Tujuan Khusus Tujuan 1. Tujuan Umum

sehingga terjadi hiperresponsif bronkus yang menyebabkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak, rasa berat di dada dan batuk yang timbul terutama pada malam atau menjelang pagi. 5. Penyakit Paru Obstruktif Kronik PPOK adalah suatu penyakit yang dapat dicegah dan diobati dan mempunyai beberapa pengaruh kelainan ekstra paru yang mempengaruhi tingkat keparahan penyakit. Kelainan paru ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel. Hambatan aliran udara ini bersifat progresif makin lama makin berat dan berhubungan dengan respons inamasi terhadap partikel atau gas yang beracun atau berbahaya. Eksaserbasi dan komorbiditas penyakit kardiavaskular, osteoporosis, depresi, Diabetes Melitus, sindrom metabolik, infeksi saluran napas, kanker paru berkontribusi terhadap tingkat keparahan untuk setiap pasien. 5 PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN PARU DI INDONESIA

BAB II Pendekatan Praktis Kesehatan Paru

Pendekatan Praktis Kesehatan Paru adalah suatu pendekatan pelayanan kesehatan paru untuk meningkatkan penemuan terduga TB, kasus Pneumonia 5 tahun, Asma dan PPOK, dan kualitas tatalaksana ke 4 penyakit gangguan pernapasan di fasilitas kesehatan.

A. Tujuan 1. Tujuan Umum

Untuk memperkuat sistem kesehatan dalam melakukan diagnosis dan pengobatan kasus gangguan pernapasan.

2. Tujuan khusus:

a. Meningkatkan esiensi pelayanan di fasilitas kesehatan dalam menangani kasus-kasus gangguan pernapasan. b. Meningkatkan kualitas penatalaksanaan kasus gangguan pernapasan dalam sistem pelayanan kesehatan. c. Meminimalisasi beban kesakitan dan kematian akibat gangguan pernapasan.

B. Komponen Pendekatan Praktis Kesehatan Paru

Komponen yang perlu diperhatikan dalam penerapan Pendekatan Praktis Kesehatan Paru di suatu wilayah adalah: 1. Diprioritaskan pada 4 penyakit gangguan pernapasan yaitu TB, Pneumonia 5 tahun, Asma dan PPOK. 2. Standarisasi penanganan gangguan saluran pernapasan 4 penyakit Pendekatan Praktis Kesehatan Paru di Puskesmas. 3. Koordinasi antar tingkat pelayanan kesehatan umum, dan antar program pengendalian TB dengan pengendalian gangguan pernapasan lainnya Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA d an Pengendalian Penyakit Tidak Menular PPTM.

C. Kebijakan Operasional

1. Mengembangkan dan memperkuat kegiatan Program Pengendalian TB, ISPA, Asma dan PPOK. 6 PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN PARU DI INDONESIA