Tuberkulosis TB Gejala Utama Tuberkulosis Paru:
a. Demam 38OC. b. Napas cepat.
1. Umur 5 -12 th : frekuensi napas 30 kalimenit. 2. Umur 13 th : frekuensi napas 20 kalimenit.
c. Nyeri dada pleuritik nyeri dada pada waktu menarik napas. d. Pemeriksaan auskultasi: terdengar ronki saat menarik napas.
Diagnosis
Pneumonia didasarkan
pada anamnesis,
pemeriksaan sik, foto toraks dan laboratorium. Pneumonia diklasikasi
berdasarkan derajat
keparahannya yaitu
Pneumonia dan Pneumonia berat. Pneumonia dapat dilakukan rawat jalan, Pneumonia berat dirujuk ke Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjut, baik pada anak 5 tahun maupun orang dewasa.
Pemeriksaan Foto Toraks
Pada fasilitas yang memiliki alat rontgen dapat dilakukan pemeriksaan foto toraks untuk melihat gambaran inltrat atau
konsolidasi. Pneumonia Anak
Pneumonia bisa disebabkan oleh virus atau bakteria. Sebagian besar episode yang serius disebabkan oleh bakteria. Sulit
menentukan penyebab spesik melalui gambaran klinis atau gambaran foto toraks. Secara epidemiologi penyebab utama
bakterial pada Pneumonia anak usia 5 tahun adalah Mycoplasma pneumoniae, Streptococcus pneumoniae, dan
Chlamydia pneumoniae.
Gambaran klinis pneumonia pada anak yang lebih besar 5 tahun umumnya timbul secara tiba-tiba, didahului dengan
demam mendadak tinggi sampai menggigil, batuk, dan sakit Pneumonia
Kriteria Pneumonia yang dirujuk
Kriteria Pneumonia yang harus dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut adalah jika ditemukan:
a. Pneumonia Berat.
1
Untuk kelompok umur 5-12 tahun dengan gejala:
24
PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN PARU DI INDONESIA
·
Sesak napas . 30 kalimenit
·
Napas cuping hidung.
·
Retraksi suprasternal.
·
Sianosis.
·
Mungkin terdapat ancaman gagal napas.
2
Untuk kelompok umur 13 tahun dengan salah satu gejala dibawah ini:
·
Sesak napas dengan frekuensi 20xmenit.
·
Foto toraks menunjukkan inltrate mokulobus.
·
Tekanan sistolik 90 mmHg.
·
Tekanan diastolik 60 mmHg. b. Pneumonia pada pengguna NAPZA.
c. Pneumonia dengan batuk darah. d. Pneumonia pada pasien HIV.
e. Pneumonia pada orang tua. f. Pneumonia pada pasien DM.
Klasikasi berdasarkan derajat keparahan Pneumonia dibagi menjadi Pneumonia berat yang harus di rawat inap dan
Pneumonia ringan yang bisa rawat jalan.
a.
Pneumonia
Diagnosis Gambaran klinis Pneumonia:
1 demam, batuk sakit dada 2 sakit kepala, gelisah, malaise,
3 penurunan nafsu makan, 4 keluhan gastrointestinal, seperti mual, muntah atau diare,
5 napas anak cepat 30 kalimenit. Pastikan bahwa anak tidak mempunyai tanda-tanda
Pneumonia berat.
b.
Pneumonia Berat
Diagnosis: Terdapat gejala seperti Pneumonia ditambah keadaan seperti
di bawah ini: Napas cuping hidung,
1 Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam retraksi
25
PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN PARU DI INDONESIA
epigastrium, 2 Napas cepat: 30 kalimenit,
3 Ronki basah, 4 Suara pernapasan menurun,
5 Suara pernapasan bronkial, 6 Foto toraks menunjukkan gambaran Pneumonia inltrat
luas, konsolidasi. Tanda-tanda bahaya yang mungkin dijumpai:
a Kejang, letargis atau tidak sadar b Tidak dapat minummakan, atau memuntahkan
semuanya. c Sianosis.
d Distres pernapasan berat.
26
PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN PARU DI INDONESIA