makanannya invertebrata dapat mencapai panjang 20 cm dan umumnya 15 cm Sugianti, 2013.
C. Habitat dan Penyebaran
Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup tinggal dan berkembang biak. Pada dasarnya, habitat adalah lingkungan-lingkungan fisik di sekeliling
populasi suatu spesies yang memengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies tersebut Prihatini, 2010.
Distribusi ikan dapat diartikan sebagai keberadaan ikan pada tempat dan waktu yang tertentu. Kajian distribusi ikan dapat ditinjau dari sudut
geografis dan ekologis. Terdapat dua aspek yang harus diperhatikan dalam kajian distribusi ikan yaitu: aspek deskriptif, bertujuan untuk menemukan
spesies apa saja yang mendiami suatu tempat tertentu, dan aspek yang lebih rumit yaitu mempelajari kenapa spesies mendiami suatu tempat dan
bagaimana mereka bisa ada disana Wibowo, 2013.
Di perairan Indonesia terdapat lima jenis Layang yang umum yakni Decapterus kurroides, Decapterus russelli, Decapterus macrosoma
Decapterus Layang, dan Decapterus maruadsi. Dari kelima jenis ini hanya Decapterus russelli yang mempunyai daerah sebaran yang luas di Indonesia ,
sedangkan di Perairan Laut Jawa terdapat dua spesies yaitu Decapterus macrosoma dan Decapterus ruselli. Di Laut Jawa sangat dominan dalam hasil
tangkapan nelayan mulai dari Pulau Seribu, hingga P. Bawean dan P.
Masalembo, Selat Makassar Selat Karimata, Selat Malaka, Laut Flores, Arafuru, Selat Bali.
Daerah sebaran ikan Layang Decapterus Russeli sangat luas, yaitu di perairan tropis dan subtropis. Sebagian besar populasi ikan ini terdapat di
Samudera Atlantik bagian utara sampai ke Cape Cod dan sebelah selatan sampai ke Brasilia. Di wilayah Indo-Pasifik ikan ini tersebar antara Jepang di
bagian utara dan pantai Natal di bagian selatan. Dilaut Jawa ikan-ikan tersebar mengikuti pergerakan salinitas dan persediaan makanan yang sesuai dengan
hidupnya Samad, 1998. Decapterus ruselli dan Decapterus macrosoma tersebar di perairan
tertentu. Tampaknya Decapterus ruselli senang hidup di perairan dangkal seperti Laut Jawa, sedangkan Decapterus macrosoma tersebar di perairan laut
18 seperti di Selat Bali, Perairan Indonesia Timur Laut Banda, Selat Makassar dan Sangihe, Laut Cina Selatan. Decapterus kurroides tergolong ikan yang
agak langka antara lain terdapat di Selat Bali, Labuhan dan Pelabuhan Ratu Jawa Barat. Decapterus maruadsi termasuk ikan Layang yang berukuran
besar, hidup di laut dalam seperti di Laut Banda tertangkap pada kedalaman 100 meter lebih Prihatini, 2010.
Suhendro 2014 menyatakan bahwa mengemukakan bahwa habitat ikan Pisang-Pisang Merah C. chrysosonus umumnya di daerah perairan
karang hinga ke daerah pasang surut di muara, bahkan beberapa spesies cenderung menembus sampai ke perairan tawar. Selain itu ikan Pisang-Pisang
Merah C. chrysosonus tertangkap pula pada kedalaman dasar antara 40–50
meter dengan substrat sedikit karang dan salinitas 30–33 ppt serta suhu antara 5-32ºC. Terumbu karang merupakan ekosistim khas yang terdapat di daerah
tropis, meskipun terumbu karang banyak ditemukan di perairan seluruh dunia, tapi hanya di daerah tropis terumbu karang dapat berkembang dengan baik
dan salah satunya di perairan Indonesia. Ikan Pisang-Pisang Merah Caesio Chrysosonus bergerombol di
daerah pantai berkarang, sedangkan penyebaran perairan dangkal dan karang di seluruh Indonesia, Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai laut Cina
Selatan, bagian selat Ryukyu Jepang serta perairan tropis Australia Sugianto, 2013.
Menurut Samad 1999, ikan Pisang-Pisang Merah Caesio Chrysosonus hidup bergerombol di daerah pantai, ikan buas, makanannya in-
vertebrata, dapat mencapai dengan muroami, soma malalugis, jaring klotok, kadang-kadang masuk bubu, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering,
harga sedang. Daerah penyebaran; perairan dangkal perairan karang, seluruh lndonesia.
D. Fisiologi dan Reproduksi