BAB IV ANALISIS YURIDIS KEKUATAN EKSEKUTORIAL JAMINAN FIDUSIA
BUKTI PEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR YANG TELAH DIDAFTARKAN STUDI PADA KANTOR WILAYAH KEMENTRIAN
HUKUM DAN HAM SUMATERA UTARA
A. Kekuatan Eksekutorial Jaminan Fidusia Bukti Pemilikan Kendaraan
Bermotor Yang Telah Didaftarkan Dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Jaminan Fidusia
Pada masa sekarang ini, perkembangan hukum jaminan sangatlah memerlukan lembaga yang dapat memberikan perlindungan kepada para pihak,
baik pada pihak yang memberikan jaminan debitor maupun pihak yang menerima jaminan kreditor. Untuk memenuhi hal tersebut, maka dapat dilakukan dengan
cara melakukan pendaftaran. Begitu pula dengan jaminan fidusia. Dengan didaftarkannya jaminan
fidusia, tentu saja akan memberikan perlindungan terhadap semua pihak baik itu pihak debitor maupun kreditor. Pendaftaran dilakukan untuk memenuhi unsur
publikasi dari adanya jaminan fidusia tersebut. Perlindungan hukum yang dapat diberikan dengan adanya pendaftaran jaminan fidusia tersebut adalah adanya
kemudahan untuk melaksanakan eksekusi jaminan utangnya dalam hal debitur melakukan cidera janji wanprestasi.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Sebagai upaya untuk memperkuat perlindungan hukum bagi para pihak, maka kantor pendaftaran fidusia akan mengeluarkan alat tanda bukti tentang adanya
jaminan fidusia atas barang atau benda tersebut. Yang diantaranya mencantumkan nama pemberi dan pemegang jaminan fidusia, objek dari jaminan fidusia, nilai
penjaminan atas jaminan fidusia, akta jaminan fidusia serta perjanjian pokok yang mendasari adanya akta jaminan fidusia. Surat itu disebut dengan Sertifikat Jaminan
Fidusia sebagai salinan dari Buku Daftar Fidusia. Buku daftar fidusia merupakan tempat lahirnya jaminan fidusia yaitu dengan dicatatkan di dalamnya.
Sertifikat jaminan fidusia merupakan alat bukti dari jaminan fidusia yang telah di daftarkan yang di dalamnya tercantum irah-
irah ”Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa”. Dengan demikian memiliki kekuatan eksekutorial yang dipersamakan dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap. Dengan kekuatan eksekutorial yang memberikan kepada penerima jaminan
fidusia untuk dapat melakukan pelaksanaan eksekusi tanpa perlu adanya suatu putusan pengadilan, maka penerima jaminan fidusia memiliki kekuatan yang kuat
dan dilindungi oleh undang-undang. Inilah yang akan memberikan rasa aman bagi penerima jaminan fidusia dan rasa percaya terhadap pemberi jaminan fidusia.
Hal ini sejalan dengan pendapat dari Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani yang menyatakan bahwa ”sertifikat jaminan fidusia mempunyai kekuatan
eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap. Jadi berdasarkan titel eksekutorial ini, penerima
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
jaminan fidusia dapat langsung melaksanakan proses eksekusi melalui pelelangan umum atas objek jaminan fidusia tanpa melalui pengadilan.”
46
Kekuatan eksekutorial atas sertifikat jaminan fidusia memberikan hak kepada penerima jaminan fidusia untuk dapat mengeksekusi jaminan fidusianya
dengan syarat debitor atau pemberi jaminan fidusia tersebut telah melakukan cidera janji wanprestasi, dengan menjalankan cara yang telah ditetapkan oleh Undang-
Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Undang-Undang tentang Jaminan Fidusia juga memberi kemudahan dalam
melaksanakan eksekusi melalui lembaga parate eksekusi. Kemudahan dalam pelaksanaan eksekusi ini tidak semata-mata merupakan monopoli jaminan fidusia,
karena di dalam hal gadai juga dikenal lembaga yang serupa.
47
Pada Pasal 29 ayat 1, memberikan hak kepada penerima jaminan fidusia untuk melakukan eksekusi dengan cara:
48
1. Eksekusi Berdasarkan Titel Eksekutorial.
Titel eksekutorial seperti di atas mempunyai kekuatan yang sama dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
Karena dipersamakan dengan putusan pengadilan, maka prosedur dan tata cara dari pelaksanaan eksekusi dilaksanakan sesuai dengan pelaksanaan dari
putusan pengadilan. 2.
Eksekusi Berdasarkan Penjualan Benda Yang Menjadi Objek Jaminan Fidusia Atas Kekuasaan Penerima Sendiri Melalui Pelelangan Umum.
46
Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, op.cit, hlm. 158.
47
Ibid.,
48
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 42Tahun 1999, tentang Jaminan Fidusia, Pasal 29, ayat 1.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Pelaksanaan eksekusi sesuai dengan ketentuan di atas dilandaskan pada kekuasaan sendiri dari penerima jaminan fidusia yaitu dengan cara
melakukan parate eksekusi. 3.
Penjualan di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan pemberi dan penerima jaminan fidusia jika dengan cara demikian dapat
diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan para pihak. Ketentuan penjualan di bawah tangan ini disediakan oleh pembuat undang-
undang agar antara pemberi dan penerima jaminan fidusia dapat menentukan berdasarkan kesepakatan mereka dengan perkiraan akan
memperoleh harga yang lebih tinggi, dan menjual secara di bawah tangan. Jadi pada prinsipnya adalah bahwa penjualan benda yang menjadi objek
jaminan fidusia haruslah melalui pelelangan umum, karena dengan cara ini diharapkan dapat diperoleh harga yang paling tinggi. Namun demikian
dalam hal penjualan melalui pelelangan umum diperkirakan tidak akan mengahasilkan harga tertinggi yang menguntungkan baik pemberi jaminan
fidusia ataupun penerima jaminan fidusia, maka dimungkinkan penjualan di bawah tangan asalkan hal tersebut telah disepakati oleh pemberi
jaminan fidusia dan juga penerima jaminan fidusia dan syarat jangka waktu pelaksanaan penjualan tersebut dipenuhi.
Khusus untuk point ketiga, pelaksanaan penjualan tersebut dilakukan setelah waktu 1 satu bulan sejak diberitahukan secara tertulis oleh pemberi
jaminan fidusia dan penerima jaminan fidusia kepada pihak-pihak yang
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
berkepentingan dan diumumkan sedikitnya dalam 2 dua surat kabar yang beredar di daerah yang bersangkutan.
49
Di dalam surat kuasa perjanjian pembiayaan kendaraan bermotor berupa mobil yang telah didaftarkan pada Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Ham
Sumatera Utara yang dilakukan oleh debitor dan PT Toyota Astra Financial selaku kreditor, terdapat kekuatan eksekutorial jaminan kendaraan bermotor berupa mobil
tersebut terhadap pemegang jaminan fidusia. Di dalam surat kuasa tersebut dikatakan bahwa kreditor berhak untuk
melakukan tindakan-tindakan yang telah disetujui oleh kedua belah pihak apabila debitor lalai dalam melakukan salah satu ataupun seluruh kewajibannya sesuai
dengan perjanjian yang telah disepakati, yang meliputi: 1.
Berhak mengambil secara langsung kendaraan bermotor tersebut yang apabila diperlukan dapat menggunakan bantuan dari pihak Kepolisian
danatau pihak berwenang lainnya. 2.
Kreditor diperbolehkan memasuki areal kantor, gudang, pabrik, areal parkir ataupun tempat lain dimana barang tersebut berada. Dan hal tersebut tidak
akan dianggap sebagai memasuki tempat atau bangunan tanpa izin ”huisvredeberuk” dan membuka setiap pintu gerbang, pintu, ataupun
pengikat dan melepaskan serta membongkar barang-barang lainnya dimana barang tersebut berada dan secara fisik mengangkatnya. Dimana perbuatan
tersebut bukanlah suatu tindak pidana dan debitor bertanggung jawab atas
49
Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, op.cit, hlm. 160-161.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
segala kerusakan pada tanah ataupun bangunan yang disebabkan proses pelepasan tersebut.
3. Kreditor berhak untuk mengambil STNK, barang, ataupun dokumen lainnya
yang sehubungan dengan barang yang disimpan atau ada dalam kuasa dari pihak debitor maupun pihak lain siapapun adanya dan membawanya ke
tempat yang dipandang baik oleh pihak kreditor. 4.
Kreditor mendapatkan persetujuan untuk mengadakan pemblokiran atas STNK atau BPKB serta mengurus dan menyelesaikan balik nama kendaraan
tersebut di atas guna kepentingan kreditor atas biaya dari pihak debitor. 5.
Kreditor berhak untuk menjual kendaraan tersebut di atas pada pihak ketiga atau siapapun adanya menurut cara dan harga yang dianggap patut oleh
kreditor tersebut, membayar ongkos pengambilan dan penjualan dari hasil penjualan tersebut serta menggunakan sebagian atau seluruh hasil penjualan
bersih tersebut untuk pembayaran hutang dari pihak debitor kepada kreditor. Berdasarkan isi dari contoh salah satu surat kuasa di atas, maka dapat
ditegaskan bahwa jaminan fidusia berupa bukti pemilikan kendaraan bermotor yang telah
didaftarkan memiliki
kekuatan eksekutorial
dan juga
memberikan perlindungan hukum terhadap pemegang jaminan fidusia.
Dalam hal ini, kreditor sebagai pemegang jaminan fidusia berhak untuk melakukan eksekusi tanpa melalui proses pengadilan atas kendaraan bermotor yang
dimiliki oleh debitor pemberi jaminan fidusia apabila debitor tersebut lalai dalam melakukan kewajiban pelunasan hutangnya.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
B. Proses Pelaksanaan Eksekusi Terhadap Jaminan Fidusia Bukti Pemilikan