menyatukan pengertian dari beberapa istilah yang terdapat dalam penelitian dengan judul Rancang Bangun Aplikasi Android untuk Menghitung Biaya Listrik Rumah Tangga.

1. Listrik merupakan daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya pergesekan ataupun melalui sebuah proses kimia dimana hasil dari proses kimia tersebut bisa digunakan untuk kemudian menghasilkan panas, cahaya, atau bahkan bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan sebuah mesin.

2. Dasar tarif tenaga listrik merupakan harga kesepakatan yang telah ditentukan oleh Perusahaan Listrik Negara menurut peraturan. Berdasarkan Peraturan


(17)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomer 30 Tahun 2012 yang berkaitan dengan kenaikan tarif listrik tahun 2013 tarif biaya listrik akan naik setiap 3 bulan sekali.

3. Tarif listrik reguler merupakan tarif listrik yang dibayar setelah pemakaian energi listrik yang disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara.

4. Tarif listrik prabayar merupakan suatu produk inovasi tarif listrik yang memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk menggunakan listrik dengan sistem transaksi pembayaran dimuka sebelum listrik dipakai.

5. KWH merupakan alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil kali tegangan, arus, faktor kerja, kali waktu tertentu ( U I Cos Q T) yang bekerja padanya selama jangka waktu tertentu. KWH ini terdiri atas KWH meter analog dan KWH meter digital.

6. Androidadalah sistem operasi untuk ponsel yang berbasis linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Android merupakan sebuah perangkat lunak untuk perangkat mobile, yang mana terdiri dari sebuah sistem operasi.

7. Adobe flash merupakan salah satu perangkat lunak komputer yang termasuk produk unggulan dari sistem adobe. Adobe flash dapat digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar.

8. Action scriptmerupakan bahaya yangterdiri dari dua kata yaitu action (aksi)

dan script (tulisan/naskah) yang berarti tulisan/naskah yang beraksi. Action


(18)

9. Aplikasi, menurut kamus besar bahasa Indonesia (2002 : 52) aplikasi adalah suatu penerapan dari rancangan sistem untuk pengolahan data yang menggunakanaturan atau ketentuan bahasa pemograman tertentu.

10.Rancang bangun merupakan usaha menciptakan suatu program atau software yang efektif dan user friendlysesuai dengan keinginan dan kebutuhanuser.

1.7.

Sistematika Penulisan Skripsi

Secara garis besar penulisan skripsi ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian awal, isi, dan bagian akhir.

1. Bagian awal

Bagian awal skripsi meliputi judul, abstrak, lembar pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

2. Bagian isi

Isi skripsi disajikan dalam lima bab dengan beberapa sub bab pada tiap babnya yaitu sebagai berikut:

Bab I: PENDAHULUAN

Bertujuan mengantarkan pembaca memahami dahulu gambaran mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II: TINJAUAN PUSTAKA

Bagian ini mengemukakan tentang: landasan teori, tinjauan materi,dan kerangka berpikir.


(19)

Bab III: METODE PENELITIAN

Pada bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian. Didalam bab ini dibahas tentang rancangan penelitian, metode pengumpulan data serta analisis data.

Bab IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas uji coba dari aplikasi dan data hasil penelitian dianalisis sesuai dengan metode yang telah ditentukan dan selanjutnya dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian tersebut.

Bab V: PENUTUP

Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang relevan dengan penelitian yang telah dilaksanakan.

3. Bagian akhir


(20)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Listrik merupakan daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya pergesekan ataupun melalui sebuah proses kimia dimana hasil dari proses kimia tersebut bisa digunakan untuk kemudian menghasilkan panas,cahaya, bahkan bisa dimanfaatkan untuk menggerakan sebuah mesin. Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel atau penghantar lainnya dan Perusahaan Listrik Negara yang memegang peran dalam energi listrik ini. Perusahaan Listrik Negara menjual energi tersebut dengan dua tarif alternatif yaitu tarif listrik reguler dan tarif listrik prabayar.

2.1.

Tarif Listrik Reguler

Tarif listrik reguler yaitu tarif listrik yang dibayar setelah pemakaian. Pelanggan tarif listrik reguler membayar jasa Perusahaan Listrik Negara setelah pemakaian energi listrik sesuai dengan tarif yang telah ditentukan, yang sebelumnya ada petugas pencatat pemakaian energi listrik. Pelanggan akan membayar listrik reguler pada petugas yang datang untuk menagih tagihan listrik atau lewat tempat-tempat yang di sediakan Perusahaan Listrik Negara seperti kantor Pos, bank dan lain-lain.Keterlambatan pembayaran energi listrik sistem reguler ini dikenai biaya dan apabila selama 3 bulan belum membayar energi listrik makaenergi listrik yang tersambung di dalam rumah akan diputus oleh


(21)

Perusahaan Listrik Negara. Kekurangan lain penggunaan listrik reguler ini sering terjadinya kesalahan pencatatan dan dikenai biaya beban serta adanya biaya keterlambatan pembayaran.

Ada beberapa keuntungan menggunakan listrik cara reguler : 1. Pelanggan tidak repot untuk memasukan nomer token pulsa bulannya.

2. Pelanggan tidak terganggu dengan adanya alarm seperti pada listrik prabayar. 3. Pelanggan tidak memikirkan dahulu pengeluaran uang untuk listrik.

4. Pelanggan memiliki toleransi masa pembayaran jasa energi listrik selama 3 bulan.

2.2.

Tarif Listrik Prabayar

Tarif listrik prabayar yaitu suatu produk inovasi tarif listrik yang memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk menggunakan listrik dengan sistem transaksi pembayaran dimuka sebelum listrik dipakai. Sistemtarif listrik prabayar pelanggan terlebih dahulu membeli token (voucher listrik isi ulang) yang terdiri dari 20 digit nomor yang bisa diperoleh melalui gerai ATM sejumlah bank atau melalui loket-loket pembayaran tagihan listrik online. Kemudian 20 digit nomor token dimasukkan ke dalam KWH Meter khusus yang disebut dengan meter prabayar (MPB) dengan bantuan keypad yang sudah tersedia di MPB. Layar yang ada di MPB akan tersajikan sejumlah informasi penting yang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan penggunaan listriknya seperti: 1. Informasi jumlah energi listrik (KWH) yang dimasukan (diinput).


(22)

3. Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time). 4. Jumlah energi listrik yang masih tersisa.

Jika energi listrik yang tersimpan di meter prabayar (MPB) sudah hampir habis, maka MPB akan memberikan sinyal awal agar segera dilakukan pengisian ulang sehingga pelanggan secararealtime setiap saat dapat mengetahui secara pasti penggunaan listrik di rumah. (Sumber: http://www.pln.co.id di akses 10 April 2013).

Menurut (Kadaffi, 2011: hal 6) beberapa keuntungan dan kekurangan dari pemakaian listrik prabayar bagi konsumen. Keuntungannya sebagai berikut: 1. Pelanggan lebih mudah mengendalikan pemakaian listrik, melalui meter

prabayar pelanggan dapat memantau pemakaian listrik sehari-hari dan setiap saat.

2. Perbaikan sistem pengukuran karena perangkat elektronik yang digunakan adalah elektronis dengan ketelitian dan keamanan yang lebih tinggi.

3. Pemakaian listrik dapat disesuaikan dengan anggaran belanja.

4. Tidak terkena biaya keterlambatan dan bebas pemutusan listrik karena tunggakan serta bebas kesalahan pencatatan meter.

5. Privasi lebih terjaga, aman dan nyaman dengan menggunakan listrik prabayar tidak perlu menunggu dan membukakan pintu untuk petugas pencatatan meter karena meter prabayar secara otomatis mencatat pemakaian listrik.

6. Jaringan luas pembeliaan listrik isi ulang.Saat ini pembelian pulsa listrik

(voucher) sudah bisa didapatkan lebih dari 30.000 ATM di seluruh Indonesia.


(23)

Kekurangan dari penggunaan listrik prabayar sebagai berikut:

1. Konsumen harus keluar dan lebih dahulu mengeluarkan uang untuk pembelian energi listrik.

2. Konsumen awal pemakaian akan merasa bingung dalam pengisian token. 3. Konsumen akan terganggu dengan bunyi alarm sebagai tanda pengisian ulang. 4. Konsumen tidak memiliki masa toleransi pemakaian energi listrik, jika tidak punya uang atau rumah tersebut tidak ditempati dan pembelian KWHnya telah habis maka listrik dirumah akan mati.

2.2.1 Cara Pembelian Listrik Prabayar

Pembelian listrik prabayar dengan memasukan 20 angka digit ke meter prabayar saat melakukan isi ulang listrik. Nilai listrik isi ulang yang dijual sebesar Rp.20.000,00; Rp.50.000,00; Rp.100.000,00; Rp.250.000,00; Rp.500.000,00; Rp.1.000.000,00. Listrik isi ulang dapat dibeli di loket point online banking (Mitra Bank), bank Bukopin, bank Danamon, Bank BTN(ATM),BNI, Mandiri(ATM), BRI, NISP(ATM), BCA(ATM) dan dapat dilakukan melalui loket-loket pembayaran listrik online.

Cara pembelian isi ulang listrik prabayar sebagai berikut:

1. Datang ke tempat layanan pembelian token (voucher listrik isi ulang) diloket pembayaran listrik.

2. Tunjukan ID meter atau nomor seri meter kepada operator yang melayani. 3. Beritahu nilai nominal jumlah listrik isi ulang yang ingin dibeli.

4. Akan menerima 20 digit kode listrik isi ulang yang akan tercetak pada tanda terima.


(24)

5. Isikan 20 digit kode listrik pada keyboard angka yang ada pada KWH prabayar anda. (Sumber: http://www.pln.co.id di akses 15 April 2013).

2.3.

Tarif Dasar Listrik (TDL)

Tarif Dasar listrik (TDL) adalah besarnya biaya yang telah ditetapkan oleh Perusahaan Listrik Negarakarena pemakaian jasa pelayanan berupa energi listrik. Tarif Dasar Listrik untuk tahun 2013 ini berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.30 Tahun 2012 mengenai tarif listrik.

Pemerintah memutusakan menaikan TDL secara bertahap. Tidak semua pelanggan yang mengalami kenaikan tarif listrik. Pelanggan 450VA dan 900VA dari seluruh golongan tarif tidak mengalami kenaikan listrik. Penetapan harga baru tersebut mencakup tarif listrik reguler (pascabayar) dan tarif listrik prabayar. Tarif listrik reguler (pascabayar) adalah tarif yang dibayarkan konsumen setelah pemakaian. Sedangkan listrik prabayar dibayar sebelum listrik dipakai konsumen. 2.3.1 Pembagian Tarif Berdasarkan Kelompok Penggunaan

Berdasarkan persetujuan DPR RI dan pada Pasal 34 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang ketenagalistrikan, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 30 Tahun 2012 ditetapkan tanggal 21 Desember 2012 tentang tarif tenaga listrik yang di sediakan oleh Perusahaan Listrik Negaramemuat stuktur maupun penggolongan tarifnya tidak mengalami perubahan. Penggolongan tarif tersebut didasarkan pada penggunaan listrik itu sendiri. Adapun penggolongannya dibagi menjadi golongan


(25)

tarif sosial,golongan tarif bisnis, golongan tarif industri, golongan tarif traksi, golongan tarif curah, golongan tarif pemerintah dan golongan tarif rumah tangga. 2.3.1.1Golongan Tarif Rumah Tangga (R)

Pelanggan tarif rumah tangga adalah pelanggan perseorangan atau badan sosial yang tenaga listriknya digunakan untuk keperluan rumah tangga. Contoh yang termasuk didalam golongan tarif rumah tangga sebagai berikut.

1. Rumah untuk tempat tinggal 2. Rumah susun milih perorangan 3. Rumah susun milik perumnas. 4. Kelompok rumah kontrakan.

5. Asrama keluarga pegawai perusahaan swasta 6. Asrama mahasiswa.

Tarif dasar listrik untuk keperluan rumah tangga terdiri atas:

1. Golongan tarif untuk keperluan rumah tangga kecil pada tegangan rendah, dengan daya 450 VA s.d 2.200 VA (R-1/TR).

2. Golongan tarif untuk keperluan rumah tangga menengah pada tegangan rendah dengan daya 3500 VA s.d 5500 VA (R-2/TR).

3. Golongan tarif untuk keperluan rumah tangga besar pada tegangan rendah dengan daya 6.600 VA ke atas (R-3/TR).

Daftar tarif energi listrik yang berlaku diambil dari Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 30 Tahun 2012 khusus golongan rumah tangga sebagai berikut.


(26)

Tarif Dasar Listrik yang berlaku 1 Januari - 31 Maret 3013 dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1 Tarif Dasar Listrik untuk Keperluan Rumah Tangga Berlaku 1 Januari 2013 - 31 Maret 2013

NO. GOL. TARIF BATAS DAYA REGULER PRA BAYAR (Rp/kWh) BIAYA BEBAN (Rp/kVA/bulan) BIAYA PEMAKAIAN (Rp/kWh) DAN BAIAYA kVarh (Rp/kVarh) 1 R-1/TR s.d 450

VA

11.000 Blok 1 : 0 s.d 30 kWh : 169

Blok II : Diatas 30 kWh s.d 60 kWh :360 Blok III : Di atas 60 kWh : 495

415

2 R-2/TR 900 VA 20.000 Blok 1 : 0 s.d 20 kWh : 275

Blok II : Diatas

605

3 R-1/TR 1300 VA

*) 833 833

4 R-1/TR 2200 VA

*) 843 843

5 R-2/TR 3500 s.d 5500 VA

*) 948 948

6 R- 3/TR

6600 VA ke atas

**) Blok I : 0 s.d 55 jam nyala = 980

Blok II : diatas 55 jamnyala = 1.380

1336

Catatan :

*) Diterapkan Rekening Minimun (RM) :

RM I = 40 (Jam Nyata) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian **) Diterapkan Rekening Minimum (RM)

RM2 = 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian Blok I. Jam nyala : kWh per bulan dibagi dengan kVA tersambung.


(27)

Tarif Dasar Listrik yang berlaku 1 April - 30 Juni 2013 dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.2 Tarif Dasar Listrik untuk Keperluan Rumah Tangga Berlaku 1 April - 30 Juni 2013

NO. GOL. TARIF

BATAS DAYA

REGULER PRA

BAYAR (Rp/kWh) BIAYA BEBAN

(Rp/kVA/bulan)

BIAYA PEMAKAIAN (Rp/kWh) DAN BAIAYA

kVarh (Rp/kVarh) 1 R-1/TR s.d 450

VA

11.000 Blok 1 : 0 s.d 30 kWh : 169

Blok II : Diatas 30 kWh s.d 60 kWh :360 Blok III : Di atas 60 kWh : 495

415

2 R-2/TR 900 VA 20.000 Blok 1 : 0 s.d 20 kWh : 275

Blok II : Diatas

605

3 R-1/TR 1300 VA

*) 879 879

4 R-1/TR 2200 VA

*) 893 893

5 R-2/TR 3500 s.d 5500 VA

*) 1009 1009

6 R- 3/TR

6600 VA ke atas

**) Blok I : 0 s.d 55 jam nyala = 1.225

Blok II : diatas 55 jamnyala = 1.380

1342

Catatan :

*) Diterapkan Rekening Minimun (RM) :

RM I = 40 (Jam Nyata) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian **) Diterapkan Rekening Minimum (RM)

RM2 = 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian Blok I. Jam nyala : kWh per bulan dibagi dengan kVA tersambung.


(28)

Tarif Dasar Listrik yang berlaku 1 Juli - 30 September 2013 dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3 Tarif Dasar Listrik untuk Keperluan Rumah Tangga Berlaku 1 Juli - 30 September 2013

NO. GOL. TARIF

BATAS DAYA

REGULER PRA

BAYAR (Rp/kWh) BIAYA BEBAN

(Rp/kVA/bulan)

BIAYA PEMAKAIAN (Rp/kWh) DAN BAIAYA

kVarh (Rp/kVarh) 1 R-1/TR s.d 450

VA

11.000 Blok 1 : 0 s.d 30 kWh : 169

Blok II : Diatas 30 kWh s.d 60 kWh :360 Blok III : Di atas 60 kWh : 495

415

2 R-2/TR 900 VA 20.000 Blok 1 : 0 s.d 20 kWh : 275

Blok II : Diatas

605

3 R-1/TR 1300 VA

*) 928 928

4 R-1/TR 2200 VA

*) 947 947

5 R-2/TR 3500 s.d 5500 VA

*) 1.075 1.075

6 R- 3/TR

6600 VA ke atas

**) Blok I : 0 s.d 55 jam nyala = 1.290

Blok II : diatas 55 jamnyala = 1.380

1.347

Catatan :

*) Diterapkan Rekening Minimun (RM) :

RM I = 40 (Jam Nyata) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian **) Diterapkan Rekening Minimum (RM)

RM2 = 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian Blok I. Jam nyala : kWh per bulan dibagi dengan kVA tersambung.


(29)

Tarif Dasar Listrik yang berlaku setelah 1 Oktober 2013, dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut.

Tabel 2.4 Tarif Dasar Listrik untuk Keperluan Rumah Tangga Berlaku setelah 1 Oktober 2013

NO. GOL. TARIF

BATAS DAYA

REGULER PRA

BAYAR (Rp/kWh) BIAYA BEBAN

(Rp/kVA/bulan)

BIAYA PEMAKAIAN (Rp/kWh) DAN BAIAYA

kVarh (Rp/kVarh) 1 R-1/TR s.d 450

VA

11.000 Blok 1 : 0 s.d 30 kWh : 169

Blok II : Diatas 30 kWh s.d 60 kWh :360 Blok III : Di atas 60 kWh : 495

415

2 R-2/TR 900 VA 20.000 Blok 1 : 0 s.d 20 kWh : 275

Blok II : Diatas

605

3 R-1/TR 1300 VA

*) 979 979

4 R-1/TR 2200 VA

*) 1.004 1.004

5 R-2/TR 3500 s.d 5500 VA

*) 1.145 1.145

6 R- 3/TR

6600 VA ke atas

*) 1.352 1.352

Catatan :

*) Diterapkan Rekening Minimun (RM) :

RM I = 40 (Jam Nyata) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian Sumber: http://www.esdm.go.iddi akses 5 Februari 2013


(30)

2.4.

KWH Meter

KWH meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil kali tegangan, arus, faktor kerja, kali waktu tertentu ( U I Cos Q T) yang bekerja padanya selama jangka waktu tertentu tersebut. KWH biasanya digunakan untuk mengukur daya listrik. Pemakaian energi listrik di industri maupun rumah tangga menggunakan satuan kilo watt hour (KWH). Alat yang digunakan untuk mengukur energi pada industri dan rumah tangga dikenal dengan

watt hour meters. KWH ada dua jenis yaitu: KWH meter analog dan KWH meter

digital. (Sumber : Modul PT PLN Unit Pendidikan dan Pelatihan Pandaan). 2.1.1 KWH Meter Analog

KWH meter analog adalah KWH meter yang sistem pengoperasiannya untuk mengukur daya listrik dengan sistem pembacaan angka yang tertera pada KWH. KWH meter ini biasanya dipakai pada tarif listrik reguler. Besar tagihan listrik berdasarkan pada angka-angka yang tertera pada KWH meter setiap bulannya. Bagian-bagian sebuah KWH meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus, sebuah piringan aluminium, sebuah magnet tetap yang tugasnya menetralkan piringan alumunium dari induksi medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan alumunium. Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet yang dibangkitkan oleh arus yang mengalir melalui kumparan arus dan medan magnet akan menggerakan counter digit sebagai tampilan jumlah KWH-nya.Berikut contoh gambar KWH meter analog seperti gambar 2.1 di bawah ini.


(31)

Gambar 2.1 KWH Meter Analog

Kontruksi dari KWH meter analog dapat digambarkan pada gambar 2.2 di bawah ini.

Keterangan gambar B: a. Kumparan Tegangan b. Kumparan Arus c. Piringan Alumunium d. Magnet Permanen e. Terminal Klemp f. Dari Sumber g. Ke beban Gambar 2.2 Kontruksi KWH Meter

Bagian-bagian KWH meter dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Piringan KWH Meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atas dan bawah) yang digunakan agar piringan KWH meter dapat berputar dengan mendapat gesekan sekecil mungkin.

2. Rem magnet terbuat dari magnit permanen, mempunyai satu pasang kutub (utara dan selatan) yang gunanya mengatasi akibat adanya gaya berat dari piringan KWH meter dan menghilang/mengerem ayunan perputaran piringan serta alat kalibrasi semua batas arus.


(32)

3. Roda gigi dan alat pencatat (register), sebagai transmisi perputaran piringan, sehingga alat pencatat merasakan adanya perputaran untuk mencatat jumlah energi yang diukur oleh KWH meter tersebut dan mempunyai satuan , puluhan, ratusan, ribuan dan puluh ribuan.

4. Kumparan tegangan terdiri atas KWH meter 1 phasa sebanyak 1 set, KWH meter 3 phasa 3 kawat sebanyak 2 set dan KWH meter 3 phasa 4 kawat sebanyak 3 set.

5. Kumparan arus sama jumlah setnya dengan kumparan tegangan. Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan besi yang berfungsi sebagai pengatur cosinus phi (faktor kerja).

6. Magnit permanen berfungsi sebagai pengereman dan memberikan perlawanan putaran ikutan dari piringan alumunium.

7. Register/ Pencatat sebagai pencatat atau penghitung jumlah energi terpakai

ditempat pelanggan. (Modul PT PLN Unit Pendidikan dan Pelatihan Pandaan) 2.1.1.1Prinsip Kerja KWH Meter Analog

Meter dihubungkan ke daya satu fasa, maka piringan mendapat torsi yang membuatnya berputar seperti motor dengan tingkat kepresisian yang tinggi. Semakin besar daya yang terpakai, mengakibatkan kecepatan piringan semakin besar, demikian pula sebaliknya. Pada piringan KWH meter terdapat suatu garis penanda (biasanya berwarna hitam atau merah).

Garis ini berfungsi sebagai indikator putaran piringan. Satu KWH biasanya setara dengan 900 putaran (ada juga 450 putaran tiap KWH). Saat beban banyak memakai daya listrik, maka putaran piringan KWH ini akan semakin


(33)

cepat. Hal ini tampak dari cepatnya garis penanda ini melintas. Sensor infrared

dan photodiode dipakai untuk mendeteksi lewatnya garis penanda ini, sehingga

mikrokontroler dapat menghitung jumlah putaran piringan KWH meter. Gambar 2.3dibawah ini menunjukkan cara kerja dari sebuah KWH meter.

A B

Keterangan gambar A.

Cp = Inti besi kumparan tegangan Cc = Inti besi kumparan arus Wp = Kumparan tegangan Wc = Kumparan arus

D = Kepingan roda Aluminium J = Roda-roda pencatat ( register )

M = Magnet permanen sebagai pengerem keping aluminium saat beban kosong S = Kumparan penyesuai beda fase arus dan tegangan

Gambar 2.3 Cara Kerja KWH Meter Analog

A. Prinsip suatu meter penunjukenergi listrik arus B-B (jenis induksi ). B. Arus-arus eddy pada suatu piring

KWH meter bekerja sebagai pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil kali tegangan, arus factor kerja, kali waktu tertentu (U I Cos φ t) yang bekerja padanya selama jangka waktu tertentu tersebut. Hal ini berdasarkan bekerjanya


(34)

induksi megnetis oleh medan magnit yang dibangkitkan oleh arus melalui kumparan arus terhadap disc (piringan putar) KWH meter, dimana induksi megnetis ini berpotongan dengan induksi mgnetis yang dibangkitkan oleh arus melewati kumparan tegangan terhadap piringan putar yang sama.

Koppel putar dapat dibangkitkan terhadap piringan putar karena induksi magnetis kedua medan magnit tersebut diatas bergeser fasa sebesar 90 derajat satu terhadap lainnya (azas Ferrari). Hal ini dimungkinkan dengan konstruksi kumparan tegangan dibuat dalam jumlah besar gulungan sehingga dapat dianggap induktansi murni. Pada dasarnya prinsip kerja KWH sebagai berikut:

 Ф1 ditimbulkan oleh arus I mengalir di kumparan Wc

 Ф2 ditimbulkan oleh arus Ip mengalir di kumparan Wp dan Ip lagging 90 derajat terhadap tegangannya, dapat dilihat pada gambar 2.4 di bawah ini.

Gambar 2.4Pergeseran Fasa Magnet

Dengan mengambil persamaan moment alat ukur tipe induksi maka, T = KW Ø1.Ø2 sin α

Ø1 I sebanding dengan I Ø2 2 sebanding dengan Sin α = Cos Ҩ

ϕ α

Φ

2

V

Sin α = Cos ϕ

Φ

1


(35)

Maka : TD = W.I Cos Ҩ = V.I.Cos Ҩ

Dengan demikian maka terhadap piringan logam D terdapat momen gerak TD yang berbanding lurus terhadap daya beban. Apabila karena pengaruh momen TD. Piringan logam D berputar dengan kecepatan n, maka sambil berputar piringan tersebut memotong garis-garis fluksi magnetik m (akibat adanya magnit permanen) sehingga menyebabkan terjadinya arus-arus putar (arus foucault) didalam piringan logam yang berbanding lurus terhadap n Ø m.

Arus-arus putar yang terjadi pada piringan logam D akibat adanya Ø1, Ø2 dan Øm seperti dalam gambar 2.2, B. Arus-arus putar yang memotong garis-garis fluksi m menyebabkan piringan logam D mengalami momen redaman TD yang berbanding lurus dengan n. Ø m2. Bila momen TD dan Td dalam keadaan seimbang maka:

Kd.V.I. cos Ҩ= Km.n. Ø 2 N = �

� Ø 2 V . I Cos Ҩ

Kd, Km = konstanta

Sehingga didapat kecepatan n dari piringan logam D adalah berbanding lurus dengan V.I.CosҨ, maka jumlah putaran piringan D untuk jangka waktu tertentu sebanding dengan energi yang diukur pada jangka waktu tersebut. Kemudian untuk mendapat angka hasil pengukuran dari piringan D tadi harus ditransformasikan lagi ke alat register.(Modul PT PLN Unit Pendidikan dan Pelatihan Pandaan).


(36)

2.1.1.2 Perhitungan Biaya KWH Meter Analog

KWH meter berarti kilo watt hour meter dan kalau diartikan menjadi n ribu watt dalam satu jamnya. Jika membeli sebuah KWH meter maka akan tercantum X putaran per KWH, artinya untuk mencapai 1 KWH dibutuhkan putaran sebanyak x kali putaran dalam setiap jamnya. Contohnya jika 900 putaran per KWH maka harus ada putaran 900 putaran setiap jamnya untuk dikatakan sebesar satu KWH. Pada name plate KWH meter, disana akan ditemukan banyak spesifikasi dari meteran listrik.

Konstanta KWH meter selalu diikuti satuan PUTARAN/KWH atau PUT/KWH. Sebagai contoh adalah konstanta 900 Put/KWH. Maksudnya, untuk menghasilkan angka 1 KWH di stand meter piringan KWH harus berputar sebanyak 900 kali. Konstanta KWH meter berbeda-beda, jadi harus melihat langsung di name plate KWH meter tersebut. Konstanta yang umum adalah 900 put/KWH, 1250 put/KWH, 720 put/KWH dan 600 put/KWHJumlah KWH itu secara kumulatif dihitung dan pada akhir bulan dicatat oleh petugas besarnya pemakaian lalu dikalikan dengan tarif dasar listrik ditambahkan dengan biaya abodemen dan pajak menghasilkan jumlah tagihan yang harus dibayarkan setiap bulannya.

Mudita (2011) menyatakan, pembayaran energi listrik dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:

1. Tarif berlaku

Tarifberlaku disini Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomer 30 Tahun 2012 tentang tarif harga listrik


(37)

yang naik,yaitu di bagi menjadi empat tahap. Empat tahapan tersebut meliputi tahap 1 Januari - 31 Maret 2013, 1 April - 30 Juni 2013, 1 Juli - 30 September 2013 dan setelah 1 Oktober 2013.

2. Pilih batas daya pemakaian

Batas daya pemakaian ini mengambil dari batas tarif keperluan rumah tangga yang terdiri dari 450VA, 900VA, 1300VA, 2200VA dan 3500-5500VA serta yang paling besar 6600VA. Batas daya 450VA, 900VA dan 1300VA serta 6600VA harga tiap satuan KWHberjenjang tergantung blok pemakaian. Batas daya lainnya berlaku harga flat (tidak berjenjang).

3. Persentasi Biaya PPJ

Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ) berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya, karena ditetapkan pemerintah daerah setempat dan akan menjadi kas daerah. Pajak Penerangan Jalan bisa dikatakan dengan Pajak Jalan Umum (PJU). Besarnya ditentukan dari persentase biaya pemakaian ditambah biaya beban.

4. Perhitungan Biaya Administrasi Operator

Biaya administrasi juga berbeda dari satu operator dengan operator lainnya. Besarnya bervariasi tergantung operator loket pembelian energi listrik (contoh biaya administrasi via ATM BCA Rp 3.000,00 kantor Pos sebesar Rp 1900,00 dan admin bank sebesar Rp 1600,00 serta masih banyak yang lainnya).

5. Biaya Beban

Biaya beban tergantung pada batas daya yang terpasang, untuk batas daya 450VA dan 900VA biaya beban adalah tetap yaitu:


(38)

a. Batas daya 450VA: 11.000 x 450/1000 = 4.950,00 b. Batas daya 900VA: 20.000 x 900/1000 = 18.000,00

Artinya berapapun pemakaian yang dilakukan, biaya beban perbulannya tetap sebesar tersebut diatas.

Daya 1300VA, 2200VA dan 3500-5500VA berlaku biaya beban dengan aturan rekening minimum RM1 (*) dengan rumus:

Daya 6600 berlaku biaya beban dengan aturan rekening minimum RM2 (**)dengan rumus :

Rumus dari jam nyala sendiri yaitu:

Artinya jika biaya pemakaian lebih besar dari nilai yang didapat dari rumus tersebut RM1 atau RM2, maka biaya beban akan menjadi nol (tidak ada biaya beban). Tetapi jika biaya pemakaian lebih kecil dari nilai yang didapat dari rumus tersebut RM1 atau RM2, maka biaya beban akan menjadi sebesar RM1 atau RM2 dan biaya pemakaian menjadi nol.

6. Perhitungan Biaya Materai

Biaya materai berlaku umum untuk semua transaksi keuangan, besarnya sebagai berikut :

a. Transaksi sampai dengan Rp 250.000,00 : Rp 0,00

b. Transaksi > Rp 250.000,00 sampai dengan Rp 1 juta : Rp 3.000,00 c. Transaksi > Rp 1 juta : Rp 6.000,00

RMI = 40 (jam nyala) X Daya tersambung (dalam KVA) X Biaya Pemakaian

RM2 = 40 (jam nyala) X Daya tersambung (dalam KVA) X Biaya Pemakaian Blok 1


(39)

Berikut salah satu contoh rekening atau struk listrik sistem reguler dapat dilihat pada gambar 2.5berikut.

Gambar 2.5. Rekening Pembayaran Reguler (Sumber. PT. PLN (Persero) 2013)

Contoh cara menghitung biaya pemakaian energi listrik yang harus dibayar oleh seseorang dengan daya yang berbeda sebagai berikut:

a. Pelanggan A (Daya 450VA) seorang pelanggan dengan daya 450VA meteran yang dicatat akhir bulan mei 2013 adalah 00457300, dan dicatat bulan sebelumnya April 2013 adalah 00442500 (rekening dilihat pada gambar 2.4). Jumlah pembayaran energi listrik yang harus dibayar pada periode tersebut adalah: Pemakaian KWH = Stand meter akhir – Stand meter yang lalu = 004573000 – 00442500 = 148 KWH.

1. Biaya beban = 450VA = 0,45KVA = 0,45 x Rp 11.000 = Rp.4.950,00. 2. Biaya pemakaian blok I = 30 KWH x Rp 169 = Rp.5.070,00.

3. Biaya pemakaian blok II = 30 KWH x Rp 360 = Rp.10.800,00. 4. Biaya pemakaian blok III =88 KWH x Rp 495 = Rp.43.560,00. 5. Total biaya pemakaian dapat dicari dengan rumus:


(40)

Jumlah biaya (blok 1 + blok II + blok III) + biaya beban.

= (5.070,00 + 10.800,00+ 43.560,00)+ 4.950,00 = Rp.64.380,00. 6. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 10 % x 12.270) = Rp.6.438,00. 7. Biaya adimistrasi = Rp.1600,00.

8. Biaya materai = Rp.0,00karena transaksi kurang dari Rp 250.000,00. 9. Total biaya yang harus dibayar dicari dengan rumus:

Total biaya pemakaian +PPJ + biaya administrasi + biaya materai. = 64.380,00 + 6.438,00 + 1600 + 0,00 = Rp.72.418,00.

b. Pelanggan B (Daya 900VA) seorang pelanggan dengan daya 900VA meteran yang dicatat akhir bulan Februari 2013 adalah 03423300dan dicatat bulan sebelumnya Januari 2013 adalah 03405700. Jumlah pembayaran energi listrik yang harus dibayar pada periode tersebut adalah: Pemakaian KWH = Stand meter akhir – Stand meter yang lalu = 03423300 – 03405700 = 176 KWH. 1. Biaya Beban = 900VA = 0,9 KVA = 0,9 x Rp 20.000 = Rp.18.000,00. 2. Biaya pemakaian blok I = 20 KWH x Rp 275 = Rp.5.500,00.

3. Biaya pemakaian blok II = 40 KWH x Rp 445 = Rp.17.800,00. 4. Biaya pemakaian blok III = 116 KWH x Rp 495 = Rp.57.420,00. 5. Total biaya pemakaian dapat dicari dengan rumus:

Jumlah biaya (blok 1 + blok II + blok III) + biaya beban.

= (5.500,00 + 17.800,00 + 57.420,00) + 18.000,00 = Rp.98.720,00. 6. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = (10 % x Rp 98.720) = Rp.9.872,00. 7. Biaya adimistrasi = Rp.1600,00.


(41)

9. Total biaya yang harus dibayar dicari dengan rumus:

Total biaya pemakaian + PPJ + biaya administrasi + biaya materai = 98.720,00 + 9.872,00 + 1600,00 + 0,00 = Rp.110.192,00.

c. Pelanggan C (Daya 1.300VA) seorang pelanggan dengan daya 1.300VA meteran yang dicatat akhir bulan Februari 2013 adalah 01766600, dan dicatat bulan sebelumnya Januari 2013 adalah 01750200. Jumlah pembayaran energi listrik yang harus dibayar pada periode tersebut: Pemakaian KWH = Stand meter akhir – Stand meter yang lalu = 01785800 – 01766600 = 164 KWH. 1. Biaya pemakaian = 164 KWH x Rp 833 = Rp.136.612,00.

2. Biaya Beban = 0,00 karena biaya pemakaian lebih besar dari biaya beban. 3. Total biaya pemakaian dapat dihitung dengan rumus:

Jumlah biaya pemakaian + biaya beban. = Rp 136.612,00 + 0 = Rp.136.612,00.

4. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 10 % x 159936) = Rp.13.661,00. 5. Biaya adimistrasi = Rp.1600,00.

6. Biaya Materai = 0,00karena transaksi kurang dari Rp.250.000,00. 7. Total biaya yang harus dibayar dicari dengan rumus:

Total biaya pemakaian + PPJ + biaya administrasi + biaya materai. = 136.612,00 + 13.661,00 + 1600,00 + 0,00 = Rp.151,873,00.

d. Pelanggan D (Daya 2200VA) seorang pelanggan dengan daya 2200VA meteran yang dicatat akhir bulan Februari 2013 adalah 01320400, dan dicatat bulan sebelumnya januari 2013 adalah 01316300. Jumlah pembayaran energi


(42)

listrik yang harus dibayar pada periode tersebut: Pemakaian KWH = Stand meter akhir – Stand meter yang lalu = 01320400 – 01316300 = 41 KWH. 1. Biaya pemakaian = 0,00 karena biaya pemakaian lebih besar dari biaya

beban berlaku biaya beban RM1 = 88 yaitu 40 x (2200VA/1000) = 88. 2. Biaya beban = 88 x 843 = Rp.74.184 ,00.

3. Total biaya pemakaian dapat dicari dengan rumus: Jumlah biaya pemakain + biaya beban.

= 0,00 + 74.184,00 = Rp.74.184,00.

4. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 9 % x 74.184) = Rp.6.677,00. 5. Biaya adimistrasi = Rp.1600,00.

6. Biaya materai = 0,00 karena transaksi kurang dari Rp.250.000,00. 8. Total biaya yang harus dibayar dicari dengan rumus:

Total biaya pemakaian + PPJ + biaya administrasi + biaya materai. = 74.184 ,00 + 6.677,00 + 1600,00 + 0,00 =Rp.82.461,00.

2.1.2 KWH Meter Digital

KWH meter digital yaitu KWH yang dirancang dengan menggunakan KWH elektronik.KWH meter elektronik termasuk dalam KWH meter statik yang menggunakan komponen elektronik sebagai pemproses utama. Komponen elektronik mendeteksi tegangan dan arus sesaat dan diproses untuk menghasilkan pulsa yang mempunyai frekuensi sebanding dengan energi yang diukur (KWH). Sistem pembayaran atau pengisian listriknya adalah dengan menggunakan chip

card. Chip card adalah suatu jenis kartu pembayaran yang semakin populer


(43)

tuntutan masyarakat terhadap alat pembayaran yang praktis. Kehadiran chip card tidak dapat dihindari dimana penggunaannya semakin luas. Salah satu kemungkinan aplikasi chip card adalah sebagai alat bayar konsumsi energi listrik.

Salah satu contoh pada KWH meter merek Actaris ACE9000 IBS komponen-komponen bagian paling luar dari KWH meter prabayar ini sangat mudah dikenali dan secara signifikan bisa membedakan antara satu tipe dengan tipe yang lainnya. Fitur standar dapat dilihat pada gambar 2.6dibawah ini.

Keterangan

1. Label Informasi : Informasi umum untuk mengetahui nomor meter, daya maksimal,

2. Indikator LED Rate, 1000 pulsa/KWH: Informasi untuk mengetahui ketika pulsa hampir habis,

3. Indikator Contactor ON/OFF : Informasi untuk mengetahui status light, 4. Segel Metrologi : Informasi untuk mengetahui segel tera dan segel metrology, 5. LCD 7 segment untuk 8 karakter : Informasi untuk pengisian TOKEN, 6. Keypad dengan lapis karet.

Gambar 2.6 KWH Meter Prabayar merk Actaris type ACE9000 IBS (Sumber. PT. PLN (Persero) 2013)

2.1.2.1 Prinsip Kerja KWH Meter Digital

Listrik dari PLN yang akan dialirkan ke rumah tangga (beban), terlebih dahulu dialirkan melalui MCB yang berfungsi sebagai pembatas arus sekaligus pengaman bila terjadi short circuit. Kemudian dialirkan juga ke dalam KWHmeter


(44)

yang berfungsi untuk menghitung daya yang terpakai. Sistem prabayar ini tetap mempergunakan KWH meter yang sudah ada dengan sedikit modifikasi untuk memasang sensor dan unit sistem. Hal ini bertujuan untuk lebih mendayagunakan peralatan KWH meter yang sudah ada. Berikut alat-alat pada sistem KWH meter digital diantaranya: KWH meter, mikrokontroler, LCD, keypad, RTC, EEPROM, downloader usbasp. Blok diagram sistem KWH meter digital dapat dilihat pada gambar 2.7 di bawah ini.

PLN

MCB

RELAY

KWH

BEBAN

Power Supply

Tombol isi

MIKROKONTROLER MEMORI

SENSOR KARTU

CHIP Display

LED

Gambar 2.7 Blok Diagram Sistem KWH Meter Prabayar (Sumber. http://www.eepisits.edu/uploadta/search.php diakses 01 - 4- 2013)

KWH meter digital termasuk dalam KWH meter statik yang menggunakan komponen elektronik sebagai pemroses utama. Komponen elektronik mendeteksi tegangan dan arus sesaat diproses untuk menghasilkan pulsa yang mempunyai


(45)

frekuensi sebanding dengan energi yang diukur (KWH). KWH meter digital ini mempunyai empat bagian utama yaitu :

1. Bagian sensor tegangan dan arus 2. Bagian pemproses

3. Bagian pengali

4. Bagian tampilan/display

Cara kerja KWH meter digital secara umum terdiri dari 3 tahap, yaitu : 1. Mendeteksi tegangan dan arus sesaat.

2. Mengalikan kedua besaran (tegangan dan arus) untuk memperoleh daya sesaat. 3. Mengintegrasikan/mengakumulasi hasil perkalian tegangan dan arus pada butir

2 di atas.

Berikut gambar blok aliran sistem prabayar dapat dilihat pada gambar 2.8berikut.

Gambar 2.8 Blok Aliran Sistem Prabayar

(Sumber. http://www.eepisits.edu/uploadta/search.php diakses 01 - 4- 2013)

Bagian pengali adalah bagian alat ukur yang mengintegrasikan besaran tegangan dan besaran arus. Rangakaian sensor digital berfungsi untuk membaca tegangan dan arus listrik PLN yang digunakan oleh rumah tangga. Pada KWH

Tegangan

Arus

ADE7757

Mikrokontroler


(46)

digital ini menggunakan sensor digital ADE7757. Fungsi IC ini mengubah input analog menjadi digital. Input IC ini berupa tegangan dan arus. Akan tetapi IC ini tidak dapat menerima masukan arus dan tegangan yang besar. Maka dari itu dirancang sebuah desain input tidak terlalu besar.

Sensor tegangandapat digunakan sebuah sebuah trafo yang mempunyai impedansi masukan tinggi sehingga arus yang mengalir ke trafo sebagai arus rugi-rugi tidak signifikan yang sesuai dengan pengukurannya.Bila tegangan masukan adalah dan tegangan keluaran adalah persamaan yang digunakan adalah = a x , a adalah perbandingan belitan primer dan belitan sekunder. Selain menggunakan trafo, dapat juga menggunakan rangkaian pembagi tegangan yang dapat dilihat pada gambar 2.9 dibawah ini.

R1

R2

Vo Vin

Gambar 2.9 Rangkaian Pembagi Tegangan

Dari rangkaian di atas, diketahui nilai Vo melalui persamaan : 1 2 2

R R

R Vo

 

. R1 harus jauh lebih besar dari pada R2.Sedangkan untuk sensor arus digunakan travo arus. R shunt dan besar beban yang digunakan dengan menghitung beda potensial pada titik-titik batas R shunt ( ). Beban akan mempengaruhi . Semakin besar beban, semakin besar pula harga . Pada datasheet ADE7757


(47)

telah ditentukan R shunt sebesar 350μΩ. Untuk mendapatkan nilai ini dapat dipergunakan teori jembatan kelvin.

Kontrol sistem dengan mikrokontroler mencakup counter, display,

memory, dan prabayar. Setelah menerima input dari IC ADE7757, mikrokontroler

akan menghitungnya dan menampilkannya di LCD. Selain ditampilkan pada LCD, data juga disimpan pada memori. Data yang tersimpan pada memoritidak hanya data dari KWH meter saja, tetapi juga nilai dari besaran pulsa. Besaran pulsa didefinisikan dengan angka-angka tertentu sebagai kode voucher. Apabila kode voucher yang dimasukkan itu valid, maka besar pulsa KWH akan bertambah dan akan berkurang seiring dengan pemakaian daya PLN. Kode voucher dimasukkan melalui keypad dan kode yang telah dimasukkan tidak dapat digunakan lagi. Data-data ini tidak boleh hilang saat tidak ada supply. Oleh karena itu diperlukan sebuah mikrokontroleryang memiliki EEPROM internal. Relay digunakan untuk memutuskan daya PLN bila pulsa prabayar habis.

Mekanisme prabayar adalah dengan memasukkan kode voucher ke KWH meter digital. Dimana kode yang dimasukkan berisi besaran KWH yang bisa digunakan oleh pelanggan. Voucher dapat dibeli pada penjual yang telah terdaftar. Konsumen mendatangi penjual voucher, kemudian memberitahukan no id dan jumlah nominal yang diinginkan. Distributor memberikan kode voucher-nya. Kode voucher dibuat berdasarkan no id, nominal, no voucher yang sudah terenkripsi. Jadi pelanggan menerima kode yang sudah terenkripsi. masukkan kode vouchertersebut ke KWH meternya. Pada KWH meter kode voucher tersebut dilakukan proses validasi dan dekripsi kode.


(48)

Khoirudin (2011) proses dekripsi dilakukan untuk mendapatkan kode aslinya (berupa no. id, nominal, no voucher). Proses validasi adalah pengecekan kode yang dimasukkan tersebut valid atau tidak. Apabila kode tersebut valid maka

kode tersebut akan disimpan agar tidak dapat digunakan kembali. Secara umum proses enkripsi adalah proses mengubah suatu pesan asli (plaintext) menjadi suatu pesan dalam bahasa sandi (ciphertext).Dekripsi adalah proses mengubah pesan dalam suatu bahasa sandi menjadi pesan asli kembali. Proses pengisian pulsa pada KWH meter prabayar dapat dilihat pada gambar 2.10 sebagai berikut.

START

MASUKAN KODE

VOUCHER

DEKRIPSI KODE

KODE VALID

PULSA BERTAMBAH

SIMPAN DIMEMORI

END

Tidak

Ya


(49)

2.1.2.2 Sistem Pembayaran KWH Digital

Sistem pembayaran KWH meter digital yaitu dengan sistem pembayaran modern membeli sebuah voucher elektronik, berisi besaran digital yang berfungsi sebagai pulsa dan sebagai pembanding besaran energi yang digunakan. Secara otomatis sistem ini memutuskan tegangan rumah bila besarantersebut mencapai nilai 0. Pembelian dengan voucher memakai kartu voucher salah satu contohnya dapat dilihat pada gambar 2.11 di bawah ini.

Gambar 2.11 Kartu Voucher (Sumber: PT. PLN (Persero) 2013)

Besar nominal pembelian isi pulsa listrik tersebut sebesar Rp 20.000,00; Rp 50.000,00; Rp 100.000,00; Rp 250.000,00; Rp 500.000,00; Rp 1.000.000,00. Mudita (2011), pembelian listrik prabayar berbeda dengan pembelian listrik reguler, dalam sistem prabayar pembelian listrik tidak dikenai biaya beban, sehingga hanya meliputi unsur harga KWH, biaya PPJ, biaya administrasi dan biaya materai serta tidak ada biaya keterlambatan saat pembelian listrik sistem prabayar. Berikut contoh perhitungan pembelian KWH prabayar dengan nominal pembelian pulsa yang berbeda dan contoh rekening/struk pembelian KWH sistem prabayar dapat dilihat pada gambar 2.12dibawah ini.


(50)

Gambar 2.12 Rekening Pembelian Listrik Prabayar (Sumber. Loket ASA sekaran)

a. Pelanggan A dengan daya 450VA membeli isi ulang pulsa dengan harga beli Rp. 20.000,00. Pada bulan Januari dengan Pajak Penerangan Jalan sebesar 10%, maka KWH yang diperoleh sebagai berikut:

1. Harga beli listrik = Rp.20.000,00. 2. Biaya materai = Rp.0,00.

3. Biaya administrasi = Rp.1600,00. 4. Sisa harga beli dicari dengan rumus:

Harga beli – biaya materai – biaya administrasi. = 20.000,00 – 0,00 – 1600,00 = Rp.18400,00.

5. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) =10 di cari dengan cara: = (18400/(1+10/100))*10/100 = Rp.1.672,28.

6. Total harga = 18400,00 - 1.672,28 = Rp.16.727,27. 7. Harga tiap satu KWH = Rp.415,00.


(51)

b. Pelanggan B dengan daya 900VA membeli isi ulang pulsa dengan harga beli Rp. 20.000,00. Pada bulan bulan Februari (Rekening dapat dilihat pada gambar 2.11) dengan Pajak Penerangan Jalan sebesar 8%, maka KWH yang diperoleh sebagai berikut:

1. Harga beli listrik = Rp. 20.000,00. 2. Biaya materai = Rp.0,00.

3. Biaya administrasi = Rp.1600,00. 4. Sisa harga beli dicari dengan rumus:

Harga beli – biaya materai – biaya administrasi = 20.000,00 – 0,00 – 1600,00 = Rp.18400,00.

5. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 8 di cari dengan cara: = (18400/(1+8/100))*8/100 = 1.362.96.

6. Total harga = 18400,00 - 1.362.96 = 17.037.04. 7. Harga tiap satu KWH = Rp. 605,00.

8. Total KWH yang didapat = 17.037.04 / 605,00 = 28,20 KWH.

c. Pelanggan C dengan daya 1300VA membeli isi ulang pulsa listrik dengan harga beli Rp. 100.000,- pada bulan Februari dengan Pajak Penerangan Jalan sebesar 10%, maka KWH yang diperoleh sebagai berikut:

1. Harga beli listrik = Rp.100.000,00. 2. Biaya materai = Rp.0,00.

3. Biaya administrasi = Rp.1600,00. 4. Sisa harga beli dicari dengan rumus:


(52)

Harga beli – biaya materai – biaya administrasi. = 100.000,00 – 0,00 – 1600,00 = Rp.98400,00.

5. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 10 di cari dengan cara: = (98400/(1+10/100))*10/100 = 8.945,45.

6. Total harga = 98400 – 8.945,45 = 89.454,54. 7. Harga tiap KWH = Rp 833,00.

8. Total KWH yang didapat = 89.454,54 / 833,00= 107,40 KWH.

d. Pelanggan D dengan daya 2200VA membeli isi ulang pulsa dengan harga beli Rp. 150.000,00 pada bulan Maret dengan persentase Pajak Penerangan Jalan (PPJ) sebesar 10%, maka KWH yang diperoleh sebagai berikut:

1. Harga beli listrik = Rp.150.000,00. 2. Biaya materai = Rp.0,00.

3. Biaya administrasi = Rp.1600,00. 4. Sisa harga beli dicari dengan rumus:

Harga beli – biaya materai – biaya administrasi. = 150.000,00 – 0,00 – 1600,00 = Rp.148400,00. 5. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 10 dicari dengan cara:

= (148400/(1+10/100))*10/100 = Rp.13.490,09.

6. Total harga = Rp.148400,00 – 13.490,09 = Rp.134.909,09. 7. Harga tiap satu KWH = Rp.843,00.

8. Total KWH yang didapat = 134.909,09 / 843,00 = 160.00 KWH.

e. Pelanggan E dengan daya 3500VA membeli isi ulang pulsa energi listrik dengan harga beli Rp. 200.000,00 pada bulan Maret dengan persentase Pajak


(53)

Penerangan Jalan (PPJ) sebesar 10%, Maka KWH yang diperoleh sebagai berikut:

1. Harga beli bistrik = Rp.200.000,00. 2. Biaya materai = Rp.0,00.

3. Biaya administrasi = Rp.1600,00. 4. Sisa harga beli dicari dengan rumus:

Harga beli – biaya materai – biaya administrasi. = 200.000,00 – 0,00 – 1600,00 = Rp.198.400,00. 5. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 10 dicari dengan cara:

= (198400/(1+10/100))*10/100 = Rp.18.036,63. 6. Total harga = 198400,00 – 18.036,63 = 180.363,63. 7. Harga tiap satu KWH = Rp.948,00.

8. Total KWH yang didapat = 180.363,63/ 948,00 = 190.30 KWH.

2.5.

Pengenalan Android

Android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencangkup sistem operasi, middleware dan aplikasi (Safaat, 2011:hal 1). Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptaan aplikasi mereka. Android tidak terkait ke satu vendor smartphone, beberapa

smartphone berbasis android yaitu HT, Motorolla, Samsung, LG, Huawei,

Archos, dan lain-lain. Tidak hanya menjadi sistem dalam smartphone tapi juga dalam sistem tablet PC. Contohsmartphone dan tablet PC yang operasi sistemnya menggunakan android ditunjukkan pada gambar 2.13.


(54)

Gambar 2.13Smartphone dan Tablet PC

Safaat (2011:hal 3) menyatakan android merupakan platform yang lengkap, terbuka dan bebas yang artinya :

a. Lengkap artinya para desainer dapat melakukan pendekatan yang komprehensif ketika mereka sedang mengembangkan platform android. Sistem operasinya aman dan banyak menyediakan tools dalam membangun

software dan memungkinkan peluang untuk pengembangan aplikasi

b. Terbuka artinya platform android disediakan melalui lisensi terbuka (open

source) sehingga pengembang dapat dengan bebas mengembangkan aplikasi.

c. Bebas artinya tidak ada lisensi atau biaya royalti untuk dikembangkan pada

platform android. Tidak ada biaya keanggotaan diperlukan. Tidak diperlukan

biaya pengujian. Aplikasi android dapat didistribusikan dan diperdagangkan dalam bentuk apapun.

d. Aplikasi android sendiri dikembangkan pada sistem operasi berikut : 1. Windows XP.

2. Vista/Seven.

3. Mac OS X (Mac OS X 10.4.8 atau lebih baru).


(55)

2.5.1 Fitur-fitur Android

Android tersedia secara terbukabagi manufaktur perangkat keras untuk memodifikasi sesuai kebutuhan. konfigurasi perangkat android tidak sama antara satu perangkat dengan perangkat lainnya, namun android sendiri mendukung fitur-fitur tertentu, menurut (Supriyanto, 2012: hal 10) fitur-fitur android sebagai berikut:

a. Penyimpanan (storage) menggunakan SQLite yang merupakan database relational yang ringan untuk menyimpan data.

b. Koneksi (connectivity) mendukung GSM/EDGE, IDEN, CDMA, EV-DO, UMTS, Bluetooth (termasuk A2DP dan AVRCP), WiFi, LTE dan WiMAX. c. Pesan (Messaging) mendukung SMS dan MMS.

d. Web browser menggunakan open source WebKit termasuk di dalamnya

engine Chrome V8 Java Script.

e. Media yang didukung antara lain: H.263, H.264 (3GP atau MP4), MPEG – 4 SP, AMR, AMR-WB (3GP container), ACC, HE-ACC (MP4 atau 3GP), MP3, MIDI, Ogg Vorbis, WAV, JPEG, PNG, GIF dan BMP.

f. Framework aplikasi yang mendukung penggantian komponen dan reusable.

g. Hardware terdapat accelerometer sensor, camera, digital kompas,

proximitysensor dan GPS.

h. Multi-touc i. Multi-tasking j. Dukungan flash


(56)

2.5.2 Arsitektur Android

Supriyanto (2012; hal 11) arsitektur android dapat dijelaskan dan digambarkan pada gambar 2.14berikut.

Gambar 2.14 Arsitektur Android

Penjelasan mengenai gambar di atas sistem operasi android terbagi menjadi:

a. Applications: layer dimana akan berhubungan dengan aplikasi saja. Biasanya

aplikasi yang didownload dan diinstal dan semua aplikasi yang dibuat terletak pada tingkat aplications seperti ditemui : phone,contact, browser.

APPLICATIONS

Contacts Phone Browse Your App Here

Home

APPLICATIONS FRAMEWORK

Activity Manager Window Manager Content Provider View System

Package Manager Telephone Manager Resource Manager

Location Manager Notification Manager

LIBRARIES ANDROID RUNTIME

Core Libraries

Dalvik Virtual Machine Surface Manager Media Framework SQLite

OpenLG/ES

SGL

FreeType

SSL

WebKit

Libc

LINUX KERNEL

Display Driver Camera Driver Flash Memory Driver Brinder (IPC) Driver


(57)

b. Applications framework: semacam built-in yang tertanam dalam sistem operasi android sehingga pengembang dapat memanfaatkannya untuk aplikasi yang sedang dibangun.

c. Libraries: semua kode program yang menyediakan layanan-layanan utama

sistem operasi android. Contoh library SQLite yang menyediakan dukungan database sehingga aplikasi android dapat untuk menyimpan data.

d. Android Runtime: kumpulan pustaka inti yang dapat diaktifkan oleh pengembang untuk menulis kode aplikasi android. Layer yang membuat aplikasi android dapat dijalankan prosesnya menggunakan implementasi linux.

Dalvik Virtual Machine (DVM) merupakan mesin yang membentuk dasar

kerangka aplikasi android. Runtime android terbagi menjadi dua yaitu :

1. Core Libraries : aplikasi android dibangun dalam bahasa java, sementara

dalvik sebagai virtual mesinnya bukan virtual mesin java, sehingga diperlukan sebuah libraries yang berfungsi untuk menterjemahkan bahasa java yang ditangani oleh core libraries.

2. Dalvik Virtual Machine: virtual mesin berbasis register yang dioptimalkan

untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien dimana merupakan pengembangannya yang mampu membuat linux kernel untuk melakukan threading dan manajemen tingkat rendah.

e. Linux Kernel: layer inti operating sistem android itu berada. Berisi file-file

sistem yang mengatur sistem processing,memory,resource,drivers dan sistem-sistem android lainnya. Linux kernel yang dipakai android itu linux kernel release 2.6.


(58)

2.6.

Adobe Flash Cs6

Menurut Madcoms (2012), adobe flash professional Cs6 merupakan salah satu program yang menyediakan berbagai macam fitur yang akan sangat membantu animator untuk membuat animasi menjadi semakin mudah dan menarik. Adobe flash Cs6 telah mampu mengolah teks mapun objek dengan efek tiga dimensi sehingga tampak menjadi lebih menarik. Halaman awal adalah tampilan yang pertama kali muncul ketika kita mengakses adobe flash Cs6 professional. Tampilan awalpertama kali membuka adobe flash Cs6 professional yang ditunjukan pada gambar 2.15 dibawah ini.

Gambar 2.15Tampilan Awal Flash

2.6.1 Jendela Utama

Jendela utama merupakan awal dari pembuatan program, pembuatannya dilakukan dalam kotak movie dan stage yang didukung oleh tools lainnya. Jendela


(59)

kerja flash terdiri dari panggung (stage) dan panel-panel. Panggung merupakan tempat objek diletakkan, menggambar dan menganimasikan objek. Sedangkan panel disediakan untuk membuat gambar, mengedit gambar, menganimasi, dan pengeditan lainnya. Berikut ini adalah bentuk tampilan jendela utama pada adobe flash Cs6 yang ditunjukan pada gambar 2.16di bawah ini.

Gambar 2.16Jendela Utama Penjelasan gambar 2.15 di atas sebagai berikut:

1. Menu Baradalah kumpulan yang terdiri atas dasar menu-menu yang

digolongkan dalam satu kategori. Misalnya menu file terdiri atas perintah New, Open, Save, Import, Export, dan lain-lain.

2. Timeline adalah menentukan durasi animasi, jumlah layer, frame,

menempatkan script dan beberapa keperluan animasi lainnya. Semua bentuk animasi yang anda buat akan diatur dan ditempatkan pada layer dalam timeline.

1

2

3 4

5


(60)

3. Stageadalah lembar kerja yang digunakan untuk membuat atau mendesain objek yang akan dianimasikan. Objek yang dibuat dalam lembar kerja dapat berupa vector, movie clip, text, button dan lain-lain.

4. Toolboxadalah sebuah panel yang menampung tombol-tombol yang berguna

untuk membuat suatu desain animasi mulai dari tombol seleksi, pen, pensil, text, 3D Rotation dan lain-lain.

5. Panel propertiesadalah sebagai penampil parameter dari sebuah tombol yang

terpilih sehingga anda dapat memodifikasi dan memaksimalkan fungsi dari tombol tersebut. Panel properties menampilkan parameter sesuai dengan tombol yang terpilih.

2.7.

Action Script 3.0

Menurut Agus (2012), action script merupakan bahasa pemrograman yang bekerja di dalamplatformadobe flash. Action script memang dibangun sebagai cara untuk mengembangkan pemrograman interaktif secara efisien menggunakan

platform aplikasi adobe flash, action script mulai dari animasi yang sederhana

sampai dengan yang komplek sekalipun, penggunaan data, dan aplikasi interface yang interaktif. Pertama kali diperkenalkan dalam flash player 9. Action script merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek didasarkan pada ECMA script standar yang sama yang menjadi dasar java scriptdan memberikan hasil yang luar biasa dalamkinerja dan produktifitas pengembang.

Dasar-dasar program action script 3.0 meliputi: 1. Penggunaan perintah trace


(61)

Perintah Trace digunakan untuk menampilkan informasi pada panel output. Panel output hanya digunakan untuk menguji jalannya program saja, bukan sebagai tampilan utama program. Tampilan utama program adalah stage. 2. Pendeklarasian variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam script harus dideklarasikan terlebih dahulu. Beberapa tipe variabel yang sering digunakan antara lain: Text

field, number, string, array,sprite,shape, dan Movie clip. Perintah deklarasi

variabel mempunyai bentuk umum:

var namaVariabel:TipeVariabel ; atau cara kedua berikut juga memberikan hasil yang sama:

var namaVariabel:TipeVariabel = new TipeVariabel () ;

3. Event, Listener, dan Event Handler

Semua interaksi user di dalam flash dikelola oleh event-event, beberapa contoh event adalah: mouse click, mouse move, input keyboard, loading file, dan lain-lain.

2.8.

Kerangka Berfikir

Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2009:60) kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Berikut adalah kerangka berpikir dalam penelitianini, disajikan dalam gambar 2.17 dibawah ini.


(62)

Gambar 2.17 Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir yang telah dibuat dari permasalahan kenaikan tarif dasar listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), mengakibatkan permasalahan di kalangan masyarakat yang belum mengetahui informasi dan masih banyaknya orang yang belum mengetahui cara perhitungan biaya listrik serta semakin pesatnya perkembangan teknologi smartphoneatau tablet Pcdengan sistem android yang banyak dimiliki oleh masyarakat, maka dalam penelitian ini peneliti ingin merancang sebuah aplikasi android untuk menghitung pembayaran biaya listrik. Aplikasi ini hanya menampilkan perhitungan berdasarkan input data yang diperlukan dalam aplikasi misalkan KWH terpakai, biaya PPJ, biaya administrasi dan lain-lain. Perhitungan aplikasi ini ada dua jenis, yaitu reguler dan prabayar sehingga terlihat perbedaan perhitungan antara sistem raguler dan prabayar.

Aplikasi android untuk perhitungan biaya listrik rumah tangga Penggunaan energi listrik yang

semakin banyak

Kenaikan tarif energi listrik yang naik secara bertahap baik

reguler maupun prabayar

Kemajuan bidang teknologi khususnya pada smartphonedan

tablet Pc

OS pada smartphone dan tablet Pcandroid

Banyak orang yang belum mengetahui kenaikan tersebut dan

belum mengetahui perhitungan mengenai pembayaran energi listrik

Hampir semua orang memiliki

smartphone atau tablet Pc


(1)

PENGAMBILAN DATA PRABAYAR

Tipe Tarif : Prabayar

Batas Daya : 1300

No

No ID

Bulan PPJ (%)

Jumlah Harga Beli

KWH

Biaya Admin

Penunjukan Jumlah KWH

PLN

Penunjukan Jumlah KWH

Aplikasi Pelanggan

1 A JAN 10 100000 1600 107.4 107.38

2 B JUN 8 80000 1600 82.6 82.58

3 C MEI 10 50000 1600 52.9 52.82

4 D FEB 9 50000 1600 53.3 53.3

5 E JUL 9 300000 1600 292.1 292.03

6 F JUL 3 50000 1600 50.7 50.63

7 G FEB 3 300000 1600 344.3 344.29

8 H FEB 3 100000 1600 114.7 114.68

9 I MAR 3 50000 1600 56.5 56.41

10 J JUL 3 200000 1600 207.6 207.56

11 K JUN 3 50000 1600 53.5 53.45

12 L APR 3 50000 1600 53.5 53.45

13 M APR 3 50000 1600 52.9 52.82

14 N APR 3 100000 1600 108.7 108.68

15 0 MEI 3 100000 1600 108.7 108.68


(2)

1 107.4 107.38 -0.02 0.02 0.0004 0.02

2 82.6 82.58 -0.02 0.02 0.0004 0.02

3 52.9 52.82 -0.08 0.08 0.0064 0.15

4 53.3 53.3 0.00 0.00 0.0000 0.00

5 292.1 292.03 -0.07 0.07 0.0049 0.02

6 50.7 50.63 -0.07 0.07 0.0049 0.14

7 344.3 344.29 -0.01 0.01 0.0001 0.00

8 114.7 114.68 -0.02 0.02 0.0004 0.02

9 56.5 56.41 -0.09 0.09 0.0081 0.16

10 207.6 207.56 -0.04 0.04 0.0016 0.02

11 53.5 53.45 -0.05 0.05 0.0025 0.09

12 53.5 53.45 -0.05 0.05 0.0025 0.09

13 52.9 52.82 -0.08 0.08 0.0064 0.15

14 108.7 108.68 -0.02 0.02 0.0004 0.02

15 108.7 108.68 -0.02 0.02 0.0004 0.02

Jumlah ∑ -0.64 0.64 0.0394 0.93

Keterangan:

Besar Error = =

Absolute Error MSE = Mean square Error

MAPE = Mean Absolute Percentage Error

n = 15

No

Penunjukan Jumlah KWH PLN

Penunjukan Jumlah KWH Aplikasi

error

t

Y

Yt

e

t

e

t

2 t

e

2 1

n

Y

Y

MSE

n t

t t

n

x

Y

I

Y

IY

MAPE

n

t t

t t

1

100

=

=

0.0026

=

=

0.06%

100

.

t t

Y

e

t

e

t


(3)

Tipe Tarif : Prabayar

Batas Daya : 2200

No No ID

Pelanggan Bulan PPJ (%)

Jumlah Harga Beli

KWH

Biaya Admin

Penunjukan Jumlah KWH

PLN

Penunjukan Jumlah KWH

Aplikasi

1 A FEB 9 150000 1600 161.5 161.5

2 B JUN 9 50000 1600 49.8 49.72

3 C JAN 10 50000 1600 52.2 52.19

4 D MEI 8 40000 1600 39.8 39.81

5 E JAN 8 150000 1600 163 162.99

6 F JUN 3 50000 1600 52.7 52.62

7 G JUN 3 300000 1600 321.2 321.16

8 H JUN 3 50000 1600 52.7 52.62

9 I JUN 3 450000 1600 484.3 484.24

10 J APR 10 200000 1600 202 201.97


(4)

1 161.5 161.5 0.00 0.00 0.0000 0.00

2 49.8 49.72 -0.08 0.08 0.0064 0.16

3 52.2 52.19 -0.01 0.01 0.0001 0.02

4 39.8 39.81 0.01 0.01 0.0001 0.03

5 163 162.99 -0.01 0.01 0.0001 0.01

6 52.7 52.62 -0.08 0.08 0.0064 0.15

7 321.2 321.16 -0.04 0.04 0.0016 0.01

8 52.7 52.62 -0.08 0.08 0.0064 0.15

9 484.3 484.24 -0.06 0.06 0.0036 0.01

10 202 201.97 -0.03 0.03 0.0009 0.01

Jumlah ∑ -0.38 0.40 0.0256 0.55 Keterangan:

Besar Error = =

Absolute Error MSE = Mean square Error

MAPE = Mean Absolute Percentage Error n = 10

No

Penunjukan Jumlah KWH PLN

Penunjukan Jumlah KWH Aplikasi

error

t

Y

Yt

e

t

e

t

2 t

e

2

1

n

Y

Y

MSE

n

t

t t

n

x

Y

I

Y

IY

MAPE

n

t t

t t

1

100

=

=

0.0026

=

=

0.06%

100

.

t t

Y

e

t

e

t


(5)

Batas Daya : 3500

1 192 192 0.00 0.00 0.0000 0.00

2 95.3 95.22 -0.08 0.08 0.0064 0.08

3 44 44 0.00 0.00 0.0000 0.00

4 89.5 89.46 -0.04 0.04 0.0016 0.04

5 66.8 66.8 0.00 0.00 0.0000 0.00

Jumlah ∑ -0.12 0.12 0.0080 0.13

Keterangan:

Besar Error = =

Absolute Error MSE = Mean square Error

MAPE = Mean Absolute Percentage Error

ANALISIS DATA PRABAYAR

n = 5

No

Penunjukan Jumlah KWH PLN

Penunjukan Jumlah KWH Aplikasi

error

t

Y

Yt

e

t

e

t

2 t

e

2 1

n

Y

Y

MSE

n t

t t

n

x

Y

I

Y

IY

MAPE

n t t

t t

1

100

=

=

0.0016

=

=

0.03%

100

.

t t

Y

e

t

e

t

e Yt

Tipe Tarif : Prabayar

Batas Daya : 3500

No No ID

Pelanggan Bulan

PPJ (%)

Jumlah Harga Beli

KWH

Biaya Admin

Penunjukan Jumlah KWH

PLN

Penunjukan Jumlah KWH

Aplikasi

1 A JAN 9 200000 1600 192 192

2 B FEB 9 100000 1600 95.3 95.22

3 C MEI 9 50000 1600 44 44

4 D APR 9 100000 1600 89.5 89.46

5 E MAR 8 70000 1600 66.8 66.8


(6)

Batas Daya : 5500

1 43.7 43.63 -0.07 0.07 0.0049 0.16

2 135 134.93 -0.07 0.07 0.0049 0.05

3 192 192 0.00 0.00 0.0000 0.00

4 254.4 254.39 -0.01 0.01 0.0001 0.00

Jumlah ∑ -0.15 0.15 0.0099 0.22

Keterangan:

Besar Error = =

Absolute Error MSE = Mean square Error

MAPE = Mean Absolute Percentage Error

ANALISIS DATA PRABAYAR

n = 4

No

Penunjukan Jumlah KWH PLN

Penunjukan Jumlah KWH Aplikasi

error

t

Y

Yt

e

t

e

t

2 t

e

2

1

n

Y

Y

MSE

n t

t t

n

x

Y

I

Y

IY

MAPE

n

t t t t

1

100

=

=

0.0024

=

��

=

0.05%

100

.

t t

Y

e

t

e

t

e

Yt

Tipe Tarif : Prabayar

Batas Daya : 5500

No No ID

Pelanggan Bulan PPJ (%)

Jumlah Harga Beli

KWH

Biaya Admin

Penunjukan Jumlah KWH

PLN

Penunjukan Jumlah KWH

Aplikasi

1 A APR 9 50000 2000 43.7 43.64

2 B JUN 9 150000 1600 135 134.93

3 C JAN 9 200000 1600 192 192

4 D JUN 3 250000 1600 254.4 254.39