Morfometrik ikan merupakan pengukuran morfologi yang meliputi ukuran panjang dan berat, serta skala kondisi fisik tubuh sesuai fase hidup
hewan. Morfometrik dimaksudkan untuk mengukur bagian tubuh yang penting pada hewan, agar diketahui kisaran ukurannya disetiap fase
pertumbuhan hewan. Dengan melakukan asalisa morfometrik terhadap tubuh ikan, kita dapat mengetahui cara hidup dan adaptasi ikan terhadap
lingkungannya. Ikan yang menjadi objek pengamatan kali ini yaitu Layang D.
Russelli dan ikan Pisang-Pisang Merah C. Chrysosonus. Ikan Layang D. Russelli merupakan ikan yang hidup berkelompok dilaut yang jernih dan
besalinitas tinggi. Sedangkan ikan Pisang-Pisang Merah C. Chrysosonus adalah ikan yang tergolong ikan pelagis karang.
Berdasarkan uraian di atas maka dianggap perlu dilakukan praktikum sehingga kita dapat mengetahui lebih dalam lagi mengenai metode atau cara
mengukur tubuh ikan secara tepat.
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari praktikum Morfometrik Tubuh ikan ini yaitu untuk mengetahui ukuran dari tubuh ikan yang diamati Layang dan Pisang-pisang
Merah. Adapun manfaat dari praktikum Morfometrik Tubuh Ikan ini yaitu
mahasiswa menjadi tahu ukuran dari tubuh ikan yang diamati yaitu ikan Layang D. russelli dan ikan Pisang-pisang Merah C. Chrysosonus.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi
Klasifikasi ikan Layang Decapterus Russeli menurut Prihatini 2010 adalah sebagai berikut.
Kingdom : Animalia Phylum : Chordata
Class : Pisces Order : Malacopterigii
Family : Nemiptery.Ydae Genus : Nemipto rus
Spesies : Decapterus Russeli
Gambar 1. Morfologi Ikan Layang Decapterus Russeli Sumber : Dok. Pribadi, 2017
Menurut Mujianto 2013, klasifikasi ikan Pisang-Pisang Merah-merah Caesio chrysosonus adalah sebagai berikut.
Kingdom : Animalia Phylum : Chordata
Order : Perciformes Family : Lutjunidae
Genus : Caesio Spesies : Caesio chrysosonus
Gambar 2. Morfologi Ikan Pisang-Pisang Merah Caesio Chrysosonus Sumber : Dok. Pribadi, 2017
B. Morfologi dan Anatomi
Roziaty 2010 menyatakan bahwa mendefinisikan morfologi sebagai cabang linguistik yang mempelajari struktur dan bentuk-bentuk kata.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa morfologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bentuk dan proses
pembentukan kata. Proses pembentukan kata tersebut dapat berpengaruh terhadap perubahan bentuk kata dan juga terhadap golongan dan arti kata.
Anatomi merupakan salah satu cabang dari Ilmu Hayat Biologi yang mempelajari organ-organ dalam suatu organisme. Anatomi suatu spesies ikan
sangat penting untuk diketahui karena merupakan dasar dalam mempelajar
jaringan tubuh, penyakit dan parasit, sistematika, dan sebagainya Affandi, 2011.
Ikan Layang Decapterus sp merupakan salah satu komunitas perikanan pelagis kecil yang penting di Indonesia. Ikan yang tergolong suku
Carangidae ini bisa hidup bergerombol . Ukurannya sekitar 15 cm meskipun ada pula yang bisa mencapai 25 cm . Ciri khas yang sering dijumpai pada ikan
Layang ialah terdapatnya sirip kecil finlet di belakang sirip punggung dan sirip dubur dan terdapat sisik berlingin 15 yang tebal lateral scute pada
bagian garis sisi lateral line. Bentuk badan sepintas seperti tongkol, sirip punggung pertama berjari keras 8. sirip punggung kedua berjari-jari keras 1
dan 32 – 35 lemah. Sirip dubur teridiri 2 jari-jari keras lepas, 1 jari-jari keras bergandeng dengan 26 – 30 jari lemah. Dibelakang sirip punggung kedua dan
dubur terdapat 1 jari-jari sirip tambahan. Terdapat 25 – 30 sisik duri pada garis sisinya. Dapat mencapai panjang 40 cm, umumnya 25 cm. Warna : biru
kehijauan bagian atas, putih perak bagian bawah. Sirip siripnya kuning pucat atau kuning kotor. Suatu totol hitam terdapat pada bagian atas penutup insang
dan pangkal sirip dada Prihatini, 2010. Adapun pada ikan Pisang-Pisang Merah C. Chrysosonus memiliki
badan yang berbentuk panjang, lansing, gepeng, sisik-sisik kecil dan ctenoid. Dahi dan penutup insang bersisik. Mulut kecil dapat disembulkan, sirip
puunggung berjari-jari keras 10 dan 14-15 lemah. Sirip dubur berjari-jari keras 3, dan 11-12 lemah. Tapisan insang 10-15, sisik-sisik pada garis rusuk 67-77,
sisik-sisik diatas dan dibawah urat sisi tersusun horizontal. Pangkal sirip punggung dan dubur hampir setengahnya tertutup sisik. Termasuk ikan buas,
makanannya invertebrata dapat mencapai panjang 20 cm dan umumnya 15 cm Sugianti, 2013.
C. Habitat dan Penyebaran