BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini akan diuraikan beberapa kesimpulan terhadap penjelasan dan
pemahaman teori maupun hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Adapun kesimpulan tersebut antara lain:
1. Di dalam surat kuasa perjanjian pembiayaan kendaraan bermotor berupa
mobil yang telah didaftarkan pada Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Ham Sumatera Utara yang dilakukan oleh debitor dan PT Toyota Astra
Financial selaku kreditor, terdapat kekuatan eksekutorial jaminan kendaraan bermotor berupa mobil tersebut terhadap pemegang jaminan fidusia. Di
dalam surat kuasa tersebut dikatakan bahwa kreditor berhak untuk melakukan tindakan-tindakan yang telah disetujui oleh kedua belah pihak
apabila debitor lalai dalam melakukan salah satu ataupun seluruh kewajibannya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati, yang
meliputi: a.
Berhak mengambil secara langsung kendaraan bermotor tersebut yang apabila diperlukan dapat menggunakan bantuan dari pihak
Kepolisian danatau pihak berwenang lainnya. b.
Kreditor diperbolehkan memasuki areal kantor, gudang, pabrik, areal parkir ataupun tempat lain dimana barang tersebut berada.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
c. Kreditor berhak untuk mengambil STNK, barang, ataupun dokumen lainnya yang sehubungan dengan barang yang disimpan atau ada
dalam kuasa dari pihak debitor maupun pihak lain siapapun adanya. d. Kreditor mendapatkan persetujuan untuk mengadakan pemblokiran
atas STNK atau BPKB. e. Kreditor berhak untuk menjual kendaraan tersebut di atas pada pihak
ketiga atau siapapun adanya menurut cara dan harga yang dianggap patut oleh kreditor tersebut.
Berdasarkan isi dari contoh salah satu surat kuasa di atas, maka dapat ditegaskan bahwa jaminan fidusia berupa bukti pemilikan kendaraan
bermotor yang telah didaftarkan memiliki kekuatan eksekutorial dan juga memberikan perlindungan hukum terhadap pemegang jaminan fidusia.
2. Dalam proses pelaksanaan eksekusi terhadap jaminan fidusia bukti pemilikan kendaraan bermotor yang telah didaftarkan, kreditor mendapatkan hak
preferen atas objek jaminan fidusia berupa kendaraan bermotor yang diterimanya. Hak preferen adalah hak dari penerima jaminan fidusia untuk
mengambil pelunasan piutangnya atas hasil eksekusi benda yang menjadi
objek jaminan fidusia. Kreditor dapat menjalankan eksekusi yang dilakukan secara lelang atau penjualan di muka
umum yang
harus dilakukan melalui prosedur yang telah ditentukan oleh Undang- Undang. Selain dari proses pelaksanaan eksekusi yang dilakukan secara
lelang atau penjualan di muka umum, proses pelaksanaan eksekusi terhadap jaminan fidusia bukti pemilikan kendaraan bermotor yang telah didaftarkan
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
juga dapat dilakukan dengan cara menjual kendaraan bermotor tersebut secara di bawah tangan.
3. Secara umum
hambatan-hambatan yang
dihadapi dalam
proses pelaksanaan eksekusi jaminan fidusia adalah:
a. Objek Jaminan Fidusia Tidak Diserahkan Oleh Debitor.
b. Terhadap Objek Jaminan Fidusia, Persediaan Barang Saat
Dieksekusi Objeknya Tidak Ada. c.
Objek Jaminan Fidusia Telah Beralih Pada Pihak Ketiga. d.
Nilai Objek Jaminan Fidusia Berubah. e.
Mahalnya Biaya Lelang Dan Penyelenggaraan Lelang. Dalam
menghadapi hambatan-hambatan
dalam proses
pelaksanaan eksekusi terhadap jaminan fidusia bukti pemilikan kendaraan bermotor
yang telah didaftarkan, terdapat upaya-upaya dalam penyelesaiannya. Antara lain:
a. Kreditor harus menguasai objek jaminan fidusia yaitu kendaraan
bermotor tersebut. b.
Pemberi jaminan fidusia dalam jangka waktu tertentu atau setiap waktu harus memberikan laporan tertulis secara terperinci kepada
penerima jaminan fidusia yaitu kreditor tentang adanya serta keadaan dari objek jaminan fidusia yaitu kendaraan bermotor
tersebut dan juga perubahan yang mungkin terjadi disertai dengan bukti yang sah.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
c. Kendaraan bermotor yang dijadikan sebagai objek jaminan fidusia
antara kreditor dan debitor tidaklah boleh beralih tangan kepada pihak ketiga.
d. Kendaraan bermotor sebelum ditetapkan sebagai objek jaminan
fidusia antara kreditor dan debitor harus dinilai terlebih dahulu kelayakannya.
e. Proses pelaksanaan eksekusi melalui cara lelang atau penjualan
umum sangat merugikan pihak debitor. Untuk menghindari kerugian-kerugian yang diderita atas pelaksanaan lelang atau
penjualan umum tersebut, maka antara pihak kreditor dan juga pihak debitor dapat mengambil kesepakatan untuk menjual kendaraan
bermotor tersebut di bawah tangan.
B. SARAN