6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antar Pemerintah, Pemerintah Daerah
Propinsi dan Pemerintah KabupatenKota; 8. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi ,Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144MenkesPerVIII2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
11. Keputusan Menteri
Kesehatan RI
Nomor 1537AMenkesSKXII2002 tentang Pedoman Pemberantasan
Penyakit ISPA Penanggulangan Pnemoni pada Balita; 12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1022MenkesSKXI2008
tentang Pedoman Pengendalian Penyakit Paru Obstruktif Kronik ; 13. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1023MenkesSKXI2008
tentang Pedoman Pengendalian Penyakit Asma; 14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364MenkesSKV2009
tentang Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis.
F. Pengertian
1.
Pendekatan Praktis Kesehatan Paru merupakan suatu pendekatan yang berpusat pada pasien untuk meningkatkan kualitas diagnosis
dan pengobatan penyakit pernapasan di tingkat fasilitas kesehatan
2.
Terduga TB adalah seseorang dengan gejala utama batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan
gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun,
rasa kurang enak badan malaise, berkeringat pada malam hari tanpa kegiatan sik, demam meriang lebih dari satu bulan.
3.
Pneumonia adalah infeksi akut pada jaringan paru
4.
Asma adalah penyakit inamasi kronik saluran respiratori yang melibatkan berbagai macam sel dalam mekanismenya
4
PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN PARU DI INDONESIA
sehingga terjadi hiperresponsif bronkus yang menyebabkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak, rasa berat di
dada dan batuk yang timbul terutama pada malam atau menjelang pagi.
5.
Penyakit Paru Obstruktif Kronik PPOK adalah suatu penyakit
yang dapat dicegah dan diobati dan mempunyai beberapa pengaruh kelainan ekstra paru yang mempengaruhi tingkat
keparahan penyakit. Kelainan paru ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran napas yang tidak sepenuhnya
reversibel. Hambatan aliran udara ini bersifat progresif makin lama makin berat dan berhubungan dengan respons inamasi
terhadap partikel atau gas yang beracun atau berbahaya. Eksaserbasi dan komorbiditas penyakit kardiavaskular,
osteoporosis, depresi, Diabetes Melitus, sindrom metabolik, infeksi saluran napas, kanker paru berkontribusi terhadap
tingkat keparahan untuk setiap pasien.
5
PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN PARU DI INDONESIA